Anda di halaman 1dari 4

Doa ketika ada hajat atau

permintaan kepada Allah


Disebut juga doa mas’alah. Merupakan jenis yang umumnya dilakukan dalam
berdoa. Bentuk ini juga yang digunakan ketika membaca doa qunut, dan pada
beberapa rangkaian ibadah haji. Termasuk juga berdoa ketika seperti malam
akhir, berdoa di antara adzan dan iqamat, berdoa ketika i’tikaf dan berdoa
pada semua waktu-waktu mustajab secara umum. Caranya:
1. Dianjurkan menghadap kiblat
2. Mengangkat kedua tangannya dengan telapak tangan terbuka di depan
dada, tepatnya di pertengahan dada.
3. Bentuk tangan terdapat beberapa pilihan cara:
1. Kedua telapak tangan dibuka namun kedua tidak saling
menempel, melainkan ada celah diantara keduanya, tidak harus
di arahkan ke langit. Ini pendapat Hanafiyah.
2. Telapak tangan mengarah ke langit dan punggung tangan ke arah
bumi, boleh ditempelkan ataupun tidak, ini pendapat Syafi’iyyah
3. Telapak tangan mengarah ke langit dan punggung tangan ke arah
bumi, keduanya ditempelkan. Ini pendapat Hanabilah
4. Boleh juga seseorang menutup wajahnya dengan telapak
tangannya dan kedua punggung tangannya menghadap kiblat,
menurut sebagian ulama.
4. Memuji Allah dan bershalawat kepada Rasulullah
5. Membaca doa-doa
6. Tangan kembali seperti semula, tanpa mengusap wajah
Penjelasan rinci, silakan simak artikel:

 Mengangkat Tangan Ketika Berdoa


 Derajat Hadits Mengusap Wajah Setelah Berdoa
 Waktu-Waktu Terkabulnya Do’a

Berdoa ketika memiliki hajat yang


sangat mendesak, musibah yang
besar atau ketika istisqa
Caranya:

1. Dianjurkan menghadap kiblat


2. Bersungguh-sungguh mengangkat kedua tangan ke atas dengan sangat
tinggi hingga terlihat warna ketiak. Boleh juga hingga punggung tangan
menghadap ke langit dan telapaknya menghadap ke bumi.
3. Memuji Allah dan bershalawat kepada Rasulullah
4. Membaca doa-doa
5. Tangan kembali seperti semula, tanpa mengusap wajah
Penjelasan rinci, silakan simak artikel: Mengangkat Tangan Ketika Berdoa
Berdoa setelah shalat wajib
Berdoa setelah shalat wajib diperselisihkan para ulama apakah ia
disyariatkan ataukah tidak. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
‫قيل يا رسول هللا صلى هللا عليه وسلم أي الدعاء أسمع قال جوف الليل اآلخر ودبر‬
‫الصلوات المكتوبات‬
“Ada yang bertanya: Wahai Rasulullah, kapan doa kita didengar oleh Allah? Beliau bersabda: “Diakhir
malam dan diakhir shalat wajib” (HR. Tirmidzi, 3499).
Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam Zaadul Ma’ad (1/305) menjelaskan bahwa yang
dimaksud ‘akhir shalat wajib’ adalah sebelum salam. Dan tidak terdapat
riwayat bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dan para sahabat merutinkan
berdoa meminta sesuatu setelah salam pada shalat wajib. Ahli fiqih masa
kini, Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata: “Apakah berdoa setelah shalat
itu disyariatkan atau tidak? Jawabannya: tidak disyariatkan. Karena
Allah Ta’ala berfirman:

‫َفِإَذ ا َقَض ْيُتُم الَّصالَة َفاْذ ُك ُروا َهَّللا‬


“Jika engkau selesai shalat, berdzikirlah” (QS. An Nisa: 103). Allah berfirman ‘berdzikirlah’, bukan
‘berdoalah’. Maka setelah shalat bukanlah waktu untuk berdoa, melainkan sebelum salam” (Fatawa
Ibnu Utsaimin, 15/216).
Namun jika seseorang kebetulan memang memiliki suatu hajat yang ingin ia
minta kepada Allah, yang sifatnya tidak rutin namun insidental, boleh berdoa
setelah shalat wajib karena termasuk doa mas’alah yang sifatnya mutlak.
Maka caranya sebagai berikut:
1. Setelah selesai shalat, membaca dzikir-dzikir yang disyariatkan setelah
shalat
2. Setelah itu membaca doa sebagaimana tata cara pada poin doa mas’alah
Adapun cara berdoa sebelum salam, sebagai berikut:

