Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

SHOLAT

Diajukan untuk salah satu tugas mata kuliah fiqih


Dosen pengampu: Aat Rohyatudin M.Pd.I

Di Susun oleh Kelompok 5:


Khoiriyyah Amiri Zakiyah (2011104222)
Najwa Awaliyatul Hidayah (2011104225)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SYEKH MANSYUR


PANDEGLANG BANTEN
2021/2022
BAB l

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fiqih adalah hukum-hukum yang mengatur tentang berbagai macam cara manusia
menjalankan kehidupannya, terutama untuk umat muslim. Berbagai macam permasalahan
manusia, mulai dari lahir ke dunia sampai kembali menghadap Allah sudah diatur di
dalam fiqih. Salah satu hal yang akan kami paparkan adalah fiqih shalat.
Shalat merupakan ibadah wajib yang dilaksanakan semua umat muslim. Di zaman
yang semakin modern ini, banyak umat muslim yang kurang mengetahui tata cara shalat
dengan benar, sehingga mereka melakukan ibadah shalat dengan pengetahuan yang apa
adanya tanpa mengetahui hal-hal yang membuat shalat kurang sempurna atau membuat
shalat tidak sah.
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, kami membuat makalah yang berjudul
“Shalat” Dengan makalah tersebut kami mengharapkan umat muslim memperoleh
pengetahuan yang lebih mendalam mengenai shalat, sehingga bisa melaksanakan shalat
sesuai syariat islam.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian shalat?


2. Apa dasar hukum dan tujuan melaksanakan shalat?
3. Apa saja macam-macam shalat?
4. Apa syarat wajib dan syarat sah nya shalat itu?
5. Apa saja rukun shalat?
6. Kapan waktu-waktu shalat fardhu?
7. Bagaimana cara shalat dalam kedaan darurat?
8. Apa saja macam-macam shalat sunah?
9. Bagaimana cara menjama’ dan mengqashar shalat?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian shalat.
2. Mengetahui dasar hukum dan tujuan melaksanakan shalat.
3. Mengetahui macam-macam shalat.
4. Mengetahui syarat wajib dan syarat sah shalat.
5. Mengetahui beberapa rukun shalat.
6. Mengetahui waktu-waktu shalat fardhu.
7. Mengetahui cara shalat dalam kedaan darurat.
8. Mengetahui macam-macam shalat sunnat.
9. Mengetahui cara menjama’ dan mengqashar shalat.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Shalat
Secara bahasa adalah do’a untuk memperoleh kebaikan. Sedangkan secara istilah adalah
perbuatan dan ucapan tertentu yang diawali takbiratul ihram dan diakhiri salam.1

A. Dasar Hukum dan Tujuan Shalat

1. Dasar Hukum
Shalat adalah kewajiban kita sebagai manusia kepada Tuhan pencipta-Nya, dan pada
dasarnya manusia yang membutuhkan ibadah shalat. Orang yang mekerjakan mendapat
pahala dan jika meninggalkan mendapat dosa. Pahala shalat akan lebih banyak jika
dikerjakan berjamaah daripada sendirian. Kewajiban ini menjadi pondasi seperti tiang. Jika
tiangnya roboh maka seluruh amalan kita juga tidak sempurna. Salah satu dasar hukum shalat
terdapat pada QS. Adz Dzariyat: 56

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”
(QS. Adz Dzariyat: 56)2

2. Tujuan Shalat
Untuk mengingat Allah
a) Mencegah manusia dari perbuatan tercela.
b) Sebagai khafarat atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
c) Cara untuk mengadu kepada Allah.
d) Untuk menyelamatkan manusia dari siksa neraka.3
B. Macam-macam Shalat

1. Shalat Wajib
1
Tim Redaksi 2012,Panduan Praktek Ibadah,(Pacitan:Perguran Islam Pondok Tremas Pacitan,2012),hlm.91

2
H.E.Hassan Saleh, Kajian fiqih Nabawi & Fiqih Kontemporer,(Jakarta:Rajawali Pers.2008),hlm.54

3
H.E.Hassan Saleh, Kajian fiqih Nabawi & Fiqih Kontemporer,(Jakarta:Rajawali Pers.2008),hlm..56-60
Shalat adalah kewajiban yang mempunyai hukum wajib dan sunah tergantung jenis
shalatnya. Shalat yang termasuk fardhu ada dua yaitu fardhu ain yaitu shalat yang wajib
dikerjakan dan tidak boleh digantikan oleh orang lain seperti shalat 5 waktu dan shalat jum’at
bagi laki-laki sedangkan fardhu kifayah adalah shalat yang wajib dikerjakan dan tidak
berkaitan dengan dirinnya seperti solat jenazah. Shalat wajib ada 5, yaitu shalat subuh, shalat
dzuhur, shalat ashar, shalat magrib, dan shalat isya.

