Anda di halaman 1dari 11

Daftar isi

BAB I............................................................................................................................................................2

PENDAHULUAN...........................................................................................................................................2

A. Latar Belakang.....................................................................................................................................2

B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................2

C. Tujuan..................................................................................................................................................2

BAB II...........................................................................................................................................................2

PEMBAHASAN.............................................................................................................................................2

A. Pengertian Syariat...............................................................................................................................2

B. Ruang Lingkup Hukum Islam................................................................................................................2

BAB III..........................................................................................................................................................2

PENUTUPAN................................................................................................................................................2

Simpulan..................................................................................................................................................2

Daftar Pustaka.........................................................................................................................................2

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keistimewaan ajaran Islam daripada ajaran agama lainnya adalah sisi universalitasnya.
Ajaran-ajaran samawi terdahulu, selalu ditujukan kepada kaum tertentu. Sedangkan ajaran
Islam diturunkan untuk seluruh umat, baik manusia maupun jin (kaffah li al-alamin). Telah
dimaklumi, bahwa perundang-undangan manapun harus selaras dengan kondisi dan relevansi
pihak yang dibebani undang-undang tersebut. Umat Nabi Adam as bisa merasakan
kelonggaran syari’at berupa kebolehan menikahi saudara sendiri, karena pada saat itu populasi
manusia baru dari satu keturunan. Sedangkan umat Nabi Musa as harus merasakan ketatnya
syariat, karena dalam menghadapi Bani Israel yang terkenal keras kepala, membutuhkan
langkah-langkah preventif dengan menerapkan undang-undang yang sekiranya dapat
membuat mereka jera. Sedangkan syari’at Nabi Muhammad saw (Islam) yang ditujukan untuk
seluruh makhluk di dunia ini, baik manusia atau jin, tentunya harus membentuk undang-
undang (syari’at) yang bisa diterima oleh semua kalangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian syariat ?

2. Bagaimana ruang lingkup hukum islam ?

3. Bagaimana keberadaan hukum syariat islam ?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui dan memahami tentang syariat islam.

2. Dapat mengatahui seperti apa ruang lingkup syariat islam.

2
3. Dapat mengetahui seperti apa keberadaan hukum syariat islam.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Syariat

Secara bahasa syariat berasal dari kata syara' yang berarti menyatakan sesuatu, sedangkan
menurut istilah syariah berarti aturan hukum yang ditetapkan Allah untuk kemaslahatan
ummat manusia dan untuk mengatur hubungan manusia dengan Allah, sesama manusia, alam
dan kehidupan.

Syari’ah dinamakan Ad-Din memiliki pengertian bahwa ketetapan peraturan Allah yang
wajib ditaati. Ummat harus tunduk melaksanakan ad-Din (syari’at) sebagai wujud ketaatan
kepada hukum Allah. Ad-Din dalam bahasa Arab berarti hukum..

Syari’ah dinamakan Al Millah mempunyai makna bahwa agama bertujuan untuk


mempersatukan para pemeluknya dalam suatu perikatan yang teguh . dapat pula bermakna
pembukuan atau kesatuan hukum-hukum agama .

Syari’ah sering juga disebut syara’, yaitu aturan yang dijalani manusia, atau suatu aturan
agama yang wajib dijalani oleh manusia untuk mencapai kebahagiaan hidup baik di dunia
maupun kelak di akhirat .

Jika di tambahkan kata "Islam" di belakangnya, sehingga menjadi frase Syariat Islam,
berarti hukum-hukum atau peraturan-peraturan yang di turunkan Allah Subhaanahu wata'ala.
Untuk umat manusia melalui Nabi Muhammad Salallahu 'alaihi wasallam, baik berupa Al-
Qur'an maupun Sunnah Nabi yang berwujud pejataan, perbuatan, dan ketetapan. Hukum
secara umum belum mutlak dinamakan Syari’at Islam dalam era modern. Sebab hukum yang
bersumber dari Allah (seperti Syari’at Islam) dinamakan hukum samawi, sedangkan hukum
yang dibuat oleh manusia disebut hukum wadh’i. Syari’at Islam sebagai hukum samawi
berlaku mutlak sedangkan hukum wadh’i sifatnya berlaku relatif hanya berdasarkan kepada
kepentingan dan kebutuhan manusia dalam masa-masa tertentu .
4
Hukum Islam, sering identik dengan fiqhi atau paham karena keduanya adlaah hasil ijtihad
ulama, baik ulama tradisional (pesantren) maupun modern.

