Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dewina Shafella Wangi

Jurusan : Kesehatan Gigi (2B)

Sejarah Perkembangan Pewarat Gigi

Sejarah awal perkembangan penelitian di bidang keperawatan dari karya F. Nightingale.


Florence Nightingale, seorang perawat Inggris yang berfokus dalam meningkatkan kesejahteraan
emosional dan fisik dengan melakukan analisis pada faktor lingkungan. Catatannya menjelaskan
tentang aktivitas penelitiannya dan diterbitkan pada tahun 1959 (Renjith, 2016). F. Nightingale
mengumpulkan dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi mortalitas dan morbiditas
pada korban Perang Krimean.

Penelitian pada tahun 90-an lebih berfokus pada pendidikan keperawatan. Contohnya, pada
tahun 1923 terbentuk sebuah grup the Committee for the Study of Nursing Education yang
meneliti terkait Pendidikan (Poli and Beck, 2021). Kelompok ini merilis laporan Goldmark yang
mengidentifikasi keku rangan pendidikan dan menyimpulkan bahwa pendidikan lanjutan sangat
penting. Semakin banyak perawat yang menerima pendidikan berbasis universitas teridentifikasi
karakteristik, masalah, dan kepuasan semakin banyak.

Pada tahun 1900, Jurnal Keperawatan Amerika pertama kali diterbitkan dan pada tahun
1930-an telah berperan menerbitkan penelitian tentang keperawatan. Pada tahun ini jumlah studi
penelitian melonjak dan menciptakan karya yang dapat menyelesaikan masalah dalam bidang
keperawatan. Jurnal ini mendorong terciptanya jurnal-jurnal keperawatan yang lain untuk
tumbuh dan meningkatkan peluang diseminasi jurnal profesional dikemudian hari. Pada tahun
1960-an terjadi kekhawatiran tentang kelangkaan penelitian dalam praktek keperawatan.
Beberapa organisasi keperawatan profesional, seperti Western Interstate Council untuk
Pendidikan Tinggi Keperawatan berorientasi pada praktik penelitian dengan topik klinis. Contoh
terobosan penelitian keperawatan pada tahun 1960-an yaitu Jeanne Quint Benoliel memulai
program penelitian yang berdampak besar pada bidang kedokteran, sosiologi medis, dan
keperawatan. Jeanne mengeksplorasi pengalaman subjektif pasien setelah diagnosis penyakit
yang mengancam jiwa. Studi lain yaitu pengalaman pribadi wanita setelah mastektomi radikal
berkontribusi pada perubahan kontrol komunikasi dan informasi oleh dokter dan perawat.

Pada tahun 1970-an semakin banyak studi keperawatan dan diskusi tentang isu-isu teoritis
serta kontekstual. Masa ini penelitian menekankan pada bidang pengajaran dan perbaikan dalam
perawatan klien sehingga menumbuhkan kesadaran bagi perawat tentang kebutuhan praktik
berbasis bukti. Perawat telah mulai memeperhatikan manfaat dari penelitian klinis. Penelitian
keperawatan di Amerika Serikat terus meningkat dan perawat dengan gelar doktor terus
bertambah. Penelitian keperawatan juga berkembang secara internasional. Pada tahun 1978
kelompok kerja perawat peneliti eropa mengadakan kegiatan kemitraan secara sistematis dengan
melibatkan 25 asosiasi perawat nasional Eropa (Renjith, 2016)
Tahun 1990-an, praktek keperawatan mengalami revolusi klinis dalam menanggapi
kemajuan medis, ilmu pengetahuan, dan tenologi. Perubahan dalam praktik keperawatan mulai
menghasilkan dari penelitian keperawatan (misalnya, pedoman praktik berbasis penelitian)
sebagai upaya individu baik di dalam maupun di luar keperawatan (misal, National Academy
Institute for Nursing Research dan yayasan bersatu untuk merangang dan medukung klinis
penelitian keperawatan) (Stolley et al., 2000). Pada tahun 1999 Pemerintah As mendirikan Badan
Penelitian dan Mutu Kesehatan, mendukung penilitian yang dirancang untuk kualitas perawatan
kesehatan, mengurangi biaya kesehatan, dan meningkatkan keselamatan pasien, dan memperluas
praktik berbasis bukti atau Evidence Based Practice (EBP).

Perawat di abad 21 harus melek pada literasi dan sadar penelitian artinya, perawat
diharuskan memiliki kapasitas untuk berpikir kritis, memiliki keterampilan analitis, memiliki
keterampilan untuk mendapatkan akses ke penelitian dan bukti yang relevan, memiliki
pemahaman kritis tentang proses penelitian, mampu membaca dan menilai secara kritis
penelitian dan jenis bukti lainnya, dan memliki kesadaran akan isu-isu etis yang berkaitan
dengan penelitian.

Perawat diharapkan dapat menerapkan praktek keperawatan berbasis bukti dalam


kehidupan praktiknya sehari-hari. Perawat dapat menjadi pengumpul data, mengumpulkan
desain proyek, manajemen, serta analisis data. Studi yang dilakukan perawat dapat dimanfaatkan
oleh multidisiplin. Perawat perlu menjadi peneliti profesional agar dapat memberikan asuhan
keperawatan berbasis bukti.

Salah satu perawat yaang terus berkembang itu adalah perawat gigi yang dimana profesi
Perawat Gigi bertugas memberi layanan kesehatan gigi dan mulut dalam kurun waktu tertentu.
Perawat Gigi tak hanya bertugas memberikan asistensi pada Dokter Gigi, tapi juga bertugas
membersihkan karang gigi, mencabut gigi sulung persistensi, gigi sulung dan gigi tetap satu akar
dengan lokal anestesi, menambal gigi satu atau dua bidang. Selain itu perawat gigi juga bertugas
melengkapi dan membekali pasien dengan instruksi serta pengetahuan umum tentang kesehatan
mulut, mengajari pasien tentang tata cara menyikat gigi dan floss metode membersihkan gigi
dengan benang sutra, menangani manajemen kantor seperti menjadwalkan janji pertemuan
selanjutnya dengan pasien.

Perawat gigi juga bertanggung jawab dalam urusan bisnis, membantu dokter selama
prosedur perawatan menggunakan peralatan isap untuk membersihkan are mulut pasien,
menangani dan bertanggung jawab dalam proses penyinaran x-ray dan lain sebagainya, peran
perawat gigi juga diantaranya memberikan saran mengenai kebiasaan makan yang berkaitan
dengan kesehatan gigi kepada pasien.

Sumber : Imelda Dkk, Penelitian Keperawatan, (Padang Sumatera Barat, Pt. Global Eksekutif Teknologi : 2022)

Anda mungkin juga menyukai