Anda di halaman 1dari 7

Sahabat Terbaik

“Selamat pagi semuanya.....”

Suara lembut dihiasi dengan senyuman ,terpancar di wajah seorang gadis yang
berparas cantik sambil berjalan kearah kerumunan teman-temannya.Seperti
biasanya,cewek yang dipanggil Rara itu segera mengeluarkan buku dari tas
nya.Matanya semakin sipit dan jari-jarinya semakin cepat menelusuri teks bacaan
yang ada dibuku itu,sesekali kepalanya terlihat mengangguk-angguk lalu tersenyum
lagi.

“Hei,lihat deh.Ada trend baju paris terbaru loh.Keren banget..!”ucap Rara semangat
kepada teman-temannya.

“Hmm...trend baju paris?Apa gak jelek ya?Itu kan gak cocok untuk anak SMA
seperti kita”jawab Lia polos

Raut wajah Lia terlihat bingung ketika melihat Rara dan Ika tertawa terbahak-
bahak.Seharusnya mereka tidak tertawa ketika mendengar ucapan itu.Tetapi apa
boleh buat diantara mereka bertiga,Lia lah yang paling gak ngerti tentang trend
fashion terbaru atau tentang mode baju yang lagi heboh-hebohnya.

“Kamu ini memang aneh sekali ya. Masa jaman sekarang kamu masih bisa bertahan
dengan kebutaan kamu dengan dunia fashion luar negeri.Kamu harus belajar banyak
dari aku!”ucap Ika

“Gak ah,aku lebih mencintai produk dalam negeri.Seperti batik,dijaman sekarang


bukan hanya ibu-ibu dan bapak-bapak saja tetapi anak muda seperti kita juga banyak
yang suka dengan gaya batik yang benar-benar khusus anak muda”

Beginilah keadaan mereka setiap hari.Selalu saja ada yang berbeda-beda


pendapat.Namun apa boleh dikata,karena perbedaan seperti itulah yang selalu
membuat persahabatan mereka semakin hari semakin kuat.Mereka bertiga adalah
bintang sekolah yang pastinya digemari banyak cowok-cowok.Dimulai dari Rara
yang tidak akan ketinggalan dengan perkembangan fashionnya,Ika yang sangat
uptodate dengan perkembangan jaman dengan teknologi dan Lia yang kutu buku dan
sangat mencintai budaya dan produk dalam negeri.Bagi mereka sahabat adalah
segalanya.

“Oh ya,aku laper banget nih.Temani aku makan dong.”ucap Rara lirih dan memelas.

“Aduh,kamu belum sarapan?Gimana kamu bisa konsentrasi dengan mata pelajaran


kalau belum sarapan.”ucap Lia lalu menatap Rara dengan kebingungan.
“Iya nih,tadi aku buru-buru berangkat ke sekolah jadi gak sempat sarapan.Ayo
donk,temani aku sarapan.Please...”ucap Rara lagi.

“Tapi Ra,aku mau belajar ujian hari ini.Les ketiga nanti ada ujian bahasa Indonesia
loh.Gak takut nilai kamu akan jelek...”sindir Lia sambil melirik Ika yang dari tadi
hanya bengong menatapi mereka “...Iya kan Ika,kamu setuju kan.Kita itu harus
belajar untuk masa depan jadi..”

“Itukan bisa dipelajari nanti!”potong Rara

“Tapi Ra,ini it-”

“Aku yang traktir deh,pake uang aku.Kalian berdua gak usah bayar!Janji deh!Gak
akan bohong deh!Please deh.”ucap Rara memotong ucapan Lia lagi.

“HAA?KAMU YANG BAYARIN?BENERAN?GRATIS!!”

Tersentak Rara dan Lia terkejut mendengar suara Ika yang bersemangat
sekali.Hm..memang tidak diragukan kalau sudah tentang traktir mentraktir atau
gratis-gratisan pasti deh Ika nomor satu.Tanpa sadar Lia menggaruk-garuk
kepalanya yang tidak gatal dan mendesah sesaat melihat Rara tersenyum-senyum
lebar kepadanya sambil mengangkat alisnya.

******

“Argh..oh ibu maaf kan lah anakmu ini yang mempergunakan waktu untuk hal-hal
yang terbuang” desah Lia sambil menatap jijik melihat teman-temannya yang sangat
lahap melahap makanan seperti manusia purba yang kelaparan.

