MU’AMALAH
Dosen pengampuh:
Disusun oleh:
2023/ 2024
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT., sholawat dan salam Allah semoga
terus mengalir kepada Nabi Muhammad SAW.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam
penulisan makalah kami. Tujuan kami membuat makalah tidak lain adalah untuk mengetahui
lebih luas pengertian tentang muamalah dan dasar-dasar muamalah.
Makalah ini merupakan salah satu amanah yang diberikan oleh dosen kami sebagai
sumber belajar mandiri kami. Oleh karena itu, tidak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih
kepada dosen pembimbing kami dalam berjalannya mata kuliah ini.
Makalah ini menjelaskan tentang muamalah yakni hukum syariat yang bersangkutan
dengan urusan dunia dengan memandang kepada aktivitas hidup seseorang seperti jual-beli,
tukar menukar, pinjam meminjam dan sebagainya.
Harapan kami membuat makalah ini tidak lain adalah untuk membantu memberikan
sumbangsih keilmuan dan memiliki daya dorong yang positif terhadap perkuliahan yang
berlangsung di Stikes Aisiyiyah semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan kita.
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................2
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 11
B. Saran ........................................................................................................................... 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam kehidupan sosial antara manusia islam sudah menata secara sempurna
sebuah aturan (hukum) yang didalamnya terdapat adab/ etika dalam hidup
bermasyarakat yang semuanya terangkum dalam hukum muamalah.
Pengertian muamalah dapat dilihat dari dua sisi yaitu menurut bahasa dan
menurut istilah. Menurut bahasa muamalah adalah bertindak, saling berbuat, dan saling
mengamalkan. Menurut istilah muamalah adalah aturan dalam hukum-hukum Allah
untuk mengatur manusia dalam kaitannya dengan urusan duniawi dalam pergaulan
manusia.
2. Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud dengan muamalah
b) Apa saja dasar hukum muamalah
c) Apa saja prinsip muamalah
d) Apa saja ruang lingkup muamalah
3. Tujuan
a) Untuk mengetahui pengertian muamalah
b) Untuk mengetahui dasar muamalah
c) Untuk mengetahui prinsip muamalah
d) Untuk mengetahui ruang lingkup muamalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Muamalah
Secara secara sempit (khas) muamalah didefinisikan oleh para ulama antara lain
sebagai berikut:
5
Dengan demikian muamalah adalah aturan-aturan (hukum) Allah SWT yang
ditunjukan untuk mengatur kehidupan manusia dalam urusan keduniaan atau urusan
yang berkaitan dengan urusan duniawi dan sosial masyarakat.
Dalam penelitian ini penulis membatasi hanya pada muamalah dalam arti
sempit (khas) yaitu muamalah yang berkaitan dengan transaksi antara manusia dengan
manusia yang lainnya dalam bidang ekonomi yang bersifat praktis yang objek
kajiannya meliputi: jual beli, bagi hasil, perkongsian, gadai, pengalihan utang, sewa
menyewa, pinjam meminjam, masalah riba, monopoli perdagangan dan lain-lain.
Dalam muamalah, islam juga memberikan aturan hukum yang dapat dijadikan
sebagai pedoman baik yang terdapat dalam al-qur'an maupun sunnah Rasulullah, hal
tersebut diperoleh dengan cara ijtihad untuk melaksanakan ijtihad dapat menggunakan
metode:
Hukum asal muamalah adalah mubah, ulama fiqih sepakat bahwa hukum asal
dalam transaksi muamalah adalah diperbolehkan kecuali terdapat nash yang
melarangnya.
Hukum-hukum syara’ yang bersifat praktis (amaliah) yang diperoleh dari dalil-
dalil yang terperinci yang mengatur keperdataan seseorang dengan orang lain dalam hal
persoalan ekonomi.
Adapun ruang lingkup muamalah dilihat dari tujuannya adalah sebagai berikut:
6
Hukum yang berkaitan dengan keluarga serta terbentuknya keluarga dalam
tujuan untuk membangun serta memelihara keluarga sebagian kecil.
Hukum yang berkaitan dengan segala bentuk kejahatan serta ketentuan sanksi
hukumnya yang bertujuan menjaga ketentraman hidup.
