Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN II

(shalat)

WAHDANIAH ORIZA SYATIVA SYARI (21350027)


SOFI ASTRIANITA (21350024)
KELAS (A)
Abstrak

Salat adalah salah satu jenis ibadah di dalam agama Islam yang dilakukan oleh Muslim. Kegiatan
salat meliputi perkataan dan perbuatan yang diawali dengan gerakan takbir dan diakhiri dengan
gerakan salam. Kedudukan salat di dalam Islam ialah sebagai rukun Islam yang kedua.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini untuk memperdalam pengetahuan kita mengenai
hakekat shalat, mengapa Allah mewajibkan shalat, tujuan dan fungsi shalat, akhlak dalam shalat,
hikmah shalat, makna spiritual shalat, ancaman bagi yang meninggalkan shalat, dan praktek
shalat yang benar.

makalah ini juga dibuat agar pembaca mendapatkan informasi mengenai hukum atau hakekat
shalat itu sendiri maupun tata cara melaksanakan shalat yang baik dan benar sesuai kaidah yang
telah diajarkan oleh Rasullulah SAW. Dan agar umat muslim juga menyadari pentingnya
melaksanakan shalat lima waktu dan mendapat pengetahuan mengenai ancaman dari Allah SWT
bagi mereka yang meninggalkan shalat.

Selanjutnya untuk data penelitian sendiri penulis mengambilnya dengan cara membaca literatur
yang relevan dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan, kemudian diklasifikasikan. Data-
data yang didapatkan kemudian diolah dengan bentuk penafsiran menggunakan ketentuan-
ketentuan yang berlaku.
Daftar isi :

HALAMAN JUDUL ……………………………………….… i

KATA PENGANTAR ………………………………...……… ii

DAFTAR ISI ………………………………………….……… iii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………..…. 1

 1.1. Pendahuluan ……………………………………..... 1


 1.2. Rumusan Masalah ……………………………….... 2

BAB II ISI MAKALAH ………………………………….…… 3

 Hakekat Shalat………………………………………….3
 Mengapa Allah mewajibkan shalat……………….…….4
 Tujuan dan Fungsi shalat……………………………….5
 Akhlak dalam shalat…………………………………….6
 Hikmah Shalat…………………………………………..7
 Makna Spiritual Shalat………………………………….8
 Ancaman bagi yang meninggalkan Shalat………………9
 Prakek shalat yang benar……………………………….10

BAB III PENUTUP…………………………………………….11

 Kesimpulan……………………………………………..11
 Daftar Pustaka…………………………………………..12
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis bisa menyelesaikan makalah yang bertemakan shalat ini Tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah membantu penulis dalam mengerjakan
makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini memberikan panduan mengenai tata cara shalat yang baik dan benar sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan
karya penulis. Penulis juga berharap semoga makalah ini mampu memberikan pengetahuan
tentang pentingnya mengetahui hakekat maupun ketentuan cara shalat yang baik dan benar.
Pendahuluan

Salat (pengucapan bahasa Indonesia: [salat]; bahasa Arab: ‫صاَل ة‬ َّ ‫ ٱل‬aṣ-ṣalāh, bahasa Arab: ‫صلَ َوات‬
َّ ‫ٱل‬
aṣ-ṣalawāt; disebut juga: solat, sholat, shalat) adalah salah satu jenis ibadah di dalam agama
Islam yang dilakukan oleh Muslim. Kegiatan salat meliputi perkataan dan perbuatan yang
diawali dengan gerakan takbir dan diakhiri dengan gerakan salam. Kedudukan salat di dalam
Islam ialah sebagai rukun Islam yang kedua. Salat merupakan suatu ibadah yang istimewa di
dalam Islam karena perintah pelaksanaannya diterima oleh Nabi Muhammad dari Allah secara
langsung. Salat dijadikan sebagai penanda utama dalam status keimanan seorang muslim.
Mengerjakan salat merupakan tanda awal keislaman sedangkan meninggalkan salat merupakan
tanda awal kekafiran.

