Anda di halaman 1dari 11

Kisah Abu-Abu

Banyak orang bilang bahwa kisah cinta masa putih abu-abu


merupakan kisah paling indah dan bermakna. Seperti halnya kisah
Elang dan Gistara, atau kerap dipanggil Tara. Elang adalah siswa
pentolan di SMA Dirgantara karena ia merupakan anak dari
pengusaha sukses dan donatur di sekolah tersebut. Ia mempunyai
sahabat dekat yaitu Raka, Seno, dan Haikal. Seperti Elang, teman-
temannya pun dari kalangan yang sama, ala-ala old money.

Elang dengan pesona wajah tampannya, dan badannya yang kekar


bak binaragawan, serta rahang tegasnya membuat tak ada wanita
yang bisa menolak pesonanya. Namun, Elang merupakan orang
yang cuek, dan terkesan tidak peduli kepada perempuan, karena
menurut Elang perempuan itu membuat pusing saja. Banyak juga
yang mengira bahwa Elang tidak suka dengan perempuan. Elang
mengira bahwa semua perempuan itu sama saja, hanya mengincar
hartanya. Elang dapat berpikiran seperti itu karena trauma masa
lalunya, dimana ia ditinggalkan oleh ibu kandungnya saat ayahnya
bangkrut dulu dan saat mantan kekasihnya yang hanya
memanfaatkan uang Elang. Namun, semua pikiran Elang berubah
sejak ia mengenal Tara.

Tara adalah gadis cantik, ceria nan lucu dengan pipi chubby, bola
mata berbinar dan rambut hitam sebahu miliknya yang membuat ia
banyak laki-laki yang jatuh hati padanya. Namun, yang ada di hati
Tara hanya ada satu, Elang. Tara menyukai Elang saat ia tak sengaja
datang terlambat bersama Elang. Terhitung sudah 6 bulan Tara
mengejar cinta Elang dengan segala tingkahnya namun belum juga
mendapatkan hasil yang baik. Elang dengan sikap dinginnya
membuat Tara kesusahan untuk meluluhkan hati Elang.

--•--
Tara turun dari kamarnya dengan buru-buru. "Bunda! Tara
berangkat dulu ya, udah telat!" ujar Tara sambil memakan roti yang
sudah disediakan oleh bundanya kemudian berjalan menuju pintu
rumahnya.

"Iya, hati-hati ya sayang." balas bunda Tara.

"Eh, tapi bun ada yang kurang tau." Tara berhenti melangkahkan
kakinya dan menoleh kepada Bundanya.

"Oh bunda tau. Semangat ya sayang ngejar Elangnya." jawab sang


Bunda sambil terkekeh. Bunda Tara sudah mengetahui mengenai
anaknya tersebut yang menyukai Elang, anaknya itu sudah
menceritakan semuanya kepadanya. Bunda Tara selalu
mendukungnya selama hal tersebut tidak menyakiti hati Tara.

"HEHEHE SIAP BUN." Tara tersenyum kemudian menuju mobil


untuk berangkat sekolah bersama supirnya.

-- • --

Jam istirahat berbunyi, siswa-siswi SMA Dirgantara berhamburan


keluar kelas. Termasuk Tara dan ketiga temannya, Cera, Enzie dan
Kiran yang akan menuju kantin.

"Guys kalian ke kantin duluan aja ya, aku mau ke kelas Elang dulu
ngasih bekal ini." ucap Tara.

"Tapi nanti nyusul ya Ra." ucap Enzie. Dibalas sikap hormat oleh
Tara. Ketiga teman Tara hanya bisa geleng-geleng melihat tingkah
laku Tara.

-- • --
"Kak Elnya ada kak?" tanya Tara kepada Raka yang sedang duduk
di depan kelasnya.

"Ada tuh lagi sama Haikal Seno, masuk aja." jawab Raka.

"Oke, makasi kak!" balas Tara dengan senyum manisnya. Tara pun
segera masuk ke kelas Elang dan menghampiri tempat duduk Elang.

"Halo kak El ganteng! Ini Tara bawain Roti coklat keju ala Bunda,
soalnya Tara tadi telat bangun jadi bunda yang bikinin hehehe."
ucap Tara meletakkan bekal yang ada di tangannya di meja Elang
dengan senyum pepsodent nya.

"Wah makasih Tara," jawab Haikal menarik kotak bekal di meja


Elang, namun tangan belum sempat ia menariknya, ia sudah
mendapatkan pukulan dari Seno.

"Makasih, tapi lain kali ga usah, ngerepotin." jawab Elang.

