Anda di halaman 1dari 4

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya kita masih diberi
kesempatan untuk berkumpul di tempat yang penuh berkah ini. Shalawat dan salam semoga
selalu terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan umatnya yang istiqamah
hingga akhir zaman.

Pada kesempatan ini, saya ingin membahas tentang shalat, salah satu rukun Islam yang paling
penting. Shalat merupakan sarana komunikasi kita dengan Allah SWT, dan sebagai umat
Muslim, kita wajib melaksanakannya lima kali sehari.
Sebagai dasar hukum shalat, terdapat hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim
yang mengatakan:

"Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Perintah yang paling utama adalah shalat, dan barangsiapa yang meninggalkannya maka ia telah
merusak (seluruh) agamanya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis tersebut menunjukkan betapa pentingnya shalat dalam Islam. Shalat bukanlah sekedar
kewajiban, tetapi juga menjadi ukuran keimanan seseorang. Oleh karena itu, sebagai umat
Muslim, kita harus senantiasa menjaga dan memperbaiki kualitas shalat kita.

Untuk memperbaiki kualitas shalat, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan. Pertama, kita
harus memperhatikan waktu shalat. Shalat harus dilakukan pada waktu yang telah ditentukan,
tidak boleh ditunda atau dikerjakan sebelum atau setelah waktu yang telah ditentukan.

Kedua, kita harus memperhatikan kualitas shalat. Shalat harus dilakukan dengan khusyuk dan
penuh rasa takut dan harap kepada Allah SWT. Kita juga harus memperhatikan gerakan-gerakan
shalat dengan benar dan sempurna, serta mengucapkan doa-doa dengan baik dan benar.

Ketiga, kita harus memperhatikan lingkungan sekitar saat shalat. Shalat harus dilakukan di
tempat yang bersih dan suci, dan kita harus menghindari gangguan dan gangguan dari
lingkungan sekitar.
Rasulullah saw bersabda, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, yang artinya “Seandainya
mereka tahu pahala salat subuh dan asar, niscaya mereka akan mendatanginya meskipun dengan
merangkak”.
Dalam setiap salat subuh yang kita jalankan, terdapat banyak keutamaan yang bisa kita dapatkan.
salah satunya keutamaan yang bisa didapatkan dengan melaksanakan salat subuh yaitu
mendapatkan persaksian dari malaikat subuh. Begitu juga dalam salat wajib yang lain, Allah
selalu menawarkan pahala yang banyak pada hamba-hambanya yang beriman.

Hadirin yang dirahmati Allah Swt.,

Dalam pelaksanaannya, salat tidak hanya menjadi sekadar kewajiban yang harus dikerjakan.
Lebih dari itu, salat merupakan salah satu bukti seseorang beriman terhadap Allah Swt. Berapa
banyak sekarang manusia yang dengan mudahnya bahkan tanpa ada rasa sesal meninggalkan
salat? Berapa banyak orang yang santainya meninggalkan salat Subuh karena menonton bola
semalaman? Berapa banyak pekerja rela meninggalkan salat demi kebahagiaan dunia semata?

Pertanyaan-pertanyaan di atas sudah seharusnya kita membuktikannya dengan selalu


menjalankan salat wajib dalam keadaan apapun. Dalam sebuah hadis shahih, menjelaskan bahwa
yang membedakan antara orang mukmin dengan kafir adalah salatnya.
Allah Swt. berfirman dalam Q.S. Al-Ma’un ayat 4-5 yang artinya: “Maka celakalah orang yang
salat (4), (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya (5)”.

Dalam surat ini, Allah Swt. mengawali kata “celaka” bagi orang-orang yang lalai dalam salatnya.
Karena, kalimat celaka ini seringkali oleh Allah digunakan untuk menasihati orang kafir. Dengan
arti lain, bahwa orang yang lalai terhadap salatnya, maka disejajarkan dengan orang kafir.

