Anda di halaman 1dari 12

MATERI KISI-KISI UAMBN FIQIH IX

1. Najis Mutawasithah
Najis mutawasithah adalah najis sedang
Najis mutawasithah ada 2 macam yaitu:
1. Mutawasithah Hukmiyah, adalah najis yang diyakini adanya, tetapi tidak ada bau, rasa ataupun
wujudnya.
Cara mensucikannya cukup disiram/digenangi air di atasnya.
Contoh: air kencing yang sudah kering
2. Mutawasithah ‘ainiyah, adalah najis yang masih ada wujud, bau maupun rasa.
Cara mensucikannya adalah dibasuh dg air sampai hilang wujud, bau atau rasanya (kecuali jika sangat
susah dihilangkan)
2. HADATS BESAR
Hadats Besar adalah keadaan tidak suci pada diri seseorang sehingga ia tidak boleh melakukan ibadah.
Cara menghilangkan hadats besar yaitu dengan mandi janabah (mandi wajib). Apabila tidak ada air maka
cukup dengan BERTAYAMUM
Rukun Mandi Junub/mandi besar
1. Niat
Nawaitu ghusla lirof’il hadatsil akbari fardlo lillahi ta’ala kemudian basuhlah badan dengan air perlahan2
sambil didalam hati mengucapkan:Saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar fardlu karena Allah
ta’ala.
Ketika sedang niat didalam hati badan harus sedang tersiram air
2. Membasuh semua anggota badan dari ujung rambut sampai ujung kaki dan harus basah semua.
Sebab-sebab hadats besar yaitu: Bersetubuh, Meninggal Dunia, Keluar Air Mani, Haid, Nifas, Wiladah
3. WUDLU
Cara mensucikan diri dari hadats kecil adalah dg berwudlu. Setiap orang yg hendak sholat apabila berhadats
kecil, wajib wudlu terlebih dahulu. Bagi orang yg berhalangan memakai air maka wudlu boleh diganti dg
BERTAYAMUM.
Rukun wudlu ada 6: Sunnat-Sunnat Wudlu, Yaitu:
1. Niat membaca basmallah
2. Membasuh muka
3. Membasuh kedua tangan sampai siku membasuh tangan sampai pergelangan tangan
4. Menngusap sebagian kepala
5. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki berkumur
6. Tertib memasukkan air ke dalam hidung (istinsyaq), kemudian
dikeluarkan lagi (Istinsyar)

mengusap seluruh kepala

mengusap daun telinga (luar dan dalam)

4. SYARAT WAJIB DAN SYARAT SYAH SHALAT


A. Syarat Wajib Shalat B. Syarat Syah Shalat
1. Islam 1. Suci dari hadats dan najis
2. Berakal 2. Menutup aurat
3. Baligh 3. Menghadap kiblat
4. Suci dari haid dan nifas 4. Telah tiba waku shalat
5. Telah menerima dakwah Islam

5. RUKUN SHOLAT
1) Niat 8) Duduk diantara dua sujud dengan
2) Berdiri (jika mampu) tuma’ninah
3) Takbiratul ihram 9) Duduk akhir dengan tuma’ninah
4) Membaca surat al-Fatihah 10)Membaca tasyahud
5) Ruku’ dengan tuma’ninah (tenang 11)Membaca salawat Nabi saw
sejenak) 12)Membaca salam
6) I’tidal dengan tuma’ninah 13)Tertib
7) Sujud dengan tuma’ninah
6. Hal-Hal yang Membatalkan Salat
a. Meninggalkan salah satu rukun salat atau melakukan rukun dengan tidak sempurna

1
b. Tidak terpenuhinya salah satu syarat sah f. Tertawa
salat g. Mendahului imam dua rukun (bagi makmum)
c. Banyak bergerak h. Mengubah niat (ingin memutuskan salat)
d. Berkata atau berbicara selain bacaan salat i. murtad
e. Makan dan minum

