Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SIKLUS BELAJAR
Disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran

Dosen pengampu: Euis Ernawati M.Pd

Annisa

Nurinayati Hipdiah : 2011104233

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SYEKH MANSHUR

PANDEGLANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada pemakalah, sehingga pemakalah dapat
menyelesaikan makalah ini dengan lancar.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan oleh dosen. Tak lupa penyusun ucapkan terimakasih kepada dosen
pengajar. Atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. sehingga
pemakalah dapat menyelesaikannya makalah ini . pemakalah berharap ,dengan
membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini
dapat menambah wawasan kita mengenai “ SIKLUS BELAJAR " khususnya
bagi pemakalah..

Akhirnya pemakalah menyadari bahwa makalah ini memang masih jauh


dari kata sempurna , untuk itu dengan senang hati menerima kritik dan saran yang
dimaksudkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Pandeglang, Maret 2023

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A.Pengertian Siklus Belajar .......................................................................... 2


B. Karakteristik Siklus Belajar.............................................................................3
C.Penerapan Siklus Belajar dalam
pembelajaran................................5
D.Kelebihan dan kekurangan siklus
Belajar.........................................7
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu pembelajaran yang menerapkan model konstruktivisme adalah
model pembelajaran Learning Cycle (siklus belajar). Model Learning
Cyclepertama kali diperkenalkan oleh Robert Karplus dalam Science
Curriculum Improvement Study (SCIS). Learning Cycle (siklus belajar)
merupakan suatu pengorganisasian yang memberikan kemudahan untuk
penguasaan konsep.
konsep baru dan untuk menata ulang pengetahuan siswa. Selain itu, salah
satu penggagas Model Pembelajaran Learning Cycle adalah David Colb. Dan
ia mendeskripsikan proses pemebelajaran sebagai siklus empat tahap.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Siklus Belajar ?
2. Apa Saja Karakteristik Silkus Belajar ?
3. Bagaimana penerapan Siklus belajar dalam pembelajaran ?
4. Apa kelebihan dan kekurangan model siklus belajar?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Siklus belajar
2. Untuk mengetahui karakteristik Silkus Belajar
3. untuk mengetahui bagaimana penerapan Siklus belajar dalam
pembelajaran
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan model siklus belajar

1
BAB II
SIKLUS BELAJAR

A. Pengertian Siklus Belajar

Siklus Belajar (Learning Cycle) atau dalam penulisan ini disingkat LC


adalah suatu model Pembelajaran yang berpusat pada pebelajar (student
centered). Learning Cycle merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase)
yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga pebelajar dapat menguasai
kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan
jalan berperan aktif.

Salah satu pembelajaran yang menerapkan model konstruktivisme


adalah model pembelajaran Learning Cycle (siklus belajar). Model Learning
Cyclepertama kali diperkenalkan oleh Robert Karplus dalam Science
Curriculum Improvement Study (SCIS).

Learning Cycle (siklus belajar) merupakan suatu pengorganisasian yang


memberikan kemudahan untuk penguasaan konsepkonsep baru dan untuk
menata ulang pengetahuan siswa. Selain itu, salah satu penggagas Model
Pembelajaran Learning Cycle adalah David Colb. Dan ia mendeskripsikan
proses pemebelajaran sebagai siklus empat tahap.

Learning cycle merupakan salah satu model pembelajaran dengan


pendekatan konstruktivis yang pada mulanya terdiri atas tiga tahap, yaitu:
eksplorasi (exploration), menjelaskan (explanation), dan memperluas
(elaboration/extention), yang dikenal dengan learning cycle Tipe 3E. Pada
proses selanjutnya, tiga tahap siklus tersebut mengalami perkembangan
menjadi lima tahap.

2
B. Karakteristik siklus belajar

A.Karakteristik siklus belajar

Pada siklus belajar ada 5 fase yang menjadi karakteristik 1. engagement


2. exploration. Pada model ini, tahap concept introduction dan concept
application masing-masing diistilahkan menjadi 3.explaination dan 4
elaboration, dan 5 evaluation. Karena itu siklus belajar 5E tahap
engagement bertujuan mempersiapkan diri siswa agar terkondisi dalam
menempuh fase berikutnya dengan jalan mengeksplorasi pengetahuan
awal dan ide-ide mereka serta untuk mengetahui kemungkinan terjadinya
miskonsepsi pada pembelajaran sebelumnya. Dalam fase engagement ini
minat dan keingintahuan siswa tentang topik yang akan dijarkan berusaha
dibangkitkan.