Sehingga tidak heran jika dalam hadis Nabi Muhammad yang telah dijelaskan sebelumnya
bahwa yang menjadi pembeda antara mukmin dan kafir adalah dari salatnya.

Hadirin yang dirahmati Allah Swt.,

Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Rasulullah saw dalam hadisnya mengenai keutamaan
salat. Maka sebagai umatnya, melakukan salat wajib lima waktu ini dengan hati yang lapang
adalah sebuah kewajiban. Selain itu, dalam menjalankan salat harus dengan penuh kesyukuran,
keikhlasan dan juga keistikamahan, sehingga kita dapat terhindar dari golongan orang-orang
yang lalai dalam salat.
Jika kita sudah salat dengan baik, insyaallah seluruh amalan kita juga akan baik. karena jika kita
telah mengerjakan salat dengan benar, khusyu dan juga sepenuh hati karena Allah. Sudah bisa
dipastikan kita sudah totalitas menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan
Allah. Tapi, jika kita seenaknya ketika menjalankan salat, baik lalai atau tidak tepat waktu atau
bacaannya yang seenaknya, sudah bisa dipastikan amalan kita tidak akan jauh berbeda
dengannya.
Selain itu, terdapat sebuah hadis yang mengatakan bahwa dengan menjalankan salat bisa
mencegah kita dari perbuatan keji dan mungkar. Dengan kata lain, jika kita sudah salat yang baik
dan benar, otomatis bisa mempengaruhi keseluruhan dari jiwa nurani kita. Selain itu, dengan
menjalankan salat dengan benar, jiwa kita akan selalu dilindungi dari berbagai perbuatan tercela
yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Apabila salat kita baik, insyaallah  baik pula seluru amalan kita. Sebab ketika kita sudah
mengerjakan salat dengan benar, khusyu, dan sepenuh hati karena Allah, kita sudah totalitas
menjalankan apa yang diperintahkan dan dilarang ALlah sebagai bukti ketakawaan kita.
Namun, jika kita selalu seenaknya dalam mengerjakan salat, baik itu tidak tepat waktu dan
membaca seenaknya, bisa dipastikan amalan yang lain juga tidak jauh berbeda.

Selain itu, ada hadis yang mengatakan bahwa salat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar.
Hal itu berarti dengan salat yang baik dan benar secara otomatis dapat mempengaruhi
keseluruhan jiwa nurani kita. Jiwa Kita akan selalu dilindungi dari beragam penyakit hati dan
perbuatan tercela yang dapat merugikan orang lain.

Begitu pentingnya Rasul menegaskan kalu pembeda antara muslim dan kafir adalah shalat. Hal
ini seperti yang tertuang dalam haditsnya, yang artinya: Dari Jabir RA. Saya mendengar
Rasulullah SAW bersabda, “Batasan antara seorang muslim dan kafir adalah meninggalkan
shalat”(HR Muslim).

Adapun dosa-dosa meninggalkan shalat.

Meninggalkan shalat fardhu itu hukumnya berdosa, dosanya dosa besar, diantaranya adalah:

1. Satu kali meninggalkan shalat subuh, dosanya itu sama saja seperti masuk neraka selama
diakhirat, itu baru diakhirat, bahkan sama saja masuk neraka selama 6000 tahun didunia.
2. Satu kali meninggalkan shalat dzuhur, dosanya itu sama saja seperti membunuh 1000
umat islam.
3. Satu kali meninggalkan shalat ashar, dosanya itu sama saja seperti menghancurkan
ka’bah.
4. Satu kali meninggalkan shalat maghrib, dosanya itu sama saja sepertiberzina dengan
orangtua kita sendiri.
5. Satu kali meninggalkan shalat isya, dosanya itu sama saja seperti selama hidupnya dan
apa saja yang dia lakukan didunia tidak diridhai oleh Allah SWT.

Na’uzubillah min zalik.

Sholat berjamaah merupakan salah satu keutamaan yang sangat luar biasa dalam agama islam.
Bahkan sholat berjamaah adalah ibadah yang sangat yang ditekankan dalam agama, bahkan
mendapatkan posisi paling depan disisi Allah dan Rasulullah SAW.

