Dari ayat tersebut di atas muncul sebuah pertanyaan “kenapa banyak orang yang
mengerjakan shalat tetapi selalu melakukan kejahatan dan kemungkaran”? Padahal ayat tersebut
menerangkan bahwa shalat itu mencegah kejahatan dan kemungkaran. Jawabannya adalah jika
kita kaji pada ayat tersebut terdapat َنْت َهى yaitu kalimat fi’il mudhari’ yang memiliki makna تعليل
yaitu sebuah harapan atau ketidakpastian. Jadi walaupun orang tersebut rajin beribadah
melakasanakan shalat belum tentu orang tersebut tercegah dari perbuatan maksiat. Kita bisa
tercegah dari kemaksiatan apabila melaksanakan shalatnya dengan benar disertai dengan ilmunya,
kemudian seluruh perjalanan hidupnya dihiasi oleh perilaku terpuji serta akhlak yang mulia dan
orang tersebut akan mendapat kebahagiaan disurga nanti apabila melakukan shalatnya dengan
benar dan khusyu. Sebagaimana dengan Firman Allah dalam surat al-Mu’minun ayat 1-2
Yaitu orang yang khusyu dalam shalatnya, sudah sangat jelas diterangkan pada ayat diatas
bahwa pasti berbahagia bagi seorang muslim yang melaksanakan shalatnya dengan khusyu,
meskipun demikian yang menentukan kita akan masuk surga/tidaknya itu dengan fadhal Allah,
belum tentu orang yang rajin ibadah akan masuk surga, begitupun sebaliknya, belum tentu orang
yang maksiat akan masuk neraka, meskipun demikian janganlah kita berfikir untuk tidak
beribadah dan mengerjakan maksiat, karena yang menentukannya adalah fadhal Allah, justru oleh
sebab itu, kita tidak akan mendapatkan fadhal Allah apabila kita tidak berbuat amal-amal bagus
untuk mecarinya keridhannya untuk tidak melaksanakan ibdah kepada Allah. Mana mungkin kita
akan mendapatkan keuntungan. Apabila modal yang kita miliki belum terpenuhi, jadi apabila kita
ingin mendapatkan fadhal Allah, kehidupan kita harus terhiasi oleh seluruh perkara yang bersifat
mana mungkin kita akan mendapatkan fadhal apabila kita tidak beribadah. Ibadah, melaksanakan
perintah Allah dan menjauhi larangannya Insya Allah dengan begitu kita akan mendapatkan
fadhal Allah
Hadirin jama’ah shalat jum’at yang di rahmati Allah. Banyak sekali manfaat dari
melaksanakan shalat, salah satunya bisa menyembuhkan berbagai macam peyakit hati, bukan
hanya itu saja. Di dalam ilmu biologi semua gerakan shalat mulai dari takbir sampai dengan salam
penuh dengan berbagai manfaat yang dapat menyehatkan tubuh dan melancarkan peredaran darah,
oleh sebab itu orang yang melaksanakan shalat terjaga akan kesehatannya, baik kesehatan jasmani
maupun rohani.
Kemudian apabila kita berbicara tentang pahala shalat khususnya shalat berjam’ah banyak
sekali pahalanya mulai dari pahala barisan paling depan dibelakang imam, disebelah kanan imam,
dan pahala berjama’ah
Sebagaimana yang diterangkan oleh M. Sakho Ad-Dimiyati di dalam kitab hal 45
Nadzom ini sesuai dengan hadist Rasulullah Saw, yang ditukil oleh Imam Nawawi
didalam kitab riyadusshalihin
Yang artinya:
Dari Ibnu Umar R.A. Rasulullah Saw bersabda. “ Shalat berjamaah lebih utaman
27 derajat dari pada shalat sendirian “.
Kesimpulan dari uraian yang telah saya sampaikan adalah, mari kita senantiasa beribadah
keppada Allah salah satunya adalah dengan mengerjakan sahalat 5 waktu. Karena shalat
merupakan kewajiban bagi kita seorang muslim yang mukallaf. Didalam shalat bukan hanya
pahala yang kita dapat, tetapi bisa menjadi obat bagi kita
Shalatlah kamu karena sesungguhnya shalat itu adalah obat untuk sehat
Demikian khutbah yang saya sampaikan mudah-mudahan kita semua diberikan taufik dan
hidayah oleh Allah agar selalu ingat kepadanya dan konsisten dalam beribadah kepadanya