2. Shalat Sunah

Sedangkan shalat sunah adalah shalat yang dianjurkan apabila dikerjakan mendapat
pahala jika ditinggalkan tidak berdosa. Contoh shalat sunah yang biasanya dilakukan setiap
hari yaitu shalat dhuha, shalat tahajud, dll. Shalat sunah ada dua yaitu sunah muakkad yaitu
shalat yang dianjurkan dengan penekanan kuat seperti shalat di hari raya idul fitri dan idul
adha sedangkan shalat sunah ghairu muakkad adalah shalat yang dianjurkan tetapi tidak
dengan penekanan kuat seperti shalat rawatib4.

C. Syarat Wajib dan Syarat Sah Shalat


1. Syarat wajib shalat
a. Islam
b. Baligh
c. Berakal
d. Suci5
2. Syarat sah shalat
a. Suci dari hadast besar dan hadast kecil serta suci dari najis baik pakaian atau tempat
b. Mengetahui masuknya waktu shalat
c. Menutup aurat
d. Menghadap kiblat6

D. Rukun Shalat

5
Tim Redaksi 2012,Panduan Praktek Ibadah,(Pacitan:Perguran Islam Pondok Tremas Pacitan,2012),hlm..102

6
Tim Redaksi 2012,Panduan Praktek Ibadah,(Pacitan:Perguran Islam Pondok Tremas Pacitan,2012),hlm..103
4
1. Berdiri bagi orang yang mampu 2. Niat
3. Takbiratul ihram 4. Membaca Al-Fatihah
5. Rukuk 6. I`tidal
7. Sujud 8. Duduk diantara dua sujud
9. Tasyahud akhir 10. Membaca sholawat
11. Salam 12. Tertib7

E. Waktu-waktu Shalat Fardhu


1. Shalat Dhuhur
Dimulai dari condongnya matahari kearah barat, dengan tampaknya bayangan suatu yang
tegak kearah timur meskipun hanya sedikit.
2. Shalat Ashar
Dimulai dari habisnya waktu holat dhuhur smap tenggelamnya matahari secara
sempurna.
3. Shalat Maghrib
Dimulai dari terbenamnya matahari sampai hilangnya mega merah dan tidak ada lagi sisa
mega merah diarah barat.
4. Shalat Isya’
Dimulai dari habisya waktu shalat maghrib sampai terbitnya fajar shodiq.
5. Shalat Subuh
Dimulai dari terbitnya fajar shodiq sampai terbitnya matahari.8

F. Shalat dalam Keadaan Darurat

Begitu pentingnya shalat dalam Islam sehingga dalam keadaan bagaimanapun, seseorang
tidak diperkenankan meninggalkan salah wajib meskipun dalam keadaan sakit, naik
kendaraan, atau perang.

1. Shalat dalam Keadaan Sakit

7
Tim Redaksi 2012,Panduan Praktek Ibadah,(Pacitan:Perguran Islam Pondok Tremas Pacitan,2012),hlm..109

8
Tim Redaksi 2012,Panduan Praktek Ibadah,(Pacitan:Perguran Islam Pondok Tremas Pacitan,2012),hlm..92
5
Tata cara shalat bagi orang yang sakit dapat dilakukan dengan cara duduk berbaring
(tidur miring), dan telentang.

a. Shalat dengan Duduk

Orang sakit yang shalat dengan duduk, duduknya adalah duduk iftirasy (duduk diantara
dua sujud) atau menurut kemampuannya. Adapun bacaan dalam shalat, seperti niat, takbiratul
ihrarn, bacaan doa iftitah, bacaan Surah al-Fatihah, bacaan surah selain al-Fatihah, rukuk,
sujud, dan seterusnya sama dengan shalat sambil berdiri. Gerakan rukuk cukup dilakukan
dengan membungkukkan badan sekadarnya. Iktidal dilakukan dengan duduk lalu sujud
sebagaimana biasa, sedangkan duduk di antara dua sujud sama. Selanjutnya, duduk tasyahud
akhir dilakukan dengan duduk tawaruk. Gerakan dan bacaan salamnya sama dengan shalat
biasa.

b. Shalat dengan Berbaring (Tidur Miring)

