Anda di halaman 1dari 23

BAB 2

Shalat 5 Waktu
Thoharah
Hubungan

Kewajiban

Komunikasi secara langsung


Sholat
Allah Ta’ala
Pengertian dan Hukum Sholat 5 Waktu

Bentuk mashdar dari kata ṣalla-yuṣalli-ṣalatan yang berarti do’a atau


rahmat.
Sholat Secara Bahasa
Dalam firman Nya:
…... ‫ِإَّن َص َلٰو َتَك َس َكٌن َّلُهْم‬
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi …“
mereka…” ( At Taubah: 103)

Shalat adalah suatu amal ibadah yang terdiri dari perkataan-perkataan dan
perbuatan-perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan
Secara Istilah salam, dengan syarat tertentu.

Dalam Firman Nya:


‫َو َأِقيُم و۟ا ٱلَّص َلٰو َة َوَء اُتو۟ا ٱلَّز َكٰو َة َو ٱْر َك ُعو۟ا َم َع ٱلَّٰر ِكِع يَن‬
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang
yang ruku’.” (Al Baqarah:43)
Berdasarkan dalil surat Al Baqarah ayat 43, bahwa shalat 5 waktu hukumnya
fardu’ain bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan yang sudah mukallaf.

Dalam ayat tersebut kata yang menunjukan bahwa sholat itu wajib adalah lafal
(aqiimus shalah) yang artinya laksanakanlah sholat!
Kata aqiimu yang artinya laksanakanlah merupakan bentuk fi’il amar (kata perintah)
yang menunjukan wajib.

Kaidah Fiqh:
‫اَألْص ُل ْي اَاْلْم ْل ُو ُج ْو‬
‫ِب‬ ‫ِر ِل‬ ‫ِف‬
“Pada dasarnya perintah itu menunjukkan wajib”
: ‫ ُبِنَي ْاِإل ْس َالُم َع َلى َخ ْم ٍس‬: ‫ َسِم ْع ُت َر ُسْو َل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َيُقْو ُل‬: ‫َع ْن َأِبي َع ْبِد الَّرْح َمِن َع ْبِد ِهللا ْبِن ُع َم َر ْبِن اْلَخ َّطاِب َرِض َي ُهللا َع ْنُهَم ا َقاَل‬
“ ‫َش َهاَد ِة َأْن َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا َو َأَّن ُمَح َّم دًا َر ُسْو ُل ِهللا َو ِإَقاِم الَّص َالِة َو ِإْيَتاِء الَّز َك اِة َو َح ِّج اْلَبْيِت َو َص ْو ِم َر َم َض اَن ” َر َو اُه الُبَخ اِرُّي َو ُم ْس ِلٌم‬

Dari Abu ‘Abdurrahman ‘Abdullah bin ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhuma, ia mengatakan
bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Islam dibangun di atas
lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah melainkan Allah dan bersaksi
bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah; menunaikan shalat; menunaikan zakat;
menunaikan haji ke Baitullah; dan berpuasa Ramadhan.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits tersebut menjelaskan bahwa Islam berdiri atas 5 pilar atau pondasi,
salah satunya adalah sholat. Setiap muslim wajib melaksanakan 5 pondasi
tersebut.

Ikhtilaf Fuqoha!
Hukuman Bagi Orang yang meninggalkan Sholat
1. Imam Syafi’I dan Imam Malik berpendapat, orang yang meninggalkan sholat tidak kafir,
tetapi fasik dan diperintahkan untuk bertaubat. Jika tidak mau bertaubat, dihukum bunuh
(mati)
2. Imam Abu Hanifah berpendapar, orang yang meninggalkan sholat tidak kafir dan tidak
dihukum buhuh, hanya diasingkan (ta’zir) atau dipenjarakan sehingga ia Kembali
melaksanakan sholat.
Islam

