DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH :
- MUHAMMAD UMAIR
i
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAAN
A. Pengertian Muamalah dan Fiqh Muamalah ................................................ 4
B. Perinsip perinsip Muamalah ........................................................................ 5
C. Pengertian MLM ( Multi Level Marketing ) ................................................. 14
D. Pengertian Multi Level Marketing Syariah .................................................. 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Ismail Nawawi ,Fiqih Muamalah
3
BAB II
PEMBAHASAAN
4
1. Menurut Hudhari yang dikutip Hendi Suhendi Muamalah adalah
semua manfaat yang membolehkan manusia saling menukar
manfaatnya.
2. Menurut Rasyid Ridha, muamalah adalah tukar menukar barang
atau sesuatu yang bermanfaat dengan cara-cara yang telah
ditentukan.
B. Prinsip-Prinsip Muamalah
Pada pembahasan sebelumnya telah dikemukakan bahwa Fiqh
Muamalat adalah ilmu tentang hukum-hukum syara‘ yang mengatur
hubungan antara manusia dengan manusia lain yang sasaranya adalah
harta benda atau mal. Hubungan tersebut sangat luars karena mencakup
hubungan antara sesama manusia, baik muslim maupun non muslim.
Namun ada beberapa prinsip yang menjadi acuan dan pedoman secara
umum untuk kegiatan mumalat ini. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai
berikut.
Artinya :
2
Larangan membunuh diri sendiri mencakup juga larangan membunuh orang lain, sebab membunuh orang lain
berarti membunuh diri sendiri, karena umat merupakan suatu kesatuan. Untuk menunjukan adanya kerelaan
dalam setiap akad atau transaksi dilakukan ijab dan qobul atau serah terima antara kedua belah pihak yang
melakukan transaksi.
6
3. Adat kebiasaan dijadikan dasar hukum Dalam masalah Muamalat, adat
kebiasaan bisa dijadikan dasar hukum, dengan syarat adat tersebut diakui dan
tidak bertentangan dengan ketentuanketentuan umum yang ada dalam syara'.
Sesuatu yang oleh orang muslim dipandang baik maka di sisi Allah juga dianggap
baik.
4. Tidak boleh merugikan diri sendiri dan orang lain Setiap transaksi dan
hubungan perdata (muamalat) dalam Islam tidak boleh menimbulkan kerugian
kepada diri sendiri dan orang lain hal ini didasarkan pada hadis Nabi Shallallahu
alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah addaruquthni dan lain-lain
dari Abi Sa'id al-khudri bahwa Rasulullah bersabda:
ال ضر ر و ال ضرار
أضر ر يزال
7
hubungan perdata baru, Sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan
masyarakat.
11
16. Asas resiko dibebankan pada harta, tidak pada pekerja
Asas ini mengandung penilaian yang sangat tinggi terhadap kejadian
pekerjaan, yang berlaku terutama di perusahaan-perusahaan yang
merupakan persekutuan antara pemilik modal (harta) dan pemilik tenaga
(kerja). Jika perusahaan merugi Maka menurut asas ini, kerugian hanya
dibebankan pada pemilik modal atau harta saja, tidak pada pekerjaannya. Ini
berarti bahwa pemilik tenaga dijamin haknya untuk mendapatkan upah
sekurang-kurangnya untuk jangka waktu tertentu setelah ternyata
perusahaan menderita kerugian.
ٌْن إِ َل ٰى أَ َج ٍل م َُس ًّمى َفا ْك ُتبُوهُ ۚ َو ْل َي ْك ُتبْ َب ْي َن ُك ْم َكا ِتب ٍ ِين آ َم ُنوا إِ َذا َتدَا َي ْن ُت ْم ِبدَ ي َ َيا أَ ُّي َها الَّذ
ب َك َما َعلَّ َم ُه هَّللا ُ ۚ َف ْل َي ْك ُتبْ َو ْليُمْ ل ِِل الَّذِي َع َل ْي ِه ْال َح ُّق َو ْل َي َّت ِق َ ب َكا ِتبٌ أَنْ َي ْك ُت َ ِْب ْال َع ْد ِل ۚ َواَل َيأ
ضعِي ًفا أَ ْو اَل َيسْ َتطِ ي ُع َ ان الَّذِي َع َل ْي ِه ْال َح ُّق َسفِيهًا أَ ْو َ س ِم ْن ُه َش ْي ًئا ۚ َفإِنْ َك ْ هَّللا َ َر َّب ُه َواَل َيب َْخ
ْنِ ْن ِمنْ ِر َجالِ ُك ْم ۖ َفإِنْ َل ْم َي ُكو َنا َر ُج َلي ِ أَنْ ُي ِم َّل ه َُو َف ْليُمْ لِ ْل َولِ ُّي ُه ِب ْال َع ْد ِل ۚ َواسْ َت ْش ِه ُدوا َش ِهيدَ ي
ض ْو َن م َِن ال ُّش َهدَا ِء أَنْ َتضِ َّل إِحْ دَ ا ُه َما َف ُت َذ ِّك َر إِحْ دَ ا ُه َما اأْل ُ ْخ َر ٰى َ ْان ِممَّنْ َتر ِ َف َر ُج ٌل َوامْ َرأَ َت
ص ِغيرً ا أَ ْو َك ِبيرً ا إِ َل ٰى أَ َجلِ ِه ۚ ٰ َذلِ ُك ْم َ ُب ال ُّش َهدَا ُء إِ َذا َما ُدعُوا ۚ َواَل َتسْ أَمُوا أَنْ َت ْك ُتبُوه َ ْۚ َواَل َيأ
ار ًة َحاضِ َر ًة ُتدِيرُو َن َها َ ون ت َِج َ ط عِ ْندَ هَّللا ِ َوأَ ْق َو ُم لِل َّش َها َد ِة َوأَ ْد َن ٰى أَاَّل َترْ َتابُوا ۖ إِاَّل أَنْ َت ُك ُ أَ ْق َس
12