7. BACAAN SHALAT
RUKU’: ‫سبحان ريب العظيم و حبمده‬ IKTIDAL: ‫ربنا ولك الحمد‬
SUJUD: ‫سبحان ربي االعلى و بحمده‬
8. JAWABAN ADZAN
Untuk jawaban adzan sama dengan lafadz adzan kecuali pada lafadz ‫حّي على الّصالة‬
dan lafadz ‫حّي على الفالح‬maka jawabannya adalah ‫الحول والقّو ة اّالباهللا العلّي العظيم‬
9. DALIL TENTANG KEUTAMAAN SHALAT BERJAMAAH
Hadits Nabi Muhammad SAW.
)‫َص اَل ُة اَجلَم اَعُة َتْف َض ُل َعَلى َص اَل ِة ْالَف ِّذ ِبَس ْبٍع َو ِعْش ِر ْيَن َدَرَج ًة (رواه البخرى ومسلم عن ابن عمر‬
Artinya: shalat jamaah melebihi keutamaan shalat sendirian dg dua puluh tujuh derajat. (HR. Bukhari dan
Muslim dari Ibnu Umar)
10. CARA MENGINGATKAN IMAM YG LUPA
A. Jika imam salah atau lupa bacaan shalat, maka makmum di belakang imam langsung mengucapkan bacaan
yg benar.
B. Jika imam lupa gerakan atau jumlah rakaat shalat, maka makmum laki-laki mengucapkan subhanallah,
apabila makmumnya perempuan cukup dg isyarat tepuk tangan
11. ADAB BERDOA
1. Dimulai dengan membaca basmallah, tahmid dan shalawat Nabi.
2. bersikap sopan dan tenang, misalnya dg menundukan kepala.
3. tidak mengeraskan suara dan cukup berbisik/ suara lembut.
4. harus yakin bahwa Allah akan mengabulkan doanya.
5. mengutamakan tawajjuh.
12. BACAAN DZIKIR
1. ISTIGHFAR ‫استغفرهللا العظيم‬ (aku mohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung)
2. TAHLIL ‫ال اله اّالهللا‬ (tiada tuhan selain Allah)
3. TASBIH ‫سبحان هللا‬ (maha suci Allah)
4. HAMDALLAH ‫الحمد هلل‬ (segala puji milik Allah)
5. TAKBIR ‫هللا اكبر‬ (Allah Maha Besar)
13. SYARAT SYAH SHALAT JUM’AT SYARAT WAJIB SHALAT JUM’AT
1. Dilaksanakan di tempat-tempat yg sudah tetap. Islam 5. Sehat Badan
2. dilaksanakan secara berjama’ah.
Baligh 6. Bermukim
3. dilaksanakan pada waktu dzuhur.
4. diawali dengan dua khotbah.
14. Rukun Khotbah JUM’AT
a) Mengucapkan Tahmid (hamdalah) atau puji-pujian kepada Allah
b) Mengucapkan 2 kalimat syahadat
c) Membaca shalawat kepada Nabi saw
d) Berwasiat kepada jama’ah agar bertakwa kepada Allah swt
e) Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khotbah
Mendoakan umat Islam
15. Rukun Shalat Jenazah Adalah :
a. Niat (cukup di dalam hati)
b. Berdiri (bagi yang mampu berdiri)
c. Membaca takbir sebanyak empat kali
d. Membaca surat Al-Fatihah
e. Membaca shalawat Nabi
f. Membaca do’a untuk jenazah
g. Membaca salam
16. BACAAN SHALAT JENAZAH
Setelah Takbir Pertama Membaca Surat Al Fatihah
2
Setelah Takbir Ke-2 Membaca Shalawat Nabi Muhammad SAW
Setelah Takbir Ke-3 Membaca doa : ‫عنه‬ ‫اللهم اغفرله وارمحه وعا فه واعف‬
Setelah Takbir Ke-4 Membaca doa : ‫اللهم الحترمنا اجره وال تفتنا بعده وغفرلنا وله‬
17. SEBAB-SEBAB DIPERBOLEHKANNYA SHALAT JAMAK
1. Musafir, 2. Hujan Lebat. 3. Sakit. 4. Ada Keperluan Penting Lainnya.