Apabila seseorang yang sakit mengerjakan shalat dengan berbaring, hendaklah ia


berbaring ke sebelah kanan dengan menghadap kiblat. Bagi orang Indonesia yang berada di
sebelah timur Ka'bah, shalat dilakukan dengan membujur kearah utara sehingga kaki berada
di sebelah selatan. Semua bacaan shalat dengan berbaring sama dengan bacaan shalat sambil
berdiri. Adapun gerakan dalam shalat, seperti rukuk, iktidal, sujud, dan seterusnya cukup
memberikan isyarat dengan kepalanya atau kedipan mata.

c. Shalat dengan Telentang

Apabila seseorang sakit dan mengerjakan shalat dengan telentang, hendaklah kedua
kakinya dihadapkan ke arah kiblat. Jika memungkinkan, kepalanya diberi bantal agar
mukanya dapat menghadap ke arah kiblat. Dengan demikian, ia tidur dengan kepala berada
di sebelah timur dan kaki di sebelah barat. Bacaan dalam shalat telentang sama dengan shalat
sambil berdiri. Gerakan dalam shalatnya sama dengan gerakan shalat sambil berbaring (tidur
miring). Jika seseorang yang mengerjakan shalat dengan telentang sudah tidak mampu lagi
untuk memberikan Isyarat, baginya tidak wajib melakukan apa-apa.

2. Shalat dalam Kendaraan

6
Apabila tidak mungkin melakukan shalat dengan berdiri (karena takut terjatuh dan
sebagainya), lakukanlah shalat dengan duduk di tempat dudukmu. Apabila tidak mungkin
dapat rukuk dan sujud sebagai mestinya, lakukan dengan isyarat saja. Agar tidak terganggu
oleh orang-orang yang berada di atau kirimu, beri tahu kepada mereka bahwa engkau
mengerjakan shalat. Apabila perjalanan cukup jauh, engkau dapat melakukan shalat dengan
cara menjamak atau mengqasarnya. Usahakan agar pada waktu takbiratul ihram engkau dapat
menghadap kiblat. Jika tidak dapat (misalnya kendaraan terus menuju ke arah timur. utara,
dan selatan), niatkan di dalam hatimu bahwa engkau menghadap kiblat. Gerakan salam tetap
dilakukan ke kanan dahulu, walaupun saat dikendaraan tidak menghadap ke arah barat9.

G. Macam-macam Shalat Sunah

1. Shalat Sunah Tahajud


Shalat sunah tahajud adalah shalat yang dikerjakan pada waktu tengah malam di
antara shalat isya’ dan shalat shubuh setelah bangun tidur. Jumlah rakaat shalat tahajud
minimal dua rakaat hingga tidak terbatas. Saat hendak kembali tidur sebaiknya membaca
ayat kursi, surat al-ikhlas, surat al-falaq dan surat an-nas.
2. Shalat Sunah Dhuha
Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dilakukan pada pagi hari antara pukul
07.00 hingga jam 10.00 waktu setempat. Jumlah rakaat shalat dhuha minimal dua rakaat
dan maksimal dua belas roka'at dengan satu salam setiap dua roka'at. Manfaat dari shalat
dhuha adalah supaya dilapangkan dada dalam segala hal, terutama rezeki. Saat
melakukan shalat dhuha sebaiknya membaca ayat-ayat surat al-waqi'ah, adh-dhuha, al-
quraisy, asy-syamsi, al-kafirun dan al-ikhlas.
3. Shalat Sunah Istikhara
Shalat istikharah adalah shalat yang tujuannya adalah untuk mendapatkan
petunjuk dari Allah SWT dalam menentukan pilihan hidup baik yang terdiri dari dua
hal/perkara maupun lebih dari dua. Hasil dari petunjuk Allah SWT akan menghilangkan
kebimbangan dan kekecewaan di kemudian hari. Setiap kegagalan akan memberikan
pelajaran dan pengalaman yang kelak akan berguna di masa yang akan datang.

