Anda di halaman 1dari 10

SUAR DI KEGELAPAN

‘Gelap’ hal yang pertama kali menyambut netraku,di titik ini aku merasa hampa
dan dikelilingi sejuta pertanyaan. Aku mulai bangun dan mulai berpikir untuk mengingat hal
yang tadi pagi kulakukan,hal yang selalu menghantui ku belakangan ini. Di saat ku coba
mengingat kembali,tiba-tiba indra pendengaranku dikejutkan oleh suara seorang
perempuan yang datang membawa kotak perban dan obat tetes infeksi.

Sebuah seruan muncul dari perempuan tadi, langsung membuyarkan lamunan ku;

“mbak,ini sudah waktu nya ganti perban”

“saya izin buka perbannya ya”

“ah iya mbak,em kalo boleh tau siapa yang membawa saya kesini?”

“tadi mbak nya di bawa oleh bapak rt dan polisi”

Sejenak aku terdiam,sudah seperti dugaanku sebelumnya selama ini benar-benar tidak ada
yang peduli dengan ku

“baik mbak,ini perban barunya sudah terpasang ya dan jangan lupa untuk memakai obat
tetes nya jika masih perih”

“iya,terima kasih ya mba”

Aku mulai menapakan kakiku ke lantai yang dingin,sedikit demi sedikit aku mulai
melangkah menuju jendela besar yang ada di kamar ini. Diriku menyadari tempat ini adalah
rumah sakit ternama di pinggir kota Jakarta. Tanganku bertopang dagu menikmati
nabastala yang penuh awan hitam .Dari sini aku bisa melihat bagaimana sibuk nya kota
Jakarta yang tak pernah tertidur. Aku mencoba memutar kembali masa lalu yang selama ini
sudah kucoba untuk lupakan.

Bandung,1 april 2000

Seorang anak perempuan bertubuh mungil menyaksikan sawala kedua orang tuanya
dari balkon kamar nya,suara keduanya sangat bergema di dalam satu ruangan besar
itu,ruangan yang dulu nya berisi harsa dari si anak yang menunggu kedua orang tua nya
pulang dari pekerjaan nya,yang sekarang hirap begitu saja bersamaan dengan senyum si
anak
Tanpa disadari setitik bulir bening mengalir dari matanya dengan segera dia
menhapusnya,ia tidak terlalu kecil untuk memahami situasi macam apa ini. Sebenarnya ini
sudah beberapa kali terjadi namun malam ini adalah klimaks nya. Dekapan hangat ia
rasakan dari wanita rimpuh,dia satu-satu nya orang yang merawat diri nya sejak kecil

“Lily,kita masuk ke kamar aja ya?”

Anak yang baru saja genap berumur 7 tahun itu mulai beranjak dari tempat nya dan
membuka pintu kamar nya,shyam yang menyelimuti diri nya bersamaan dengan air mata
yang mulai bercucuran dengan deras lagi,ia sudah sumarah dan tidak tau apalagi yang
harus ia lakukan.

Indra pendengarannya mengutip pembicaraan yang penuh amarah yang meluap-luap


mungkin bisa menghasilkan api dengan asap hitam

“udah ya aku lelah dengan hubunugan kita,aku ga pernah menhianati kamu sekalipun Rina”

“tapi ini apa Rio?chat kamu dan dia udah terpampang jelas di sini “

“lagian juga kamu gaada waktu buat aku juga kan,kamu selalu sibuk dengan pekerjaan mu
dan kita juga udah saling ga punya kepercayaan satu sama lain lagi kan?”

“apa kamu bilang?gaada waktu?kamu pikir aku cuma having fun sama temen temen aku
gitu?aku ngelakuin semua ini demi keluarga kita rio!”

“oke cukup,minggu depan aku bakal urus surat perceraian kita”

***

Bandung,8 april 2000

Hari dimana perasaan anak perempuan bertubuh gempal itu gata dari jiwa
nya,rasa lenggana yang sangat kuat menyelimuti kalbu si anak

“Lily,mama dan papa akan berpisah,kamu mau ikut mama atau papa”

Lily terdiam,dia tau hal ini akan terjadi sejak awal pertengkaran kedua orang tua
nya,hal ini membuat ambivalen antara Lily dengan kedua orangtua nya. Lily ,anak yang
apatis dengan masa depan nya,ia sudah sejak lama memutuskan mengikuti papa nya,papa nya
lebih memiliki fasilitas dan sarana yang lebih memadai daripada mama nya.

