Kelas : TBI 3 B NIM : 206151051 Mata Kuliah : Fiqh Dosen Pengampu : Faqih Annisa, M.Pd.
Pertemuan Materi Parafrase
1 Pengantar Fiqih merupakan asalah satu ronde ilmu dalam syariat Islam ilmu fiqh yang secara khusus membahas masalah hukum yang mengatur beragam bidang kehidupan manusia, berpihak kepada yang benar kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun kehidupan manusia dengan Tuhannya 2 Sujud Sahwi sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan di akhir sholat atau setelahnya karena adanya kekurangan, baik dengan meninggalkan apa yang diperintahkan atau mengerjakan apa yang dilarang tanpa sengaja Kata sahwi sendiri artinya lupa. Disebut sujud sahwi, karena sujud ini dilakukan ketika lupa dalam sholat. Untuk itulah, sujud sahwi disyariatkan dalam rangka menutup kekurangan ketika sholat yang disebabkan karena lupa. Ada beberapa keadaan yang menyebabkan seseorang disyariatkan untuk melakukan sujud sahwi. bacaan doa sujud sahwi adalah sebagai berikut: “Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw". Artinya: "Maha Suci Allah yang tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa." Sujud sahwi dilakukan di akhir shalat (sebelum atau sesudah salam). Ketika ingin sujud dianjurkan untuk mengucapkan takbir “Allahu akbar”, begitu pula ketika ingin bangkit dari sujud dianjurkan untuk bertakbir 3 Fardhu Fardhu dalam bahasa Arab merupakan status hukum dari suatu Fardhu sholat cara yang harus/wajib . Sedangkan fardhu sholat berarti hal hal yang wajib kita lakukan dalam solat . 1. Niat. 2. Takbirotul ihrom (mengucapkan “Allahuakbar). 3. Berdiri bagi yang mampu. 4. Membaca fatihah. 5. Ruku (membungkukkan badan). 6. Thumaninah (diam sebentar) waktu ruku 7. Itidal (berdiri setelah ruku) 8. Thumaninah (diam sebentar waktu itidal). 9. Sujud dua kali. 10. Thumaninah (diam sebentar waktu sujud). 11. Duduk diantara dua sujud. 12. Thumaninah (diam sebentar ketika duduk). 13. Tasyahud akhir (membaca kalimat-kalimat yang tertentu). 14. Duduk diwaktu tasyahud. 15. Sholawat (kepada nabi). 16. Salam (kepada nabi). 17. tertib 4 Sunah sunah Sunnah hai'at dalam sholat adalah gerakan atau bacaan yang Sholat perlu ditunaikan untuk meningkatkan kualitas sholat. Jika seseorang terlupa atau sengaja meninggalkan sunnah hai'at dalam sholat, tidak ada konsekuensi apa pun baginya dan sholatnya tetap sah. Sunah sholat antaralain sebagai berikut: mengangkat kedua tangan. meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri. mengarahkan pandangan ketempat sujud. membaca doa iftitah. membaca ta'awuz. membaca amin. membaca bacaan sesudah al-fatihah. 5 Sunah Sunah 1. Mengangkat kedua tangan. Sholat 2. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri. Sebagaimana diriwayatkan oleh Jabir 3. Mengarahkan pandangan ke tempat sujud. Hal ini berdasarkan keterangan al-Baghawiy dalam kitabnya 4. Membaca doa itiftah 5.Membaca ta’awudz. Selesai membaca doa astiftah dan sebelum membaca surat al-Fatihah, Rasulullah saw senantiasa berta`wudz 6. Membaca aamiin. Disunahkan membaca “aamiin” setelah membaca Surat al-Fatihah, baik ketika sedang shalat sendirian maupun berjamaah, baik sebagai imam maupun makmum dengan suara yang keras, kecuali dalam shalat sirriyyah. 7. Membaca bacaan susudah al-Fatihah. Disunahkan untuk membaca surat-surat yana kita ketahui atau kita hafal setelah membaca surat a-Fatihah pada dua rakaat pertama 8. Menempelkan kening, hidung, dan beberapa anggota tubuh lainnya ketika sujud Ketika sedang sujud, maka hendaknya kita bersujud di atas tujuh tulang, sebagaimana dijelaskan dalam hadis Rasulullah saw yang artinya “Aku diperintahkan untuk bersujud di atas tujuh tulang, yaitu: dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki”
9. Membaca doa-doa shalat. Membaca doa doa yang diajarkan
Rasulullah saw ketika sedang rukuk, i’tidal, sujud, duduk diantara dua sujud dan setelah melaksanakan tasyahud akhir 10. Duduk istirahat, sebelum bangkit menuju rakaat berikutnya adalah sunah dalam shalat. 11. Tasyahud awal 12. Membaca shalawat atas Nabi saw. 13. Berdoa sesudah membaca shalawat. Setelah bershalawat atas Nabi, disunahkan untuk membaca doa doa ma’tsur sebagaimana yang beliau ajarkan. 14. Salam kedua. Salam pertama di dalam shalat termasuk rukun shalat yang tidak boleh ditinggalkan. Jika seseorang buang angin, misalnya sebelum salam pertama sempurna selesai, maka shalatnya batal. Hal ini berbeda dengan salam kedua. Sebab salam kedua masuk ke kategori sunah-sunah shalat, bukan rukunnya. Jika tertinggal, maka shalatnya tidaklah bata