Menurut syariat Islam, praktik salat harus sesuai dengan segala petunjuk tata cara yang
dicontohkan oleh Nabi Muhammad sebagai figur pengejawantahan perintah Allah. Dalil
mengenai kewajiban pelaksanaan salat terdapat di dalam Al-Qur'an, hadis maupun ijmak para
ulama. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam melaksanakan salat ada sembilan, yaitu Islam,
berakal, mumayyiz, bersuci, menutup aurat, bersih dari najis, mengetahui waktu pelaksanaan
salat, menghadap ke kiblat dan memiliki niat. Selain itu terdapat rukun salat yang jumlahnya
sebanyak empat belas macam gerakan dan ucapan, serta delapan hal yang membatalkan salat.

Salat secara umum terbagi menjadi dua jenis yaitu salat fardu dan salat sunah. Salat fardu terbagi
menjadi 5 waktu tertentu yang dikerjakan setiap hari dan bersifat wajib. Sementara itu, salat
sunah bersifat dianjurkan untuk dikerjakan pada waktu tertentu, khususnya pada hari raya Islam.

Oleh karena itu makalah ini dibuat agar pembaca mendapatkan informasi mengenai hukum atau
hakekat shalat itu sendiri maupun tata cara melaksanakan shalat yang baik dan benar sesuai
kaidah yang telah diajarkan oleh Rasullulah SAW. Dan agar umat muslim juga menyadari
pentingnya melaksanakan shalat lima waktu dan mendapat pengetahuan mengenai ancaman dari
Allah SWT bagi mereka yang meninggalkan shalat.

Rumusan Masalah :
1. Bagaimana hakekat shalat dalam islam?
2. Mengapa Allah SWT mewajibkan shalat?
3. Apa tujuan dan fungsi shalat?
4. Apa saja akhlak dalam shalat?
5. Apa saja hikmah yang dapat diambil dari shalat?
6. Apa saja makna spiritual shalat?
7. Bagaimanakah ancaman bagi yang meninggalkan shalat?
8. Bagaimana tata cara praktek shalat yang benar?
A. HAKIKAT SHALAT

Hakikat shalat adalah menghadapkan hati dan jiwa kepada Allah dengan cara yang dapat
mendatangkan perasaan takut dan cinta kepada-Nya, serta menumbuhkan dalam jiwa akan
kebesaran-Nya. Sedangkan jiwa shalat adalah menghadap Allah dengan khusyu’, ikhlas dan
kesadaran hati baik dalam berdzikir maupun memuji.

Shalat adalah kewajiban peribadatan (formal) yang paling penting dalam sistem keagamaan
Islam. Kitab Suci banyak memuat perintah agar kita menegakkan shalat (iqamat al-shalah, yakni
menjalankannya dengan penuh kesungguhan), dan menggambarkan bahwa kebahagiaan kaum
beriman adalah pertama-tama karena shalatnya yang dilakukan dengan penuh kekhusyukan.

Sebuah hadits Nabi saw. menegaskan,"Yang pertama kali akan diperhitungkan tentang
seorang hamba pada hari Kiamat ialah shalat: jika baik, maka baik pulalah seluruh amalnya; dan
jika rusak, maka rusak pulalah seluruh amalnya." Dan sabda beliau lagi,"Pangkal segala perkara
ialah al-Islam (sikap pasrah kepada Allah),tiang penyangganya shalat, dan puncak tertingginya
ialah perjuangan di jalan Allah."

B. MENGAPA ALLAH MEWAJIBKAN SHALAT

1. Mencegah Perbuatan Keji dan Munkar


Allah SWT berfirman dalam surat Al-Ankabut ayat 45 yang berbunyi:

‫صلَ ٰوةَ تَ ْنهَ ٰى َع ِن ْٱلفَحْ َشٓا ِء َو ْٱل ُمن َك ِر ۗ َولَ ِذ ْك ُر ٱهَّلل ِ َأ ْكبَ ُر ۗ َوٱهَّلل ُ يَ ْعلَ ُم َما‬ ِ َ‫ك ِمنَ ْٱل ِك ٰت‬
َّ ‫ب َوَأقِ ِم ٱل‬
َّ ‫صلَ ٰوةَ ۖ ِإ َّن ٱل‬ َ ‫ٱ ْت ُل َمٓا ُأو ِح َى ِإلَ ْي‬
َ‫تَصْ نَعُون‬

Arab-Latin: Utlu mā ụḥiya ilaika minal-kitābi wa aqimiṣ-ṣalāh, innaṣ-ṣalāta tan-hā 'anil-


faḥsyā`i wal-mungkar, walażikrullāhi akbar, wallāhu ya'lamu mā taṣna'ụn

Artinya: "Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan
mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya
dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."