Hukum syariah di definisikan juga oleh para ahli ushul fiqih sebagai segala ketentuan
Allah yang berhubungan dengan perbuatan mukallaf (orang yang terkena beban hukum) baik
ketentuannya berupa tentukannya berupa tuntutan, pilihan, atau menurut dasar peletakannya.
Dalam arti apa yang di tuntut syariat, mengerjakan atau meninggalkannya atau pilih diantara
keduanya artinya boleh dilakukan boleh juga tidak.

Kemudian ada Empat Madzhab Fiqh yang bersumber dari para ahli fikih seperti Al-imam
Abu Hanifah, Al-Imam Malik, Al-Imam As-Syafi'I, dan Al-Imam Ahmad bin Hanbali,
mengklasifikasikan hukum islam menjadi 5, yaitu :

⏺wajib adalah perbuatan yang jika dilakukan akan diberi pahala, dan jika ditinggalkan
akan mendapatkan siksa.

⏺Sunnah, adalah perbuatan yang apabila dilakukan mendapatkan pahala, namun jika tidak
dilakukan tidak mendapatkan siksa.

⏺Mubah, adalah perbuatan yang apabila di kerjakan tidak mendapat pahala, dan apabila

ditinggalkan tidak mendapat dosa.

⏺Makruh, adalah perbuatan yang apabila ditinggalkan akan mendapatkan pahala, namun

apabila dilakukan tidak akan mendapatkan siksa

⏺Haram ialah perbuatan yang apabila ditinggalkan akan mendapatkan pahala, namun
apabila dilakukan tidak akan mendapatkan siksa. yang apabila dilakukan akan mendapatkan
dosa, apabila ditinggalkan akan mendapatkan pahala.

5
B. Ruang Lingkup Hukum Islam
Ruang lingkup hukum islam terbagi menjadi 3 :

1. Hukum Itiqodiyah

Hukum I’tiqadiyah membahas keyakinan yang semestinya harus dipegang teguh oleh
setiap muslim. Di dalamnya membicarakan perihal iman kepada Allah, Malaikat, Kitab-kitab
Allah, Rasul, Hari kiamat, serta iman tentang Qada dan Qadar Allah.

2. Hukum Khuluqiyah

Hukum khuluqiyah yaitu hukum bersangkutan dengan apa yang diwajib kepada
mukallaf, akan meningkatkan moral, bidi pekerti, adab sopan santun, dan menjauhkan diri
dari sikap yang tercela.

3. Hukum Amaliyah

Hukum amaliyah yaitu hukum yang bersangkutan dengan apa yang bersambung dengan
perkataan, perbuatan, perjanjian, dan segala macam tindakan. Tujuan nya untuk membuat
kehidupan yang tentram dan damai.

Hukum Syariat Amaliyah terbagi menjadi 2 yaitu ibadah dan muamalah

a. Ibadah

ibadah yaitu mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya. Meski demikian, dalam
pelaksanaannya, melibatkan sisi-sisi sosial tertentu.

Aspek dogmatis dalam hukum ibadah ini sangatlah kental. Manusia dituntut melaksakan perintah
Allah sebagai implementasi kehambaan kepada-Nya.

Ada dua jenis Ibadah yang dilakukan manusia :

1). Ibadah mahdah, yaitu ibadah yang cara, waktu, dan tempatnya sudah di atur secara spesifik

2).ibadah Ghairu Mahdah, yaitu ibadah yang cara, waktu, dan tempatnya tidak di tentukan,
bentuk ibadah ini sangat luas. Seperti tersenyum, mengajarkan ilmu pengetahuan, dll.
6
b. Muamalah

Muamalah adalah hukum yang mengatur hubungan antar manusia, menyangkut dengan
kepentingan individu, kelompok, atau masyarakat secara umum.

Jika diuraikan, Hukum Syariah Muamalah terdiri dari:

1). al- Ahkam al-Ahwalu al-Syahsiyah

Yaitu hukum yang berkaitan dengan keluarga. Ditujukan untuk mengatur hubungan suami istri,
serta hubungan kekerabatan satu sama lain. Hukum ini mencakup perkawinan, hak dan
kewajiban dalam keluarga, perceraian, hak asuh, dan lain sebagainya.

2). al-Ahkam al-Madaniyah

Disebut juga dengan hukum benda. Mengatur hubungan antar individu dalam persoalan properti,
serta menjaga hak mereka masing-masing. Seperti dalam jual beli, sewa menyewa, pinjam
meminjam, gadai, penyelesaian harta warisan, dan lain sebagainya.