Terjaga/ Suci
tidak tidur/ (dr haid
sadar dan nifas)
Syarat Wajib
Sholat

Telah sampai Berakal


ajaran Islam dan
padanya baligh
Suci dari hadas kecil dan besar

Suci pakaian, badan, dan tempat


yang digunakan untuk sholat

Syarat Sah Sholat


Menutup aurat

Telah masuk waktu sholat

Menghadap kiblat
Rukun Sholat

Ruku’ I’tidal Sujud 2 kali


Takbiratul Membaca
Niat Berdiri dengan dengan dengan
Ihram Al Fatihah
tuma’ninah tuma’ninah tuma’ninah

Duduk diantara 2
Membaca Membaca
sujud dengan Duduk tasyahud Salam Tertib/berurutan
tasyahud akhir Shalawat
tuma’ninah
Sunnah Sholat

1. Sunnah Hai’at, apabila tidka dikerjakan dengna baik atau lupa tidak disunnahkan untuk sujud sahwi

Mengarahkan pandangan ke
Mengangkat kedua tangan
tempat sujud, kecuali saat
Ketika ruku,bangkit dr ruku Membaca do’a iftitah setelah Membaca ta’awudz Ketika Diam beberapa saat
Bersedekap tasyahud maka disunnahkan
I’tidal dan Ketika bangkit takbiratul ihram akan membaca Al fatihah sebelum membaca fatihah
untuk mengarahkan
dari tasyahud awal.
pandangan ke telunjuk

Mengeraskan suara bacaan


Membaca surat atau ayat fatihah dan surat lainnya Takbir intiqal, yaitu
Membaca aamiin sesudah Al Diam mendengarkan bacaan Meletekkan telapak tanagna
dalam Al Qur’an setelah Al setelah Al Fatihah pada membaca takbir setiap
Fatihah imam saat berjamaa’ah, diatas lutut Ketika ruku’
fatihah sholat subuh, maghrib dan perpindahan Gerakan
isya

Duduk istirahat (sebentar)


Membaca sami’Allahu liman Membaca tahmid dan Meletakkan tangan diatas
Membaca tasbih Ketika ruku Membaca do’a Ketika duduk sesudah sujud ke 2 sebelum
hamidah Ketika bangkit dari do’ai’tidal setelah berdiri dr paha pada waktu tasyahud
dan sujud diantara 2 sujud berdiripada rakaat pertama
ruku’ ruku awal dan akhir
dan ketiga

Duduk iftirasy dalam semua


Duduk tawaruk (bersimpuh)
duduk sholat kecuali duduk Membaca salam yang kedua
pada waktu tasyahud akhir
tasyahud akhir
2. Sunnah Ab’ad adalah sunnah yang apabila tidak dikerjakan karena luoa maka disunnahkan untuk
melakukan sujud sahwi, dan jika sengaja melakukan maka sholatnya batal.

Membaca shalawat
Duduk tasyahud Membaca tasyahud
nabi pada tasyahud
awal awal
awal

Membaca shalawat Membaca do’a


atas keluarga Nabi qunut waktu subuh
Muhammad saat (yang biasa
tsayahud akhir melakukan)
Meninggalkan salah satu rukun dengan sengaja atau
memutuskan rukun dengan sengaja sebelum sempurna
dilakukan

Tidak memenuhi salah stu dari syarat sah sholat

Berkata-kata dengan sengaja,selain bacaan sholat

Bergerak lebih dari 3 gerkan berturut-turut

Hal-hal yang membatalkan sholat


Makan dan minum walau hanya sedikit

Tertawa terbahak-bahak

Terkena najis

Mendahilui imam
sebanyak 2 rukun
berturut2

Berhadas kecil atau besar

Berubah
niat/membatalkan sholat
Memalingkan
muka ke kanan
dan kiri

Memejamkan
mata
Yang
dimakruhkan
dalam sholat
Menengadah ke
langit

Menutup mulut
rapat-rapat
Waktu Sholat Lima Waktu

‫…ِإَّن ٱلَّص َلٰو َة َك اَنْت َع َلى ٱْلُم ؤ ِمِنيَن ِكَٰت ًبا َّم ْو ُقوًتا‬
“…Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan
waktunya atas orang-orang yang beriman.” ( Ali Imron:103)