2. Amalan Paling Utama


Salat merupakan amalan penting yang paling utama setelah dua kalimat syahadat. Nabi
SAW saat ditanya oleh Abdullah bin Mas'ud semoga Allah meridhainya: "Amalan apa
yang paling utama? Beliau bersabda: "Mengerjakan salat pada waktunya". (HR. Bukhari
no. 7534 dan Muslim no. 85).

3. Menghapus Kesalahan
Berdasarkan sabda Nabi SAW: "Salat lima waktu, jum'at ke jum'at berikutnya, ramadhan
ke ramadhan berikutnya adalah penghapus (kesalahan) di antara waktu-waktu tersebut
apabila dijauhi dosa-dosa besar" (HR. Muslim no. 233).

4. Diangkat Derajatnya
Berdasarkan pesan Nabi SAW kepada Tsauban selaku budak yang dibebaskan oleh
beliau yaitu:
"Hendaknya engkau memperbanyak sujud, karena sesungguhnya engkau tidak sujud
sekali melainkan Allah tinggikan satu derajat untukmu dan menghapus satu
kesalahanmu" (HR. Muslim no. 488).

5. Dapat Menemani Rasulullah SAW di Surga


Berdasarkan sabda Nabi dari hadits Rabiah bin Ka'ab al-Aslam semoga Allah
meridhainya, ia berkata: "Aku pernah menginap bersama Nabi SAW, kemudian aku
membawakan air wudhu dan kebutuhan untuknya, ia berkata kepadaku "mintalah" lalu
aku menjawab: Aku ingin menemanimu di surga, beliau bersabda: "Apa ada yang lain
selain itu", aku menjawab: itu (yang saya inginkan), beliau bersabda:

"Maka bantulah aku atas dirimu dengan memperbanyak sujud." (HR. Muslim no. 489).

C. TUJUAN DAN FUNGSI SHALAT

Shalat merupakan ibadah yang paling dicintai Allah SWT karena aktivitas shalat dapat


mendekatkan diri kepada-Nya. Tidak hanya untuk mendekatkan diri pada Allah, shalat juga
bermandat untuk menenangkan hati, menyehatkan mental dan fisik secara keseluruhan. Shalat
juga memiliki fungsi bagi umat muslim, yaitu:

– Untuk membersihkan diri dari perbuatan kotor dan tercela

– Untuk mengingat Allah.

Kedua fungsi ini tercakup dalam firman Allah :

ْ ‫قَ ْد َأ ْفلَ َح َمنْ تَزَ َّكى َو َذ َك َر ا‬


َ َ‫س َم َربِّ ِه ف‬
)‫صلَّى (االعلى‬

Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri,  dan dia ingat nama Tuhannya, lalu
dia sembahyang. Allah SWT (‫وهللا اعلم‬ ) dalam ayat ini seolah-olah berkata “telah beruntunglah
orang yang hendak membersihkan diri, dan hendak berdzikir mengingat nama Tuhannya  maka
ia shalat” yakni dengan mentakdirkan lafadz ‫ أراد‬sebelum lafadz ‫تَزَ َّكى‬ yg berarti hendak seperti yg
sudah maklum dalam bahasa arab dimana kata kerja terkadang disebutkan namun yg dimaksud
adalah hendak melakukan pekerjaan.
D. AKHLAQ DALAM SHALAT

Ada beberapa akhlaq dalam shalat, yaitu:

 a) Shalat mencegah dari perbuatan keji dan munkar,

b) Shalat melatih kesabaran,

c) Shalat membentuk kedisiplinan.

d) Shalat yang dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar.