9
Arif Hanafi, S.Ag. M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pembelajaran Fiqih Kelas VII semester genap, Departemen
Agama MTs (Prov. Jawa Tengah, 2009)
7
4. Shalat Sunah Tasbih
Shalat tasbih adalah solat yang bertujuan untuk memperbanyak memahasucikan
Allah SWT. Waktu pengerjaan shalat bebas. Setiap rakaat dibarengi dengan 75 kali
bacaan tasbih. Jika shalat dilakukan siang hari, jumlah rakaatnya adalah empat rakaat
salam salam, sedangkan jika malam hari dengan dua salam.
5. Shalat Sunah Taubat
Shalat taubat adalah shalat dua rakaat yang dikerjakan bagi orang yang ingin
bertaubat, insyaf atau menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukannya dengan
bersumpah tidak akan melakukan serta mengulangi perbuatan dosanya tersebut.
Sebaiknya shalat sunah taubat dibarengi dengan puasa, shodaqoh, dan shalat.
6. Shalat Sunah Hajat
Shalat hajat adalah shalat agar hajat atau cita-citanya dikabulkan oleh Allah SWT.
Shalat hajat dikerjakan bersamaan dengan ikhtiar atau usaha untuk mencapai hajat atau
cita-cita. Shalat sunah hajat dilakukan minimal dua rakaat dan maksimal dua belas bisa
kapan saja dengan satu salam setiap dua rakaat, namun lebih baik dilakukan pada
sepertiga terakhir waktu malam.
7. Shalat Sunah Safar
Shalat safar adalah shalat yang dilakukan oleh orang yang sebelum bepergian atau
melakukan perjalanan selama tidak bertujuan untuk maksiat seperti pergi haji, mencari
ilmu, mencari kerja, berdagang, dan sebagainya. Tujuan utamanya adalah supaya
mendapat keridhoan, keselamatan dan perlindungan dari Allah SWT.
8. Shalat Sunah Rawatib
Shalat sunah rawatib dilakukan sebelum dan setelah shalat fardhu. Yang sebelum
Shalat fardhu disebut shalat qobliyah, dan yang setelah shalat fardhu di sebut shalat
ba'diyah. Keutamaannya adalah sebagai pelengkap dan penambal shalat fardhu yang
mungkin kurang khusu atau tidak tumaninah.
9. Shalat Sunah Istisqho’
Shalat sunah ini dilakukan untuk memohon turunnya hujan. dilakukan secara
berjamaah saat musim kemarau.
10. Shalat Sunah Witir

8
Shalat sunah witir dilakukan setelah sampai sebelum fajar. bagi yang yakin akan
bangun malam diutamakan dilakukan saat sepertiga malam setelah shalat Tahajud. Shalat
witir disebut juga shalat penutup. biasa dilakukan sebanyak tiga rakaat dalam dua kali
salam, dua rakaat pertama salam dan dilanjutkan satu rakaat lagi.
11. Shalat Tahiyatul Masjid
Shalat tahiyatul masjid ialah shalat untuk menghormati masjid. Disunahkan shalat
tahiyatul masjid bagi orang yang masuk ke masjid, sebelum ia duduk. Shalat tahiyatul
masjid itu dua rakaat.
12. Shalat Tarawih
Shalat tarawih yaitu shalat malam pada bulan ramadhan hukumnya sunah muakad
atau penting bagi laki-laki atau perempuan, boleh dikerjakan sendiri-sendiri dan boleh
pula berjama’ah shalat hari raya (Idul Adha dan Idul Fitri). Sebagaimana telah
diterangkan bahwa waktu shalat hari raya idul fitri adalah tanggal 1 syawal mulai dari
terbit matahari sampai tergelincirnya. Akan tetapi, jika diketahui sesudah tergelincirnya
matahari bahwa hari itu tanggal 1 syawal jadi waktu shalat telah habis, maka hendaklah
shalat di hari kedua atau tanggal 2 saja. Sedangkan untuk shalat hari raya Idul Adha
tanggal 10 Dzulhijjah.
13. Shalat Dua Gerhana
Kusuf adalah gerhana matahari dan khusuf adalah gerhana bulan. Shalat kusuf
dan khusuf hukumnya sunah muakaddah berdasarkan sabda Nabi saw. Yang artinya,
“Sesungguhnya matahari dan bulan tidak mengalami gerhana karena kematian
seseorang maupun kehidupannya. Maka apabila kalian menyaksikan itu, hendaklah
kalian shalat dan berdoa kepada Allah Ta’ala.” (H.R. Syaikhain).10
H. Cara Shalat Jamak, Qashar, dan Jamak Qashar
Pengertian

Shalat jamak adalah mengerjakan dua shalat wajib dalam satu waktu. Seperti:
mengerjakan shalat dzuhur dan shalat ashar di waktu ashar, shalat magrib dan shalat isya’
di waktu magrib dan sebagainya.

a. Shalat Jamak Takdim

10
Tim Redaksi 2012,Panduan Praktek Ibadah,(Pacitan:Perguran Islam Pondok Tremas Pacitan,2012),hlm..139

9
Mengerjakan shalat pada waktu yang pertama (pada waktu dzuhur dan Magrib).
Maksudnya, apabila anda akan menjamak shalat dzuhur dengan ashar. Maka anda akan
mengerjakannya di waktu dzuhur. Begitu pula dengan magrib dengan isya’ yang
dilaksanakan pada waktu magrib tiba. Urutannya, kerjakan shalat yang pertama
dilanjutkan shalat yang kedua tanpa diselingi kegiatan apapun. Maksudnya adalah setelah
salam pada shalat dzuhur anda langsung berdiri mengerjakan shalat ashar. Keduanya
dikerjakan empat rakaat tanpa ada yang dikurangi.