18. CARA SHALAT JAMAK QOSHOR


-Shalat Jamak Taqdim Adalah dua shalat yg dikerjakan pada waktu shalat yg pertama, caranya:
1. Dikerjakan pada waktu shalat yg pertama, misalnya shalat dhuhur dan ashar dikerjakan pd waktu
dhuhur. Shalat maghrib dan isya dikerjakan pd waktu maghrib.
2. Dikerjakan dg tertib, yaitu mengerjakan shalat yg pertama dahulu, kemudian shalat yg kedua. Misalnya
shalat Dhuhur terlebih dahulu baru mengerjakan shalat Ashar, atau Maghrib dahulu baru mengerjakan
shalat Isya.
3. Niat shalat jamak.
4. Antara shalat pertama dan kedua tidak boleh diselingi apapun.
-Shalat Jamak Ta’khir Adalah dua shalat yg dikerjakan pada waktu shalat yg kedua, caranya:
1. Dikerjakan pada waktu shalat yg kedua, misalnya shalat dhuhur dan ashar dikerjakan pd waktu ashar.
Shalat maghrib dan isya dikerjakan pd waktu isya.
2. Dikerjakan dg tertib, yaitu mengerjakan shalat yg pertama dahulu, kemudian shalat yg kedua. Misalnya
shalat Dhuhur terlebih dahulu baru mengerjakan shalat Ashar, atau Maghrib dahulu baru mengerjakan
shalat Isya.
3. Pada waktu shalat yg pertama dalam hati Niat untuk shalat dijamak ta’khir.
4. Antara shalat pertama dan kedua tidak boleh diselingi apapun.
SHOLAT QOSHOR
Qasar menurut bahasa berarti meringkas atau memendekkan. Sedangkan menurut istilah ialah melaksanakan
salat fardu dengan cara meringkas jumlah rakaatnya dari empat menjadi dua rakaat. Sholat yg bisa diqoshor
adalah: sholat dhuhur, sholat ashar, dan sholat isya
SHOLAT JAMAK QOSHOR
Sholat jamak qoshor adalah dua sholat yang dikerjakan dalam satu waktu dan diringkas
19. CARA SHOLAT DALAM KEADAAN SAKIT
Apabila tidak dapat shalat dengan berdiri maka shalat boleh dilaksanakan dg duduk. Apabila dengan shalat
dengan cara duduk juga tidak mampu maka shalat dengan cara tiduran miring ataupun terlentang. Apabila
sudah tdk mampu apa-apa lagi, selagi masih dalam keadaan sadar maka shalat cukup dengan isyarat.
Cara bersuci bagi orang sakit adalah apabila tidak bisa berwudlu maka boleh dengan tayamum
KEUTAMAAN SHOLAT SUNNAH MUAKAAD
Keutamaan shalat sunnah muakkad adalah bertambahnya derajat keimanan di hadapan Allah SWT
20. SHOLAT SUNNAT MUAKKAD
1. Sholat Sunnat Rowatib (Muakkad)
a. 2 rakaat sebelum shalat Subuh d. 2 rakaat sesudah shalat Maghrib
b. 2 rakaat sebelum shalat Dhuhur e. 2 rakaat sesudah shalat Isya
c. 2 rakaat sesudah shalat Dhuhur
2. Shalat Tarawih (20 rekaat)
3. Shalat Witir = shalat dilaksanakan dg rekaat ganjil (1 rekaat s/d 11 rekaat)
4. Shalat Tahajjud (2 rekaat s/d tidak terbatas)
5. Shalat Idain (2 rekaat)
6. Shalat Tahyatul Masjid(2 rekaat)
21. SHOLAT SUNNAT GHAIRU MUAKKAD
1. Sholat Sunnat Rowatib (Ghairu Muakkad)
a. 4 rakaat sebelum shalat Dhuhur
b. 4 rakaat sesudah shalat Dhuhur
c. 4 rakaat sebelum shalat Asar
d. 2 rakaat sebelum shalat Maghrib
2. Shalat Dhuha: jumlah rekaat shalat dhuha adalah minimal 2 rekaat dan maksimal 12 rekaat
22. SUJUD SYUKUR adalah sujud yg dilakukan apabila seseorang mendapatkan kenikmatan atau terhindar dari
bahaya. Hukumnya sujud syukur adalah Sunnah
23. BACAAN SUJUD TILAWAH
. ‫َس َّج َد َو ْج ِه َي ِلَّلِذي َخ َلَق ُه َو َص َو َّر ُه َو َش َّق ْمَسَعُه َو َبَص َر ُه َحِبْو ِلِه َو ُقَّو ِتِه َفَتَباَر َك اُهلل َأْح َسُن اَخْلاِلِق نْي‬
Aku sujud dg wajahku (jiwa ragaku) kepada Dzat yg menjadikannya, serta membukakan pendengaran dan
penglihatan dg daya dan kekuatanNya.
3
24. SYARAT WAJIB PUASA 25. RUKUN PUASA
1. Islam Niat pada malam hari
2. Baligh (dewasa)
3. Berakal Menahan dari segala yg membatalkan puasa sejak dari
4. Suci dari haid dan nifas terbitnya fajar hingga maghrib
5. Sehat (orang sakit boleh tidak puasa tetapi wajib mengqodlo di hari lain)
6. Bermukim (musafir boleh tidak puasa tetapi wajib mengqodlo di hari lain)
7. Mampu menjalankannya (orang yg sudah lanjut usia boleh tidak berpuasa tetapi menggantinya dg
membayar fidyah
26. Hal-hal yang Membatalkan Puasa
a. memasukan sesuatu dengan sengaja ke dalam lobang yang ada di tubuh
b. makan atau minum dengan sengaja f. keluar darah haid atau nifas
c. bersetubuh pada siang hari g. hilang akal (gila, ayan, pingsan atau
d. muntah dengan sengaja mabuk)
e. keluar mani / sperma dengan sengaja h. murtad
27. MACAM-MACAM PUASA SUNNAH 28. PUASA HARAM
1. Puasa hari Senin-Kamis Puasa pada hari raya idul fitri dan idul adha
2. Puasa 6 hari di bulan Syawal
3. Puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) Puasa pada hari tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah)
4. Puasa Nabi Dawud (sehari puasa sehari tidak)
5. Puasa Ayyamul biid (puasa tengah bulan), setiap tgl 13, 14, 15 bulan Qomariyah
6. Puasa Nifs Sya’ban
7. Puasa ‘Asyura (tgl 10 Muharram)
29. NISHOB ZAKAT MAAL
JENIS HARTA (MAAL) NISHOB KADAR ZAKAT