E. Hikmah Shalat
beberapa hikmah sholat yang perlu diketahui setiap Muslim, yaitu:

1. Mencegah dari Perbuatan Mungkar


Sholat yang dilakukan dengan khusyuk akan membentuk pribadi yang mencegah seorang
Muslim dari perbuatan buruk. Allah berfirman dalam surat Al-Ankabut ayat 45 yang artinya:
“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.”
Jika seseorang melakukan sholatnya dengan khusyuk, itu artinya dia sadar bahwa Allah SWT
selalu mengawasinya. Jika sudah memiliki kesadaran seperti itu, kecil kemungkinan orang
tersebut akan melakukan perbuatan buruk.
Jika ada orang yang melaksanakan sholat, tapi tetap melakukan maksiat, artinya ia tidak
mengamalkannya dengan khusyuk atau sungguh-sungguh. Jadi, ia belum bisa merasakan
kehadiran Allah di dalam hatinya.

2. Mendidik menjadi Pribadi yang Disiplin


Sholat dapat mendidik seorang Muslim menjadi pribadi yang disiplin. Setiap Muslim dituntut
untuk menghargai waktu dengan sebaik-baiknyam memaksimalkan setiap kesempatan yang ada,
dan mempertahankan eksistensi diri sebagai seorang khalifah di muka bumi.
Sholat adalah ibadah yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Bila sudah tiba waktunya harus
segera dilaksanakan. Sehingga, secara tidak langsung perintah sholat tepat waktu mengajarkan
manusia untuk disiplin dan bertanggung jawab.

3. Melatih menjadi Pribadi yang Tangguh


Sholat dapat melatih diri untuk menjadi pribadi yang tangguh dan tidak cengeng ketika
menghadapi masalah. Dalam surat Al-Ma’arij ayat 19-23, Allah berfirman:
“Sesungguhnya manusia diciptakan untuk bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa
kesusahan ia berkeluh kesah, kecuali orang-orang yang mengerjakan solat, yang mereka itu
konsisten mengerjakan sholatnya.”
Kesimpulannya, orang yang sering berkeluh kesah biasanya tidak mempunyai sandaran hidup. Ia
mudah goyah dan terombang ambing. Sedangkan orang yang khusyuk saat sholat akan merasa
memiliki sandaran hidup, yaitu Allah. Jadi, jika sedang tertimpa musibah, ia akan memohon
ampun, dan meminta yang terbaik, serta selalu berpikir positif.

4. Meninggikan Derajat
Allah akan meninggikan derajat dan menghapus kesalahan orang yang melaksanakan sholat.
Rasulullah SAW bersabda: Hendaknya engkau memperbanyak sujud kepada Allah. Karena
engkau tidak sujud kepada Allah satu kali, melainkan Allah akan mengangkamu satu derajat
dan menghapuskan satu kesalahan dari dirimu.” (HR. Muslim dari Tsauban)

5. Membersihkan Kesalahan dan Dosa


Dengan sholat, Allah akan mengampuni dosa-dosa yang ada di antara satu sholat dengan sholat
berikutnya. Sholat juga dapat membersihkan diri dari kesalahan dan dosa yang dilakukan secara
sengaja atau tidak.
Orang yang sholat dengan khusyuk akan selalu berusaha untuk menjaga lahir dan batinnya selalu
bersih. Untuk kebersihan batin mencakup soal kebersihan rumah, badan, hingga pakaian.

F. Makna Spiritual Shalat

Kata shalat oleh kalangan sufi dihubungkan dengan derivasi besar Derivasi ini bisa mengungkap
hakikat dan rahasia shalat. Seorang yang shalat berarti melakukan hubungan langsung (direct
connecting) dengan Allah SWT. Dengan demikian, tercipta rasa aman, tenang, damai, indah,
sejuk, dan lapang di dada, seperti yang dilukiskan Allah dalam ayat, "(Yaitu) orang-orang yang
beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingat Allahlah hati menjadi tenteram. Melaksanakan shalat secara rutin sebagaimana
waktu-waktu yang ditentukan Allah SWT diharapkan dapat melahirkan hamba-hamba yang
istimewa, yakni hamba yang selalu berada di "dunia atas".