"Engga ngerepotin kok kak! Bunda suka buat makanan banyak


banyak soalnya hehehe. Itu juga bisa dimakan bareng kak Seno kak
Raka sama Kak Ikal. " timpal Tara.

"Nama gue Haikal cil!" jawab Haikal dengan nada kesalnya.

"Nama aku juga Tara bukan cil cil." jawab Tara yang ikut kesal
mendengar panggilan Haikal.

"Emang lo masih bocil." Haikal menjawab dengan wajah


menjengkelkannya.

"Aku udah gede! Aku juga uda jatuh cinta kok. Kata Cera kalo udah
jatuh cinta itu udah gede!" ucap Tara dengan kedua tangan
dipinggang dan segera berbalik arah untuk pergi meninggalkan kelas
Elang.
Diam-diam Elang memperhatikan tingkah Tara yang menurutnya
menggemaskan saat marah. Ia tersenyum kecil melihatnya. Seno
yang menyadari itu pun menyenggol bahu Elang.

"Kalo suka mah kejar balik, keburu diambil Haikal noh." kata Seno
berbisik.

"Apasih, gue gak suka." ucap Elang.

"Gausah denial lo jadi orang. Dikira kita- kita gatau lo sering


perhatiin ntu bocil? Nungguin di seberang halte sampe dia dijemput,
minjamin jaket waktu dia bocor, ngirimin satu dus susu vanilla,
marah-marah gajelas waktu Tara deket sama Ketos kampret itu."
ucap Seno panjang lebar. Elang pun hanya bisa terdiam
mendengarkan fakta tersebut.

"Weh apanih diem dieman kaya patung." saut Raka yang ikut
duduk di dekat mereka.

"Biasalah masalah bocil sama Elang." jawab Haikal sambil


memakan bekalnya sendiri.

"Eh iya juga, kasian tau El. Dia kayaknya serius suka sama lo,
bayangin dia konsisten banget 5 bulan ngejar lo doang, padahal ga
dapet feedback yang baik dari lo. Mending pikirin ini. Kita liat liat
juga kayaknya lo suka balik sama tu bocil. Cuma kalah aja sama
gengsi." timpal Raka.

"Berarti gue harus ngejar balik dia gitu?" tanya Elang.

"YAIYALAH!" jawab ketiga teman Elang bersamaan.

-- • --

Sepulang sekolah Tara dan teman temannya berencana pergi ke


Mall untuk berbelanja keperluan Ujian Tengah Semester dan
mencari makanan yang tengah viral beberapa hari ini. Setelah lelah
berkeliling mencari keperluan UTS tersebut, saat ini mereka sudah
berada di salah satu caffe disana.

Di sisi lain sepulang sekolah, Elang juga tengah mengajak kakak


sepupunya yang bernama Syerina mencari hadiah yang cocok untuk
Tara di Mall. Elang meminta bantuan Syerina karena ia tidak begitu
paham dengan apa yang diinginkan perempuan. Setelah berkeliling
cukup lama, pilihan Elang dibantu kak Syerina jatuh pada boneka
beruang kecil berwarna coklat dan sepasang gantungan kunci
dinosaurus.

"Eh itu Elang ga sih? Tapi kok sama cewe ya?" tanya Kiran yang
membuat ketiganya menoleh kearah yang ditunjuk Kiran.

"Eh iya tau! Tar liat Tar." timpal Cera.

"Udahlah yuk, biarin aja nih liat wajah temen lo udah mau nangis."
ucap Enzie menengahi.

"Tar, lo gapapa? Maaf ya." tanya Cera

"Gapapa celaaaaa, tapi kak Elang makin ganteng tau. Mungkin itu
tadi adeknya atau mamanya. Gapapa kok." jawab Tara ceria.

"Tapi emang lo ga cape apa ngejar ngejar Elang terus? Sedangkan lo


aja ga tau dia udah punya pacar apa belum? Lo juga liat sendiri
barusan dia jalan sama cewe yang kita gatau itu siapanya dia." ujar
Cera.

"Kalo dibilang capek sih capek. Cuma gatau kenapa setiap aku mau
berusaha ngelupain kak Elang pasti gak bisa. Susah banget!" jawab
Tara sedih.

"Ya namanya juga ngelupain orang ga mudah. Gue ngomong gini


bukan mau gimana gimana, tapi kasian sama lo nya. Harusnya yang
ngejar itu cowok, bukan cewek Tar. Udah cape-cape berjuang
sampai jadi cegil cabang Bandung masih belum bisa dapetin
hatinya. Belum dapet feedback yang sesuai keinginan lo juga kan.
Kalo lo sakit kita juga ikut sakit Tar." jelas Kiran.