Niat Shalat Jamak Takdim Dzuhur dengan Ashar

‫ َدا ًء هللِ َت َعالى‬Jَ‫صر ا‬


‫م عا مع‬ ‫َعا‬ ‫ض ْ رأرب‬ ‫صلِّي َف ْر‬Jُ‫أ‬
‫ا ل َع‬ ‫ت ْ ج ُم‬ ‫ع‬ ‫ال ه‬
‫ْو‬ ‫رك‬
‫ظ‬

Artinya : “Aku sengaja shalat fardhu dhuhur empat rakaat yang dijama’ dengan Ashar,
fardhu karena Allah Ta’aala.”

Kemudian untuk shalat asharnya anda tidak perlu menggunakan niat shalat jamak
lagi, melainkan dengan membaca niat shalat ashar seperti biasanya.

b. Shalat Jamak Takhir

Jamak takhir adalah kebalikan daripada jamak takdim, yaitu mengerjakan shalat
fardhu pada waktu shalat yang kedua (waktu asyhar dan isya’). Maksudnya, apabila anda
akan menjamak shalat magrib dan isya’. Maka anda akan mengerjakannya di waktu isya’.

Niat Shalat Dzuhur Jamak Takhir dengan Ashar

‫ َدا ًء هللِ تَ َعالى‬Jَ‫َعا م عا مع صر ا‬ ‫ض ْ رأرب‬ ‫صلِّي َف ْر‬Jُ‫أ‬


‫ا ل َع‬ ‫ت ْ ج ُم‬ ‫ع‬ ‫ال ه‬
‫ْو‬ ‫رك‬
‫ظ‬

Artinya : “Aku sengaja shalat fardhu dhuhur empat rakaat yang dijama’ dengan Ashar,
fardhu karena Allah Ta’aala.”

10
Niat Shalat Ashar Jamak Takhir dengan Dzuhur

‫صر َ ت م عا مع ْر َا َدا ًء هللِ َت َعالى‬ ‫ال‬ ‫صِلّي َف ْر‬Jُ‫أ‬


‫ال ه‬ ‫أربع عا ْج ُم ْو‬ ‫َع‬
‫رك‬ ‫ض‬
‫ظ‬

Artinya :“Aku sengaja shalat fardhu Ashar empat rakaat yang dijama’ dengan dhuhur,
fardhu karena Allah Ta’aala.”

11
Catatan : Untuk shalat magrib dan shalat isya’, tinggal menyesuaikan bacaan niatnya.

c. Shalat Qashar

Bebeda lagi dengan shalat jamak yang menggabungkan, shalat qashar berarti
meringkas. Rukhsah shalat qashar adalah meringkas empat rakaat menjadi dua rakat.
Contoh meringkas antara shalat dzuhur dengan shalat ashar, masing-masing dilakukan
dua rakaat, begitupula dengan shalat magrib dengan shalat isya’, masing-masing di qashar
menjadi dua rakaat. Dikerjakan dalam satu waktu seperti dzuhur dengan ashar dikerjakan
di waktu ashar begitu juga dengan magrib dan isya’.

Firman Allah Swt dalam surah An-Nisa ayat 101 yang artinya : “Dan apabila kamu
bepergian di muka bumi, maka tidak mengapa kamu mengqashar shalatmu, jik kamu
takut diserang orang-orang kafir, sesungguhnya orang-orang kafir itu musuh yang nyata
bagimu.” Qs. (An- Nisa : 101)

‫لِه َت َعاَلى‬D ِ ‫ض ْ ر ْك ق ص ًرا َا َدا ًء‬ ‫صِلّى َف ْر‬Jُ‫ا‬


‫ال ه َعتَ ْي ن‬
‫ر‬
‫ظ‬

Artinya : “Niat shalat fardhu dzuhur secara qashar 2 rakaat karena Allah.”

d. Shalat Jamak Qashar

Betapa murahnya Allah Swt. Selain memperbolehkan hambanya menjamak atau


mengqashar kewajiban ibadah shalatnya. Allah Swt. juga mengizinkan hambanya untuk
mengerjakan shalat jamak Qashar, yaitu digabung dan diringkas. Berarti anda
mengerjakan dua shalat fardhu dalam satu waktu dan juga meringkasnya. shalat jamak
qashar dapat dilakukan secara takdim maupun takhir.