“aku ikut papa.”


***

Bandung,20 desember 2008

Harsa yang di punya Lily yang sudah hirap begitu saja bagai dore yang menhisap
apapun yang jatuh ke dalam nya ,anak yang kalis dan pilon yang sekarang ditutupi rasa pedar
dari masa lalunya.

“Lily terima coklat aku dong”

“sayang Lily terima surat cinta aku dong”

Seruan itu sudah menjadi sarapan sehari-hari Lily,banyak remaja yang dewana akan
anindya yang dimiliki Lily,ia sekarang tumbuh menjadi remaja yang bisa di katakan
“anindita”,sejak kejadian tujuh tahun lalu,perempuan yang berumur genap 15 tahun itu menjadi
lebih sering aktif di sekolah bahkan bisa tidak pulang ke rumah nya sendiri

Sekarang ia sedang asyik memutar benda kubus yang memiliki warna yang berbeda
setiap sisi nya dan mungkin ini akan menjadi hobi baru nya setelah basket,saat tersisa satu
gerakan lagi untuk menyelesaikan benda kubus itu tiba-tiba ada suara dari arah barat
membuyarkan fokus nya,itu dia satu satu nya teman dekat Lily,Bima namanya.

“eh kok lo malah di sini sih?,kan sekarang bakal latihan basket buat perlombaan basket tuh
orang-orang pada nyariin lo ,kan lo kapten basket nya”

“oh iya lupa gw,duluan ya”

Remaja itu mulai beranjak dari tempat duduk nya dan mulai memasuki lapangan,sorak-
sorakan dari penonton sudah terdengar dan semakin membesar membuat perempuan itu
semakin benawat,permainan berjalan dengan baik dengan skor 15-8,membuat tim Lily lebih
unggul 7 poin dari tim lainnya

Genta di sekolah dipukul sebanyak lima kali menandakan tiga puluh menit lagi akan pulang
dengan bersamaan juga ada pengumuman dari kepala sekolah

***

Bandung,8 juli 2010

Pesta sweet seventeen?apa itu?Ia sedari dulu hanya merayakannya dengan neneknya
atau pun Bima ,namun nenek sudah tiada dua tahun lalu dan Bima tidak sedekat itu lagi kepada
lily seperti dulu,gadis yang hari ini akan genap 17 tahun itu akan merayakan kelahirannya
sendiri ke Bali selama 3 hari lama nya.

Cahaya baskara mulai risak ,membangunkan manusia dibumi untuk memulai aktivitasnya.
perempuan yang sudah genap 17 tahun itu sudah ada di dalam pesawat yang akan lepas landas
dari daratan menuju ketinggian 36.000 kaki dari permukaan bumi yang akan memakan waktu
kurang lebih satu jam empat puluh menit.Lily memiliki villa peningalan dari umbu nya
disana,villa itu akan menjadi tempat tinggal nya beberapa hari kedepan.

***

“mbak,ini kunci villa nya ya”

“ah iya,makasih ya pak”

“oh ya mbak , jangan mematikan lampu di lorong depan dan gudang belakang ya!”

‘aneh’ ucap batin Lily,tapi karena ini adalah liburan nya Lily tidak mau pusing akan hal itu.

Remaja yang sudah legal untuk membuat kartu tanda penduduk itu mulai mengeluarkan
barang nya dari bagasi mobil dan mulai memasuki kamar utama yang paling megah di villa itu.
Sesuai perintah penjaga villa tadi untuk tetap membiarkan lampu menyala walau nabastala
masih terang

Tak lupa di saat perjalanan ke villa tadi Lily sempat membeli kue redvelvet cheese cake
kesukaannya,sedari tadi Lily bersenandika tentang diri nya yang sudah 17 tahun .

“ah tidak terasa bukan kamu sudah 17 tahun,aku tidak menyangka kita bisa melewati ini
semua,terimakasih kamu masih bertahan sama aku,aku tidak tahu berapa lama lagi aku di beri
waktu oleh Tuhan tapi aku yakin kamu dan aku bisa melewati semua ini”

Hingga tak terasa baskara mulai mundur dari pangung tempatnya bersinar,Lily
mengayunkan kaki nya enggan berpindah tempat.Di kesunyian malam hari ,gadis itu harus
mulai mengadaptasi diri nya dengan lingkungan baru di temani suara serangga malam
hari,gadis semampai itu mulai beranjak dari tempat nyamanya ,berkeliling dengan kaki
telanjang

“sepertinya nenek dulu seorang seniman,banyak sekali barang antik disini”

Hachiuuuu…

“banyak sekali debu disini seperti tiidak pernah tersentuh peradaban dunia saja,dimana sapu
nya ya?”

