Anda di halaman 1dari 7

“Bagaimana sekolahmu?

Aman dengan apa yang kamu yang


kamu pilih?” Tanya Jona – papi dari seorang laki-laki bernama
Raje .
“Nyaman,pi”.
Sang papi tersenyum lebar. Pria itu menatap bangga kepada
anaknya karena jurusan yang dipilih nya sangat tidak biasa
untuk seorang laki-laki. Jurusan IPA.
“Organisasi sekolah, bagaimana?”
Raje menarik napasnya “Ya, seperti biasa”.
“Ya asalkan sekolah mu ga keganggu, papi mah ga
Masalah”, kata Jona. Matanya terfokus pada berita di televise.
“Anak mami baru pulang ya?” alena – maminya,
Yang baru datang dengan membawa cookies baru matang.
“Ya mi, tadi habis rapat osis” jawab raje
“pacar kamu yang pinter masak itu sekolah dimana
Sayang?” Tanya elena pada anaknya.
“ btw mi, udah jadi mantan dan raje udah lost cantact sama
Dia jadi Raje gatau dia sekolah dimana sekarang”. Ujar raje
“ padahal mami kangen banget sama dia, mami kangen shopping
sama dia bikin kue bareng dia”, kata mami
“udah lah mi ga usah bahas dia lagi, aku mau tidur ma cape banget
tadi debat pas rapat “ pungkas raje lalu pergi ke kamarnya.

Raje alexander gionino putra, siswa kelas dua yang mengambil jurusan
IPA di sebuah sekolah popular di kotanya. Tidak ada salahnya jadi anak
IPA, walau sebagian besar orang berpendapat, laki-laki kok jadi dokter?
Biasanya laki-laki itu jadi polisi, tentara atau ga kejaksaan. Tapi Raje
tidak peduli omongan orang karena baginya kesuksesan tidak diukur dari
jurusan yang dipilih pada semasa SMA tapi karena tekad dan
ketekunannya. Jadi untuk apa mendengar omongan orang lain yang
kerap menjadi racun?.

“Bro, ntar rapat di labor pukul 1.00 siang” teriak seseorang ketika
raje sedang berbicara pada guru kimia di depan lokalnya.
“oke kar, ntar gue gabung ke sana”.
Raje pun menuju ke labor untuk mengikuti rapat tersebut dilantai
satu.
Ruri cheisya ketlovly johnshon mengamati mading didepan ruang guru.
Disana tertera brosur penerimaan calon anggota osis yang akan dimulai
tiga hari lagi. Ruri adalah siswi baru disekolah itu, ia sempat menunda
SMA nya karena ingin membantu mamanya di jkarta untuk mengurusi
toko kue nya.
Ruri mendengar HP nya berbunyi. Ia mengeluarkan hpnya tersebut
dan mendapati notifikasi dari instragram
jung jaehyun is now following you
“ Ilih palingan akun fake”, gumam Ruri. Namun karena penasaran ia
pun membuka notifikasinya. Disana tertera centang biru dan folls nya
sudah sampai jutaan.
“ eh sumpah, demi apa ini serius kah?”, teriak ruri, sampe lupa ia
sedang berada di area sekolah. Beberapa orang melihatnya. Ia pun
tersenyum sambil menahan malu.
“o, iya kan gue semalam begadang pas dia open follback!”.wajah Ruri
semringah, dan segera mengirimi jaehyun pesan.

Ruri menarik dan membuang napasnya. Ia langsung memalingkan


wajah saat melihat keberadaan Raje. Oke, Ruri memang tahu Reja sama
SMA dengannya, tetapi dia tidak pernah tau bahwa Reja sama jurusan
dengannya. Tanpa sadar dia menghela napas lega. Ia bersyukur mereka
tidak satu angkatan. Seandai kan iya sudah pasti ada peluang untuk
kembali bertemu dengan raje semakin besar.
“ apa kabar, Ri?” Tanya Raje, laki-laki itu menatap nya dengan
sebuah senyum yang selalu dirindukan oleh Ruri.
“baik kok”, jawab Ruri datar.
“ Mami nanyain kamu, katanya dia kangen masak sama belanja
dengan kamu, kapan-kapan mampir ya Ri, demi Mami”.
“kita bahas nanti aja ya Je, aku ada kelas pagi ini, aku duluan” jawab
Ruri lalu meninggalkan raje ditaman.