Niat Shalat Qashar dan Jamak Takdim

‫أصلي فرض الظهر جمع قت ديم بالعصر قصرا ركعتين هلل تعالي‬

Artinya : “Aku berniat shalat fardhu zhuhur dua rakaat, qashar, dengan menjamak
ashar kepadanya, karena Allah ta’ala.”

12
Niat Shalat Qashar dan Jamak Takhir

13
‫أصلي فرض الظهر جمع تأخير بالعصر قصرا ركعتين هلل تعالي‬

Artinya : “Aku berniat shalat fardhua shar dua rakaat, qashar, dengan menjamaknya
kepada zhuhur, karena Allah ta’ala.”

1. Syarat-syarat Sah dalam Shalat Jamak, Qashar, dan Jamak Qashar

Shalat jamak dan qashar memang diperuntunkan bagi umat islam yang sedang
melakukan perjalanan jauh atau karena ada suatu halangan tertentu sehingga tidak dapat
melaksanakan shalat fardhu tepat pada waktunya.

Adapun syarat-syaratnya adalah sebagai berikut :

1. Melakukan perjalanan minimum 81 kilometer (menurut kesepakatan para ulama)

2. Perjalanan tidak bertujuan untuk hal yang bersifat negatif atau berbuat dosa

3. Sedang berada dalam keadaan bahaya seperti : dalam keadaan perang, Hujan lebat
disertai angin yang kencang, gunung meletus atau bencana alam lainnya.11

I. Cara Menentukan Arah Kiblat

1. Melihat Matahari sebagai Patokan

Cara menentukan arah kiblat yang pertama adalah dengan memperhatikan gerak
semu harian matahari sebagai penentu arah, karena sejak jaman dahulu nenek moyang
kita menggunakan matahari sebagai alat navigasi yang paling mudah. Dan dengan
matahari inilah cara paling mudah dan paling lama telah digunakan sejak nenek moyang
kita dulu hidup. Karena sudah dapat dipastikan dimana matahari terbit disitulah arah
timur, begitu pula sebaliknya ketika matahari terbenam disitulah arah barat. Sampai saat
ini pun sistem navigasi sederhana itu masih dipakai.

2. Dengan Melihat Gugusan Rasi Bintang Pada Saat Malam Hari.

11
Tim Redaksi 2012,Panduan Praktek Ibadah,(Pacitan:Perguran Islam Pondok Tremas Pacitan,2012),hlm..136
14
Cara menentukan arah kiblat bisa dilakukan dengan cara melihat gugusan bintang
pada malam hari, saat malam cerah, terlihat gugusan Rasi bintang yang biasanya dipakai
sebagai penentu arah mata angin. Diantara seperti berikut :

a. Rasi Bintang Orion/Pemburu

Sebagai penunjuk arah barat. Rasi bintang ini mempunyai bentuk segitiga di
atasnya/di kepalanya, yang menunjukkan arah utara di ujung segitiganya. Dan arah
selatan ditunjukkan dengan bentuk pedang. Diberi nama orion karena diartikan pemburu
terbaik di dunia yang konon cerita digambarkan sebagai putera neptune.

b. Rasi Bintang Pari/Crux

Sebagai penunjuk arah selatan. Rasi bintang pari ini berbentuk pari/salib/layang-
layang, dan biasanya terletak di langit sebelah selatan.

c. Rasi Bintang Biduk/Great Bear

Sebagai penunjuk arah utara dikenal sebagai rasi beruang besar yang bentuknya
seperti gayung yang terdiri dari 7 bintang. Rasi bintang ini mempunyai keistimewaan
yaitu tetap berada di langit utara meskipun gugusan bintang lainnya berputar di langit
pada malam hari.

d. Rasi Bintang Scorpio

Sebagai petunjuk arah timur/tenggara, karena banyaknya bintang yang


menyusunnya rasi bintang scorpio ini susah dicari.