1. Setelah selesai membaca tasyahud, membaca doa berlindung dari


empat hal:
‫ َو ِم ْن ِفْتَنِة اْلَم ْح َيا‬، ‫ َو ِم ْن َع َذ اِب َج َهَّنَم‬، ‫َالَّلُهَّم ِإِّنْي َأُع ْو ُذ ِبَك ِم ْن َع َذ اِب اْلَقْبِر‬
‫ َو ِم ْن َش ِّر ِفْتَنِة اْلَم ِس ْيِح الَّد َّجاِل‬،‫َو اْلَمَم اِت‬
“Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksaan kubur,
siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari
kejahatan fitnah Almasih Dajjal.” (HR. Bukhari-Muslim)

2. Setelah itu membaca doa-doa bebas yang diajarkan oleh Rasulullah


Shallallahu’alaihi Wasallam, sebanyak-banyaknya. Dalam keadaan
masih duduk tasyahud, dan tangan sebagaimana keadaan tangan
ketika tasyahud, tidak diangkat.
3. Jika tidak hafal doa-doa dari Nabi, maka dengan doa-doa bebas asalkan
dengan bahasa Arab.
4. Jika tidak bisa bahasa Arab, Syaikh Abdurrazzaq Al Abbad pernah
mengatakan boleh berdoa dengan bahasa Indonesia
5. Setelah itu salam ketika imam salam.
Penjelasan rinci silakan simak:
 Waktu-Waktu Terkabulnya Do’a
 Fatwa Ulama: Berdoa Secara Berjamaah Setelah Shalat

Tata Cara Berdoa dalam khutbah


Jum’at dan khutbah dua hari raya
Bagi khatib Jum’at, tata cara berdoanya adalah sebagai berikut:

1. Mengangkat tangan kanan dan jari telunjuk menunjuk ke atas


2. Memuji Allah dan bershalawat kepada Rasulullah
3. Membaca doa-doa
4. Tangan kembali seperti semula, tanpa mengusap wajah
Bagi jama’ah, tata cara berdoanya sebagai berikut:

1. Mendengarkan doa khatib, dan tidak perlu mengangkat tangan. Syaikh


Abdul Aziz bin Baz mengatakan: “setiap ibadah yang dilakukan di masa
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, jika ketika melakukannya beliau tidak
mengangkat kedua tangannya, berarti hal tersebut tidak disyariatkan
kepada kita ketika melakukan ibadah tersebut. Ini dalam rangka
meneladani Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Contohnya ketika khutbah
jum’at, khutbah Ied, doa di antara dua sujud dalam shalat, doa-doa
dzikir setelah shalat wajib, karena tidak ada dalil yang menunjukkan
hal tersebut. Yang disyariatkan kepada kita adalah meneladani
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dalam melakukan suatu atau meninggalkan
suatu (dalam ibadah)” (Majmu’ Fatawa Ibnu Baaz, 26/144).
2. Mengucapkan “amin” pada setiap doa khatib per kalimatnya, atau
cukup sekali di akhir doa. Karena orang yang mengaminkan doa itu
dianggap sama seperti orang yang membaca doa.
Penjelasan rinci silakan simak:

 Mengangkat Tangan Ketika Berdoa


 Mengaminkan Doa, Dianggap Berdoa

Tata cara Berdoa ketika sujud


dalam shalat
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
‫ فأكثروا الدعا‬. ‫أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد‬
“Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka
perbanyaklah berdoa ketika itu” (HR. Muslim, no.482).
Caranya sebagai berikut:

1. Membaca dzikir-dzikir ketika sujud


2. Ketika selesai, membaca doa-doa bebas yang diajarkan oleh
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, sebanyak-banyaknya.
3. Jika tidak hafal, maka dengan doa-doa bebas asalkan dengan bahasa
Arab
4. Jika tidak bisa bahasa Arab, Syaikh Abdurrazzaq Al Abbad pernah
mengatakan boleh berdoa dengan bahasa Indonesia
5. Boleh membaca doa dari ayat Al Qur’an ketika sujud
Penjelasan rinci simak:

 Mengaminkan Doa, Dianggap Berdoa


 Fatwa Ulama: Membaca Doa Dari Al Qur’an Ketika Sujud

Tata Cara Berdoa ketika hendak


makan dan selesai makan
Caranya:

1. Sebelum makan membaca: “Bismillah“


2. Tidak perlu mengangkat tangan
3. Setelah itu mulai makan.
4. Jika terlupa membaca “Bismillah“, maka membaca “bismillahi awalahu wa
akhirahu” ketika teringat di tengah makan.
5. Setelah selesai makan mengucapkan “Alhamdulillah“, atau doa-doa
setelah makan lain yang diajarkan Nabi.
Penjelasan rinci simak:

 Derajat Hadits Doa Sebelum Makan: “Allahumma Bariklana…”


 Adab-Adab Makan Seorang Muslim (1)
Semoga yang sedikit ini bermanfaat. Wabillahi at taufiq was sadaad.

Sumber: https://muslim.or.id/28968-ringkasan-tata-cara-berdoa.html
Copyright © 2024 muslim.or.id

Anda mungkin juga menyukai