َ ْس َع َل ْي ُك ْم ُج َنا ٌح أَاَّل َت ْك ُتبُو َها ۗ َوأَ ْش ِه ُدوا إِ َذا َت َبا َيعْ ُت ْم ۚ َواَل ي
ۚ ُضارَّ َكا ِتبٌ َواَل َش ِهي ٌد َ َب ْي َن ُك ْم َف َلي
282{ ُوق ِب ُك ْم ۗ َوا َّتقُوا هَّللا َ ۖ َوي َُعلِّ ُم ُك ُم هَّللا ُ ۗ َوهَّللا ُ ِب ُك ِّل َشيْ ٍء َعلِي ٌم
ٌ َوإِنْ َت ْف َعلُوا َفإِ َّن ُه فُس
13
tertentu kepada konsumen dengan cara tatap muka di luar lokasi eceran
tetap oleh jaringan pemasaran yang dikembangkan oleh Mitra Usaha
(istilah lainnya distributor, member, pengusaha mandiri, dealer,
independent business owner, mitra kerja, mitra salur) dan bekerja
berdasarkan komisi penjualan, bonus penjualan, bonus-bonus lain dan
iuran keanggotaan. Dilihat dari level pemasaran, Direct Selling terbagi
kepada dua jenis:
Pada model party plan ini seorang penjual, karyawan lepas atau
tetap, bertugas mencari atau menjadi tuan rumah yang mengundang
sekelompok orang di rumahnya dalam rangka sales party untuk
mendemonstrasikan produk. Penghasilan si penjual juga atas dasar selisih
harga eceran. Si tuan rumah biasanya diberikan hadiah sebagai tanda
14
terima kasih sesuai dengan nilai penjualan tertentu. Dengan demikian
secara sederhana dapat dikatakan bahwa MLM adalah sistem/cara
penjualan/pemasaran langsung suatu produk, baik berupa barang atau jasa
kepada konsumen (pembeli, pengguna). Dalam perkataan lain, penjualan
itu tidak lewat distributor utama—sub—distributor/agen—toko, tapi
langsung kepada konsumen. Sehingga biaya distribusi (penyaluran,
pengiriman) barang sangat minim. MLM juga menghilangkan biaya
promosi karena distribusi dan promosi ditangani langsung oleh distributor
dengan sistem berjenjang (pelevelan). Jadi, inti dari sistem MLM bukan
semata-mata hendak memperbanyak anggota melainkan hendak menjual
produk (barang atau jasa), dengan biaya yang sangat murah dan laba
melimpah.4
15
D. Pengertian Multi Level Marketing Syariah5
Perusahaan MLM syariah adalah perusahaan yang menerapkan
sistem pemasaran modern melalui jaringan distribusi yang berjenjang,
dengan menggunakan konsep syariah, baik dari sistemnya maupun produk
yang dijual. Pada dasarnya MLM syariah merupakan konsep jual beli yang
berkembang dengan berbagai macam variasinya. Perkembangan jual beli
dan variasinya ini tentu saja menuntut kehati-hatian agar tidak
bersentuhan dengan hal-hal yang diharamkan oleh syariah, misalnya riba
dan gharar, baik pada produknya atau pada sistemnya. Menurut Syafei
(2008:73) jual beli dalam bahasa Arab adalah ba’i yang secara etimologi
berarti pertukaran sesuatu dengan sesuatu yang lain. Sedangkan menurut
istilah ba’i berarti pertukaran harta (benda) dengan harta berdasarkan cara
khusus yang diperbolehkan. Landasannya adalah terdapat pada surat Al
Baqarah ayat 275 dan Al Baqarah ayat 282. Pada Al Baqarah ayat 275 Allah
berfirman :
Artinya:
“orang-orang yang Makan (mengambil) riba39 tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila”.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
5
http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-multi-level-marketing25.html.
16
Dalam masalah muamalat, adat kebiasaan bisa dijadikan dasar
hukum dengan syarat hubungan keperdataan tersebut tidak
dilarang oleh al-qur’an dan as-sunnah. Ini berarti Islam membuka
pintu selebar-lebarnya kepada pihak –pihak yang berkepentingan
untuk mengembangkan dan menciptakan bentuk dan macam-
macam transaksi baru sesuai dengan perkembangan zaman
sepanjang itu tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Selain
itu dalam transaksi-transaksi muamalat, yang menjadi acuannya
adalah terciptanya unsur kemaslahatan yang mengandung makna
bahwa hubungan itu mendatangkan kebaikan, berguna dan
berfaedah bagi kehidupan pribadi dan masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
digilib.uinsby.ac.id//7740/2/BAB%201.pdf
https://pengertiandefinisi.com/pengertian-muamalah-dalam-
bidang-ekonomi/#:~:text=Menurut%20Muhammad%20Yusuf
17
%20Musa%2C%20muamalah,menjaga%20dan%20melindungi
%20kepentingan%20manusia.
http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-multi-level-
marketing_25.html.
http://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.uin-
suska.ac.id/7202/6/BAB
%2520V.pdf&ved=2ahUKEwjsweiH7vXsAhWUcn0KHRKuCD4QFjA
CegQIARAB&usg=AOvVaw1vn6JTaHUoVSwGRoY50ZyD
18