3. Melihat Jatuhnya Bayangan Benda

Terkadang ketika kita sedang berjalan, dalam keadaan buta arah, kebanyakan
orang menggunakan bayangan dirinya sendiri untuk mengetahui arah mana sekarang dia
berjalan. Selain itu, biasanya mereka menggunakan kayu atau benda apa saja dalam
posisi berdiri tegap, seperti halnya jam matahari, kita dapat menentukan itu arah barat
atau timur dengan letak jatuh nya bayangan benda yang terbentuk ketika benda tegap tadi
pada saat membelakangi matahari.

15
 Cara menetukan arah kiblat juga bisa menggunakan mistar ukuran kecil/pensil,
kemudian pensil tadi kita taruh kertas di bawahnya, kemudian kita letakkan dibawah
sinar matahari.

 Setelah semua dilakukan maka jatuhnya bayangan benda tadi akan terlihat dimana
arah kiblat itu berada. Dengan membuat dua garis yang disilangkan.

 Kemudian titik pertemuan garis tersebut kita letakkan pensil/mistar tadi dalam posisi
berdiri, setelah itu setiap ujung garis persilangan tadi, kita beri nama arah mata angin.

4. Melihat Lumut Yang Tumbuh di Batang Pohon

Cara menentukan arah kiblat untuk menentukan arah mata angin. Kalau pun kita
sedang berada di dalam hutan, dan kita sedang tidak membawa kompas, maka cara lain
adalah dengan melihat batang tubuh/batang utama pohon dan itu bukan rantingnya.

Bagaimana caranya? Caranya yaitu saat kita melewati pohon, kita dapat melihat
lumut di salah satu sisi pohon, bila terdapat lumut di sisi pohon, maka sudah dipastikan
itulah arah timur. Karena disisi timur ini sinar matahari pagi belum sepanas ketika sinar
matahari beranjak pada saat siang hari, dan sisi sebaliknya yang kering adalah arah barat.
Mengapa demikian? Karena sisi yang kering adalah sisi yang sepanjang siang terkena
panas terik sinar matahari, sampai matahari terbenam, dan juga selain kering di sisi ini
juga sering masih terasa hangat saat dipegang pada malam hari.

5. Menggunakan Jarum

Cara ini masih tergolong masih sangat sederhana, dengan menggunakan hukum
fisika tentang medan magnet yaitu menggunakan silet atau jarum kita dapat melihat arah
mata angin sebagai penganti kompas. Caranya sangatlah mudah, yaitu menusukkan jarum
pada gabus styrofoam kemudian letakkan gabus styrofoam yang ada jarum ditusukan tadi
ke dalam bejana berisi air. Nanti ujung jarum atau silet akan bergerak mengarah pada
salah satu arah yaitu utara atau selatan.

6. Menggunkan Kompas

16
Dengan cara ini pastilah sangat mempermudah bagi seseorang untuk menentukan
arah, apalagi cara menentukan arah kiblat. Karena kompat sudah terbukti akurat sebagai
alat penunjuk arah. Caranya sangat mudah, peganglah kompas pada posisi kompas
mendatar, lihat jarum kompas, biarkan bergerak bebas hingga akhirnya berhenti pada
posisinya.

Disitu kita bisa melihat mana arah utara, selatan, barat, dan timur. Nah, kita juga
bisa melihat dimana kira-kira arah kiblat ditunjukkan.Sekarang sudah banyak dijual
kompas kiblat, dan biasanya juga sudah terpasang pada sajadah shalat. Sangat lebih
mudah ketika kita ingin menunaikan shalat. Tinggal kita gelar sajadahnya, maka arah
kiblat akan terlihat.

7. Menggunakan Kemajuan Teknologi Canggih

Dengan menggunakan kemajuan teknologi canggih ini cara menentukan arah


kiblat pastilah sangat akurat, di dukung dengan kemajuan teknologi berupa GPS (Global
Positioning System). GPS (Global Positioning System) merupakan sistem navigasi
berbasis satelit yang didukung oleh 27 jaringan satelit. GPS (Global Positioning System)
dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika. Selain GPS juga bisa
menggunakan aplikasi android seperti Muslim App, dan menggunakan ipad. Dan semua
nya juga masih berbasis GPS.