EMAS 20 mitsqal (93,6 gram) 2,5 %

Perak 200 dirham (624 gram) 2,5 %

Barang Dagangan Seharga dg emas 93,6 gram 2,5 %

Hasil Tanaman/Pertanian 5 Washaq (691,2 kg) 10 % dg air hujan

5 % dg irigasi

Unta 5-9 ekor 1 kambing umur 2 thn

Sapi/Kerbau 30-39 ekor 1 anak sapi/kerbau umur


1tahun lebih

Kambing 40-120 ekor 1 kambing umur 2 thn

Hasil Tambang Senilai dg emas 93,6 gram 2,5 %

Barang Temuan Senilai dg emas 93,6 gram 20 %

30. MUSTAHIQ ZAKAT

1. Fakir (orang yg tidak memiliki pekerjaan dan tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari).
2. Miskin (orang yg memiliki pekerjaan namun belum bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari).
3. Amil (panitia zakat)
4. Mualaf (orang yg baru masuk Islam)
5. Riqob (budak)
6. Gharim (orang yg punya hutang)

4
7. Sabilillah (orang yg berjuang di jalan Allah)
8. Ibnu sabil (orang yg dlm perjalanan)
31.SHODAQOH
Sedekah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain dg mengharap ridlo dari Allah SWT.
Bentuk-bentuk shadaqah
1. sedekah dg harta benda
2. sedekah dg tenaga
4. sedekah dg menahan diri dg tdk berbuat jahat terhadap orang lain
5. sedekah dg senyuman untuk menghormati orang lain (bentuk sedekah yg paling mudah)
6. sedekah dg memberikan nasihat
Sedekah yg paling baik adalah memberikan benda/barang yg masih disukai
HIBAH
Hibah menurut bahasa berarti “pemberian atau berderma”. Menurut istilah ialah memberikan suatu
harta kepada orang lain tanpa ada penggantinya dan tanpa mengharapkan balasan apa pun.
Hukum Hibah
Hukum asalnya adalah mubah/boleh. Namun, hukumnya dapat menjadi wajib, haram, dan makruh.
a. Wajib Yaitu hibah seorang suami kepada istri dan anak-anaknya sesuai kemampuannya.
b. Haram Yaitu apabila harta yang telah dihibahkan ditarik kembali.
Seperti sabda Nabi saw:

“Orang yang meminta kembali hibahnya seperti orang yang meminta kembali (menelan)
muntahannya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
c. Makruh Yaitu apabila menghibahkan sesuatu dengan maksud agar mendapatkan imbalan
sesuatu, baik berimbang maupun lebih banyak.
HADIAH
Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain dg maksud memuliakannya atau karena prestasinya.
PERSAMAAN SEDEKAH, HIBAH DAN HADIAH
1. Merupakan wujud kedermawaan yg dimiliki seseorang.
2. Merupakan pemberian Cuma-Cuma tanpa mengharap imbalan apapun dari orang yg diberi.
3. Dapat meringankan beban hidup orang miskin
33. LARANGAN HAJI SELAMA IHRAM
Larangan Khusus Bagi Pria Larangan Khusus Bagi Wanita
1. Memakai pakaian yg berjahit
2. Memakai tutup kepala Memakai tutup muka/cadar
3. Memakai sepatu yg sampai menutupi mata kaki/muzzah
Larangan Bagi Pria dan Wanita Memakai sarung tangan
1. Memotong/mencabut kuku
7. Mengadakan perkawinan
2. Mencukur rambut
3. Memakai harum-haruman 8. Bercumbu dg syahwat
4. Memburu/membunuh binatang
5. Menebang/mencabut pohon 9. Bersenggama/Bersetubuh (Jima’)
6. Mencaci maki, mengumpat, bertengkar, mengucapkan kata-kata kotor
34. PERBEDAAN HAJI DAN UMRAH
Haji menurut bahasa adalah menyengaja. Menurut istilah syara’, haji adalah sengaja mengunjungi
Ka’bah (Baitullah) di Mekah dengan maksud beribadah kepada Allah dan mengharap rida Allah swt sesuai syarat
dan rukun tertentu
Umrah secara bahasa sama dengan yang berarti berziarah atau berkunjung. Menurut istilah syara’
umrah adalah mengunjungi atau menziarahi ka’bah di Mekah untuk beribadah kepada Allah swt dengan cara-
cara tertentu. Hukumnya fardu ‘ain sekali seumur hidup bagi yang mampu
A. RUKUN
HAJI UMROH