“Oh sudahlah,ibumu tidak akan tahu kalau kita sedang sarapan hari ini”

“Betul,betul,betul.Yang pasti sih,pekerjaan ibumu itu bukan detektifkan?Jadi..aman


dong.”sambung Ika.

“Eh,aku mau cerita nih....” Lia memulai pembicaraan “Pasti kalian bakal heboh deh
kalau mendengar ceritaku.” sambung Lia

“Heboh?” ucap Rara dan Ika bersamaan

“Yups,mau tau gak? Kemarin aku bertemu dengan cowok keren loh!!” ucap Lia
bersemangat

“Ka-kamu” ucap Ika

“Co-cowok?” ucap Rara terbata-bata

Rara bertatapan dengan Ika.Kelihatannya pikiran mereka sama.Lia ! Cewek yang


sangat cuek dan jutek terhadap cowok,malah jadi semangat karena baru bertemu
dengan seorang cowok.Pastinya hal ini membuat Rara dan Ika bingung ! Bingung
setengah mati.Siapa sih cowok yang bisa meluluhkan hati Lia ?
“Ini kamu kan Lia ?” ucap Rara sambil mengenggam tangan Lia.

“Kamu gak kenapa-kenapa kan ?”sambung Ika seraya menyentuh kening Lia.

“Nah kan,pasti heboh deh.Kemarin aku bertemu dia mall tempat kita biasa
nongkrong.” ucap Lia semakin semangat

“Wah,sepertinya cinta pada pandangan pertama nih,kamu udah tahu namanya ?”

“Nah,maka itulah.Aku pengen banget tahu siapa dia,tapi dengan bantuan kalian
pastinya.”pinta Lia memelas

“Tuh kan,ujung-ujungnya kita berdua lagi.Tapi gak apa-apa kok.Kita berdua pasti
akan kami bantu.” ucap Ika dengan semangat berkobar-kobar.

“Kita harus bersemangat untuk membantu Lia yang sedang kasmaran.hahaha”


sambung Rara dengan tawa yang menggelegar diikuti dengan kedua temannya.

******

Suatu hari ,seperti biasa mereka membuat janji untuk pergi hangout bareng.Mereka
terlihat sangat akrab.Rara mulai memamerkan baju barunya yang dibeli ibunya dari
Paris,Ika mulai membicarakan tentang laptop dan hp barunya yang ia beli 2 hari
yang lalu sedangkan Lia mulai heboh dengan perhiasan antik yang baru dibeli
kakaknya dari Kalimantan.Sesaat Lia terdiam dan ia mulai memicingkan matanya
lebih tajam.

“Itu dia!!Cowok itu!!” gumam Lia tanpa sadar

“ Apa?”tanya Rara heran

“Itu loh,cowok kemarin yang aku ceritain.Oh My God!!Kenapa dia bisa ada disini ?
Kebetulan banget tahu gak?” ucap Lia bersemangat sambil menunjuk kearah cowok
yang berbaju putih dengan stylenya yang cowok banget.

“Nah,itu artinya kalian itu jodoh ! Wah,kita harus cepat-cepat cari tahu nih.Ayo !
Kita harus segera pergi kalau gak,kamu bakalan nyesal.” ucap Ika sambil menarik
lengan Lia dan Rara.

“Eh,anu..a-aku,hm..aku gak bisa ikut nih.Hm..a-aku gak bisa.A-aku mau ketoilet


bentar.Kalian berdua aja deh yang kenalan dulu,ntar aku hubungin kalian kok.S-sori
ya.” pinta Rara gugup “Hm..aku pergi dulu ya.Sukses Lia” ucap Rara sambil pergi
dengan langkah yang sangat cepat meninggalkan kedua temannya.

******

Siang itu,Ika sangat bersemangat untuk mengajak mereka ketaman sekolah.Taman


sekolah memang paling indah bagi mereka bertiga.Taman itu membuat mereka
nyaman dan perasaan akan terasa damai ditaman sekolah yang penuh dengan bunga-
bunga juga kolam ikan koi dan taman itulah yang menjadi saksi dari pertemuan
pertama dan terjalinnya persahabatan diantara mereka bertiga.Mereka bertiga duduk
di halaman rumput yang ada dibawah pohon.Mereka terlihat akrab sekali.