Pada fase ini pula siswa diajak membuat prediksi-prediksi tentang


fenomena yang akan dipelajari dan dibuktikan dalam
tahap eksplorasi.

b. Langkah-langkah model pembelajaran siklus belajar 5E

Siklus belajar 5E terdiri dari beberapa fase, yaitu :


1) Engagement (melibatkan)Fase ini merupakan pengenalan terhadap
pelajaran yang akan dipelajari yang sifatnya memotivasi atau
mengaitkannya dengan hal-hal yang membuat siswa lebih berminat untuk
mempelajari konsep dan memperhatikan guru dalam mengajar. Fase ini
dapat dilakukan dengan emberi pertanyaan, memberikan gambaran
tentang materi yang akan dipelajari, membaca, demonstrasi, atau
aktivitas lain yang digunakan untuk membuka pengetahuan siswa dan
mengembangkan rasa keingintahuan siswa. Fase ini juga digunakan
untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pikiran siswa mengenai

3
konsep yang akan dipelajari.

2) Exploration (eksplorasi)
Fase yang membawa siswa untuk memperoleh pengetahuan dengan
pengalaman langsung yang berhubungan dengan konsep yang akan
dipelajari. Fase ini dapat dilakukan dengan mengobservasi, bertanya, dan
menyelidiki konsep dari bahan-bahan pembelajaran yang telah
disediakan sebelumnya. Pada fase ini siswa diberikan kesempatan untuk
bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil tanpa pengajaran
langsung dari guru untuk menguji prediksi, melakukan dan mencatat
pengamatan serta ide-ide melalui kegiatan-kegiatan seperti praktikum
dan telaah literatur. Pada tahap ini guru berperan sebagai fasilitator.

3) Explanation (menjelaskan)
Fase yang didalamnya ajakan atau dorongan terhadap
siswa untuk menjelaskan konsep-konsep dan definisidefinisi awal yang
mereka dapatkan ketika fase eksplorasi dengan menggunakan kata-kata
mereka sendiri, selanjutnya guru menjelaskan konsep yang dipahami
siswa. Guru harus mendorong siswa untuk menjelaskan konsep dengan
kalimat mereka sendiri dengan saling menghargai dan mendengarkan.

4) Elaboration (elaborasi)
Fase yang tujuannya ingin membawa siswa untuk menggunakan
definisi, definisi, konsep-konsep, dan keterampilan-keterampilan yang
telah dimiliki siswa dalam situasi baru melalui kegiatan seperti praktikum
lanjutan dan problem solving

Fase ini dapat meliputi penyelidikan,pemecahan masalah, dan membuat


keputusan.Pada fase ini, pengalaman baru dirancang untuk membantu
siswa mebangun pemahaman yang luas tentang konsep yang telah
diterangkan. Siswa memperluas konsep lain yang berhubungan, serta

4
mengaplikasikannya pemahaman mereka dalam dunia nyata siswa
bekerja secara koorperatif, mengidentifikasi dan menyelesaikan aktifitas
baru. Seringkali melibatkan inkuiri, kerja laboratorium, porblem solving,
dan pengambilan keputusan.

5) Evaluation (evaluasi)
Fase penilaian terhadap seluruh pembelajaran dan pengajaran. Pada fase
ini dapat digunakan berbagai strategi penilaian formal dan informal.
Guru diharapkan secara terus menerus dapat mengobservasi dan
memperhatikan siswa Terhadap pengetahuan dan kemampuannya.
Evaluasi dilakukan pada selama pembelajaran dilangsungkan. Guru
bertugas untuk mengobservasi pengetahuan dan kecakapan siswa dalam
mengaplikasikan konsep dan perubahan berfikir siswa.

