XI. IPS 2
Suara bising dari sebuah benda telah berbunyi, gadis yang masih berselimut kantuk
mau tak mau harus bangun untuk mematikannya. Tidak berapa lama dia pun bangun
dan dengan setengah sadar berjalan ke kamar mandi.
“Anin, buruan turun sarapannya udah siap!” teriak Hana ibunda Rika.
“Iya ma, sebentar, lagi pake dasi”
Rika turun dengan tergesa-gesa. Sebenarnya dia bangun tidak kesiangan tetapi
kebiasaan anehnya yang selalu bengong di kamar mandi selalu tidak bisa
dihindarinya.
“Ma, Pa aku berangkat dulu ya! Dahh! “ ucap Rika sambil mengambil roti isi dan
meminum susunya.
“Abisin dulu itu makanannya baru berangkat” ucapan ibu nya tidak digubris Rika
malah langsung menyambar tangan mama dan papa nya untuk pamitan dan berlari
keluar.
***
Sesampainya di sekolah Rika selalu langsung duduk di kursi dan bengong sampai
guru pelajaran pertama datang. Rika seorang yang pendiam tapi tidak kudet , dia juga
pintar.
Sesekali Rika menengok kebelakang sekedar hanya untuk melihat Mr.I (sebutan bagi
dirinya). Entah sejak kapan kebiasaan memerhatikan seorang yang ia sebut Mr.I itu.
Tapi yang pasti Rika menyukai orang itu. Atau mungkin sejak dia ditinggal orang
yang sebelumnya mengisi hatinya, tetapi jujur dia belum sepenuhnya melupakan
emperdulikan perasaan
orang itu. Tetapi mau bagaimana dia sudah pergi dan tidak m
Rika.
”woy, woy ngapain lu nengok-nengok, gurunya didepan itu bukan di belakang ” ledek
Sarah yang duduk dibelakangnya.
”lah ngapa? Yang nengok gua apa masalahnya sama lu?” jawab Rika bernada
bercanda.
”ngeliatin doi yaaaa... ” Kata chiara sambil memelankan suaranya.
”sssttt” lanjut Rika yg memelototi mereka berdua.
”iye iye ampun ampun ” kata Sarah.
Rika memang mempunyai teman yang sangat frontal dengan dirinya, tetapi Rika
bahagia mempunyai teman seperti mereka ber enam yang tidak hanya baik di depan
tetapi tidak menusuk juga di belakang. Rika dan enam teman yang lainnya selalu
terbuka soal apapun itu. Dan itu yang membuat Rika bahagia.
***
Rintik hujan menghiasi hari ini, gadis yang bernama Anindrika Alyssa itu kini sedang
di halaman rumahnya menghadap rerumputan hijau.
Hari ini hari sabtu, akhirnya dia terbebas dari sekolah, ya seminggu dia sekolah tidak
ada kejadian yang mengesankan bagi dirinya selain bersenda gurau bersama teman
satu squadnya itu.
Dan kini Rika malah termenung memikirkan sesuatu yang sebaiknya tidak ia pikirkan,
yaitu memikirkan orang yang tidak mungkin pernah memikirkannya. Apa yang ia
pikirkan ini membuatnya tidak sadar bahwa ibunya datang menghampirinya.
"Nin, kamu lagi ngapain? Masuk yuk ujan, nanti kamu kedinginan."
"Kapan ya gua bisa deket ama dia?" g umam rika dalam hati.
***
Dikamar, Rika mengecek hpn ya, ternyata ada notif dari line grup tidak jelasnya itu.
Rika sekarang merasa bosan. Terus terusan meladeni banyolan dari teman-temannya
tidak akan ada habisnya. Ia memutuskan untuk turun mengambil sesuatu di kulkas,
tapi belum sempat membuka kulkas bel rumah pun berbunyi.
"Siapa dah siang bolong dateng?"
Setelah membuka pintu, Rika terkejut dia mendapati orang yang sedang di depan
rumahnya itu ternyata orang yang sudah lama tidak ia liat, dan orang itu adalah
Aditya Ryan Nugroho . Ryan adalah sahabat kecil Rika. Mereka satu sekolah saat SD
dan SMP, tapi berbeda saat SMA karena keinginan orang tua mereka yang berbeda.
Orang tua Rian ingin Rian sekolah di Islamic Senior High School Center dan orang
tua Rika ingin Rika sekolah di Global Perdana Senior High School, akhirnya mereka
pun berbeda sekolah.
Padahal Rian mempunyai perasaan kepada Rika. Waktu itu...
Flashback on:
Sepulang sekolah Rian biasa menunggu Rika untuk pulang bareng. Rumah mereka
satu komplek, jadi tidak aneh jika mereka selalu pulang bareng.
Untuk kali pertama Rian merasa gugup di depan Rika, karna Rian sudah berniat
ingin menyampaikan isi hatinya kepada Rika.
" woy, lu ngapa dah diem mulu macem orang baru kenal aja." Sambil menghadap
Rian.
" ye kocak apaan si gua lagi nginget pelajaran tadi" bohong Rian
"Halah halah sejak kapan lu mikirin pelajaran. Palingan juga mikirin gua yg cantik
haha " tawa Rika.
" pedean bgt ya nih orang "
" bodoamat" sambil mengeluarkan lidah dan berlari.
" awas lu gua kejarrr. " susul Rian berlari.