Ayat diatas telah menyebutkan bahwa sholat fardhu telah


ditentukan waktunya. Tetapi tidak menyebutkan secara
rinci mengenai waktu-waktunya.
Adapun waktu-waktunya dijelaskan secara rinci oleh Nabi
Muhammad SAW.
Shalat fardhu atau wajib dilaksanakan oleh setiap
mukallaf adalah lima waktu. Hal ini sesuai dengan sabda
Nabi SAW, sebagai berikut:

‫ َفَرَض ُهللا َع َّز َو َج َّل َع َلى َنِبِّيِه َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬:‫ قال‬،‫عن ابن عباس‬
)‫ (رواه احمد‬.‫الَّصالَة َخ ْمِس يَن َص اَل ًة َفَس َأَل َر َّبُه َفَجَع َلَها َخ ْمَس َص َلَو اٍت‬
Ibnu ‘Abbas berkata, “Allah Azza Wajalla telah
mewajibkan shalat 50 waktu kepada Nabi Muhammad
SAW. Kemudian Nabi meminta keringanan kepada Allah,
sehingga dijadikan shalat menjadi lima kali (waktu)” (H.R.
Ahmad)
Adapun hadits Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan waktu2 Sholat
adalah sebagai berikut

‫ َأَّمِنْي ِج ْبِر ْيُل َع َلْيِه الَّس َالُم ِع ْنَد اْلَبْيِت َم َّرَتْيِن َفَص َّلى ِبَي‬: ‫ َقاَل َر ُس ْو ُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬: ‫َع ِن اْبِن َع َّباٍس َقاَل‬
‫الُّظْهَر ِح ْيَن َز اَلِت الَّش ْم ُس َو َك اَنْت َقْد َر الِّش َر اِك َو َص َّلى ِبَي اْلَع ْص َر ِح ْيَن َك اَن ِظ ُّلُه ِم ْثَلُه َو َص َّلى ِبَي َيْع ِنى اْلَم ْغ ِر َب‬
‫ِح ْيَن َأْفَطَر الَّصاِئُم َو َص َّلى ِبَي اْلِع َش اَء ِح ْيَن َغ اَب الَّش َفُق َو َص َّلى ِبَي اْلَفْج َر ِح ْيَن َح ُر َم الَّطَع اُم َو الَّش َر اُب َع َلى‬
‫الَّصاِئِم َفَلَّم ا َك اَن اْلَغُد َص َّلى ِبَي الُّظْهَر ِح ْيَن َك اَن ِظ ُّلُه ِم ْثَلُه َو َص َّلى ِبَي اْلَع ْص َر ِح ْيَن َك اَن ِظ ُّلُه ِم ْثَلْيِه َو َص َّلى ِبَي‬
‫ َيا ُمَحَّم ُد‬: ‫اْلَم ْغ ِر َب ِح ْيَن َأْفَطَر الَّصاِئُم َو َص َّلى ِبَي اْلِع َش اَء ِإَلى ُثُلِث الَّلْيِل َو َص َّلى ِبَي اْلَفْج َر َفَأْس َفَر ُثَّم اْلَتَفَت ِإَلَّي َفَقاَل‬
)‫ (رواه ابوداود‬. ‫َهَذ ا َو ْقُت اَألْنِبَياِء ِم ْن َقْبِلَك َو اْلَو ْقُت َم ا َبْيَن َهَذ ْيِن اْلَو ْقَتْيِن‬