3). al-Ahkam al-Jinayah

Yaitu hukum pidana Islam. Hukum ini membicarakan semua perbuatan terlarang yang diancam
dengan sanksi pidana, serta batas-batas sanksi yang dijatuhkan bagi para pelanggarnya. Seperti
aturan tentang penanganan kejahatan zina, pembunuhan, pencurian, dan lain sebagainya.

4). al-Ahkam al-Qadla wa al-Murafa’at

Yaitu hukum acara peradilan. Didalamnya membicarakan tentang tatacara pengadaan bukti,
saksi, pengakuan, sumpah, dan lain-lain yang diselenggrakan dalam badan peradilan. Hukum ini
ditujukan agar keadilan bagi segenap manusia dapat terwujud.

5).al-Ahkam al-Dusturiayah

Yaitu hukum perundang-undangan. Ditujukan untuk mengatur bagaimana pemerintah bertindak


terhadap rakyatnya, serta menetapkan hak masing-masing individu dan masyarakat di mata
negara.

7
6). al- Ahkam al-Dauliyah

Yaitu hukum bernegara. Hukum ini Membahas bagaimana memperlakukan warga negara yang
berbeda agama. Mengatur hubungan antar negara, baik dalam keadaan damai, maupun dalam
keadaan perang.

7). al- Ahkam al-Iqtishadiyah wa al-Maliyah

Yaitu hukum ekonomi dan moneter Islam. Membicarakan bagaimana hak-hak orang miskin dan
rakyat jelata dalam urusan harta. Hukum ini juga mengatur hubungan moneter antara orang kaya
dan miskin, serta antara negara dan rakyat.

C. keberadaan Dan Sasaran Hukum Syariat Islam

Keberadaan hukum islam di indonesia sendiri sangat kecil ruang lingkupnya. Seperti hanya di
beberapa daerah saja, contohnya di daerah aceh dan beberapa pondok pesantren di indonesia.

Meskipun mayoritas agama di indonesia adalah muslim. Namun, Indonesia memiliki dasar
hukum sendiri yaitu pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

Kemudian berikut penjelasan mengenai sasaran hukum islam, hukum islam memiliki tiga
sasaran, yaitu : penyucian jiwa, menegakan hukum keadilan dalam masyarakat, dan mewujudkan
kemaslahatan manusia.(Zahroh, 1999).

a). Penyucian jiwa, agar manusia mampu berperan sebagai sumber kebaikan, bukan sumber
keburukan bagi masyarakat dan lingkungannya.

b). Menegakan keadilan dalam masyarakat, keadilan disini adalah meliputi segala bidang
kehidupan manusia termasuk keadilan dari sisi hukum, sisi ekonomi, dan sisi persaksian.

c). Mewujudkan kemaslahatan manusia, mewujudkan kemaslahatan manusis di dalam islam


dikenal sebagai tujuan syariat yaitu untuk kebaikan dan kesejahteraan umat manusia di dunia dan
di akhirat.

8
BAB III

PENUTUPAN

Simpulan
Secara bahasa syariat berasal dari kata syara' yang berarti menyatakan sesuatu, sedangkan
menurut istilah syariah berarti aturan hukum yang ditetapkan Allah untuk kemaslahatan ummat
manusia dan untuk mengatur hubungan manusia dengan Allah, sesama manusia, alam dan
kehidupan.

Kemudian ada Empat Madzhab Fiqh yang bersumber dari para ahli fikih mengklasifikasikan
hukum islam menjadi 5 yaitu :

⏺Wajib

⏺Sunnah

⏺Mubah

⏺Makruh

⏺Haram

Ruang lingkup hukum islam terbagi menjadi 3 :

1). Hukum syariah I'tiqadiyah

2). Hukum Syariah Khuluqiyah

3). Hukum Syariah Amaliyah

Hukum syariah Amaliyah terbagi menjadi 2 :

1). Ibadah

2). Muamalah

Hukum islam memiliki 3 Sasaran :

9
1).Penyucian jiwa

2). Menegakan keadilan dalam masyarakat

3).Mewujudkan kemaslahatan manusia

10
Daftar Pustaka
https://makalahnih.blogspot.com/2014/06/makalah-syariat-islam.html?m=1

1]Minhajuddin, Pengantar Ilmu Fiqh-Ushul Fiqh (Ujung Pandang: Fakultas Syariah IAIN
Alauddin, 1983), h. 3.

[2]W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1984), h.
986.

http://insistnet.com/index.php?option=com_content&view=article&id=283:syariat-islam-dan-
tantangan-zaman&catid=11:nirwan-syafrin

http://milaisma.blogspot.com/2009/12/prinsip-prinsip-syariat-tasyri-dalam-al.html

11

Anda mungkin juga menyukai