Anda di halaman 1dari 21

A S S A L A M U A L A I K U M WA R A H M AT U L L A H I WA B A R A K AT U H

Mulai
kelompok 4
Andri Alfitra Milen
Riduan Jinola
Yudah Apriansyah
Dosen Pengampu
Harianja S.Pd., M.Kom

BACK NEXT
Konsep Shalat dan Ruang
Lingkup Kajiannya

BACK NEXT
PENGERTIAN SHALAT

Secara etimologi shalat berarti do’a dan secara terminology (istilah), para ahli Fiqih mengartikan secara lahir dan
hakiki.
Secara lahiriah Shalat berarti ‘Beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan di akhiri dengan salam, yang
dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syarat-syarat yang telah ditentukan’(Sidi Gazalba: 88).
Secara hakiki Shalat ialah ‘Berhadapan hati, jiwa dan raga kepada Allah,secara yang mendatangkan rasa takut
kepada-Nya atau mendhairkan hajat dan keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan dan perbuatan’ (Hasbi
Asy-syidiqi: 59)
Dalam pengertian lain Shalat ialah salah satu sarana komunikasi antara hamba dengan Tuhannya sebagai bentuk
ibadah yang didalamnya merupakan amalan yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbir
dan diakhiri dengan salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan syara’ (Imam Basyahri Assayuthi: 30).

BACK NEXT
Dalil-dalil yang Mewajibkan Shalat

Solat merupakan salah satu kewajiban yang menduduki kedua setelah syahadat dalam rukun islam. Sehingga di
dalam Al-Qur’an dan hadits banyak sekali dijelaskan mengenai kewajiban untuk mengerjakan solat. Diantara dalil Al-Qur’an
yang menjelaskan mengenai kewaiban salat adalah:
Firman Allah dalam surah Al-Bayyinah ayat 5:
Artinya: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah
agama yang lurus.”

Firman-Nya yang lain dalam surah An-Nisa ayat 103:


Artinya:“Maka apabila kamu Telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu
berbaring. Kemudian apabila kamu Telah merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat
itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”

BACK NEXT
Syarat-Syarat Shalat

1. Islam, shalat diwajibkan terhadap orang muslim, baik laki-laki maupun perempuan, dan
tidak diwajibkan bagi orang kafir atau nin muslim.

2. Baligh, anak-anak kecil tidak dikenakan kewajiban shalat

3. Berakal. Orang gila, orang kurang akal (ma’tuh) dan sejenisnya seperti penyakit sawan
(ayan) yang sedang kambuh tidak diwajibkan shalat, karena akal merupakan prinsip
dalam menetapkan kewajiban (taklif),

BACK NEXT
Syarat Sah Sholat

1. Mengetahui masuk waktu.


2. Suci dari hadas kecil dan hadas besar.
3. Suci badan, pakaian dan tempat dari na’jis hakiki.
4. Menutup aurat. Seseorang yang shalat disyaratkan menutup aurat, baik sendiri
dalamkeadaan terang maupun sendiri dalam gelap.
5. Menghadap kiblat.
6. Niat.

BACK NEXT
Cara Mengerjakan Shalat

Menurut golongan Malikiyah cara-cara /rukun-rukun mengerjakan sholat adalah sebagai


berikut:
1. Niat 6. Bangkit dari ruku’
2. Takbirtul Ihram 7. Sujud
3. Berdiri waktu takbiratul ihram 8. Duduk antara dua sujud
4. Membaca al-fatihah dalam shalat 9. Mengucapkan salam
berjama’ah dan salat sendirian 10. Duduk di waktu mengucapkan
5. Berdiri waktu membaca al-fatihah salam
Ruku’ 11. Tumaninah pada seluruh rukun
I’tidal sesudah ruku’ dan sujud.

BACK NEXT
Rukun Shalat
1. Niat 8. Duduk antara dua sujud dengan
2. Takbiratul ihram tumakninah
3. Berdiri tegak, bagi yang kuasa 9. Duduk tasyahud akkhir dengan
ketika shalat fardhu. Boleh tumakninah
duduk,atau berbareng bagi yang 10. Membaca tasyahud akhir
sedang sakit. 11. Membaca shalawat nabi pada
4. Membaca surat Al-Fatihah pada tasyahud akhir
tiap-tiap raka’at 12. Membaca salam yang pertama
5. Ruku’ dengan tumakninah 13. Tertib; (Berurutan sesuai rukun-
6. I’tidal dengan tumakninah rukunnya)
7. Sujud dua kali dengan
tumakninah