Gadis berparas anindya itu mulai mencari sapu di seluruh sudut lorong

“ah mungkin ada di gudang belakang”

Lily mulai memberanikan diri nya untuk mendatangi gudang belakang,alangkah terkejutnya
ia saat melihat pintu gudang sudah terbuka,seperti ada yang menyambutnya dan tahu bahwa ia
akan datang.

“bagaimana mungkin pintu gudang ini terbuka?aku bahkan belum memegang gagang pintu nya
sama sekali”
Lily dengan perlahan masuk ke gudang mencari barang tujuannya tadi

“ah ini dia ,untung aja ketemu!”

Baru saja berjalan dua langkah,tiba-tiba pintu gudang tertutup dengan sangat kencang
dengan angin yang bergemuruh masuk di sela-sela jendela

Lily melihat ada bayangan sosok lelaki berambut agak ikal bersembunyi di balik jamanikaa
yang terbuat dari bambu di sudut gudang,lelaki itu berjalan dengan perlahan menghampiri lily
yang termangu.

“tak perlu takut gadis manis,perkenalkan nama ku arkhan”

Lily semakin kebingungan,bagaimana bisa lelaki yang berada dihadapannya ini berasal dari
gudang

“omong-omong lelaki ini tampan juga ,lihatlah rahang nya yang tegas,alis nya yang tebal,pupil
mata hitam-kecoklatan”batin lily

“eh mengapa kau diam saja?aku ini orang baik baik lho,dan gudang ini…ceritanya panjang jika
aku ceritakan,tapi mulai sekarang aku akan menjadi teman mu”

Gadis itu masih terdiam,ia masih terbelenggu akan kekagumannya sediri tapi ia tetap
curiga dan berjaga-jaga memegang sapu ,mengambil ancang-ancang jika orang ini punya niat
jahat terhadap diri nya,hingga 10 detik kemudian ia mulai memberanikan diri untuk membuka
suara nya.

“huh bagaima orang asing seperti mu bisa langsung menjadi teman ku,cepat katakan apa mau
mu? ”gadis itu berbicara dengan nada yang mengebu-gebu

“santai dulu dong,masa udah cantik suka marah marah,nanti cepat tua lho”ucap arkhan sambil
ketawa kecil

“mengapa kau sendirian,nenek kemana?”melihat keterdiaman lily membuat lelaki itu paham ada
kesalah pahaman di antara mereka.

“nenek kan yang punya rumah ini,sudah lama aku tidak melihat nya”

“ah begitu,nenek sudah meningal dua tahun lalu,nenek meningal karena ada komplikasi ulu
hati”

Sepanjang malam itu mereka bercakap-cakap hingga lupa waktu,malam itu juga lily merasa
hasra yang tadi nya gata dikembalikan begitu saja dalam satu malam.

***

Bali,12 juli 2010


Sepertinya Lily terlalu menikmati menikmati liburan nya atau mungkin karena teman baru
nya?hingga ia tak sadar hari pulang nya telah tiba.

Tinggg…bunyi nontifikasi telepon gengam lily

*hari ini adalah jadwal penerbangan anda rute bali-jakarta pukul 18.00*

Gadis itu jelas mengetahui apa yang ia baca,tapi gadis itu seolah-olah tidak peduli.Ia terlalu
menikmati kehidupan baru nya disini,namun apa boleh buat nasi telah menjadi bubur,tiket yang
sudah di beli tidak bisa di batalkan dan dia tidak mungkin membuang uang yang sudah ia
bayarkan untuk menduduki kursi business-class.

Satu hal yang ia ingat adalah arkhan-teman baru nya,gadis itu tidak mau tau arkhan harus
pulang bersama nya,ia bahkan memesan lagi tiket pesawat seharga Rp. 30.000.000,00.Lily
bergerak cepat,ia melompat dari kasurnya untuk ke gudang tempat lelaki itu bersantai dengan
satu tujuan yaitu membujuk lelaki itu untuk pulang bersama nya.