• Ihram dg niat haji • Ihram dg niat Umrah

• Wukuf di padang Arafah • ---

• Tawaf • Tawaf

• Sa’I • Sa’I

• Tahallul • Tahallul

5
• Tertib • Tertib

B. (WAJIB)
HAJI UMROH

• Ihram dari miqot • Ihram dari miqot (apabila umrah yg


dikerjakan tidak dg haji maka hanya ada
miqot makani tdk ada miqat zamani

• -
• Hadir di Muzdalifah • -
• Bermalam di Mina • -
• Melempar jumrah Aqobah • -
• Melempar 3 jumrah • -
• Tawaf Wadak • Tidak melanggar larangan umroh
• Tidak melanggar larangan Haji

35. Haji hukumnya wajib sekali seumur hidup


SYARAT SYAH HAJI
SYARAT WAJIB HAJI
1. Islam
1. Islam
2. Baligh
2. Baligh
3. Berakal
3. Berakal
4. Merdeka
4. Merdeka
5. Mampu menjalankannya (‫)استطاعة‬, yaitu:
a. ONH dan ongkos untuk keluarga yg ditinggalkan
b. Ada kendaraan
c. Aman dalam perjalanan pulang pergi
d. Bagi wanita ada muhrim
e. Sehat jasmani dan rohani
f. Memiliki pengetahuan tentang haji

MACAM-MACAM HAJI
1. IFRAD yaitu haji terlebih dahulu kemudian umrah
2. TAMATU’ yaitu umroh terlebih dahulu baru kemudian haji
3. QIRAD yaitu haji dan umrah dikerjakan bersama-sama

36. MAKANAN HALAL


Halal ada 3, yaitu:
1. Halal zatnya yaitu makanan tersebut halal karena tidak diharamkan oleh Allah maupun Nabi Muhammad
SAW di dalam al Qur’an maupun hadits.
2. Halal karena cara memperolehnya, yaitu makanan yg didapatkan dg cara yg sah. Seperti
makanan/minuman yg diperoleh dg cara berdagang.
3. Halal karena cara penyembelihannya sesuai dengan aturan syar’i (memenuhi aturan agama)
36. DALIL NAQLI MAKANAN HARAM
1. SURAT AL MAIDAH : 3

6
‫ُح ِّر َم ْت َعَلْيُك ُم اْلَم ْيَتُة َو الَّد ُم َو ْحَلُم اِخْلْنِز يِر َو َم ا ُأِه َّل ِلَغِرْي الَّلِه ِبِه َو اْلُم ْنَخ ِنَقُة َو اْلَمْو ُقوَذُة َو اْلُم َتَر ِّدَيُة َو الَّنِط يَح ُة‬
‫ِئ َّلِذ‬ ‫ِس ِب ِم َٰذ ِل ِف‬ ‫ِب‬ ‫ِب‬ ‫ِإ‬
‫َو َم ا َأَك َل الَّس ُبُع اَّل َم ا َذَّك ْيُتْم َو َم ا ُذ َح َعَلى الُّنُص َو َأْن َتْس َتْق ُم وا اَأْلْز اَل ۚ ُك ْم ْس ٌق ۗ اْلَيْو َم َي َس ا يَن‬
‫ِض‬ ‫ِن‬ ‫ِد‬ ‫ِن‬ ‫ِم ِد ِن‬
‫َك َف ُر وا ْن ي ُك ْم َفاَل ْخَتَش ْو ُه ْم َو اْخ َش ْو ۚ اْلَيْو َم َأْك َم ْلُت َلُك ْم يَنُك ْم َو َأَمْتْم ُت َعَلْيُك ْم ْع َم يِت َو َر يُت َلُك ُم‬
‫ِح‬ ‫ِإ‬ ‫ِنٍف‬ ‫ٍة‬ ‫ِد‬
‫اِإْل ْس اَل َم يًنا ۚ َفَم ِن اْض ُطَّر يِف ْخَمَم َص َغْيَر ُمَتَج ا ِإِلٍمْث ۙ َف َّن الَّلَه َغُفوٌر َر يٌم‬
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama
selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali
yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan
(diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah
kefasikan. pada hari ini orang-orang kafir Telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu
janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk
kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu. Maka barang siapa terpaksa Karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
2. Haram Memakan Daging Khimar Jinak
)‫ (رواه البخارى ومسلم‬.‫م نهى يوم خيبر عن لحوم الحمر األهلّية‬.‫عن جابر أّن رسول هللا ص‬
Dari Jabir ra. Bahwa Rasulullah SAW. Telah melarang memakan daging khimar jinak pada hari Khaibar. (HR.
Bukhari dan Muslim)
4. Haram Memakan Binatang Buas
) ‫ ( رواه مسلم‬.‫م عن كّل ذي ناب من السباع‬.‫نهى رسول هللا ص‬
Rasulullah SAW melarang tiap-tiap binatang buas yg mempunyai taring. (HR. Muslim)
5. Haram Memakan Daging Burung yg Berkuku Tajam
) ‫ ( رواه مسلم‬.‫م عن كّل ذي مخلب من الّطير‬.‫نهى رسول هللا ص‬
Rasulullah SAW melarang tiap-tiap burung yg mempunyai kuku tajam. (HR. Muslim)
6. Haram Memakan Daging Binatang yg Disuruh Untuk Membunuhnya
)‫(رواه مسلم‬.‫ الحّية والغراب االبقع والفأرة والكلب العقور والحدّيا‬.‫خمس فواسق يقتلن فى الحّل والحرام‬
Lima macam binatang yg merusak dan hendaklah dibunuh, baik di tanah halal maupun di tanah haram,
yaitu ular, burung gagak, tikus, anjing gila, dan burung elang (HR. Muslim)
7. Haram Memakan Daging Binatang yg Dilarang Untuk Membunuhnya
)‫م عن قتل اربع من الّد ّو اب الّنملة والنحلة واهلدهد والصرد (رواه أمحد‬.‫عن ابن عّباس هنى رسول اهلل ص‬
Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah SAW telah melarang membunuh empat macam binatang, yaitu: lebah,
semut, burung hudhud, dan burung suradi (HR. Ahmad)
8. Haram Karena Keadaan Yg Menjijikan
...‫ويحّل لهم الّطّيبت ويحّر م عليهم الخبئث‬...
…dan yg menghalalkan segala yg baik bagi mereka dan mengharamkan segala yg buruk bagi mereka…
(QS. Al A’raf: 157)