BACK NEXT
Hal-hal yang Membatalkan Shalat

 Berhadats  Bergerak tiga kali berturut-turut,


 Terkena Najis yang tidak diluar gerakan shalat
dimaafkan  Membelakangi kiblat
 Berkata-kata dengan sengaja  Menambah rukun yang berupa
di;luar bacaan shalat perbuatan, seperti menambah
 Terbuka auratnya ruku’sujud atau lainnya dengan
 Mengubah niat, missal ingin sengaja
memutuskan shalat (niat berhenti  Tertawa terbahak-bahak
shalat)  Mendahului Imam dua rukun.
 Makan atau /minum.walau sedikit  Murtad, keluar dari Islam.

BACK NEXT
Perbedaan Laki-laki Dan Perempuan Dalam Shalat

LAKI-LAKI PEREMPUAN
1. Merenggangkan kedua siku 1. Merapatkan satu anggota kepada
tangannya dari kedua anggota lainnya.
lambungnya waktu ruku’ dan 2. Meletakan perutnya pada dua
2. sujud. tangan/ sikunya ketika sujud.
Waktu ruku’ dan sujud 3. Merendahkan suaranya/ bacaanya
3. mengangkat perutnya dari dihadapan laki-laki lain yang
pahanya. bukan muhrimnya.
4. Menyaringkan suaranya 4. Bila memberitahu sesuatu dengan
/bacaanya dikeraskan di tempatr bertepuk tangan,yakni tangan
keras. kanan ditepukkan ke punggung
5. Bila member tahu sesuatu telapak tangan kiri.
Membaca Tasbih, yakni 5. Auratnya seluruh anggouta tubuh
‘Subhaanallah’ kecuali bagian muka dan kedua
Auratnya barang antara Pusar telapak tangan
BACK dan lutut.
NEXT
Hal-hal yang Membatalkan Shalat

 Berhadats  Bergerak tiga kali berturut-turut,


 Terkena Najis yang tidak diluar gerakan shalat
dimaafkan  Membelakangi kiblat
 Berkata-kata dengan sengaja  Menambah rukun yang berupa
di;luar bacaan shalat perbuatan, seperti menambah
 Terbuka auratnya ruku’sujud atau lainnya dengan
 Mengubah niat, missal ingin sengaja
memutuskan shalat (niat berhenti  Tertawa terbahak-bahak
shalat)  Mendahului Imam dua rukun.
 Makan atau /minum.walau sedikit  Murtad, keluar dari Islam.

BACK NEXT
Macam-Macamnya Shalat

Sholat terbagi menjadi dua macam, yaitu:


1. Sholat Fardhu (‫)الَّص اَل ُة الَم ْفُرْو َض ُة‬
Shalat Fardhu atau yang sering kita sebut dengan shalat wajib adalah sholat yang apabila dikerjakan akan
mendapatkan pahala dari Allah SWT, dan apabila ditinggalkan akan mendapatkan dosa. Dengan kata lain
ibadah ini hukumnya wajib kita kerjakan, karena apabila kita satu waktu saja meninggalkannya, maka kita
akan mendapatkan dosa dari Allah SWT. Shalat fardhu sendiri juga dibedakan menjadi

2, yaitu :
a. Fardhu Ain : Ini merupakan suatu kewajiban untuk menjalankan shalat bagi tiap-tiap umat muslim/
mukallaf dan tidak boleh ditinggalkan ataupun diwakilkan kepada orang lain.

BACK NEXT
jenis shalat fardhu yang hukumnya fardhu ain

1) Shalat lima waktu


Dalam hal ini adalah sholat 5 waktu dalam sehari semalam, yaitu:

1.Dzuhur (‫ )الُظْهُر‬: waktunya dari tergelincirnya matahari kearah barat sampai panjang bayangan dua
kali lipat dari panjang benda aslinya
2.'Ashar (‫ )الَع ْص ُر‬: waktunya dari panjang bayangan dua kali lipat dari panjang benda aslinya
sampai tenggelamnya matahari.
3.Magrib ( ‫ )الَم ْغ ِر ُب‬: waktunya dari tenggelamnya matahari sampai hilangnya mendung merah
dilangit.
4.'Isya' ( ‫ )الِع َش اُء‬: waktunya dari hilangnya mendung merah dilangit sampai munculnya fajar shodiq.
5.Fajar (‫ )الَفْج ُر‬atau Shubuh ( ‫ )الُّص ْبُح‬: waktunya dari menculnya fajar shodiq sampai terbitnya
matahari.
2) Shalat Jum’at
Shalat jum’at adalah shalat yang dikerjakan pada hari jum’at sebanyak 2 rakaat secara berjamaah. Shalat ini dikerjakan setelah
penyampaian khutbah yang dilakukan oleh khotib.