"Bener juga yang kalian omongin, berarti sekarang aku harus


gimana?" tanya Tara dengan wajah melasnya.

"Oh gue punya ide!" ucap Cera semangat. "Gimana kalo lo coba
jauhin dia? Gausah ngasih bekal lagi, gausah ke kelas dia lagi, gausa
deket-deket sama temennya itu juga." ujar Cera antusias.

"Boleh juga tuh idenya Cera, coba aja dulu Tar. Kalo gabisa gapapa
kok." timpal Enzie.

Tara mengangguk pelan mendengar penuturan teman-temannya itu.


Mereka akhirnya pulang setelah puas berbelanja dan hunting
makanan.

—•—

Tara berjalan memasuki rumahnya dengan wajah yang lesu.


Sesampainya di kamar ia segera mandi dan berganti baju. Ia benar-
benar memikirkan perkataan teman temannya tadi. Apakah ia harus
mulai melupakan Elang? Tara yang sedang melamun tidak
menyadari bahwa bundanya masuk ke kamarnya membawakan
segelas susu hangat.

"Tara ini susu buat kamu." ucap Bunda. Namun, Tara tak kunjung
menjawab.

"Tara kenapa ngelamun sayang?" tanya bunda Tara mendekati


putrinya yang sedang duduk di meja belajar.

"Bun, tadi Tara waktu di mall liat kak Elang jalan sama cewe,
mereka gandengan tangan juga tau bun. Tara bingung mau lanjut
perjuangin kak El apa ngga, soalnya hati Tara pas liat tadi nyut-
nyutan gitu bun." jelas Tara.

"Anak bunda galau ya ternyata. Huh... Bunda selalu dukung apa


yang Tara mau selama Tara ngga sakit hati, jadi kalo kamu nyut-
nyutan gitu tandanya sakit hati sayang. Jadi, kalo Tara mau berhenti
buat ngejar nak Elang juga gapapa." jawab Bunda.

"Nanti Tara pikirin lagi mau gimana nya bun, Tara mau belajar dulu
aja." Tara memeluk bundanya.

"Iya sayang, bunda mau nungguin ayah dulu ya dibawah." jawab


Bunda membalas pelukan putrinya. Tara menanggapi dengan
anggukan.

--•--

Ujian Tengah Semester berlangsung selama 2 minggu. Sudah


hampir 2 minggu pula Tara berusaha menjauhi Elang. Dalam lubuk
hatinya ia sangat ingin bertemu dan berbicara dengan Elang.
Namun, teman-temannya melarang demi keberhasilan misi
menjauhi Elang. Disisi lain Elang merasa ada yang kurang dari hari-
harinya. Biasanya akan selalu ada gadis mengganggunya setiap saat
dan dimana saja, mulai dari mengirimkan pesan random lewat
whatsapp ditengah malam, mengajak Elang melihat angsa di danau,
dan banyak hal random yang dilakukan Tara. Elang jadi memikirkan
Tara. Hal tersebut membuat ia sering uring-uringan tanpa sebab.
Teman-temannya yang sadar akan hal itu. Mereka kini tengah
berada di warung Babeh Malih yang berada di belakang sekolah.

"Ceilah, galau bro ditinggal bocil?" tanya Haikal.

"Apasih, ngga." jawab Elang cepat.


"Eh tau ga sih, kata Enzie kemarin Tara sama Gala berduaan di
kantin pas pulang sekolah tau." ujar Seno. Sebenarnya Seno tak
pernah diberitahu Enzie. Ia melakukan hal itu hanya untuk melihat
reaksi Elang.

"Gak Peduli gue." jawab Elang.

Elang langsung bangkit dari duduknya dengan wajah menahan


amarahnya dan pergi dari warung babeh Malih.

"Kalo ga peduli ga usah marah gitu kali bang." teriak Raka


mengejek Elang.

--•--

Hari demi hari berlalu. Tak terasa Ujian Semester di SMA


Dirgantara telah selesai. Menandakan bahwa sebentar lagi liburan
semester akan tiba. Liburan adalah hal yang paling ditunggu oleh
sebagian besar murid. Termasuk Tara, ia membayangkan akan
kemana saja saat liburan dan membayangkan serunya bangun siang
tanpa harus dikagetkan dengan suara alarm.

Kini Tara dan teman-temannya tengah berkumpul di rumah Kiran,


mereka menyebutnya girls time. Saat sedang seru menonton film di
kamar Kiran, tiba-tiba handphone milik Enzie berdering. Ia segera
mengangkat telfon tersebut yang ternyata dari Seno.

