PROSES KEPERAWATAN
OLEH :
4. Kelanjutan asuhan.
1. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal proses keperawatan dan merupakan suatu proses yang
sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi status kesehatan klien. Pengkajian ynag akurat, lengkap, sesuai dengan
kenyataan, kebenaran dan sangat penting dalam merumuskan suatu diagnose keperawatan
dan memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan respon individu sebagaimana yang
telah ditentukan dalam standar praktek keperawatan dari ANA ( American Nurses
Association ) (Handayaningsih, 2007).
Pengkajian adalah tahap awal proses keperawatan. Disini , semua data dikumpulkan secara
sistematis guna menentukan status kesehatan klien saat ini. Pengkajian harus dilakukan
secara komprehensifterkait dengan aspek biologis, psikologis, social, maupun spiritual
klien. Tujuan pengkajian adalah untuk mengumpulkan informasi dan membuat data dasar
klien. Metode utama yang dapat digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara,
observasi, dan pemeriksaan fisik serta diagnostic (Asmadi, 2008)
Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis untuk dikaji
dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi pasien baik
fisik, mental, social maupun spiritual dapat ditentukan. Tahap ini mencaku tiga kegiatan,
yaitu : pengumpulan data, analisis data, dan penentuan masalah kesehatan serta
keperawatan.
a. Tujuan Pengkajian.
Menurut Rifiani & Sulihandri (2013) tujuan pengkajian adalah :
1) Memperoleh informasi tentang kesehatan klien
2) Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien
3) Untuk menilai keadaan kesehatan klien
4) Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-langkah
berikutnya
b. Karakteristik Data
Nuarrarif (2013) menjelaskan karakteristik data adalah :
1) Lengkap
Seluruh data diperlukan untuk mengidentifikasi masalah keperawatan klien. Data
yang terkumpul harus lengkapguna membantu mengatasi maslah klien yang
adekuat. Misalnya klien tidak mau makan ----- kaji secara mendalam kenapa klien
tidak mau makan ( tidak cocok makannya, kondisi fisiknya menolak untuk
makan/patologis, atau sebab- sebab yang lain).
2) Akurat dan nyata
Untuk menghindari kesalahan, maka perawat harus berpikir secara akurat dan nyata
untuk membuktikan benar tidaknya apa yang telah di dengar, dilihat, diamati dan
diukur melalui pemeriksaan ada tidaknya validasi terhadapa semua data yang
sekiranya meragukan. Perawat tidak boleh langsung membuat kesimpulan tentang
suatu kondisi klien. Misalnya, klien tidak mau makan. Perawat tidak boleh
langsung menuliskan : “klien tidak mau makan karena depresi berat”. Diperlukan
penyelidikan lanjuatan untuk menetapkan kondisi klien. Dokumentasikan apa
adanya sesuai yang ditemukan pada saat pengkajian.
3) Relevan
Pencatatan data yang komprehensif biasanya memerlukan banyak sekali data yang
harus dikumpulkan, sehingga menita waktu perawat untuk mengidentifikasi.
c. Inforamasi yang diperlukan
1) Segala sesuatu tentang klien sebagai mahluk bio—psiko-sosial & spiritual
2) Kemampuan dalam mengatasi masalah dalam kehidupan sehari-hari
3) Masalah kesehatan dan keperawatan yang mengganggu kemampuan klien
4) Keadaan sekarang yang berkaitan dengan rencana asuhan keperawataanyang akan
dilakukan terhadap klien
d. Sumber data
1) Sumber data primer
Sumber data primer adalah data-data yang dikumpulkan dari klien, yang dapat
memberikan informasi yang lengkap tentang masalah kesehatan dan
keperawatan yang dihadapinya.
a. P ( Problem )
Merupakan gambaran keadaan klien dimana tindakan keperawatan dapat diberikan.
Masalah adalah kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang seharusnya
tidak terjadi.
Tujuan : menjelaskan status kesehatan klien atau masalah kesehatan klien secara jelas
dan sesingkat mungkin. Diagnosis keperawatan disusun dengan menggunakan standar
yang telah disepakati NANDA, agar :
1) Perawat dapat berkomunikasi dengan istilah yang dimengerti secara umum.
2) Memfasilitasi dan mengakses diagnose keperawatan.
3) Sebagai metode untuk mengidentifikasi perbedaan masalah keperawatan dengan
masalah medis.
4) Meningkatkan kerjasama perawat dalam mendefinisikan diagnosis dari data
pengkajian dan intervensi keperawatan, sehingga dapat meningkatkan mutu asuhan
keperawatan.
