2021
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Shalat merupakan salah satu ibadah bagi ummat islam. Shalat juga
merupakan bagian dari tiang agama. Dimana shalat menjadi pillar dari
tegaknya agama Islam. Ummat muslim diperintahkan untuk senantiasa
menjaga shalatnya, yang berarti ummat muslim menjaga agar agama Islam
senantiasa tegak di muka bumi. Shalat dibagi menjadi dua, yaitu shalat wajib
yang lima waktu (subuh, dzuhur, ashar, maghrib, isya), dan shalat sunnah
(shalat duha, shalat qabliyah subuh, shalat qabliyah dan ba’ada dzuhur, dan
lainnya).
Shalat memiliki banyak sekali hikmah bagi ummat muslim yang
menjalankannya. Seperti yang Rasulullah katakan, salah satu hikmah shalat
adalah untuk mendapatkan keridhoan dari Allah. Pada makalah ini, kami akan
membahas hikmah-hikmah dari shalat wajib, shalat sunnah, dan shalat
berjamaah.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja macam-macam shalat
2. Apa saja hikmah yang terkandung di dalam shalat
2. Sholat shunah
3. Salat nawafil
Salat nawafil adalah salat tambahan selain salat fardu. Salat
nawafil ini terbagi menjadi tiga tingkatan yaitu salat sunah, salat mustahab
dan salat tathawwu'. Ketiga tingkatan ini sering disatukan menjadi satu
yaitu salat sunah, tetapi ketiganya tetap memiliki perbedaan.
Salat sunah merupakan salat tambahan yang pernah dilakukan
oleh Nabi Muhammad semasa hidupnya secara terus-menerus. Salat
mustahab adalah salat yang diketahui pelaksanaanya di dalam hadis,
tetapi pelaksanaannya secara terus-menerus tidak terdapat di dalam
hadis. Sementara itu, salat tathawwu' merupakan salat yang tidak terdapat
dalam hadis maupun dicontohkan oleh para sahabat, tabiin dan tabi’ut
tabi’in. Salat tathawwu' hanya dikerjakan sebagai bentuk pendekatkan diri
seorang hamba kepada Allah. Kesalahan dalam penyebutan ketiga jenis
salat nawafil ini tidak membuat seorang muslim berdosa selama mereka
memahami makna dari ketiganya
B. Hikmah Shalat Fardhu
a. Sepanjang waktu, sejak pagi, siang, sore, petang hingga malam
hari agar senantiasa syukur dan ingat kepada Allah dengan
menjalankan shalat lima waktu.
b. Setiap kali hendak mengerjakan shalat kita disyaratkan agar bersih
dan suci dari najis dan hadast adalah sebagai symbol dan tuntunan
agar kita senantiasa hidup bersih.
c. Shalat juga harus dilaksanakan dengan khusu’ dan khusyu’ itu akan
dapat dilaksanakan manakala hati kita bersih dan teguh. Dengan
demikian kita yang mengerjakan shalat agar senantiasa memiliki
keteguhan hati dalam dan memiliki hati yang bersih dari segala rasa
dan sikap buruk.
d. Shalat adalah ekpresi pengabdian / penghambaan diri manusia
kepada Allah yang paling sempurna, sehingga akan menimbulkan
ketentraman jiwa dan terhindar dari gangguan kejiwaan maupun
stress, karena kita yakin dan merasa ada tempat bergantung dan
menyadarkan diri yaitu Allah yang maha kuasa.
Shalat sunnah termasuk amalan yang mesti kita jaga dan rutinkan. Di
antara keutamaannya, shalat sunnah akan menutupi kekurangan pada shalat
wajib. Kita tahu dengan pasti bahwa tidak ada yang yakin shalat lima
waktunya dikerjakan sempurna. Kadang kita tidak konsentrasi, tidak khusyu’
(menghadirkan hati), juga kadang tidak tawadhu’ (tenang) dalam shalat.
Berikut beberapa keutamaan atau hikmah dari shalat sunnah.
Perlu diketahui bahwa wali Allah ada dua macam: (1) As Saabiquun Al
Muqorrobun(wali Allah terdepan) dan (2) Al Abror Ash-habul yamin(wali Allah
pertengahan).
10. Menjadikan diri kompetitif atau berusaha untuk berlomba dalam jalan
kebaikan.
3. Ruku’
Salah satu hal yang menakjubkan denga sikap sujud secara ilmiah,
ditinjau dari sudut ilmu kesehatan, adalah sirkulasi atau aliran darah
didalam otak, sementara melaksanakan sujud.
Telah kami uraikan, bahwa otak dalam beberapa detik aja tidak
mendapat pengaliran darah, maka seketika kita jatuh pingsan,
bahkan kita dapat menghembuskan napas yang terakhir.
Jelas kiranya betapa pentingnya sikap sujud ini, bagi kesehatan otak,
(bahkan pada latihan yoga kita dilatih untuk berdiri diatas kepala, hal
mana dapat menghindarkan dan menyembuhkan pilbagai macam
penyakit badaniah maupun bathaniah. Denga sikap sujud ini dinding
urut-urut nadi otak (arteria capsularis cerebria interna), dapat dilatih
dan dibiasakan dan menerima darah yang relatif lebih banyak dari
biasa, sehingga kematian yang sekoyong-koyong, yang disebabkan
oleh pecahnya urat-urat nadi otak (opoplexia cerebria) dan
dihindarkan, terutama bila oleh emosi, amarah, dan sebagainya
sekonyong-konyong lebih banyak darah dipompakan keurat-urat
nadi otak yang dapat mengakibatkan pecahnya dinding urat-urat nadi
otak tersebut terutama bila dinding urat-urat nadi otak telah menjadi
sempit, keras dan rapuh oleh degenerasi ketuaan (arterio-sclerosis
cerebria).
B. SARAN
Dari sumber yang diperoleh akhirnya penulis ingin menyampaikan saran
kepada pembaca bila akan menyampaikan hikmah shalat,
i. Kita harus memahami sumber terlebih dahulu agar saat
menyampaikan tidak akan keliru
ii. Saat menyampaikan kita harus tahu banyak tentang hikmah
shalat
C. Daftar Pustaka
a. Sumber Jurnal
Departemen Agama RI. Kurikulum 2004. Fiqih. Banten