Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengertian Sujud Sahwi

Sujud sahwi merupakan ibadah yang juga ada dalam Islam. Sujud sahwi
dilakukan karena ada yang lupa dalam gerakan shalat. Sujud sahwi yang
dilakukan gunanya sebagai pengganti gerakan shalat yang terlupakan. Kata
sahwi merupakan kata serapan dari bahasa Arab yang memiliki arti lupa atau
lalai. Menurut ahli fiqih, sujud sahwi merupakan sujud yang dilakukan di
akhir shalat atau setelahnya karena ada kekurangan, baik dengan
meninggalkan apa yang diperintahkan atau mengerjakan apa yang dilarang
tanpa sengaja1.

Sujud sahwi adalah sebuah sunnah yang dilakukan sebanyak dua kali
sebelum salam dalam salat. Kata sahwi memiliki arti lupa2. Amalan ini
disebut dengan sujud sahwi karena sujud ini dilakukan ketika lupa dalam
salat. Dengan kata lain, sujud sahwi dilakukan untuk menutup kekurangan
saat salat yang disebabkan karena lupa.

Pada suatu ketika, Nabi Muhammad SAW lupa rakaat pada saat
mendirikan salat3. Setelah salat selesai, beliau mendapat pertanyaan para
sahabat, 'apakah ada perubahan jumlah rakaat salat?'

Nabi Muhammad SAW menjawab, 'Saya hanyalah manusia biasa. Saya


bisa lupa sebagaimana kalian lupa. Jika saya lupa, ingatkanlah saya. Jika
kalian ragu tentang jumlah rakaat salat kalian, pilih yang paling meyakinkan,
dan selesaikan salatnya. Kemudian lakukan sujud sahwi'. (HR. Bukhari &
Muslim).

Kata 'sahwi' dapat diartikan sebagai 'lupa', disebut sujud sahwi


dikarenakan sujud ini dilakukan ketika lupa dalam salat. Dengan itulah, sujud

1
Supiana Karman, Materi Pendidikan Agama Islam (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya,
2003), hlm. 23-24
2
Lubis, Lewis Pramana. "Letak Sujud Sahwi Menurut Mazhab Hanafi Dan Mazhab
Syafi’i." Wahana Inovasi: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Uisu 9.2 (2020) h.98-100.
3
Syaikh Sayyid Sabiq, Fiqh Sholat Panduan Lengkap Sholat Seperti Nabi (Bandung:
Penerbit Jabal, 2014), h. 173.
sahwi disyariatkan untuk menutup atau mengganti kelupaan yang terjadi di
saat mendirikan salat.

B. Sebab Sujud Sahwi

Seorang muslim melakukan sujud sahwi dalam shalatnya, apabila:

1. Meninggalkan sebagian dari ab’adus shalat.


2. Mengerjakan dengan sengaja atau lupa telah mengerjakan sesuatu yang
membatalkan shalat.
3. Memindah rukun qauli atau ucapan yang bukan pada tempatnya. Seperti
membaca Al-Fatihah saat sujud.
4. Mengerjakan rukun Fi’li dengan kemungkinan kelebihan. Contohnya
seperti seseorang yang melaksanakan shalat Isya’ dengan ragu-ragu
apakah sudah sampai rakaat ketiga atau sudah keempat4.
5. Kekurangan rakaat salat dan baru sadar usai salat.
6. Kelebihan jumlah rakaat.
7. Ragu dengan jumlah rakaat yang sudah dilakukan.
8. Meninggalkan tasyahud awal karena lupa.
9. Meninggalkan atau melebihkan suatu gerakan salat.
10. Mengerjakan sesuatu ketika salat yang menyebabkan salat tidak sah
11. Membaca doa yang salah atau keliru dengan gerakan salat yang
seharusnya dilakukan5.