37. SEBAB-SEBAB DIHARAMAKANNYA MAKANAN


1. Karena Memabukan 5. disembelih dg menyebut nama selain Allah
2. Karena Keadaannya Menjijikan 6. Mati tercekik, terpukul, ditanduk, diterkam binatang
3. Karena Binatang tersebut disuruh membunuhnya lain
4. karena binatang tersebut dilarang membunuhnya 7. Disembelih untuk pemujaan berhala
SEBAB-SEBAB MINUMAN HARAM
1. Karena memabukan
2. Karena membahayakan akal, jasmani maupun rohani seperti racun dan minum cairan yg membahayakan
3. minuman yg diperoleh dg cara yg tidak sah
38. SYARAT-SYARAT PENYEMBELIHAN
1. Islam atau Ahli Kitab
2. Menyebut Nama Allah SWT
3. Berakal Sehat
4. Mumayiz
5. Tidak Boleh Menyembelih dg alat yg terbuat dari tulang, gigi atau kuku
6. Binatangnya halal baik zatnya maupun cara memperolehnya
7
38. SYARAT HEWAN UNTUK KURBAN
1. Memenuhi umur (domba 1 tahun, kambing, sapi/kerbau 2 tahun, unta 5 tahun)
2. Tidak cacat
3. Tidak terlalu kurus
39. TUJUAN QURBAN
Tujuan berqurban adalah semata-mata hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT
40. CARA PEMBAGIAN DAGING AQIQAH
1. Dagingnya dibagikan dalam keadaan sudah dimasak
2. Dagingnya diprioritaskan dibagikan kepada tetangga sekitar yg kaya maupun miskin.
Aqiqah hukumnya sunnah muakkad
WAKTU PELAKSANAAN AQIQAH
Pelaksanaan Aqiqah adalah pada hari ketujuh/ hari keempat belas/ hari kedua puluh satu dari kelahiran anak
41. Rukun dan Syarat Jual Beli
a. Penjual
b. Pembeli
Keduanya harus memenuhi syarat:
1) Berakal sehat
2) Kehendak sendiri, tidak terpaksa/rela
3) Balig/dewasa, kecuali jual beli barang-barang kecil dan murah.
4) Tidak boros

c. Benda atau barang yang diperjualbelikan


1) Suci / tidak najis
2) Bermanfaat
3) Milik sendiri
4) Jelas / Diketahui kedua pihak, baik bentuk, ukuran, maupun sifatnya.

d. Uang / alat penukar


Bisa berupa uang tunai maupun berupa surat berharga seperti cek, bilyet giro.

e. Ikrar/Pernyataan Jual Beli (Ijab Qabul)


Ijab merupakan ikrar penjual, Qabul merupakan ikrar pembeli
Contoh:
Penjual berkata, “Saya jual barang ini kepadamu dengan harga sekian.”
Pembeli menjawab, “Saya terima (beli) barang ini dengan harga tersebut.”