Dalam menentukan pernyataan problem atau masalah keperawwatan, dapat ditentukan
dari data yang terkumpul yang telah divalidasi dan diidentifikasi (Ladwig &
Aekley,2010)
b. E (Etiologi )
Keadaan ini menunjukkan penyebab keadaan atau masalah kesehatan yang
memberikan arah terhadap therapi keperawatan. Penyebabnya meliuputi : Perilaku,
lingkungan, interaksi antara perilaku dan lingkungan. Unsur-unsur dalam identifikasi
etiologi :
1) Patofisiologi penyakit : adalah semua proses penyakit, akut atau kronis yang dapat
menyebabkan / mendukung masalah.
2) Situasional : personal dan lingkungan ( kurang pengatahuan, isolasi social, dll)
3) Medikasi ( berhubungan dengan program pengobatan / perawatan) : keterbatasan
institusi atau rumah sakit, sehingga tidak mampu memberikan perawatan.
4) Maturasional :
a) Adolesent : Ketergantungan dalam kelompok
b) Young Adult : Menikah, Hamil, menjadi orang tua.
c) Dewasa : tekanan karier, tanda-tanda pubertas.
Untuk menentukan etiologi dalam pernyataan diagnosis keperawatan adalah dengan
cara menghubungkan factor yang berhubungan dengan masalah keperawatan yang
dapat mempengaruhi perubahan status kesehatan (Ladwig & Ackley, 2010)
c. S ( Symptom & Sign atau dikenal dengan Batasan karakteristik )
Dalam menentukan symptom yang merupakan tanda dan gejala dari maslah
keperawatan ynag terjadi dapat diperoleh dari pengelompokan data yaitu data subyektif
dan data obyektif dengan memperhatikan Batasan-batasan karakteristik dari pernyataan
masalah (diagnosis keperawatan) (Ladwig & Ackley, 2010)
Merumuskan Diagnosa Keperawatan
Perumusan diagnose keperawatan didassarkan pada identifikasi kebutuhan klien. Bila data
pengkajian mulai menunjukan masal;ah, perawat diarahkan pada pemilihan diagnose
keperawatan yang sesuai (Deswani,2009)
NANDA mengidentifikasikan tiga katagori diagnose keperawatan :
a. Berfokus masalah ( Aktual )
Menjelaskan maslah nyata saat ini sesuai dengan data klinik yang ditemukan. Syarat
menegakan diagnose keperawatan actual harus ada unsur Problem Etiologi Symptom
b. Risiko
Menjelaskan masalah kesehatan yang nyata akan terjadi jika tidak dilakukan intervensi.
Untuk diagnose risiko, tidak ada factor yang berhubungan ( factor etiologi ), karena
maslahnya belum ada
c. Promosi Kesehatan
Diagnosa promosi kesehatan tidak memerlukan faktor yang berhubungan, Batasan
karakteristik diberikan sebagai bukti keinginan pasien untuk meningkatkan status
kesehatannya saat ini
3. INTERVENSI
a. Intervensi keperawatan adalah deskripsi untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari
pasien dan/atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi dilakukan
untuk membantu pasien dalam mencapai hasil yang diharapkan.
b. Intervensi keperawatan harus SMART (spesifik, measurable, achievable, result
oriented, time limit) dinyatakan dengan jelas. Pengkualifikasian seperti bagaimana,
kapan, di mana, frekuensi, dan besarnya memberikan isi dari aktivitas yang
direncanakan. Intervensi keperawatan dapat dibagi menjadi dua yaitu mandi, ri yaitu
dilakukan oleh perawat dan kolaboratif yaitu yang dilakukan oleh pemberi perawatan
lainnya.
4. IMPLEMENTASI
Yang dimaksud dengan pengertian dan definisi implementasi keperawatan adalah :
Merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tahap
pelaksanaan dimulai dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada
nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena
itu rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi masalah kesehatan klien.
1. Tahap 1 : Persiapan. Tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut perawat untuk
mengevaluasi yang diindentifikasi pada tahap perencanaan.
5. EVALUASI
Tahap penilaian atau evaluasi adlah perbandingan yang sistematis dan terencana
tenatang kesehatan klien denan melibatkan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan,
dilakukan dengan cara berkesinambungan dengan melibatkan klien, keluarga dan
tenaga kesehatan lainnya.Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien
dalam mencapai tujuan yang disesuaikan dengan kriteria hasil pada tahap
perencanaan (Setiadi, 2012)