C. Tata Cara Sujud Sahwi

Sejumlah hadits dan para ulama bersepakat, bahwa sujud sahwi


dilakukan sebanyak dua kali sebelum salam seberapapun kesalahan dalam

4
Ma’rifah, Zuni. Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Shalat Fardhu Dan Sujud Sahwi
Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas Vll Semester I Mts Ma’arif 2 Grabag Magelang Tahun
Pelajaran 2017/2018. Diss. Iain Salatiga, 2017.
5
Husni, Husni, And Irwan Irwan. "Sunat-Sunat Shalat Dari Rakaat Kedua Sampai
Salam." Syariah: Journal Of Islamic Law 2.1 (2020), h.121-135.
sholatnya. Sujud sahwi menurut Sunnah dilakukan di dalam salam. Berikut
tata cara melakukan sujud sahwi, yaitu6:

1. Didahului dengan takbir

Sebagian ulama berpendapat, wajib untuk mengucap takbir sebelum


mengerjakan sujud sahwi yang dilakukan sebelum atau setelah memberi
salam. Hal ini pun disebut dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh
Imam Bukhari, Muslim, dan Abu Hurairah.

“Beliau (Nabi) shalat dua rakaat kemudian memberi salam kemudian


bertakbir lalu sujud seperti sujud biasa atau lebih lama. Kemudian beliau
mengangkat kepalanya lalu bertakbir kemudian meletakkan kepalanya lalu
bertakbir lalu sujud seperti sujudnya yang biasa atau lebih panjang.
Kemudian beliau mengangkat kepalanya dan bertakbir.” (HR.Imam
Bukhari, Muslim dan Abu Hurairah).

2. Dilakukan seperti sujud biasa

Sujud sahwi dilakukan sesuai dengan adab sujud biasa artinya sujud
dengan tujuh anggota tubuh (kening, kedua telapak tangan, kedua lutut dan
kedua ujung kaki). Kemudian menjauhkan kedua lengan dari kedua
lambung, menjauhkan perut dari kedua paha, merenggangkan kedua
lutut.Pada saat akan melakukan sujud sahwi, maka bisa membaca:

‫ام َواَل يَ ْس ُهو‬


ُ َ‫ُس ْب َحا َن َم ْن اَل َين‬

“Subhana man laa yanaamu wa laa yas huw”

Yang artinya: “Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa.”

3. Apabila lupa, dianjurkan untuk mengulang kembali

6
Supiana Karman, Materi Pendidikan Agama Islam (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya,
2003), h. 23-24.
Menurut Syekh Abdullah Bafadal, cara sujud sahwi dilakukan dengan
melakukan dua kali sujud sebelum salam. Bila seseorang lupa melakukan
sujud sahwi, maka dianjurkan untuk masuk kembali ke dalam shalat dan
melakukan sujud sahwi. Sujud sahwi meski banyak (yang dilupakan dalam
sholat) tetap dua sujud seperti sujud shalat.

Tempat sujud sahwi adalah waktu antara tasyahud akhir dan salam.
Kesunnahan sujud sahwi luput sebab salam secara sengaja 7, demikian juga
luput jika lupa tetapi jeda setelah salam terlalu lama.

D. Hukum Sujud Sahwi

Sujud sahwi diperintahkan untuk mengerjakannya hanya dari sebab


kelupaan di dalam melaksanakan shalat fardhu atau shalat Sunnah 8. Oleh
karena itu hukum dalam melaksanakan shalat fardhu sama dengan hukum
melaksanakan shalat Sunnah. hukum dari sujud sahwi adalah sunnah, bukan
wajib. Jadi saat kita melakukan shalat tidak perlu khawatir akan kesahihan
sholat tanpa sujud sahwi.