42. MACAM-MACAM JUAL BELI


a. JUAL BELI SAH TAPI TERLARANG
1. Jual beli pada waktu shalat Jum’at
2. Jual beli untuk ditimbun
3. jual beli yg masih dalam tawaran orang lain
4. Menghadang/menghambat penjual agar tidak sampai pasar sehingga tidak tahu harga pasaran.
5. Jual beli barang untuk maksiat
6. Jual beli barang ada unsur penipuannya
b. JUAL BELI YG TERLARANG
1. jual beli sistem ijon 3. jual beli sperma binatang jantan
2. Jual beli anak binatang yg masih dalam 4. jual beli barang yg belum ada di tangan
kandungan 5. jual beli barang yg diharamkan
43. MACAM-MACAM KHIYAR
1. Khiyar Majlis yaitu meneruskan atau membatalkan jual beli di tempat jual beli
2. Khiyar Syarat (garansi) yaitu meneruskan atau membatalkan jual beli yg disyaratkan oleh penjual ataupun
pembeli.
3. Khiyar Aib yaitu meneruskan atau membatalkan jual beli karena terdapat cacat pada barang tersebut yg
belum diketahui sewaktu membeli barang tersebut

44. HUKUM PINJAM MEMINJAM


1. Bagi Orang Yg Meminjamkan hukumnya sunnah, namun hukumnya bisa wajib apabila ada orang yg
sangat membutuhkan dan keadaannya membahayakan jika tdk diberi pinjaman. Dan juga bisa menjadi
haram apabila meminjamkan sesuatu kpd orang yg akan berbuat maksiat/berbuat kejahatan
2. Bagi Peminjam hukumnya adalah mubah (boleh)
45.HUKUM HUTANG PIUTANG
1. Bagi Orang Yg Memberi Piutang (Orang Yg Menghutangi) hukumnya sunnah, namun hukumnya bisa
wajib apabila ada orang yg sangat membutuhkan dan keadaannya membahayakan jika tdk diberi hutang.

8
Dan juga bisa menjadi haram apabila memberikan hutang kpd orang yg akan berbuat maksiat/berbuat
kejahatan
2. Bagi Orang yg Berhutang hukumnya adalah mubah (boleh)
46. JUMLAH LAPISAN KAIN KAFAN
1. Jenazah Laki-Laki disunnatkan memakai 3 lapis kain kafan.
2. Jenazah perempuan disunnatkan memakai 5 lapis kain kafan.
47. ADAB SAAT TAKZIYAH
1. mengucapkan kaliamat istirjak ketika mendengarmusibah kematian
2. berpakaian yg sopan dan rapi
3. berusaha menghibur keluarga yg terkena musibah
4. memberi nasihat kepada keluarga yg ditinggalkan agar tetap bersabar dan ikhlas
5. memberikan bantuan sekedarnya berupa makanan ataupun uang
6. Ikut menyolatkan jenazah, jika jenazahnya muslim

48. BAGIAN AHLI WARIS

AHLI WARIS BAGIAN YANG KETERANGAN


DITERIMA

1/6 Apabila ada anak laki-laki atau cucu laki-laki

AYAH Ashobah binafsih Apabila tidak ada anak atau cucu

1/6 dan Ashobah Apabila ada anak perempuan atau cucu perempuan & tidak
ada anak laki-laki atau cucu laki-laki

IBU 1/6 Apabila ada anak atau cucu

1/3 Apabila tidak ada anak atau cucu

SUAMI 1/4 Apabila ada anak atau cucu

1/2 Apabila tidak ada anak atau cucu

ISTERI 1/8 Apabila ada anak atau cucu

1/4 Apabila tidak ada anak atau cucu

ANAK Ashobah binafsih Yaitu ashobah karena dirinya sendiri

LAKI-LAKI

ANAK 1/2 Apabila tunggal dan tidak ada anak laki-laki


PEREMPUAN
2/3 Apabila anak perempuan dua atau lebih dan tidak ada anak
laki-laki

Ashobah bil ghoiri Menjadi ashobah karena bersama dengan anak laki-laki

RUMUS WARISAN
-Tahap pertama : Menentukan bagian masing-masing
- Tahap kedua : Menyamakan penyebut (dengan KPK)
-Tahap ketiga : Dikalikan dengan harta warisan

Contoh soal : Seorang meninggal dunia, meninggalkan harta warisan


sebanyak Rp. 120.000.000,-. Ahli warisnya terdiri dari
9
ayah, ibu, isteri, 1 anak laki-laki. Berapakah bagiannya Ayah: 1/6 Ibu: 1/6 Isteri: 1/8 Anak laki-laki
masing-masing? dan anak perempuan : Ashobah

Jawab. Tahap kedua: Menyamakan Penyebut (dg KPK)