“Xa, gue ketemu lagi sama dia,” jerit Ruri ,lalu ia rebahan di kamar
nya. Sementara Alexa hanya tertawa melihat Ruri yang sedang
menangis.
Ruri memang seperti itu, ia selalu tampak ceria seakan tidak pernah
mengalami hal buruk dalam hidupnya. Namun, pada beberapa waktu,
Ruri menjadi orang yang sering menangis yang pernah alexa liat. Wajah
ceria hanya topeng. Alexa tau Ruri tidak sekuat itu.
“ rusak deh Xa, move on gue”.
“makanya sayang, kalau masih suka ngapa minta putus.”
Ruri cemberut. “ yakan, gue piker dia masih suka sma lo, makanya gue
putusin. Gue kan, gak mau nyiksa perasaan orang. Lagian dia dulu juga
jarang komunikasi sama gue. Ga kayak pas sama lo”.
Alexa menghela napasnya, ia melempar kulit kuaci pada Ruri.
“ makanya jangan suka ambil keputusan sepihak. Suka ovt, sih. Lagian
yang ngakhirin hubungan gue ma Raje tu kan Raje sendiri.”
Ruri terkesiap, ia bangkit dari tidurnya “Masa?”
“iyaaa, ngapain jug ague bohong?, pi perasaan udah pernah deh gue
ceritain ke lo, dasar pelupa.”
Gadis itu menenggelamkan wajahnya kedalam bantal.”bodo ah,intinya
kan, udah putus. Bubar ,gerak.”
“dih serah lu deh Ri, intinya lu jangan sering ovt karna itu bisa jadi
racun dalam hidup lo.” Timpal Alexa

“Miii…… bang raje pulang!” teriak anak perempuan berusia 8 tahun,


namanya Azalea, satu-satunya adik perempuan Raje.
“eh, Lea gaboleh teriak- teriak sayang. Anak gadis ga baik teriak-
teriak gitu”,omel Alena. Ia datang menghampiri anaknya diruang tamu.
“Tapi kata oma, Mmai dulu suka teriak-teriak,” kata Azalea dengan
cengar-cengir. Raje pun terkekeh.
“husssst….. udah, sana kamu ke kamar belajar sama kak Xavier”
“Iya deh iya”, jawab Azalea sambil menuju kekamarnya.
Alena menatap anak laki-lakinya yang sudah berusia dua delapan belas
tahun itu.
“Mi, aku tadi ketemu Ruri disekolah”, kata Raje. Ia adalah tipe anak
yang selalu menceritakan semua hal kepada maminya. Berbeda dengan
papi nya yang tertutup, Raje mewarisi sifat mami nya yang terbuka.
Meski, kadang-kadang sang Mami menyebut anak nya kurang peka.
“Oh,ya? Kalian 1 sekolah dong?”
“ya….”.

Nama siswa siswi yang lolos menjadi calon osis


1. Audrey margareth simbolon
2. Xander Fernandez mahardika putra
3. Baskara putra agung wijaksono
4. Ruri cheisya ketlovly johnshon
5. ……..

Ruri menghentikan pandangannya yang mnelusuri nama di deretan


brosur pengumuman, yang diposting di instragram osis SMA 1
SUMBAR tiga puluh menit yang lalu. Mulut masih terbuka akibat
terkejut nama nya masuk ke osis yang dipilih tahun ajaran ini.

Flashback....
“ kamu suka baca novel?” Tanya Raje saat mereka menuju toko
buku didalam mall.
“suka”
“suka genre apa?”
“romansa, fantasi, teenlit, semua genre sih, itu keren apalagi
fantasi ,ya”.
“kamu kapan ulang tahun?”
Ruri mengerutkan keningnya, mereka tiba di depan toko buku. “tiga
bulan yang lalu”.
“yah, telat dong ya. Selamat ulang tahun”.
Ruri terkikik geli, muka Reja keliatan konyol pada sangat ia
mengucapkan selamat ulang tahun pada Ruri.
“makasih,ya”.
“Doanya semoga kamu mau jadi pacarku,”kata raje. Pipi Ruri
merona merah. Raje membuatnya malu sekaligus gemas.
“haha…., aminin aja deh “.
Lalu mereka bernyanyi di mobil
My shadow’s dancing
Without you for the first time
My heart is hoping
You’ll walk right in tonight
Tell me there are things that you regret
Cause if I’m being honest

Anda mungkin juga menyukai