Disusun Oleh
Bunga Mutiarani
( 19610050 )
UNGARAN SEMARANG
2022
1
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................... 1
Kata pengantar.......................................................................................... 2
Daftar isi................................................................................................... 3
BAB I Pendahuluan.................................................................................. 4
A. Latar Belakang 4
Masalah ...............................................................
B. Rumusan 4
Masalah.........................................................................
BAB II Pembahasan................................................................................. 5
A. Pengertian Muamalah................................................................... 5
B. Prinsip dan kaidah 6
Muamalah.......................................................
C. ruang lingkup 9
muamalah...............................................................
D. akhlaq dalam bermuamalah.......................................................... 10
BAB III Penutup....................................................................................... 13
A. Kesimpulan................................................................................... 15
Daftar Pustaka.......................................................................................... 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan
suka sama-suka di antara kamu ...”
B. RUMUSAN MASALAH
1) Apa pengertian dari muamalah baik secara etimologi maupun dari
pendapat ulama
2) Apa saja prinsip dasar dan kaidah fiqh muamalah
3) Dimana saja ruang lingkup muamalah ini dterapkan
4) Bagaimana akhlaq kita dalam bermuamalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Muamalah
Muamalah secara etimologi berasal dari bahasa Arab yaitu
‘Amala-Yu’amilu-Mu’amalatan wa ‘Imalan,yang memiliki arti
berinteraksi, bekerja. Sedangkan pengertian muamalah secara terminologi
memiliki beberapa pengertian, yaitu:
Muamalah adalah hubungan antara manusia dalam usaha mendapatkan
alat-alat kebutuhan jasmaniah dengan cara sebaik-baiknya sesuai
dengan ajaran-ajaran dan tuntutan agama.
Muamalah adalah hukum yang mengatur hubungan individu dengan
individu lain, atau individu dengan negara Islam, dan atau negara Islam
dengan negara lain.
Muamalah adalah peraturan-peraturan yang harus diikuti dan ditaati
dalam hidup.
5
Rasyid Ridha : Fiqih Mualamah adalah tukar-menukar barang atau
sesuatu yang bermanfaat dengan cara-cara yang telah ditentukan
Rachmad Syafi’i : Pengertian Fiqih Mualamah dalam arti sempit adalah
menekankan keharusan untuk mentaati aturan-aturan Allah S.W.T yang
telah ditetapkan untuk mengatur hubungan antar manusia dengan cara
memperoleh, mengatur, mengelola, dan mengembangkan mal (harta
benda).
Nana Masduki : Menurut Ahli ini, Fiqih Mualamah dibagi atas lima
bagian, yakni Muwadhah Maliyah (hukum keberadaan), Munhakat
(hukum perkawinan atau pernikahan), Muhasamat (hukum acara),
Amanat dan ‘Aryah (pinjaman), dan Tirkah (harta peninggalan).
6
alternatif pilihan terbaik di antara beberapa pilihan, memberikan nilai
masalahat yang maksimal diantara beberapa maslahat, dan
menghilangkan nilai kerusakkan yang lebih besar dengan menanggung
kerusakan yang lebih kecil.”
5. Menghindari eksploitasi
7
“Dari Ibnu Umar ra, sesungguhnya Rasulullah SAW
bersabda:”Muslim itu saudara bagi muslim yang lain, jangan
mendzalimi, dan tidak menggantungkan diri kepadanya. Barang siapa
memenuhi kebutuhan saudaranya niscaya Allah akan mencukupi
kebutuhannya, dan barang siapa yang meringankan beban seorang
muslim niscaya Allah akan meringankan bebannya dari beban-beban hari
Kiamat, dan barang siapa yang menutup aib seorang muslim niscaya
Allah akan menutup aib (yang ada pada dirinya) pada hari Kiamat”.
(Muttafaqun ‘Alaih).
8
berlimpah dengan lipstick kebohongan dalam bertransaksi. Sementara,
orang jujur harus menahan dorongan materialisme dari cara-cara yang
tidak semestinya. Perlu perjuangan keras dalam membumikan kejujuran
dalam setiap langkah kehidupan. Rasulullah SAW selalu mengapresiasi
kepada pedagang yang jujur dan amanah, sebagaimana dalam sabda-Nya
yang artinya sebagi berikut:
“Dari Abu Sa’id, dari Nabi SAW bersabda: “Pedagang yang jujur
lagi amanah itu nanti akan bersama para Nabi, para Shiddiqin dan para
Syuhada”.(HR. Al-Tirmidzi)
9
4. Akhlak Bermu’amalah
10
Sebagaimana sabda Nabi SAW yang artinya :
“Dari Mu’awiyah bin Suwaid, Bara’ bin ‘Azib ra berkata, Nabi SAW
telah memerintahkan kepada kami tujuh perkara dan melarang tujuh
perkara. Tujuh perkara yang beliau perintahkan kepada kami adalah
menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah, mendo’akan orang bersin,
memperbaiki pembagian, menolong orang yang terdahulu, menyebarkan
salam, memenuhi undangan. Sedangkan tujuh perkara yang beliau larang
kepada kami adalah cincin atau kalung dari emas, bejana dari perak,
mayatsar, qassi, istibraq dan dibagh”. (HR. al-Bukhari).
11
“Dari Ibnu Abbas dari Nabi SAW bersabda: Janganlah seorang laki-laki
berkhalwat dengan seorang perempuan kecuali beserta mahramnya, lalu
seorang laki-laki berdiri dan berkata ya Rasulullah perempuan-ku keluar
rumah karena hajat (kebutuhan), dan aku ditetapkan dalam perang
seperti ini dan itu. Beliau bersabda: Kembali dan berhaji dengan
perempuan-mu”.(HR. Al-Bukhari).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
Mendefiniskan atau menjelaskan tentang fiqih mualamah pada
dasarnya terdiri atas dua kata, yakni fiqih dan muamalah. Akan tetapi
sebelum mengemukakan arti fiqih mualamah perlu dipahami bahwa
secara etimologi pengertian mualamah adalah saling berindak, saling
berbuat, dan saling beramal. Sedangkan pengertian fiqih adalah
pengetahuan keagamaan yang mencangkup seluruh ajaran agama, baik
berupa akidah, akhak, maupun amaliah ibadah.
13
kemudharatan; 3) keseimbangan antara yang transendent dan
immanent; 4) keadilan dengan mengenyampingkan kezaliman.
Sementara itu prinsip khusus memiliki dua turunan yakni yang
diperintahkan dan yang dilarang. Adapun yang diperintahkan terdapat
tiga prinsip, yakni; 1) objek transaksi haruslah yang halal; 2) adanya
kerihdaan semua pihak terkait; 3) pengelolaan asset yang amanah dan
jujur. Sedangkan yang dilarang terdapat beberapa prinsip juga: 1) riba
2) gharar; 3) tadlis; 4) berakad dengan orang-orang yang tidak cakap
hukum seperti orang gila, anak kecil, terpaksa, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
14
https://www.indonesiastudents.com/pengertian-fiqih-muamalah-menurut-para-
ahli/
https://www.neliti.com/id/publications/288528/prinsip-prinsip-asas-asas-
muamalah#:~:text=Dalam%20prinsip%20umum%20terdapat
%20empat,4)%20keadilan%20dengan%20mengenyampingkan%20kezaliman.
15