sebagaimana sabda Rasulullah SAW. Orang-orang yang berada di "dunia atas" ialah "mereka
yang selalu menggunakan mata Tuhan untuk melihat dan telinga Tuhan untuk mendengar",
seperti dinyatakan dalam hadis. Orang-orang di "dunia atas" tidak lagi lebih tertarik terhadap
urusan dan keperluan duniawi yang ada di "dunia bawah" (al-'alam al-sufla). Bukan berarti
mereka tidak suka itu, tetapi mereka sudah melihat sesuatu dalam etalase Tuhan yang jauh lebih
menarik daripada keseluruhan apa yang ada di dunia bawah. Bagaimana tidak tenang jika Tuhan
sendiri meyakinkan mereka: "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih;
dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu."
(QS Fushshilat [41]:30).

Untuk meraih shalat yang memungkinkan seseorang mikraj ke "dunia atas", seseorang betul-
betul harus mengindahkan petunjuk dan directions Tuhan untuk sesuatu yang berhubungan
dengan shalat. Antara lain melakukan penyempurnaan thaharah, seperti mandi junub bagi orang
yang janabah, berwudhu atau bertayamum dengan baik, menggunakan penutup aurat yang bersih
dan muru'ah, melaksanakan atau menjawab suara azan, menghadap ke kiblat, dan melakukan
amaliah shalat secara tumaninah.

 Shalat yang khusyuk menurut kalangan sufi dimulai saat seseorang mengambil air wudhu. Di
antara mereka ada yang mengatakan, orang yang tidak khusyuk saat mengambil air wudhu sulit
untuk khusyuk di dalam shalat. Mereka menyarankan agar jangan ada kata-kata duniawi seusai
mengambil air wudhu sampai selesai shalat. Jika seseorang telah melakukan dosa, meskipun
secara fikih wudhu belum batal, disarankan agar memperbaharui wudhunya. Energi spiritual
pada wudhu diperlukan untuk melahirkan shalat khusyuk. Allahu a'lam.
G. Ancaman bagi yang meninggalkan shalat

Sabda Nabi SAW: “Barang siapa yang menyepelekan sholat (menggampangkan sholat), maka
Allah akan menyiksanya dengan lima belas macam siksaan; enam siksaan di dunia, tiga siksaan
ketika menjelang mati, tiga siksaan dialam kubur dan tiga siksaan ketika keluar dari alam kubur“.
(Qurtubi(Qurratul ‘uyun: hlm.2)).

6 Macam Siksaan Ketika Di Dunia :

 Allah akan menghilangkan keberkahan dari umurnya


 Tanda kesholehannya akan dihapus oleh Allah dari keningnya;
 Semua amalnya tidak akan diberi pahala oleh Allah SWT;
 Allah SWT tidak akan mengangakat doanya ke langit;
 Semua makhluk di dunia akan menyepelekannya;
 Dia tidak akan mendapatkan bagian doanya orang-orang sholeh.

3 Macam siksaan Ketika Sakarotul maut yaitu:

 Bahwasanya orang yang meninggalkan sholat dia akan mati dalam keadaan hina;
 Bahwasanya orang yang meninggalkan sholat dia akan mati dalam keadaan lapar;
 Bahwasanya orang yang meninggalkan sholat dia akan mati dalam keadaan haus, walau
air lautan di dunia diminumkan kepadanya, maka tetap tidak akan pernah menghilangkan
rasa haus dahaganya.

3 Macam Siksaan Ketika Berada Di Alam Kubur yaitu “

 Kuburnya akan disempitkan oleh Allah dan dihimpitnya sampai tulang rusuknya hancur
berantakan;
 Didalam kuburnya akan dinyalakan api neraka, kemudian orang yang meninggalkan
sholat siang malam, ia akan dipanggang dan dibolak-balikan diatas bara api tersebut;
 Ular yang bernama Syuja’al-Aqro’ akan datang pada orang-orang yang meninggalkan
sholat. Ular syuja’al aqro’ itu tercipta dari api neraka, kukunya terbuat dari besi, dan
setiap kuku panjangnya seperti ukuran perjalanan satu hari