C. Penerapan Siklus belajar dalam pembelajaran

Implementasi Learning cycle Tipe 5E dalam pembelajaran menempatkan


guru sebagai fasilitator yang mengelola berlangsungnya fase-fase
tersebut mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan tahap evaluasi.
Efektifitas impelmentasi
Siklus belajar biasanya diukur melalui observasi proses dan
pemberian tes. Jika ternyata hasil dan kualitas pembelajaran tersebut
ternyata belum memuaskan , maka dapat dilakukan siklus berikutnya dan
pelaksaannya harus lebih baik dibanding siklus sebelumnya dengan cara
mengantisipasi kelemahan-kelemahan siklus sebelumnya. Implementasi
Lerning Cycle dalam pembelajaran sesuai dengan pandangan
kontruktivis yaitu:

1. Siswa belajar secara aktif. Siswa mempelajari materi secara bermakna


dengan bekerja dan berpikir. Pengetahuan dikonstruksi dari pengalaman
siswa

5
2. Informasi baru dikaitkan dengan skema yang telah dimiliki siswa.
Informasi baru yang dimiliki siswa berasal dari interprestasi individu.
3. Orientasi Pembelajaran adalah investigasi dan penemuan yang
merupakan pemecahan masalah.
Dapat disimpulkan bahwa implementasi pembelajaran Learning
cycleyang sesuai dengan pandangan kontruktivisme yaitu siswa belajar
secara aktif, informasi baru yang kemudian dikaitkan dengan
pengetahuan siswa dan tujuan pembelajaran adalah memecahkan
masalah.

D. Kelebihan dan kekurangan Siklus belajar

a. Kelebihan Siklus belajar


Beberapa kelebihannya adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan motivasi belajar siswa karena pebelajar dilibatkan
secara aktif dalam proses pembelajaran artinya mampu memberikan
motivasi kepada siswa untuk menjadi lebih efektif dan menambah rasa
keingin tahuan siswa.
b. Membantu mengembangkan sikap ilmiah pelajar, artinya melatih
siswa belajar melakukan konsep melalui kegiatan eksperimen.

c. Pembelajaran lebih bermakna, artinya Guru dan siswa menjalankan


tahapan-tahapan pembelajaran yang saling mengisi satu sama lain.
d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir, mencari,
menemukan, dan menjelaskan contoh penerapan konsep yang telah
mereka pelajari.
e. Pengetahuan yang di dapat lebih melekat

6
b . Kekurangan Siklus Belajar

Adapun kekurangan model pembelajaran ini adalah:


a. Efektifitas pembelajaran rendah jika guru kurang menguasai materi
dan langkah langkah pembelajaran
b.Menuntut kesungguhan dan kreativitas guru dalam merancang dan
melaksanakan proses pembelajaran.
c) Memerlukan pengelolaan kelas yang lebih terencana dan terorganisasi.
d) Memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak dalam menyusun
rencana dan melaksanakan pembelajaran.
e) Membutuhkan media, fasilitas dan biaya yang cukup besar.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Siklus Belajar (Learning Cycle) atau dalam penulisan ini disingkat LC


adalah suatu model Pembelajaran yang berpusat pada pebelajar (student
centered). Learning Cycle merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan

7
(fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga pebelajar dapat
menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam
pembelajaran dengan jalan berperan aktif.l
Dapat disimpulkan bahwa kekurangan model pembelajaran Leaning
adalah jika guru kurang menguasai langkah-langkah pembelajaran maka
efektifitas pembelajaran rendah, guru dituntut untuk bersungguh-sungguh
dan kreatif dalam pelaksanaan proses pembelajaran, dalam pembelajaran
ini memerlukan pengelolaan kelas yang baik dan terencana, dan
memerlukan waktu yang cukup banyak dalam pelaksanaan pembelajaran
dengan
B. Saran
Saran Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan karena itu penulis berharap bimbingannya dan
saran konstruktif guna perbaikan di setiap pembuatan makalah.

DAFTAR PUSTAKA

Dahar, R. W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta : erlangga.

Fajorah, F dan Dasna, I. W. 2004. Pembelajaran dengan Model


Siklus Belajar (Learning Cycle). Dakses dari
http://lubisgrafura.wordpress.comtanggal 3 maret 2023

Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaktif Belajar Mengajar.


Surabaya: Usaha Nasional.

8
Solihatin, E dan Raharjo. 2005. Cooperatif Learning Analisis
Model Pembelajaran Jakarta: Bumi aksara

Anda mungkin juga menyukai