Anda di halaman 1dari 2

Nama: Alya Nadia Shafira

Kelas: IX-5
Mata pelajaran: Bahasa Indonesia
Guru pembimbing: Heli Normala, S.Pd

CINTA UNTUK KALEA

Awal oktober yang dingin. Kalea mengintip keluar melalui jendela kamar. Arakan awan hitam
menyelimuti langit dengan di temani angin yang bertiup. Kalea agak cemas pada kesendirian,
malam, dan sepi.

Suasana pagi yang sama setiap hari. Namun tidak pagi ini. Kalea berjalan melewati koridor
kelas dengan perasaan gundah. Saat baru memasuki kelas, Elgara menghampiri kalea dan duduk
di sebelahnya. Wajah elgara terlihat ceria sepertinya ada sesuatu yang membuat dirinya senang.
Dan kalea tahu alasannya pasti civa batinnya menebak. Benar. Seminggu yang lalu, elgara baru
saja jadian dengan civa. Orang yang selama ini elgara suka. Ada perasaan bangga yang
menyelisip di hati elgara setiap kali membicarakan semua hal tentang civa. Kalea dan elgara
memang bersahabat, elgara selalu terbuka tentang banyak hal kepada kalea. Kalea hanya
memberikan respon datar untuk cerita elgara kali ini sambil tersenyum. Cemburu ! itulah yang
kalea rasakan. Kalea memang telah memendam perasaan suka ke elgara sejak lama, namun
elgara tak pernah mengetahuinya.
Kalea meninggalkan elgara sendiri di kelas dan pergi keluar kelas. Dadanya terasa begitu sesak.
Mendung kini menutupi kedua mata kalea, ia tak dapat menahan lagi tangisnya. kalea kecewa, ia
belum bisa melihat elgara menjadi milik orang lain. Sayangnya kalea tak punya hak untuk itu
semua dan seharusnya ia tak boleh bersikap seperti itu terhadap elgara. Karena bagaimana pun
elgara adalah sahabatnya. kalea berusaha mengendalikan perasaannya tapi setengah hatinya tetap
saja menangis menyaksikan kebahagiaan sahabatnya.

Kalea baru menyadari cuaca luar biasa panasnya. Meskipun begitu hari minggu ini, ia berniat
ingin pergi jalan-jalan ke mall bersama sepupunya. Kalea berkeliling mencari toko aksesoris,
beberapa toko telah ia kunjungi namun belum ada satu pun yang menarik perhatiannya untuk
membeli. Akhirnya salah satu toko menarik perhatiannya. Kalea membeli beberapa aksesoris
yang memang sedang trend saat ini di kalangan para remaja seusianya. Setelah selesai
berbelanja cinta berniat untuk makan siang, tiba-tiba Bruk !!! kalea menabrak seseorang, ternyata
itu elgara. Elgara terlihat sendirian, ia pun berbincang sesaat dengan elgara. Pantas saja hari ini
elgara terlihat lesu. Ternyata 3 hari yang lalu ia baru saja putus dengan civa. Deg ! hati kalea
sedikit merasa senang namun di sisi lain kalea bisa merasakan apa yang elgara rasakan. Sebuah
harapan kecil pun kembali hadir dalam nuraninya, harapan untuk bisa mendapatkan elgara.
Namun di sisi lain hatinya menolak. Karena mungkin perasaan yang ia rasakan akan merusak
persahabatannya dengan elgara. Ragu ! iya dan tidak.

Kalea duduk di teras rumah menyendiri. Sayup angin sore tak mampu membuatnya merasa
nyaman. Ada sesuatu yang kalea pikirkan, ia termenung mengingat apa yang baru saja terjadi di
sekolah. Kalea terkejut dengan apa yang di katakan oleh celine teman baiknya. Pengakuan
bahwa celine menyukai elgara. Huft ! Terlalu banyak peristiwa yang mengendap di benaknya.
Padahal baru saja ia merasa masih mempunyai sedikit harapan, kini harapan itu seakan lenyap.
Sesaat kalea berpikir, seandainya saja waktu masih berpihak kepadanya. Bersama harapan yang
merupakan sebuah pilihan untuknya. Dan kedua kalinya kalea merasa kecewa. Ia terdiam. Tanpa
terasa butiran air mata mulai menetes, tak ada yang tahu kecuali dirinya. Ia mencoba mengerti
keadaan. Kalea hanya ingin yang terbaik buat celine, meskipun itu harus melukai hatinya. kalea
juga rela membuang perasaannya ke elgara. Dalam hati ia berharap agar suatu saat nanti ada
cinta untuk kalea.

Anda mungkin juga menyukai