“Ra,ternyata nama cowok itu si Rendi.Kamu kenal gak?” tanya Ika.

“Hm..enggak tuh.A-aku gak kenal” jawab Rara.

“Ih,ternyata dia itu orangnya supel abis.Tuh cowok memang kriteria semua cewek
loh.Hm..aku jadi naksir nih Lia?” ucap Ika sambil menggoda Lia yang tersipu malu

“Ra,kalau aja kemarin ikut sama kita untuk kenalan sama Rendi,pasti deh kamu gak
akan bisa tidur.Aku aja yang biasanya tidur mendengkur,jadi gak lagi tuh gara-gara
senyuman manis si Rendi.hahahaha.” sambung Ika dengan suara yang menggelegar

“Udah ah Ika.Jangan asal ngomong deh.Oh ya Ra,kamu kemarin kemana aja ?


Kamu bilang mau kekamar mandi ternyata kamu langsung pulang kerumah .Ada apa
sih ? Ada masalah?” tanya Lia

“Oh enggak kok,hm..kemarin a-aku agak pusing aja,makanya langsung pulang.Sorry


ya kalau aku gak bilang-bilang dulu.”

“Bagus deh kalau gitu,berarti minggu depan kita bisa jalan bareng lagi dong.Gimana
kalau aku ngajak Rendi aja?” ajak Lia sambil melirik Ika

“Ide bagus tuh..!!”

*******

Perlahan-lahan Rara menghembus seduhan cappuccino panas yang ada


dihadapannya dan ia mulai menatap rintik-rintik hujan yang turun dari luar jendela
cafe.Ia merasa hujan sedang menangisi dirinya.Ia mencoba menghilangkan perasaan
hatinya yang sedang gundah mencoba hangat seperti cappuccino itu.Tapi tidak bisa!
Ia sudah berbohong.Ia merasa bersalah.

“Hei Rara,makasih udah mau datang.Aku senang banget.” ucap Lia senang.

“Ya,gak apa-apa lah.Kita kan memang udah lama gak ngumpul lagi.” ucap Rara
sambil tersenyum simpul.

“Apa kabaaaar sahabat-sahabat ku yang tercinta.Kita udah lama gak ngumpul


ya.Hm..semenjak Lia sama Rendi kenalan,kita jadi dilupain deh.” sindir Ika

“APA!!Kamu...pacaran sama Rendi?” tanya Rara dengan nada emosi

“Loh,kamu kok emosi Ra ? Kami b-belum pacaran kok.” jawab Lia gugup

Ika menyambung “Memang belum pacaran! Tapi si Rendi udah ngasih sinyal-sinyal
gitu deh.Si Rendy aja udah berani ngajak Lia pergi berdua,udah berani megang-
megang tangan sama ngantar jemput ke sekolah gitu deh.Bener gak Li?” ucap Ika
memastikan.

“Hello gadis-gadis semua.Maaf kalau aku terlambat.Macet tadi di jalan.” sapa


seorang cowok

Rara tertegun menatap cowok yang ada dihadapannya itu.Jantungnya berdegup


kencang,tangannya mulai dingin dan ia menjadi salah tingkah ketika ia mendapati
Rendi tengah menatapnya.Ia merasa dirinya sedang terhimpit.Ia merasa sedang
berada dipenjara.

“Hoii Rara,melamun aja kamu.Ini nih yang namanya Rendi.Oh ya Ren,ini sahabat
baik aku namanya Rara.Dia yang sering aku ceritain itu.” ucap Lia meyakinkan

“Salam kenal Rendi.Oh ya,a-aku mau ke toilet dulu ya.Sebentar kok.” pinta Rara
seraya pergi meninggalkan meja cafe.

Ika dan Mia bingung terhadap sikap Rara akhir-akhir ini.Mereka merasa Rara
menjadi pribadi yang sangat berbeda sekali.Rara lebih banyak diam dan sering
gugup gak jelas.Lia menghapus pikiran nya yang menyimpulkan bahwa Rara
berubah drastis ketika Lia mulai dekat dengan Rendi.

“Oh ya,Aku juga mau ke toilet bentar ya.Ok” ucap Rendi

******

Rara membasuh wajahnya dengan air.Ia berusaha menghilangkan kegundahan yang


ada didalam hatinya.Hal yang ditakutkannya terjadi,ketika Rendi ‘mantan pacarnya’
kembali muncul didalam kehidupannya dan juga teman-temannya.Ia berusaha
menenangkan diri dari rasa bersalah dan ketika ia hendak keluar ia mendapati Rendi
sedang menunggunya didepan toilet.Ia pun segera bergegas keluar dan berusaha
menghindari Rendi.Namun tangannya di pegang erat.