3 Macam Siksaan Pada Hari Kiamat bagi orang yang meninggalkan sholat yaitu:

 Allah akan menggabungkan bersama orang-orang yang diseret mukanya ke neraka


Jahannam;
 Allah akan melihatnya dengan pandangan yang benci atau murka pada waktu dihisab,
sehingga daging mukanya meleleh berjatuhan;
 Allah akan menghisabnya dengan hisaban yang sangat berat dan tiada guna atasnya dari
kelebihan apapun untuk selama-lamanya, dan Allah memerintahkannya ke neraka
sejelek-jelek tempat menetap
Dan samping itu bahaya bagi orang yang meninggalkan sholat lima waktu yakni:

Jika meninggalkan sholat:

1). Shubuh : Maka Allah akan menenggelamkannya kedalam Neraka Jahannam selama 60 tahun.
Jadi kurang lebih 60.000 tahun jika mengikuti hitungan di dunia. Karena 1000 tahun di dunia
sama seperti 1 hari di akhirat.

2). Dzuhur : Yang meninggalkan sholat dzuhur sama seperti dosanya orang yang membunuh
1000 muslim.

3). Ashar : Seperti dosanya orang yang menghancurkan ka’bah.

4). Magrib : Sama seperti dosanya orang yang berzina dengan orangtuanya sendiri

5). Isya : Sesungguhnya Allah ta’ala berseru: “Hai orang yang meninggalkan sholat isya, bahwa
Aku tidak ridho jika kamu tinggal dibumiKu dan menggunakan segala nikmat-nikmatKu, segala
yang dikerjakan dan digunakan ialah berdosa kepada Allah SWT“.
H. Praktek Shalat yang benar

Untuk melaksanakan salat 5 waktu, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Tanpa satu dari
persyaratan di bawah ini, maka salat 5 waktu tidak akan sah dan mendapatkan pahala. 

Adapun syarat salat adalah:

1. Harus beragama Islam


2. Baligh dan berakal sehat
3. Bersih dari najis kecil dan besar
4. Mengetahui tata cara sholat
5. Sudah masuk waktu salat 5 waktu
6. Harus selalu menghadap kiblat
7. Wajib memenuhi peraturan menutup aurat.

Selain syarat salat, setiap umat muslim juga harus memenuhi rukun salat. Rukun salat yang
dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Berdiri bagi yang masih mampu


2. Mengucapkan niat di dalam hati
3. Mengucapkan takbirotul ihram (takbir pertama)
4. Membaca surat Al-Fatihah di setiap rakaat
5. Rukuk dan tumaninah
6. Membaca iktidal setelah rukuk dan tumaninah
7. Menjalani sujud dua kali
8. Duduk di antara dua sujud
9. Duduk tasyahud akhir
10. Membaca doa tasyahud akhir
11. Membaca shalawat Nabi Muhammad SAW saat tasyahud akhir
12. Salam pertama
13. Tertib melakukan rukun sholat secara berurutan
Kesimpulan

Kita sebagai umat muslim hendaknya melaksanakan kewajiban kita untuk shalat wajib lima
waktu, karena itu telah menjadi hakekat umat muslim untuk melaksanakan perintah Allah dan
menjauhi segala larangannya. Ada begitu banyak manfaat maupun hikmah yang dapat kita ambil
dari shalat. Oleh karena itu jagalah shalat kita sebagai umat muslim yang baik dan benar, serta
hendaknya kita dapat mengikuti kaidah-kaidah atau aturan aturan yang telah berlaku dan yang
sudah diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Daftar Pustaka
https://slideplayer.info/slide/5316626/
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5914800/mengapa-sih-seorang-muslim-harus-salat
https://taimullah.wordpress.com/2010/02/25/fungsi-shalat/
http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/alamin/article/view/3880
https://kumparan.com/berita-hari-ini/6-hikmah-sholat-yang-wajib-dipahami-setiap-muslim-
1wMNNhDo9E4 https://kumparan.com/berita-hari-ini/6-hikmah-sholat-yang-wajib-dipahami-
setiap-muslim-1wMNNhDo9E4 https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/ancaman-bagi-
orang-yang-meninggalkan-atau-menyepelekan-sholat/ https://www.orami.co.id/magazine/sholat-
5-waktu/

Anda mungkin juga menyukai