BACK NEXT
jenis shalat fardhu yang hukumnya fardhu Kifayah

1) Shalat Jenazah
Syarat melaksanakan shalat jenazah
Sama halnya dengan shalat pada umumnya, dalam melaksanakan shalat
jenazah seseorang harus menutup aurat, suci dari hadast (baik hadast besar maupun
kecil) dan najis baik badan, pakaian, maupun tempat ibadah, serta dilakukan dengan
menghadap ke arah kiblat
Jenazah telah dimandikan dan dikafani
Jenazah diletakkan di sebelah kiblat orang yang menyalatinya, kecuali apabila shalat
tersebut dilakukan di atas kubur atau shalat ghaib.

BACK NEXT
Sholat Sunnah
a. Shalat Wudhu,
b. Shalat Tahiyatul Masjid
c. Shalat Dhuha.
d. Shalat Rawatib.
e. Shalat Tahajud,
f. Shalat Istikharah,
g. Shalat Hajat,
h. Shalat Mutlaq,
i. Shalat Taubat,
j. Shalat Tasbih,
k. Shalat Tarawih,
l. Shalat Witir,
m. Shalat Hari Raya,
n. Shalat Khusuf,
o. Shalat Istiqa’ NEXT
BACK
Hal-hal yang Membatalkan Shalat

 Berhadats  Bergerak tiga kali berturut-turut,


 Terkena Najis yang tidak diluar gerakan shalat
dimaafkan  Membelakangi kiblat
 Berkata-kata dengan sengaja  Menambah rukun yang berupa
di;luar bacaan shalat perbuatan, seperti menambah
 Terbuka auratnya ruku’sujud atau lainnya dengan
 Mengubah niat, missal ingin sengaja
memutuskan shalat (niat berhenti  Tertawa terbahak-bahak
shalat)  Mendahului Imam dua rukun.
 Makan atau /minum.walau sedikit  Murtad, keluar dari Islam.

BACK NEXT
Hal-hal yang Membatalkan Shalat

 Berhadats  Bergerak tiga kali berturut-turut,


 Terkena Najis yang tidak diluar gerakan shalat
dimaafkan  Membelakangi kiblat
 Berkata-kata dengan sengaja  Menambah rukun yang berupa
di;luar bacaan shalat perbuatan, seperti menambah
 Terbuka auratnya ruku’sujud atau lainnya dengan
 Mengubah niat, missal ingin sengaja
memutuskan shalat (niat berhenti  Tertawa terbahak-bahak
shalat)  Mendahului Imam dua rukun.
 Makan atau /minum.walau sedikit  Murtad, keluar dari Islam.

BACK NEXT
Hal-hal yang Membatalkan Shalat

 Berhadats  Bergerak tiga kali berturut-turut,


 Terkena Najis yang tidak diluar gerakan shalat
dimaafkan  Membelakangi kiblat
 Berkata-kata dengan sengaja  Menambah rukun yang berupa
di;luar bacaan shalat perbuatan, seperti menambah
 Terbuka auratnya ruku’sujud atau lainnya dengan
 Mengubah niat, missal ingin sengaja
memutuskan shalat (niat berhenti  Tertawa terbahak-bahak
shalat)  Mendahului Imam dua rukun.
 Makan atau /minum.walau sedikit  Murtad, keluar dari Islam.

BACK NEXT
Hal-hal yang Membatalkan Shalat

 Berhadats  Bergerak tiga kali berturut-turut,


 Terkena Najis yang tidak diluar gerakan shalat
dimaafkan  Membelakangi kiblat
 Berkata-kata dengan sengaja  Menambah rukun yang berupa
di;luar bacaan shalat perbuatan, seperti menambah
 Terbuka auratnya ruku’sujud atau lainnya dengan
 Mengubah niat, missal ingin sengaja
memutuskan shalat (niat berhenti  Tertawa terbahak-bahak
shalat)  Mendahului Imam dua rukun.
 Makan atau /minum.walau sedikit  Murtad, keluar dari Islam.

BACK NEXT
Terima Kasih
W A S S A L A M U A L A I K U M WA R A H M AT U L L A H I WA B A R A K AT U H

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by


Flaticon, and infographics & images by Freepik.

BACK Kembali Ke wal Keluar

Anda mungkin juga menyukai