7. Hukum keuangan dan ekonomi (Al Ahkam Al- Igtishadiyyah Wa Al- Maliyyah)
Hukum yang berkaitan dengan fakir miskin yang ada dalam harta orang kaya,
mengatur sumber keuangan negara, pendiskusian atau malasah pembelajaran
negara dalam kepentingan masyarakat
Dalam muamalah harus dilandasi beberapa asas, karena tanpa asas ini suatu
tindakan tidak dinamakan sebagai muamalah, asas muamalah terdiri dari:
a. Asas ‘adalah
7
antara masyarakat, baik kaya maupun miskin dengan dasar dan tujuan itu maka
dibuatlah hukum zakat, shodaqoh, infaq.
b. Asas mu’awanah
c. Asas musyarakah
e. Asas manfaah
8
e. Asas antaradhin
Asas antaradhin atau suka sama suka menyatakan bahwa setiap bentuk
muamalat antar individu atau antar pihak harus berdasarkan kerelaan masing-
masing.
Asas adamul gharar berarti bahwa pada setiap bentuk muamalat tidak
boleh ada gharar atau tipu daya atau sesuatu yang menyebabkan salah satu pihak
merasa dirugikan oleh pihak lainnya sehingga mengakibatkan hilangnya unsur
kerelaan salah satu pihak dalam melakukan traksaksi.
3. Prinsip Muamalah
Prinsip pertama adalah: harta adalah milik Allah salah satu diantara sekian
banyak anugrahnya yang diberikan kepada manusia untuk kemanfaatan dan
kemaslahatan manusia.
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah lah (datangnya)
dan bila kamu di timpa kemudharatan, maka hanya kepadanya lah kamu meminta
pertolongan” (Q.S an Nahl:53)
9
mengujimu tentang apa yang diberikannya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat
cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya dia maha pengampun lagi maha
penyayang”.(Q.S al An’am:165)
Prinsip ketiga adalah: kepemilikan harta bukan tujuan namun ia serana untuk
menikmati perhiasan dunia yang Allah berikan kepada hambanya melalui rizki yang
baik saran untuk mewujudkan masalah umum.
Prinsip keenam adalah: mencari harta dan mendiskusikannya dengan cara yang
halal. Islam mengharamkan setiap usaha mendapatkan harta yang akan menimbulkan
kedengkian, merusak hubungan sesama manusia, bertindak curang (menipu).
Sebagaimana Islam memrintahkan untuk berbuat adil dalam muamalah dan akad
sehingga masyarakat terhindar dari kerusakan sosial dan mental serta
membelanjakannya dalam hal yang di izinkan secara syar’i.
Prinsip ketujuh adalah: haramnya riba dan mendapatkan harta dengan cara batil.
Keharaman riba dikerenakan penguasaan haq orang lain tanpa cara yang benar dan
dilarangnya mengambil harta dengan cara batil karena menimbulkan permusuhan dan
kebencian didalam masyarakat.
Prinsip kesembilan adalah: jujur dan amanah dalam muamalah. Sikap jujur dan
amanah ini implementasi adalah tidak mengambil haknya melebihi apa yang
seharusnya dan tidak mengurangi hak orang lain dari porsi yang seharusnya.
10
“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan
janjinya (Q.S al Mukminun :8)
b. Muamalah Madiyah
11
Adapun ruang lingkupnya sebagai berikut:
12
BAB III
1. Kesimpulan
2. Saran
Mari tingkatkan lagi akhlak bermuamalah sehingga tidak terjadi simpang siur
dikehidupan agar hidup tenang dan tentram.
13
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Munib. (2018). Konseling Individu: Hukum Islam dalam Muamalah. Islamic Law,
Muamalat : jurnal Penelitian Dan Pemikiran Keislaman.ISSN. 2355-0104. E-isnn.
2549-3833 :pon. Ireng@gmail.com
Eka Sakti. (2017). Prinsip-prinsip Muamalah Dalam Islam. Jurnal Hukum Islam Perbankan
Syariah Prinsip Muamalah. Eka635962@gmail.com.
Hilman Taqiyudin. (2019). Etika Muamalah Islam. Jurnal Hukum Ekonomi Syariah Konsep
Etika Muamalah dalam Islam.
14