6 April 2019 agenda camping sekelas yang bertepatan dengan hari ulang
tahunku yang menjadi awal dari kisah ini, sudah aku tidak akan menceritan
semua yang terjadi pada hari itu sudah lama juga dan aku lupa juga dengan apa
saja yang tejadi disana yang aku ingat aku beberpa kali berpegangan tangan,
jalan berdua saling bergandeng tangan seakan-akan aku miliknya dan dia
miliku, ditengah dinginnya suasana bukit aku memeluk tubuhnya, entah itu dia
harapkan atau tidak, aku hanya ingin menunjukan bahwa aku mampu menjadi
pelindung baginya dalam situasi seperti apapun termasuk ditengah sepinya
hutan dinginnya suhu yang membuat tubuhnya menggigil. Aku akan mencoba
untuk selalu ada untuknya, jujur ini terlalu cepat, aku juga tak tahu ini hanya
sekedar nyaman atau aku sudah mampu mencintainya dalam waktu yang sangat
singkat.
Seiring berjalannya waktu hubunganku dengannya muai terlihat jelas
bahwa kami mempunya perasaan yang sama, aku yakin dia juga mencitaiku
bukan tanpa dasar aku berspekulasi seperti itu, beberapa kali kami pergi jalan
bareng, chat via whattsup intens yang hanya terjeda oleh kantuk malam yang
selalu mengganggu hangatnya obrolan saat itu meski hanya berbentuk tulisan
tanpa bertatapan.
Singkat memang tidak lebih dari 6 jam kami bersama, ya sesingkat itu
pula romantika indahku bersamanya, sepulang dari sana entah apa yang sudah
terjadi dia menyuruhku umtuk melupakan semua yang sudah terjadi semua yang
kami alami bersama, dia mengira aku memunyai seorang pacar, iya memang
aku salah tapi tidak seharunya menjadi alasan berakhirnya hubungan yang
bahkan belum dimulai, aku tidak pernah menceritakan bahwa aku baru saja
putus dengan pacarku dikampung namum perlu diingat, aku putus bukan karna
aku memilih dia, aku mengkhiri huungan lamaku sejak sebelum pergi camping
yang artinya aku belum dekat dengannya. Meskipun aku terus beromunikasi
baik dan tak hanya satukali mantanku meminta untuk balikan dan memperbaiki
hubungan denganku, namun itu semua tak pernah membuat keoutusanku
berubah, aku tetap yakin bahwa aku sudah bukan untuknya.
Aku tak pernah mau tahu apa-apa lagi tentangnya, tapi aku tahu bahwa
dia sudah mempunyai pacar, orang yang berhasil mengambil alih posisiku
orang yang berhasil membuat Reda semakin yakin bahwa kebahagiaanya tak
hanya bersamaku. Jelas aku cemburu apalagi disaat aku melihat langsung dia
berboncengan dengan pacar barunya, namun aku siapa aku tak punya peran
apapun dalam hidupnya yang artinya aku juga tidak mempunyai hak untuk tidak
menyukai apa yang dia jalani, sejak saat itu aku berteman baik dengan rasa
cemburu.
Oh iya ada yang terlewat, setelah kami tak lagi bersama kami sudah tak
perrnah lagi berkomunikasi apalagi bepergian bareng, dia sudah tak mau lagi
menjalani harinya berdampingan denganku. Entah apa alasannya, terlalu
kecewa denganku, atau sudah lupa denganku atau bahkan memang dari awal dia
tak pernah mencintaiku? Apapun itu seberapa dalam luka yang dia ukir
setidaknya dia orang yang aku cintai sampai saat ini, meskipun ternyata dia tak
pernah membalas perasaanku. Biarkan aku menikmati ini sendiri, aku masih
kuat.
Adi Surya