Tok ..tok…tok

Lily masuk dengan perlahan dengan satu tarikan napas ia berkata;

“arkhan,mau kah-“

Belum sampai 3 kata,lelaki itu sudah duluan memotong perkataanya nya

“aku tau kau butuh sandaran,berceritalah kepada ku lily,tak perlu takut aku adalah temanmu”

Lily temangu-mangu,sedetik kemudian mata nya berkaca kaca derai air mata tak bisa
terhentikan.lelaki itu membuka tangan nya dengan lebar menarik lily kepelukan nya sambil
membisikan sesuatu

“lily aku tahu kau sudah mengalami banyak masalah di hidup mu,bukan berarti kau harus
menyerah begitu saja atau memendam nya bukan?ingat lily ,aku akan selalu ada di samping
mu,kau mau bercerita?”

Hanya suara sesengukkan Lily yang arkhan dapat kan

“baik,kau tak perlu cerita cukup menangis sepuas yang kau inginkan”

Gadis itu terus menangis selama tiga puluh menit sampai muka nya memerah,jika dilihat
keduanya terlihat seperti kedua insan yang sedang di mabuk cinta setelah bertengkar lalu
saling menyalahkan diri namun pada akhirnya kembali bersatu.

“sudahlah muka mu terlihat seperti bayi babi yang menangis”ucap arkhan dengan jahil

Lily menangis semakin kecang

“Cup.. cup.. cup.. sudah menangis nya ,sekarang tolong lanjutkan apa yang ingin kau
sampaikan tadi”ucap lelaki itu sambil menyeka air mata Lily dengan lembut.
Perlahan-lahan Lily mulai menenangkan diri nya,mencoba mengingat apa yang tadi ia ingin
sampaikan,gadis itu terlalu larut akan kesedihan mengingat masa lalu nya.

“mau kah kau ikut denganku untuk pulang?”

“jawaban ku tentang pertanyaan mu boleh saja,asal setelah pulang kau harus pergi ke psikiater”

“baiklah apapun itu asal kau ikut bersama ku”

Di saat itu Lily merasa mempunyai alasan untuk tetap hidup.sandaran yang tidak pernah di
berikan orang lain,di berikan dari orang yang tidak pernah di duga dirinya akan menjadi tempat
bersandar nya,tempat dimana diri nya merasa aman.

***

Jakarta,16 juli 2010

Hari ini adalah hari dimana Lily bertemu dengan psikiater,sejak kemarin gadis itu selalu
cemas mengenai hal ini tapi arkhan selalu menenangkan nya.Tepat pukul 12.00 Lily mengambil
kunci mobil jeep kesayangan nya,menempatkan diri nya di kursi samping kursi pengemudi di
temani arkhan,dimobil mereka bercanda gurau terlihat normal dan sangat sempurna sambil
menikmaati nabastala yang sangat cerah.

Sesampai nya di rumah sakit gadis itu langsung menemui administrasi untuk mengambil
kupon antrean,rupannya Lily adalah pasien kedua.Sepanjang perjalanan arkhan tak pernah
melepaskan jemari gadis itu,mencoba mengalurkan kehangatan untuk meredakan ketakutan
nya,Hingga pada waktu nya Lily di panggil,gadis itu berdiri dengan ragu-ragu,hingga akhirnya
arkhan menemani nya sampai pintu ruangan psikiater

“ayo masuk Li,lakukan semua nya dengan tenang jangan terburu-buru”

“aku takut arkhan”

“gaada yang perlu di takutin,aku bakal nungguin kamu di depan sini”

Tanpa menunggu lama lagi,lily langsung masuk ke ruangan psikiater dengan nuansa
putih.Lily bercerita segalanya dimulai dari keluarga nya hingga bercerita tentang arkhan.Hingga
pada akhirnya sesi tiga jam setengah itu selesai,gadis itu mengakhirinya dengan perasaan
lega,benar kata arkhan,gaada yang perlu di takutin.

“baik mbak lily,saya akan memberi anda tiga resep obat dan resep obat ini bisa di tebus lewat
apotek sebelah rumah sakit ya mbak,dan tolong di minum ini secara rutin”

Gadis itu keluar dengan perasaan bahagia seperti setengah dari beban di punggung nya di
buang ke palung mariana.arkhan menanti dengan senyum tanpa aba-aba lily langsung
melompat memeluk arkhan.

“tuh kan apa aku bilang,semuannya akan berjalan dengan baik”


“iya iya,ayo sekarang temani aku menebus resep obat ini”

***

Sengat matahari mulai menyinsing tipis jalanan kota dari larik awan yang
membumbung,dunia seakan milik berdua,tidak mengenal waktu dan manusia,hidup terus
berjalan apapun yang terjadi.menghabiskan waktu bersama orang yang kita cintai memang
terasa indah andai saja ada mesin pembeku waktu.