Ada beberapa hadis yang menjadi dasar disunnahkannya sujud sahwi,


antara lain9:

Artinya: “Apabila adzan dikumandangkan, maka setan berpaling sambil


kentut hingga dia tidak mendengar adzan tersebut. Apabila adzan selesai
dikumandangkan, maka ia pun kembali. Apabila dikumandangkan iqomah,
setan pun berpaling lagi. Apabila iqamah selesai dikumandangkan, setan pun
kembali, ia akan melintas di antara seseorang dan nafsunya. Dia berkata,
“Ingatlah demikian, ingatlah demikian untuk sesuatu yang sebelumnya dia
tidak mengingatnya, hingga laki-laki tersebut senantiasa tidak mengetahui
berapa rakaat dia shalat. Apabila salah seorang dari kalian tidak mengetahui

7
Ali Anwar Yusuf, Studi Agama Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2003), h. 50-51
8
Labib Mz, Tuntunan Sholat Lengkap (Jakarta: Sandro Jaya Jakarta, 2005), h. 29-30
9
Muhammad Fuad Hadits Shahih Bukhari Muslim, Diterjemahkan Oleh Ahmadsunarto
(Semarang: Pustaka Nuun, 2012), h. 3..
berapa rakaat dia shalat, hendaklah dia bersujud dua kali dalam keadaan
duduk.” (HR. Al-Bukhari)

Artinya: “Dari Abi Said al-Khudri ra. berkata: Rasulullah Saw.


bersabda:”Apabila salah seorang dari kalian merasa ragu dalam shalatnya,
dan tidak mengetahui berapa rakaat dia shalat, tiga ataukah empat rakaat,
maka buanglah keraguan, dan ambilah yang yakin. Kemudian sujudlah dua
kali sebelum salam. Jika ternyata dia shalat lima rakaat, maka sujudnya telah
menggenapkan shalatnya. Lalu jika ternyata shalatnya memang empat rakaat,
maka sujudnya itu adalah sebagai penghinaan bagi setan.” (HR. Muslim)

Artinya: “Dari Abdullah Ibnu Buhainah al-Asdi, bahwa Rasulullah


Saw. pernah melaksanakan shalat Zuhur namun tidak melakukan duduk
(tasyahud awal). Setelah beliau menyempurnakan shalatnya, beliau sujud dua
kali, dan beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk sebelum
salam. Maka orang-orang mengikuti sujud bersama beliau sebagai pengganti
yang terlupa dari duduk (tasyahud awal).” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

E. Hikmah dari Sujud Sahwi

Tak hanya untuk menyempurnakan salat, melaksanakan sujud sahwi


juga bisa memberikan hikmah dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti10:

1. Memberikan kesadaran bahwa kita merupakan hamba Allah SWT yang


lemah dan tidak pernah luput dari kesalahan
2. Menumbuhkan sikap rendah diri di hadapan Allah SWT sekaligus
kesadaran akan keagungan Allah SWT
3. Menyadarkan bahwa manusia adalah tempatnya salah dan lupa sehingga
harus banyak meminta ampun dan bertaubat kepada Allah SWT

Hal yang perlu diperhatikan tentang sujud sahwi saat salat berjamaah
adalah11:

10
Labib Mz, Tuntunan Sholat Lengkap (Jakarta: Sandro Jaya Jakarta, 2005), h. 29-30
11
Supiana Karman, Materi Pendidikan Agama Islam (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya,
2003), h. 23-24.
1. Kalau imam lupa, makmum laki-laki yang mengingatkan imam dengan
membaca 'Subhanallah'. Sementara makmum perempuan menepukkan
tangannya.
2. Jika imam sujud sahwi sebelum salam, makmum juga ikut, termasuk
makmum yang masbuk.
3. Kalau imam sujud sahwi setelah salam, makmum masbuk tidak boleh ikut
sujud sahwi. Sedangkan makmum yang mengikuti salat dari awal, mereka
harus mengikuti sujud sahwi bersama imam.
4. Dalam salat berjamaah, makmum yang lupa bacaan salat, misalnya
tertukar antara doa rukuk dan sujud, makmum tidak wajib sujud sahwi
karena makmum tidak boleh sujud sahwi sendirian, sementara imam tidak
sujud sahwi.
5. Jika lupa dalam salat, namun dia tidak sujud sahwi maka makmum berhak
mengingatkan imam agar dia sujud sahwi dan diikuti makmum lainnya.

Anda mungkin juga menyukai