Ibnu Abbas berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Saya telah dijadikan imam oleh
Jibril di Baitullah dua kali, maka ia shalat bersama saya; shalat Zuhur ketika tergelincir
matahari, shalat Asar ketika bayang-bayang sesuatu menyamainya, shalat Magrib ketika
terbenam matahari, shalat Isya’ ketika terbenam syafaq (mega merah), dan shalat Subuh
ketika fajar bercahaya. Maka besoknya shalat pulalah ia bersama saya; shalat Zuhur ketika
bayang-bayang sesuatu menyamainya, shalat Asar ketika bayang-bayang sesuatu dua kali
panjangnya, shalat Magrib ketika orang puasa berbuka, shalat Isya’’ ketika sepertiga malam,
dan shalat Subuh ketika menguning cahaya pagi. Lalu Jibril menoleh kepadaku dan berkata,
“Wahai Muhammad, inilah waktu shalat nabi-nabi sebelum engkau, dan waktu shalat adalah
antara dua waktu itu.” (H.R. Abu Daud
Berdasarkan hadits tersebut, maka jelaslah bahwa waktu sholat 5 waktu
adalah sebagai berikut

• Ketika matahari condong ke arah barat dan berakhir sampai


Sholat Dzuhur bayang-bayang sama Panjang dengan suatu benda, antara
pukul 12.00 – 15.00

• Ketika berakhirnya waktu dzuhur atau Ketika bayang2 suatau


Sholat Asar benda lebih Panjang dari benda sesungguhnya dan berakhir
sampai beberapa saat sebelum matahari terbenam, antara
pukul 15.00 – 18.00

• Sejak matahati terbenam sampai hilangnya mega (syafaq)


Sholat Maghrib merah atau awan merah, antara pukul 18.00 – 19.00

• Sejak hilangnya mega merah hingga terbitnya fajar shodiq


Sholat Isya antara pukul 19.00 – 04.00

• Sejak terbit fajar shodiq hingga terbit matahari atau kira2


Sholat Subuh pukul 04.00 – 05.30
Melaksanakan sholat sebaiknya diawal waktu, sebab selain dapat
lebih khusyu juga mendapatkan keutamaan berjama’ah. Hindari
sholat di akhir waktu, karena shalat diakhir waktu biasanya diliputi
perasaan tidak tenang atau tergesa-gesa.

Haram hukumnya melalaikan sholat hingga waktunya habis. Allah


akan maemasukkan orang yang melalaikan sholat kedlam orang
yang mendustakan agama. Seperti Firman Nya

)5( ‫) ٱَّلِذ يَن ُهْم َع ن َص اَل ِتِهْم َس اُهوَن‬4( ‫َفَو ْيٌل ِّلْلُمَص ِّليَن‬
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya (Al Ma’un 4-5)
Waktu yang dilarang untuk melaksanakan sholat!

1. Melakukan sholat sesudah sholat subuh sampai terbit


matahari, Ketika terbitnya sampai kira-kira sepenggalah.
2. Ketika matahari tepat berada ditengah langit sampai
tergelincir
3. Sesudah mengerjakan sholat asar sampai terbenam.
Sujud Sahwi

Sujud yang dilakukan karena adanya perbuatan


atau bacaan yang terlupakan dalam sholat.

Hukum melaksanakan sujud sahwi adalah


sunnah muakkadah (sunah yang penting/sangat
dianjurkan)
Sebab2 dilaksanakannya sujud sahwi
1. Tidak melakukan tasyahud awal
‫ فإذا اْسَتَتَّم قائمًا فال‬،‫ "إذا قام أحدكم من الركعتين فلم َيْسَتِتَّم قائما فليجلس‬:‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬:‫عن المغيرة بن شعبة قال‬
"‫يجلس ويسجد سجدتي السهو‬
Al Mughiroh berkata, Rasulullah SAW bersabda, Apabila salah seorang dari kamu berdiri sedudah dua
rakaat, tetapi ia belum sampai sempurna berdiri, hendaknya ia duduk Kembali (untuk tasyahud awal),
dan jika sudah berdiri betul, maka ia jangan duduk Kembali, dan hendaklah ia sujud dua kali (sujud
sahwi)

