Anda di halaman 1dari 19

KONSEP MUAMALAH DALAM ISLAM

Dosen Pengampu : Lasmiadi S.Pd.I., M.Pd


Mata Kuliah
Ibadah dan muamalah
ANGGOTA KELOMPOK 2 :
1.ALI MUHAMMAD
1. RISKI KURNIADI
2. ZULFEBRI ARDIANSYAH
Pengertian Muamalah Menurut Etimologi

Muamalah berasal dari kata ‫معاملة‬

Bentuk Masdar dari


‫ معاملة‬-‫عامل – يعامل‬
Pengertian Muamalah menurut Istilah

Terbagi 2 yaitu :
1. Pengertian Muamalah Secara Sempit
2. Pengertian Muamalah Secara Luas
1. Pengertian secara sempit
• Menurut Khudhari Byk

“Semua akad yang membolehkan manusia saling menukar


manfaatnya”
• Menurut Rasyid Ridha :

“Tukar menukar barang atau sesuatu yang bermanfaat


dengan cara yang ditentukan”
2. Pengertian Muamalah secara Luas
• Imam Syafi’i:
“al-’ilmu bil ahkam asy-syar’iyyah al-’amaliyyah al-
muktasabah min adillatiha at-tafshiliyyah”
(mengetahui hukum-hukum syara’ yang bersifat amaliyah yang
didapatkan dari dalil-dalil terperinci)
Al-ilmu : ilmu
Al ahkam : tuntutan allah (perintah/larangan)
Asy syari’yyah : hukum yag diambil dari syara’
Al ‘amaliyyah : aktifitas
Al muktasabah : proses ijtihad ulama
Adillatiha at tafshiliyyah : dalil yang terdapat dalam qur’an,
hadis, ijma’ ataupun qiyas.
• Menurut Yusuf Musa :

“Peraturan-peraturan Allah yang harus diikuti dan


dita’ati dalam hidup bermasyarakat untuk menjaga
kepentingan manusia”

“Segala peraturan yang diciptakan Allah untuk


mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam
kehidupannya”
Kesimpulan Pengertian muamalah secara luas

“Aturan-aturan Allah untuk mengatur manusia dalam


kaitannya dengan urusan duniawi dalam pergaulan
sosial”.
• Muamalah ialah : “Aturan-aturan Allah yang mengatur
hubungan manusia dengan manusia dalam memperoleh
dan mengembangkan harta benda”
• Muamalah ialah “aturan tentang kegiatan ekonomi
manusia”
Perbedaan Pengertian Muamalah dalam arti sempit
dan luas adalah dalam cakupannya

Pengertian luas mencakup munakahat, warisan,


politik, pidana.
Sedangkan dalam makna sempit cakupannya hanya
tentang ekonomi (iqtishadiyah).
Pembagian Muamalah

1. Al-Muamalah Al-Maddiya
Muamalah yang mengkaji objeknya (bendanya). ( Sehingga
kajiannya bersifat kebendaan) seperti apakah benda itu halal,
haram, syubhat,mengandung manfaat or mudharat keharusan
membeli benda halal misalnya dimaksudkan untuk mencari ridha
Allah, bukan profit oriented.
2. Muamalah al-Adabiyah
Muamalah yang mengkaji subjeknya,seperti kajian
tentang ijab-qabul, penipuan, kerelaan, dusta, sumpah
palsu dan persoalan yang berkaitan dengan etika bisnis
(adabiyah) dari pelakunya.
Ruang Lingkup di era Modern

1. Perbankan 7. koperasi
2. Asuransi 8. Pegadaian
3. Pasar Modal 9. MLM syariah
4. Obligasi 10. Fungsi Uang (Moneter)
5. Reksadana 11. Kebijakan Fiskal
6. BMT (Baitul Mal wat Tamwil) 12. Kebijakan moneter, dll.
Maslahat sebagai prinsip Muamalah
• Muamalat adalah aturan syari’ah tentang hubungan sosial di
antara manusia.
• Hukum-hukum muamalat memberikan perhatian sangat besar
terhadap kemaslahatan manusia dan maqashid syari’ahnya bisa
ditemukan akal manusia.
• Dalam muamalat, dijelaskan secara luas illat, rahasia dan
tujuan kemaslahatan suatu hukum muamalat. Ini
mengandung indikasi agar manusia memperhatikan
kemaslahatan dalam bidang muamalat dan tidak hanya
berpegang pada tuntutan teks nash semata, karena
mungkin suatu teks ditetapkan berdasarkan
kemaslahatan tertentu, kondisi, adat, waktu dan tempat
tertentu.
PERBEDAAN PRINSIP IBADAH DAN MUAMALAH

No IBADAH MUAMALAH
1 Bersifat tetap ((‫ثابتة‬ Bersifat Elastis ((‫متغيرة‬

2 Tidak bisa berkembang Dapat berkembang sesuai


dengan zaman & tempat
3 Bersifat khusus,eksklusif Bersifat universal, inklusif

4 Nash-nash lebih terinci Nash-nash umumnya general


(tafshili)
5 Peluang Ijtihad sempit Peluang ijtihad luas
KONSEP DASAR FIQH MUAMALAH
• Hukum asal dalam muamalah adalah mubah (diperbolehkan)
• Konsep Fiqh Muamalah untuk mewujudkan kemaslahatan
• Menetapkan harga yang kompetitif
• Meninggalkan intervensi yang dilarang
• Menghindari eksploitasi
• Memberikan kelenturan dan toleransi
• Jujur dan amanah
Prinsip Muamalah
1. Bolehnya segala bentuk usaha
2. Haramnya segala kezaliman dengan memakan harta secara bathil, seperti
: riba, ghasab, korupsi, monopoli, penimbunan , dll
3. Jujur dan saling menasehati
4. Asas manfaat yang diakui syara’ dalam setiap akad
5. Tidak ada penipuan & manipulasi, MAGHRIB ( Maysir, Ghoror, Riba )
6. Tidak melalaikan dan meninggalkan kewajiban atau bertentangan dengan
manhaj Allah
7. Asas akuntabilitas
SEKIAN TERIMA KASIH
WASSALAMUALAIKUM

Anda mungkin juga menyukai