"Halo kak, kenapa?" tanya Enzie.

"Elang kecelakaan, tolong cepat datang, tempatnya gue shareloc."


jawab Seno dengan nada panik dan langsung mematikan telponnya.

Tara yang mendengar itu meneteskan air mata dan tanpa sengaja
menjatuhkan popcorn yang ada di tangannya. Tak peduli dengan
penampilannya yang hanya menggunakan piyama, Ia langsung
berdiri namun tangannya dicekal oleh Kiran.

"Kita anterin Tar." ujar Kiran.

Mereka bergegas menuju tempat yang sudah dikirimkan Seno


menggunakan mobil Enzie.

Sesampainya disana Tara segera turun dari mobil dan berlari tempat
itu. Tara kebingungan karena hanya terlihat ruangan gelap tanpa ada
orang didalamnya. Ia berpikir bahwa ia sedang dikerjai oleh teman-
teman Elang. Ia pun berbalik arah dan hendak keluar dari ruangan
tersebut. Namun, tiba-tiba lampu menyala.

"Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday


happy birthday, happy birthday to you."

Muncul Elang yang membawa kue ulang tahun diikuti kedua orang
tua Tara, Seno, Haikal, Raka, Enzie, Cera, Kiran dan dua orang
yang Tara tak kenal sebelumnya. Tara yang melihat itu tersenyum
menangis terharu. Lalu, ia meniup lilin yang dibawa Elang. Hari ini
adalah hari dimana usia Tara bertambah satu tahun.

--•--

Setelah mendapatkan banyak ucapan selamat dan potong kue, Tara


diajak Elang menuju rooftop tempat tersebut. Sesampainya disana
Tara terkesima melihat indahnya pemandangan di depannya ini.
Tiba-tiba Elang menggandeng tangan Tara menuju pinggir rooftop.
Ia menatap dalam mata Tara.

"Gistara Aamodini, malam ini lo cantik, sangat cantik," ujar Elang


menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah cantik Tara.

"Mungkin ini hal yang ngagetin buat lo, tapi gue disini mau
ngungkapin apa yang sebenarnya gue rasain ke lo. Gistara, gue jatuh
cinta ke lo sejak pertama gue liat lo. Sejak kita dihukum gara-gara
terlambat masuk, sejak lo selalu naruh coklat di meja gue, bohong
kalo gue bilang barang yang lo kasih gue buang, nyatanya selalu gue
simpen sampai sekarang. Gue mau ngucapin makasih udah buat
hidup gue jadi lebih berwarna, makasih udah hadir dan ngerecokin
hidup gue. Maaf kalo gue ga tau caranya buat ngungkapin semua ini
dari awal. Jadi, Gistara will you be my girlfriend?" ujar Elang
dengan senyum manisnya serta menyerahkan boneka beruang yang
ia beli dengan Syerina waktu itu.

Tara yang kaget mendengar penuturan Elang pun menganggukkan


kepalanya dan menerima boneka dari Elang tersebut. Elang yang
melihat itu langsung memeluk Tara yang kini sudah resmi menjadi
kekasihnya.

"Makasih, makasih Ra udah mau nerima aku." ujar Elang.

"Makasih juga kak udah mau nerima dan hargai perjuangan aku
selama ini. I love you kak!" ucap Tara yang berada di pelukan
Elang.

"I love you too, bocil." balas Elang mengelus lembut pucuk kepala
Tara.

Mereka melepas pelukan dan kembali menikmati pemandangan


indah disertai obrolan hangat. Elang yang menjelaskan bahwa
semua ini juga berkat bantuan teman-teman mereka. Dimana mereka
merencanakan ini sejak lama, termasuk saat Syerina dan Elang jalan
bersama, itu juga bagian dari rencana mereka. Ia juga menjelaskan
siapa sebenarnya Syerina.

Hari dimana Tara bertambah satu tahun juga merupakan hari dimana
perjuangan selama setengah tahunnya ini terasa tidak sia-sia. Hari
dimana akhirnya Tara menjabat sebagai kekasih Elang. Sungguh
hari paling bahagia bagi Elang dan Tara.
Dari kisah Tara dan Elang ini membuktikan bahwa cinta bukanlah
tentang siapa yang jatuh terlebih dahulu, tapi mengenai siapa yang
mau bertahan sampai akhir. Kisah abu-abu resmi berakhir dan
semoga cinta Tara Elang tak terputus hingga maut memisahkan.

Anda mungkin juga menyukai