2. Kelebihan rakaat, termasuk ruku’ dan sujud


Pada suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan shalat dzuhur lima
rakaat. Beliau kemudian ditanya, “Apakah jumlah rakaat ini memang ditambah?” Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Mengapa demikian?” Sahabat yang tadinya menjadi
makmum mengatakan, “Anda telah melaksanakan shalat Dzuhur lima rakaat.” Lantas
beliau pun sujud sebanyak dua kali setelah selesai salam itu. (HR. Bukhari)

3. Kurang rakaat dalam sholat karena lupa

4. Kurang rakaat karena ragu


Ketika seseorang ragu dalam sholat, hendaklah hilangkan keraguan itu, dan diteruskan sholatnya
menurut keraguan dalam bilangan rakaat yang telah dikerjakan.

5. Tertinggal membaca do’a qunut dalam sholat subuh khusus bagi pengikut mazhab Syafi’i
Tata Cara Sujud Sahwi
Cara mengerjakan sujud sahwi adalah dengan dua kali sujud, baik
sebelum salam maupun sesudah salam.

Adapun yang utama adalah mengikuti datangnya sebab tersebut.


-Jika datangnya sebab itu sebelum memberi salam maka sujud
sahwi dilakukan sebelum salam
-Sebaliknya jika diketahui datangnya sebab itu setelah selesai
shalat, sujud sahwi dilakukan setelah salam.

Bacaan sujud sahwi


‫ُس ْبَح اَن َم ْن اَل َيَناُم َو اَل َيْسُهو‬
“ Mahasuci Zat yang tidak tidur dan tidak lupa”
Hikmah sholat (segi moral)

Menghapus dosa2 kecil


Membina rasa persatuan
Benteng Hidup Mendidik jiwa agar dan persaudaraan
terhindar dr rasa antarsesama umat
Rasulullah SAW bersabda: “
Jikalau di pintu seseorang takabbur, sombong, dan muslim
diantara kamu ada sebuah ‫ِإَّن ٱلَّص َلٰو َة َتْنَهٰى َع ِن ٱْلَفْح َش ٓاِء‬ tinggi hati
sungai dimana ia mandi 5 kali, ‫َو ٱْلُم نَك ِر‬
maka apakah akan tinggal lagi Satu kiblat yang sama
kotorannya (yang melekat pada “Sesungguhnya shalat itu Karena pada dasarnya yaitu Ka’bah di Masjidil
tubuhnya)?
mencegah dari manusia selalu berkeluh Haram. Seluruh dunia
Yang demikian itu serupa
dengan shalat lima waktu yang (perbuatan-perbuatan) kesah apabila ditimpa menyembah pda Sang
(mana) Allah dengannya (shalat keji dan mungkar” kesusahan dan bersifat Khaliq. Yang membawa
itu) menghapuskan semua
(Al Ankabut: 45) kikir apabila mendapat dampak persatuan,
kesalahan” kebaikan. kesatuan, dan
*dosa kecil kebersamaan.
Dalil: Al Ma’arij 19-23
Manfaat Sholat dari Segi Kesehatan
Ruku’
Besedekap
- Mencegah timbulnya penyakit
- Meletakkan tangan kanan
yang berhubungan dengan ruas
diatas tangan kiri adalah
tulang belakang, ruas tulang
istirahat paling sempurna bagi
punggung, ruas tulang leher,
kedua tangan.
ruas tulang pinggan,dll.

Duduk iftirasy
Sujud
- Menghindarkan dan
- Otak teraliri darah lebih
menyembuhkan penyakit syaraf
banyak
pangkal paha.

Duduk Tawaruk
Salam
- Mempermudah buang air kecil,
- Memperkuat otot2 leher dan
menghindarkan penyakit
kuduk.
bawasir pada wanita hamil

Anda mungkin juga menyukai