“Ra,maafin aku tentang kejadian kemarin.” satu kalimat pun keluar dari mulut
Rendi.

Rara mendesah “Kamu!! Tujuan kamu apa sih sebenarnya? Apa kamu suka sama
Lia?” ucap Rara dengan amarah tinggi tanpa memperdulikan ucapan Rendi

“Rara,dengar dulu!Aku melakukan semua ini agar aku bisa dekat lagi dengan
kamu.Aku gak serius sama Lia.Dia itu cewek gak seberapa dibanding kamu.Aku
pengen kita kembali seperti dulu lagi! Aku masih sayang sama kamu!” ucap Rendi
sambil menarik Rara kepelukannya.

“RARA!!!!!”

“LIA!!!”ucap Rara spontan dan berusaha melepaskan diri dari pelukan Rendi.
“Rendi!!Tega kamu ya dan kamu Ra,aku gak nyangka ternyata kamu..kamu
TEGA!!” ucap Lia sambil mengigit ujung bibirnya menahan tangis dan beranjak
pergi.

“Ra,aku gak tahu harus mengatakan apa tapi sebaiknya kamu tahu apa yang harus
kamu lakukan untuk memperbaiki semua ini dan Rendi,ini untuk kamu!”

PRAAAK!!

Woo..cap lima jari tangan menempel dipipi Rendi dan Ika segera pergi.

“Rendi,maaf .Aku gak bisa ngasih rasa sayang sama kamu tapi sepertinya kamu
berhak merasakan ini!”

BRUAAAK!!

Woo..kini Rara melayangkan kepalan mautnya yang dapat dirasakan nya bahwa
hidung Rendi sudah patah akibat pukulannya itu dan Rara segera pergi
meninggalkan mereka.

******

Setelah satu minggu hal itu berlalu,Ika membuat janji dengan Rara dan Lia untuk
bertemu dihalaman sekolah.Ini dulakukannya,agar persahabatan mereka tidak akan
berakhir dengan buruk dan alhasil Rara dan Lia pun bersedia untuk
datang.Namun,suasanA berubah menjadi sangat hening sekali.

Rara berdehem “Lia,Ika.Aku mau minta maaf,aku ngaku salah selama ini udah
bohong.Lia kamu udah dengar sendiri kan apa yang sebenarnya terjadi.” ucap Rara
memulai percakapan.

“A-Aku benar-benar bukan bermaksud untuk membohongi kalian tapi aku merasa
bingung banget.Sekali lagi aku minta maaf,mungkin aku bukan sahabat yang baik
dan mulai sekarang terserah kalian jika masih menganggapku sahabat apa
enggak.”ucap Rara dengan kepala tertunduk.

Rara mulai berbicara lagi “ Sebenarnya,Rendi itu mantan pacarku.Aku gak nyangka
dia bisa kenalan sama kalian dan aku merasa ketakutan sendiri ketika aku tahu
ternyata cowok itu adalah Rendi ! Aku benar-benar bingung,karena dia itu selalu
maksa aku buat balikan lagi sama dia,dia bisa aja menghalalkan segala
cara,termasuk deketin Lia.Maafin aku ya”

Lia berdehem “Udah lah Rara,gak apa-apa kok.Aku juga salah,karena udah salah
paham sama kamu kemarin.Maafin aku juga ya Ra.” ucap Lia sambil menyeka air
matanya.
“Loh,jangan nangis dong.Aku juga pengen nangis nih tapi yang penting hanya satu
persahabatan kita gak boleh hancur gara-gara masalah sepele seperti ini dong.Iya
gak?”ucap Ika

“Iya,itu benar.Persahabatan kita harus tetap utuh sampai kapan pun.” ucap Rara
mantap.

“Ya,masa persahabatan hancur karena cowok......” ucap Lia

“Thanks Lia..Thanks Ika kalian memang sahabat terbaik”

“Kamu juga Ra,kamu sahabat terbaik untuk kita berdua.” Mereka pun berpelukan

*******

By : Rinesha 

Anda mungkin juga menyukai