Nabi Muhammad SAW bersabda :


َ‫اصيَة‬
ِ َ‫ْئب ا ْلق‬ ِّ ‫ش ْيطَانُ فَ َعلَ ْي ُك ْم بِا ْل َج َما َع ِة فَِإنَّ َما َيْأ ُك ُل‬
ُ ‫الذ‬ َّ ‫ست َْح َو َذ َعلَ ْي ِه ْم ال‬ َّ ‫َما ِمنْ ثَاَل ثَ ٍة فِي قَ ْريَ ٍة َواَل َب ْد ٍو اَل تُقَا ُم ِفي ِه ْم ال‬
ْ ‫صاَل ةُ ِإاَّل قَ ْد ا‬
Artinya : “Tidaklah ada tiga orang dalam satu perkampungan atau pedalaman tidak ditegakkan
pada mereka shalat, kecuali Syaithan akan menguasainya. Berjama’ahlah kalian, karena serigala
hanya memangsa kambing yang sendirian.”

Kemudian jika kita sholat secara berjamaah tentunya terdapat banyak sekali keutamaan daripada
kita sholat secara sendirian.Salah satunya jika kita sholat secara berjamaah maka shalat kita
secara berjamaah akan lebih utama 27 derajat dibandingkan dengan sholat sendirian.

Dari Abdullah bin Umar  radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi


wasallam bersabda :
ً‫ش ِرينَ د ََر َجة‬ َ ِ‫صاَل ِة ا ْلفَ ِّذ ب‬
ْ ‫س ْب ٍع َو ِع‬ َ ‫صاَل ةُ ا ْل َج َما َع ِة َأ ْف‬
َ ْ‫ض ُل ِمن‬ َ
“Shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian dengan 27 derajat.”

Bahkan jika dalam sholat isya dan subuh kita lakukan secara berjamaah maka akan ada kelebihan
lagi seperti hadist yang diriwayatkan oleh An-Nawawi rahimahullah menyebutkan dalam Syarh
Shahih Muslim, bab “Keutamaan Shalat Isya dan Subuh dengan Berjamaah”, dari ‘Utsman bin
Affan  radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

‫صلَّى ا ْل ِعشَا َء َوا ْلفَ ْج َر فِي َج َما َع ٍة َكانَ َكقِيَ ِام لَ ْيلَ ٍة‬
َ ْ‫ف لَ ْيلَ ٍة َو َمن‬ ْ ِ‫صلَّى ا ْل ِعشَا َء فِي َج َما َع ٍة َكانَ َكقِيَ ِام ن‬
ِ ‫ص‬ َ ْ‫َمن‬
“Barang siapa shalat isya dengan berjamaah, pahalanya seperti shalat setengah malam. Barang
siapa shalat isya dan subuh dengan berjamaah, pahalanya seperti shalat semalam penuh.” (Syarh
al-Bukhari, al-‘Utsaimin, 3/62, Fathul Bari, 2/154—157).

Jadi kesimpulan dari hadist-hadist yang telah kita baca diatas tentu saja sholat secara berjamaah
lebih utama dibandingkan kita sholat secara munfarid.

Seharusnya kita menyesal jika sampai-sampai saja kita tertinggal sholat berjamaah. Bukankah
kita semua ingin menjadi hamba yang benar-benar bertaqwa kepada Allah SWT. Oleh karena itu,
mari kita selalu menjaga dan berusaha agar selalu dapat menunaikan sholat secara berjamaah
seperti yang disabdakan oleh Nabi Agung Muhammad SAW.

Demikianlah ceramah singkat yang dapat saya sampaikan mengenai shalat, salah satu rukun
Islam yang paling penting. Semoga kita senantiasa dapat menjaga kualitas shalat kita, dan meraih
ridha Allah SWT di dunia dan akhirat. Amin ya rabbal alamin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai