Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MERINGKAS NOVEL

“ 00.00 ”

DISUSUN OLEH :
1. Avenatania Rafifa
2. Canda Aurellia
3. Salsa Iriani

XII MIPA 3

GURU PEMBIMBING :
Bapak Abdul Latief, S. Pd

SMAN 6 JAKARTA SELATAN


Jl. Mahakam No.2, RT.11/RW.7, Kramat Pela, Kec. Kby. Baru,
Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
Telp. (021) 7208762. Fak (021) 7208762
Identitas Buku :

◖Judul Buku : 00.00


◖Penulis : Ameylia Falensia
◖Tahun Terbit : 2021
◖Penerbit : Loveable
◖Tebal Halaman : 280
◖Ukuran Buku : 19cm x 13cm
◖ISBN : 9786233100298
◖Alih Bahasa : Wirawinata Nur Ni
◖Harga : Rp 80.000
◖Genre : Romansa
I. ORIENTASI

Novel ’00.00’ bercerita tentang seorang perempuan bernama Lengkara Putri


Langit atau kerap disapa Kara. Kehidupan Kara berubah menjadi kacau setelah
Erik, ayahnya menikah lagi dengan seorang janda anak satu. Kebahagiaan Kara
perlahan terhapuskan satu per satu.

Rumah yang tadinya menjadi tempat pulang paling nyaman kini sudah tak
dirasakan lagi. Kehadiran saudara tiri membuat kebahagiaan Kara menjadi
sebuah kesengsaraan.

Lengkara Putri Langit mengusap kedua lengannya yang terasa ngilu akibat
dinginnya hembusan angin malam. Udara dingin seperti menusuk ke dalam
tulangnya, apalagi saat rintik hujan mengenai permukaan kulitnya.

Rambutnya yang terurai panjang terlihat begitu lepek akibat terkena cipratan
air hujan. Ia pun menyisir rambutnya yang berantakan, karena tadi sempat
berlari dari toko buku menggunakan jari-jemarinya. Malam itu, Lengkara
berdiri sendirian di depan toko di pinggir jalan yang sudah tutup. Ia baru pulang
dari toko buku tersebut untuk mencari bahan referensi tugasnya.

II. KOMPLIKASI

Gadis itu berkali-kali mencoba memesan taksi online menggunakan aplikasi,


tetapi sama sekali tidak ada yang menerima permintaannya akibat hujan yang
sangat deras dan waktu sudah menunjukkan larut malam. Lengkara pun
menyerah dan memberanikan diri untuk menghubungi kontak yang ada di
ponselnya.

Ia mengirimkan pesan kepada Kak Aslan untuk menjemputnya di kafe dekat


toko buku. Namun, Kak Aslan menyuruhnya untuk pulang sendiri, karena ia
juga punya kesibukan. Ia kemudian mencoba meminta tolong Masnaka untuk
menjemputnya di kafe yang sering mereka datangi. Namun, Masnaka juga
mengatakan bahwa ia sedang sibuk.

Lengkara sempat mengatakan bahwa ia merasa takut, tetapi Masnaka berkata


supaya ia jangan berlebihan dan menyuruhnya pulang sendiri. Lengkara
kemudian mencoba untuk menghubungi Geo, tetapi Geo juga sedang ada
kesibukan. Harapan terakhirnya adalah Sekala, tetapi ia tidak mendapat jawaban
dari lelaki itu.

Sepuluh menit sudah ia berdiri di sana, dan tidak ada satu pun orang yang
menjemputnya. Tubuh gadis itu mulai menggigil akibat hawa udara malam itu
semakin dingin. La pun melirik ke jam tangan anti air yang terpasang di
lengannya. Lima menit lagi waktu akan menunjukkan pukul 00.00, ia pun
menghela napas perlahan.Saking dinginnya, bahkan hembusan napas hangat
membentuk asap tipis yang keluar dari mulutnya.

Mata gadis itu pun terus melihat sekitar, mencari transportasi apa yang kira-
kira dapat ia tumpangi untuk pulang. Matanya memicing saat melihat satu taksi
datang dari kejauhan di seberang jalan.Gadis itu pun segera bergerak keluar
sedikit dari tempat berteduhnya untuk memanggil taksi itu dengan mengangkat
tangannya tinggi-tinggi. Lengkara menghela napas lega saat taksi itu berhenti di
seberang jalan. La pun tersenyum tipis dan memakai tudung hoodie-nya.
Lengkara pun menyebrang jalan malam itu, tepat pukul 00.00.

Tak lama kemudian, grup chat SMA Crinay Jaya yang memiliki total anggota
kurang lebih seribu orang gempar dengan sebuah berita. Seseorang mengatakan
bahwa ada kecelakaan di dekat rumahnya tepat tengah malam. Banyak orang
yang mempertanyakan kronologi kecelakaan tersebut. Masnaka juga ikut
menanyakan lokasi kecelakaan tersebut.

Kecelakaan itu terjadi di simpang empat depan Kafe Serein. Geo yang
membaca pesan itu langsung menanyakan apakah kabar itu sudah terbukti
benar. Masnaka yang membaca pesan itu langsung meremas ponsel di
tangannya tanpa sadar, jantungnya berpacu begitu cepat.

Tangannya yang lain pun meremas dadanya yang terasa sesak itu dengan
kuat. Pesan yang masuk di dalam grup sekolah itu membuatnya kembali fokus
melihatnya. Ada kabar terbaru bahwa ada korban jiwa dari kecelakaan tersebut.
Seorang gadis, anak SMA, berambut hitam panjang.
Membaca pesan itu, Masnaka segera berlari keluar rumah, ia tidak membawa
apapun selain ponsel dan kunci mobilnya. Ia juga tak peduli dengan pengendara
lain yang mengklakson-nya akibat ia mengendarai mobilnya secara ugal-ugalan
di tengah hujan yang sangat deras itu. “Kar… itu bukan lo kan?”

III. KLIMAKS

Lengkara Putri Langit, seorang gadis remaja dengan semua masalahnya.


Keluarganya yang hancur menjadi awal permasalahan dalam hidup Lengkara.
Orang tua Lengkara bercerai, sehingga tak ada lagi dukungan dan rasa hangat
yang ia terima seperti dulu.

Lengkara pun tinggal bersama sang ayah. Ayahnya memutuskan untuk


menikah lagi dengan seorang janda yang sudah memiliki anak. Jadi, ia tinggal
bersama-sama dengan saudara tirinya. Keluarganya sekarang terlihat utuh,
tetapi kenyataannya tidak semanis yang kelihatannya.

Saudara tiri Lengkara tidak menerima dirinya sebagai saudara, malahan ia


menjadi orang yang merenggut semua kebahagiaan Lengkara. Hampir semua
kebahagiaan yang tersisa di hidupnya, direnggut oleh saudaranya itu. Mulai
dengan merebut perhatian ayahnya, mengadu domba dirinya dengan ayahnya,
mengganggunya saat di sekolah, hingga merebut sahabat dan pacar Lengkara.

Rasanya, seluruh kehidupan Lengkara sudah diusik. Kehidupan bagi


Lengkara adalah suatu hal yang sangat keras dan sulit untuk dijalani. Lengkara
seperti tak diberi kekuatan lagi untuk menghadapi hidup. Dia terlalu kecil untuk
menghadapi dunia yang sangat luas. Dia terlalu lemah untuk menghadapi
masalah yang sangat berat. Kekerasan demi kekerasan begitu terasa.

Harapan orang tua Lengkara yang sangat besar itu dibebankan begitu saja
kepada dirinya. Ekspektasi demi ekspektasi yang tinggi dipasrahkan kepadanya.
Mimpi yang sangat luar biasa mereka titipkan kepada Lengkara. Gadis ini tak
sekuat itu untuk menerima semua beban yang mereka berikan. Lengkara selalu
melakukan yang terbaik yang ia bisa. Namun, tetap saja hal itu masih kurang di
mata sang ayah. Lengkara tidak pernah menerima apresiasi sekecil apapun.

Contohnya, ketika ia berhasil mendapat nilai tertinggi di kelasnya berkat


usaha belajarnya yang sangat keras, itu masih belum cukup bagi sang ayah,
karena nilai yang didapatkan Lengkara bukan nilai yang sempurna. Merasa
takut dan merasa tidak tenang ketika tidur sendiri sudah ia rasakan sejak kecil.
Waktu tidurnya selalu diganggu.

Entah itu karena dipaksa untuk belajar dengan ditarik paksa atau diguyur air.
Ditambah lagi dengan masalah yang terjadi di sekolahnya. Saudara tiri
Lengkara yang bernama Nilam menyebarkan tuduhan palsu tentang Lengkara.
Nilam mengatakan kepada gurunya bahwa Lengkara adalah sosok yang sudah
mengaktifkan tugas yang dikerjakannya untuk seleksi mengikuti olimpiade.
Hari-hari selanjutnya, Nilam terus mengganggu kehidupan Lengkara.

IV. RESOLUSI

Karya terbaik Tuhan favoritku. Perempuan paling cantik yang pernah aku
temui setelah Bunda. Aku yakin kalau kamu baca ini, itu artinya kamu udah tau
semua apa yang terjadi.

Maaf, ya, aku gak berani jujur dan malah main surat-suratan kayak gini.

Aku sepengecut itu, Kar. Segala hal yang berhubungan dengan kamu
membuat aku menjadi seorang pengecut. Aku gak pernah berani mengambil
keputusan karena takut apa yang akan terjadi kedepannya. Pada akhirnya, aku
emang gak pernah berada di posisi yang tepat buat jagain kamu.

Tapi, kamu harus tau, Kar. Saat aku bilang aku cinta kamu dan ingin buat
kamu bahagia, aku gak pernah main-main. Bahkan ketika Bunda udah rela buat
ngelepas aku, malah aku yang gak rela karena kamu belum lepas dari papa
kamu. Aku bertekad untuk hidup lebih lama sampai masalah kamu selesai.

Saat membaca surat ini, kamu harusnya bangga, sayang. Kamu yang jadi satu-
satunya alasan aku berjuang sampai detik terakhir nanti.

Sekarang di sana udah tahun berapa?


Udah berapa kali kamu ngunjungin aku?
Kamu masih suka milkshake vanilla gak?
Babo sekarang udah ada pasangan?
Oh iya, password Instagram aku tanggal ulang tahun kamu. Aku rasa... kamu
punya hak atas akun itu, berhubung semua postingan-nya itu sebagian besar
sosok kamu. Yang terpenting, kamu sekarang bahagia, kan? Bahagia, ya, karena
dari awal cuma itu tujuan aku. Saat kamu baca surat ini, aku bisa mastiin kalo
kamu udah aman. Jadi jangan sedih lagi.
Karena kamu pantas untuk bahagia.

Laki-laki yang mencintaimu,


Masnaka Restu Putra.

V. KODA

Kalau aku bisa sembuh, kita akan menikah dan hidup bahagia. Aku akan
membawamu ke taman bunga tiap minggu, lalu memotretmu. Aku ingin
memenuhi dinding kamar kita dengan semua foto itu.

Kalau aku tidak mati, aku akan datang dan menemukanmu kembali. Aku akan
hidup dan mencarimu bahkan hingga ke ujung dunia. Meski nanti aku
melupakanmu, meski nanti ragaku sudah tak utuh lagi, pada akhirnya, aku akan
tetap datang kepadamu.

Meski semesta menolak, meski semesta menentang, aku akan melawan.


Tapi, kalau seandainya aku mati, pesan aku cuma satu. Jangan terburu-buru
lupain aku, ya, Kar. Aku mau egois sebentar aja. Aku mau tinggal di ingatan
kamu lebih lama lagi.
Cukup nikmati tiap detiknya sebelum perasaan kamu ke aku benar-benar hilang
sepenuhnya.

Analisis Struktur Novel


STRUKTUR ISI
1. Judul 00.00
2. Orientasi Seorang perempuan bernama Lengkara Putri
Langit atau kerap disapa Kara.Kehidupan
Kara berubah menjadi kacau setelah Erik,
ayahnya menikah lagi dengan seorang janda
anak satu.Kebahagiaan Kara perlahan
terhapuskan satu per satu.

Rumah yang tadinya menjadi tempat pulang


paling nyaman kini sudah tak dirasakan
lagi.Kehadiran saudara tiri membuat
kebahagiaan Kara menjadi sebuah
kesengsaraan.
3. Komplikasi Gadis itu berkali-kali mencoba memesan
taksi online menggunakan aplikasi, tetapi
sama sekali tidak ada yang menerima
permintaannya akibat hujan yang sangat
deras dan waktu sudah menunjukkan larut
malam. Lengkara pun menyerah dan
memberanikan diri untuk menghubungi
kontak yang ada di ponselnya.
4. Klimaks Lengkara Putri Langit, seorang gadis remaja
dengan semua masalahnya. Keluarganya
yang hancur menjadi awal permasalahan
dalam hidup Lengkara. Orang tua Lengkara
bercerai, sehingga tak ada lagi dukungan dan
rasa hangat yang ia terima seperti dulu.

5. Resolusi Karya terbaik Tuhan favoritku.


Perempuan paling cantik yang pernah
aku temui setelah Bunda. Aku yakin
kalau kamu baca ini, itu artinya kamu
udah tau semua apa yang terjadi.

Maaf, ya, aku gak berani jujur dan


malah main surat-suratan kayak gini.

Aku sepengecut itu, Kar. Segala hal


yang berhubungan dengan kamu
membuat aku menjadi seorang
pengecut. Aku gak pernah berani
mengambil keputusan karena takut apa
yang akan terjadi kedepannya. Pada
akhirnya, aku emang gak pernah
berada di posisi yang tepat buat jagain
kamu.

6. Koda Kalau aku bisa sembuh, kita akan


menikah dan hidup bahagia. Aku akan
membawamu ke taman bunga tiap
minggu, lalu memotretmu. Aku ingin
memenuhi dinding kamar kita dengan
semua foto itu.

Analisis Unsur Intrinsik


I. Tema Tema utama dari novel “00.00” karya Ameylia
Falensia menceritakan tentang kehidupan yang
menyakitkan dari seorang gadis remaja yang
keluarganya hancur. Susahnya bertahan demi
kehidupan yang lebih baik.

II. Alur Alur dari novel “00.00” karya Ameylia Falensia


adalah alur campuran.
Pada bagian prolog, alur yang digunakan adalah
alur mundur. Dalam cerita, alur yang digunakan
adalah alur maju. Sesekali menggunakan alur
mundur.
III. Latar o Cerita ini berlatar belakang di sekolah,
rumah, dan cafe.
o Latar waktu yang digunakan adalah
pagi, siang, sore dan malam hari.
o Latar suasana adalah tegang, haru,
hingga menyedihkan.

IV. Watak Tokoh Lengkara Putri Langit memiliki sifat


yang baik penyayang, sabar, dan pantang
menyerah. Sosok lengkara dalam setiap
peristiwa selalu mengalami kesengsaraan baik
di sekolah maupun di rumah.

Tokoh Masnaka Restu Putra menjadi kekasih


yang perhatian, penyayang, penyabar dan selalu
ada untuk Lengkara. Masnaka memahami
keadaan Lengkara dengan keluarganya yang
kurang harmonis.

Tokoh Aslan memiliki sifat yang baik dan


penyayang karena dibalik sifat dia yang cuek,
Aslan selalu memberi semangat kepada sang
adik sehabis mendapatkan hukuman dari sang
papa. Ia juga emosional dan tidak sabar.

Tokoh Geo digambarkan sebagai sahabat


Lengkara yang selalu ada di saat Lengkara
dalam keadaan senang dan sedih, selalu
berpihak kepada Lengkara disaat orang
membenci Lengkara.

Tokoh Erik merupakan tokoh yang kejam


karena sikap dia yang temperamental dan suka
melakukan kekerasan. Dalam novel, Lengkara
sering mendapatkan kekerasan kerena dituntut
untuk selalu mendapatkan nilai bagus dan jika
bertengkar dengan nilam Lengkara selalu yang
disalahkan dan akhirnya di hukum.

Tokoh Nilam digambarkan menjadi saudara tiri


Lengkara yang licik dan pembohong, selalu
mengganggu Lengkara saat di rumah maupun di
sekolah.
Nilam memiliki sifat iri sehingga apapun yang
dimiliki lengkara selalu ingin
Nilam miliki juga. Karena sifat iri ini nilam
melakukan hal apapun untuk
mendapatkan keinginanya termasuk menyakiti
Nilam.

V. Klimaks Klimaks dari “00.00” dimulai ketika Lengkara


mengalami sebuah kecelakaan yang
menyebabkan kedua alat penglihatannya
menjadi tidak berfungsi atau buta. Lalu
Masnaka dengan suka rela mendonorkan kedua
matanya kepada Lengkara. Karena Masnaka tau
bahwa dia hidup sudah tidak lama lagi, dia
diam-diam mempunyai penyakit kanker stadium
tiga hingga akhirnya meninggal dunia. Lengkara
merasa tidak ada lagi yang berdiri di
sampingnya. Ia sendirian menghadapi kejamnya
hidup. Keluarga, sahabat, bahkan sampai
Masnaka kekasihnya satu per satu pergi dan
meninggalkan gadis itu sendirian.

VI. Pesan Pesan yang didapatkan dari novel “00.00”


adalah cobalah untuk tetap hidup, walau seberat
apapun hidup itu. Bukan berarti tidak
diperbolehkan untuk menangis. Menangislah
sebentar, lalu segeralah bangkit kembali.

Analisis Unsur Ekstrinsik


I. Adat Istiadat Unsur adat dimana mendapatkan nilai tinggi
yang selalu ada dalam keluarga Lengkara.

Prima terdiam sejenak. "Emangnya mereka


masih maksa lo untuk dapat nilai sempurna
terus, Kar?" tanya Prima hati-hati.

Lengkara kembali menghela napas pelan.


Pandangannya ia alihkan ke papan tulis
berisikan materi pelajaran Fisika.

"Orang tua pasti mau selalu yang sempurna


untuk anaknya," ucap gadis itu dengan tatapan
kosong.

II. Religi Terdapat salah satu paragraf yang berkaitan


dengan unsur religi.
“ Aslan segera memberitahu penyakit yang
diderita Maskana kepada Lengakara. Jelas
Lengara sangat terpukul mendengar berita itu,
tetapi mau bagaimana pun itu rencana Tuhan.
Lengkara tidak bisa berbuat apa apa. Dia
hanya bisa mendoakan Maskana lewat sholat-
nya. ”
III. Budaya Jam beker Lengakara berbunyi tepat pukul
lima pagi. Lengkara pun terbangun setelah itu,
segera mandi dan prepare.

“Aku berangkat ya, ka!” ucap Lengkara

“hm, hati-hati di jalan!” kata Aslan.

Lengkara pun berangkat di antar supir pribadi


ayah nya.

Struktur Kebahasaan
Struktur Kebahasaan Teks/Kalimat

I. Kata ganti orang Aku, Kamu, Dia, Mereka


II. Kalimat Deskripsi Kalimat Deskripsi
Hingga akhirnya pada malam yang
indah,saat cahaya rembulan
menerabas remang jalan,Lengkara
melihat hamparan malam yang indah
III. Dialog “AKU gak mau mati, Kar. Aku masih
pengen hidup." Lengkara
mengangguk kuat sembari mengusap
air mata yang turun di wajah
Masnaka.

"Kalau aku mati, siapa yang bakal


jagain kamu?" tanya Masnaka dengan
napas memburu. "Siapa yang bakal
ngobatin semua luka di wajah kamu?
Siapa yang bakalan usap air mata
kamu?"

Entah sudah yang keberapa kalinya air


mata Lengkara mengalir gara-gara
laki-laki di hadapannya ini. Kedua
tangan gadis itu naik menangkup
wajah Masnaka, lalu mengusap pelan
pipi laki-laki itu.

"Gak apa-apa, menatap Masnaka


dengan matanya yang basah. "Kamu
bisa istirahat sekarang

Anda mungkin juga menyukai