Tahap pertama : menentukan bagian masing-masing Ayah : 1/6 = 4/24
Ayah: 1/6 Ibu: 1/6 Isteri: 1/8 Anak laki-laki Ibu : 1/6 = 4/24
dan anak perempuan : Ashobah Isteri : 1/8 = 3/24
Anak laki-laki : Ashobah = 13/24
Tahap kedua: Menyamakan Penyebut (dg KPK)
Ayah : 1/6 = 4/24
Ibu : 1/6 = 4/24
Isteri : 1/8 = 3/24
Anak laki-laki : Ashobah = 13/24

Tahap Ketiga : dikalikan dengan harta warisan Tahap Ketiga : dikalikan dengan harta warisan
Ayah : 1/6 = 4/24 x 120.000.000,- Ayah : 1/6 = 4/24 x 240.000.000,-
= Rp. 20.000.000,- = Rp. 40.000.000,-
Ibu : 1/6 = 4/24 x 120.000.000,- Ibu : 1/6 = 4/24 x 240.000.000,-
= Rp. 20.000.000,- = Rp. 40.000.000,-
Isteri : 1/8 = 3/24 x 120.000.000,- Isteri : 1/8 = 3/24 x 240.000.000,-
= Rp. 15.000.000,- = Rp. 30.000.000,-

1 Anak laki-laki : Ashobah = 13/24 x 240.000.000,- 1 Anak laki-laki dan 2 anak perempuan : Ashobah
= Rp. 65.000.000,- = 13/24 x 240.000.000,- = Rp. 130.000.000,-
Anak laki laki = 2:1 anak perempuan
Sehingga 1 anak laki-laki dan 2 anak perempuan = 4 anak
Jadi 130.000.000 : 4 = Rp. 32.500.000,-
1 anak laki-laki mendapatkan Rp. 65.000.000,-
Masing-masing anak perempuan mendapatkan
Rp. 32.500.000,-

Contoh soal :
Seorang meninggal dunia, meninggalkan harta warisan
sebanyak Rp. 240.000.000,-. Ahli warisnya terdiri dari
ayah, ibu, isteri, 1 anak laki-laki dan 2 anak perempuan.
Berapakah bagiannya masing-masing?

Jawab.
Tahap pertama : menentukan bagian masing-masing

10
BAGIAN AHLI WARIS

AHLI WARIS BAGIAN YANG KETERANGAN


DITERIMA

1/6 Apabila ada anak laki-laki atau cucu laki-laki

AYAH Ashobah binafsih Apabila tidak ada anak atau cucu

1/6 dan Ashobah Apabila ada anak perempuan atau cucu perempuan & tidak
ada anak laki-laki atau cucu laki-laki

IBU 1/6 Apabila ada anak atau cucu

1/3 Apabila tidak ada anak atau cucu

SUAMI 1/4 Apabila ada anak atau cucu

1/2 Apabila tidak ada anak atau cucu

ISTERI 1/8 Apabila ada anak atau cucu

1/4 Apabila tidak ada anak atau cucu

ANAK Ashobah binafsih Yaitu ashobah karena dirinya sendiri

LAKI-LAKI

ANAK 1/2 Apabila tunggal dan tidak ada anak laki-laki


PEREMPUAN
2/3 Apabila anak perempuan dua atau lebih dan tidak ada anak
laki-laki

Ashobah bil ghoiri Menjadi ashobah karena bersama dengan anak laki-laki

RUMUS WARISAN
-Tahap pertama : Menentukan bagian masing-masing
- Tahap kedua : Menyamakan penyebut (dengan KPK)
-Tahap ketiga : Dikalikan dengan harta warisan

11
Contoh soal :
Seorang meninggal dunia, meninggalkan harta warisan sebanyak Rp. 240.000.000,-. Ahli warisnya terdiri dari
ayah, ibu, isteri, anak laki-laki. Berapakah bagiannya masing-masing?

Jawab.
Tahap pertama : menentukan bagian masing-masing
Ayah: 1/6 Ibu: 1/6Isteri: 1/8 Anak laki-laki : Ashobah

Tahap kedua: Menyamakan Penyebut (dg KPK)


Ayah : 1/6 = 4/24
Ibu : 1/6 = 4/24
Isteri : 1/8 = 3/24
Anak laki-laki : Ashobah = 13/24

Tahap Ketiga : dikalikan dengan harta warisan


Ayah : 1/6 = 4/24 x 240.000.000,- = Rp. 40.000.000,-
Ibu : 1/6 = 4/24 x 240.000.000,- = Rp. 40.000.000,-
Isteri : 1/8 = 3/24 x 240.000.000,- = Rp. 30.000.000,-
Anak laki-laki : Ashobah = 13/24 x 240.000.000,- = Rp. 130.000.000,-

12

Anda mungkin juga menyukai