8. Menggunakan Software Aplikasi

Banyak sudah sekarang aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk


menentukan arah kiblat yang akurat, yaitu qibla locator atau petunjuk arah kiblat.
Aplikasi ini kemudian dirancang oleh Ibn Mas’ud, dengan menggunakan aplikasi Google
Maps APIv2 dimulai sejak tahun 2006. Kemudian aplikasi ini mengalami pengembangan
tampilan, dimana pengembangan ini melibatkan Hamed Zarrabi Zadeh dari Universitas
Waterloo di Ontario, Kanada. Cara untuk mengetahuinya yaitu dibagian atas situs
tersebut ada kotak untuk memasukkan nama lokasi, nama alamat atau nama jalan, hingga
kode pos dan negara atau dari garis lintang dan garis bujurnya. Setelah semua diisi, maka
sisi kanan gambar pada peta akan muncul besaran arah kiblat atau ka’bah, dan jaraknya
dari posisi lokasi yang kita masukkan tadi di kotak. Menurut Thomas Djamaluddin,
17
Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan iklim Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional (Lapan), Peranti Lunak ini sangat membantu guna mengecek arah
kiblat secara akurat.

Dari kedelapan cara diatas, cara menentukan arah kiblat paling akurat adalah
dengan menggunakan kecanggihan teknologi saat ini, seperti aplikasi pada smartphone.
Dimana Smartphone sudah didukung dengan adanya GPS, sehingga cara menentukan
arah kiblat pun dapat cepat teratasi dengan baik dan akurat. Karena GPS menggunakan
satelit sebagai system navigasinya.

BAB III

PENUTUP

J. Analisis

Sholat adalah ibadah yang memiliki arti berdoa atau dalam makna lain adalah
suatu perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan
salam.Salah satu dasar hukum sholat tercantum dalam QS. Al-Dzariyat (51):56.Di dalam
sholat terdapat syarat wajib dan syarat sah sholat, syarat wajib sholat berupa islam,
baligh, berakal dan suci. Sedangkan syarat sah sholat berupa suci dari hadast besar dan

18
hadast kecil, suci dari najis baik badan, pakaian atau tempat, mengetahui masuknya
waktu sholat, menutup aurat dan menghadap kiblat. Selain syarat wajib dan syarat sah
sholat, terdapat rukun sholat yaitu berdiri bagi yang mampu, niat, takbiratul ihram,rukuk,
i`tidal, sujud, duduk diantara dua sujud, tasyahud akhir, membaca sholawat, dan salam.

Sholat dibagi menjadi dua macam yaitu sholat wajib dan sholat sunnah. Sholat
wajib adalah sholat yang wajib dilaksanakan umat islam dalam lima waktu sedangkan
sholat sunnah adalah sholat yang dianjurkan untuk dilaksanakan sebagai penyempurna
sholat wajib.Di dalam sholat terdapat keringanan dalam beberapa kondisi darurat seperti
sholat dalam perjalanan jauh atau musafir.Dalam keadaan tersebut Allah memberikan
keringanan dalam sholat dengan cara menjamak atau mengqasar sholat. Selain itu, jika
kita kesulitan dalam menentukan arah kiblat kita bias encari tahu arah kiblat dengan
beberapa cara seperti melihat matahari, gugusan bintang, kompas, menggunakan aplikasi
dan sebagainya.

K. Kesimpulan

Seperti yang kita ketahui sholat secara istilah artinya adalah doa sedangkan secara
bahasa adalah perbuatan dan ucapan tertentu yang diawali dengan takbiratul ihram dan
diakhiri dengan salam. Sholat merupakan ritual keagamaan, sebuah amalan ibadah yang
diisyaratkan kepada rasulullah dan umatnya yang dihukumi wajib. Sama halnya dengan
ibadah lain sholat juga mempunyai tata cara atau aturan dalam mejalankan ibadahnya.
Karena pentingnya sholat sebagai tiang agama, sholat tidak boleh ditinggalkan khususnya
sholat wajib. Oleh sebab itu di dalam pelaksanaan sholat terdapat dispensasi atau

19
keringanan dalam keadaan darurat. Dalam pembahasan diatas di jelaskan mengenai
syarat wajib dan sahnya sholat, rukun sholat, pembagian waktu sholat, dan macam-
macam sholat.

Daftar Pustaka

https://bukubiru.com/tata-cara-shalat-jamak-qashar-jamak-qashar/

https://www.cara.id/33/cara-menentukan-arah-kiblat/

Tim Redaksi. 2012. Panduan Praktek Ibadah. (Pacitan:Perguruan Islam Pondok Tremas
Pacitan,2012)

Arif Hanafi, S. Ag. M. Pd., Buku Pembelajaran Mata Pembelajaran Fiqih Kelas VII
semester genap, Departemen Agama MTs (Prov. Jawa Tengah, 2009)

Dr. ing Khalid Pakar Geodesi di BIG dalam Muakid versi 2001

20
21

Anda mungkin juga menyukai