Anda di halaman 1dari 2

Nama: Dewi Nurlailatul Muamala

Kelas: IX-5
Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia
Guru Pembimbing: Heli Normala, S,Pd

Cinta Untuk Dikenang

Salah satu sifat alamiah manusia adalah merasakan apa itu yang namanya cinta. Cinta kepada
Tuhannya, cinta kepada makhluk lain ciptaan-Nya, maupun cinta kepada lawan jenis.

Aku pernah merasakan apa itu jatuh, sakit memang tapi aku tak apa apa. Sekarang aku pun bisa
merasakan jatuh lagi, tapi yang ini berbeda. Jatuh yang kumaksud adalah ‘Jatuh Cinta’.
Indah rasanya, hingga aku lupa dengan keadaan sekitarku. Aku terlalu menikmatinya
‘Kasmaran’. Kata yang sering digunakan oleh remaja saat ini.

Kisah ini dimulai saat aku masih kelas 6 SD. Aku yang baru saja keluar rumah untuk bermain
bersama teman-temanku. Namun ada satu anak laki-laki yang sangat asing bagi saya, ternyata
dia tetangga baru ku yang baru saja pindah. Sebut saja laki-laki itu hirya. Yap.. saya dikenalkan
lah sama teman-teman ku itu ke hirya, kami pun berteman selayaknya teman biasa pada
umumnya.

Berbulan-bulan sudah kami lewati pertemanan itu, tetapi suatu saat kami mulai merasakan
suatu getaran. Getaran yang membuat kami salah tingkah. Yap, apalagi kalau bukan cinta? Satu
kata yang penuh dengan makna itu membuat hari-hari kami penuh dengan cerita.

Ini tentang hirya __

Hirya itu laki-laki yang sangat lucu, berbadan lebih tinggi dari saya, anak yang humoris,
extrovert, dan dia juga berprestasi loh hehehe, dia sangat suka sekali menulis tentangku di buku
diary nya serta kami juga suka membeli barang-bareng couple.

Beberapa momen sudah kami lewati. Sering aku tersenyum sendiri, melamunkan dirinya. Salah
tingkah pun tak bisa lepas dariku bila dia berada di depanku.

Terkadang cinta juga membuatku gelisah karena perasaan yang campur aduk antara senang,
sedih, dan cemburu. Namun aku melewati itu semua berakhir dengan rasa bimbang. Karena, saya
yang berada diposisi sedang menyukai 3 laki-laki diwaktu yang sama. Namun dengan orang baru
itu pun saya tetap mencintai hirya, dan menjadikan tokoh utama. Walaupun dia tau saya begitu
dia tetap menyukaiku, dia lelaki yang sangat sabar menghadapi sikapku.
Sesuka apapun aku bahkan sampai pacaran dengan orang lain juga akan berbeda rasanya
dengan rasa cinta yang aku rasakan saat bersama hirya, aku suka menceritakan tentang hirya ke
temanku, tapi lucunya mereka bertanya padaku, siapa sih yang aku suka karena telah menyukai 3
orang pada saat itu, saya pun hanya terdiam walapun dalam hati berkata cuman hirya saja dan
benar-benar tulus kepada laki-laki itu. Namun nihil, seiring berjalannya waktu hirya juga akan
merasakan bosan dan capek dengan hubungan yang begitu rumit ini. Akhirnya kami asing seperti
awal sebelum kenal hingga saat SMP selama satu tahun, berpisah dengan fokus kehidupan
masing-masing.

Tapi tidak selesai sampai disini, dengan satu tahun lamanya asing kami kembali memulai cerita
baru. Aku mencoba mendekati dia lagi seperti dulu, tapi ternyata dia mempunyai cewe baru.
Betapa hancurnya perasaanku saat mengetahui semua itu. Aku tak bisa begitu saja melepasnya
karena rasa sayang yang masih melekat dihatiku padanya. Ingin rasanya aku kembali seperti dulu
yang setiap hari bisa akrab seperti dia bersama temannya. Hhmm mungkin itu akan selalu masuk
ke dalam angan anganku. Aku akan mati kutu, tak bisa berbuat apa apa di depannnya. Terkadang
hanya sekedar menyapanya saja bibirku kelu. Padahal, aku ingin berbicara dengannya, terlalu
banyak pertanyaan yang ingin kutanyakan. Tapi, aku adalah aku yang akan canggung
berhadapan dengan orang yang kukagumi sekaligus kucintai.

Pada akhirnya setelah melawan gengsi yang lama dipendam, bisa juga kembali enjoy seperti
dulu. Ya, walaupun kalau ketemu tetap canggung, bahkan kami sekarang sudah saling cerita
banyak hal. Tapi ada suatu kata yang buatku terkejut saat berbincang, dia bilang tidak menyukai
siapapun lagi dan fokus untuk masa depannya. Deg ! hati ku sedikit merasa senang namun di sisi
lain aku sedikit sedih ingin mengulang cerita lama di lembaran baru. Sebuah harapan kecil pun
kembali hadir dalam nurani. harapan untuk bisa mendapatkan hirya.

Hingga aku sadar, aku tak akan bisa menggapai dia. Dia terlalu sulit digapai. Aku coba
melupakannya perlahan demi perlahan. Lega rasanya bisa melupakannya. Tapi, aku tak bisa
benar benar melupakannya. Ia masih berada di ruang hatiku, hingga saat ini.

Anda mungkin juga menyukai