Tak terasa,mobil yang dikendarai arkhan telah sampai di garasi rumah.lelaki itu mulai
memakirkan mobil nya lalu membukakan pintu mobil untuk tuan puteri.

“silahkan yang mulia tuan putri” ucap lelaki itu sambil memperagakan sikap pengawal yang ada
di kerajaan.

“oh terimakasih pengawalku yang tampan”ucap lily sambil mengedipkan matannya

arkhan mengambilkan minum untuk gadis itu karena ia tau sebentar lagi jam gadis berdarah
campuran bali-jawa untuk minum obat.

“Lily cepatlah kemari,ini waktu nya kau minum obat”

“iya aku datang”

“inget ya kesehatan mental itu penting”

“iya iya,udah mana sini aku minum obat nya”

Rasa pening dan kantuk secara tiba menyerang sistem saraf otak Lily,membuatnya pergi ke
kamar dengan sempoyongan tanpa tau arah,gadis itu tak ingin kejadian ini terulang
kembali,kejadian dimana cahaya-nya hilang ditelan kegelapan setelah Lily bangun.Waktu tidur
yang menghabiskan tujuh jam lamanya itu sudah cukup untuk ia memulihkan tenaga
nya,mencari lelaki itu di setiap ruangan,tapi tak pernah muncul kembali.

***

betapa bodoh nya aku,meminum obat itu dan tidak pernah menemukan diri nya lagi,andai
waktu bisa di putar kembali ,tak kan pernah ku sentuh sedikit pun pil kesengsaraan itu.

Setelah kejadian itu Arkhan tidak pernah kembali ke hadapannya lagi,gadis itu memang
sembuh dari ganguan kesehatan mentalnya tapi ia kehilanggan satu-satu nya cahaya di hidup
nya,ia kembali redup seperti malam dimana penuh teriakan amarah dari pertengkaran kedua
orang tua nya.

Lily dan Arkhan adalah insan yang lebih dari teman dan juga lebih dari kekasih,mereka
saling terbalut dalam melodi yang mereka buat sendiri tanpa mempedulikan orang lain saling
melengkapi satu sama lain dan tak kan pernah terpisah selamanya.
Lily yang awalnya penuh dengan emosi dan amarah kehidupan orang tua nya,nenek nya
yang meningalkan nya hingga kehidupan sosial yang ia jalani tidak terlalu baik,ia selalu di
dekati hanya karena orang itu hanya mau memanfaatkan nya saja ataupun demi popularitas
semata.Hanya bima teman yang setia kepada nya itupun hanya bertahan sebentar dan tentang
diri nya yang ingin pergi ke psikiater tapi takut di hakimi orang sekitarnya karena stigma
masyarakat yang akan menganggap diri nya sebagai orang gila.Hingga ia lelah dengan semua
ini dan membuat kehidupan yang ia inginkan sendiri dalam dunia nya sendiri.

“arkhan,bisa kah kau membawaku ketempat mu?tempat dimana hanya ada kau dan aku di
sana,disini terasa sesak”

Arkhan adalah hadiah terindah dari Tuhan untuk diri nya.Menambah secerca warna dan
harapan di hidup nya.

“sedikit lagi aku bisa mengapai mu,jangan lepasakan jemari ku, bisakah kau gengam lebih erat
seperti yang kau lakukan waktu itu?”

***

Kabar dukacita datang dari jalan sudirman rumah sakit santimelaya ,seorang gadis berumur 21
tahun meningal, nekat menjatuhkan diri nya dari jendela lantai 5 gedung rumah sakit di duga
gadis tersebut mengidap ganguan jiwa dan sebelum nya sudah ada beberapa percobaan bunuh
diri yang di lakukan gadis ini dilihat dari siletan yang ada di pergelangan tangan nya.saat ini
identitas nya masih belum ditemukan.

Skizofrenia adalah gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang. Gangguan ini
menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi/waham, kekacauan berpikir dan
perubahan perilaku.Gejala tersebut merupakan gejala dari psikosis, yaitu kondisi dimana
penderitanya kesulitan membedakan kenyataan dengan pikirannya sendiri.Skizofrenia dapat
dikurangi dengan terapi. Sehingga ODS (Orang Dalam Skizofrenia) dapat menjalani kehidupan
sehari-hari secara berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai