Anda di halaman 1dari 10

Konsep ekonomi dan

transaksi dalam islam


ekonomi islam
Ekonomi adalah masalaj menjamin berputarnya harta diantara manusia,
sehingga manusia dapat memaksimalkan fungsi hidupnya sebagai hamba
Allah untuk mencapai falah di dunia dan akherat (hereafter).

Ekonomi dalam Islam adalah ilmu yang mempelajari segala perilaku


manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tujuan memperoleh
falah (kedamaian & kesejahteraan dunia-akhirat)

Perilaku manusia disini berkaitan dengan landasan-landasan syari’at


sebagai rujukan berprilaku dan kecenderungan-kecenderungan dari fitrah
manusia.
Tujuan ekonomi islam
1. Mewujudkan maqashid syari’ah yaitu, menjaga agama, jiwa
raga, akal, keturunan, dan harta.
2. Tingkatan maqashid ini adalah : 1- Adl-Doruriyat: Sesuatu yang
harus ada demi tegaknya kepentingan agama dan dunia. Kalau
tidak ada, dunia ini tidak akan tenang, sebaliknya terjadi
kerusakan. Contohnya mencakup produk dan layanan untuk
menjaga maqashid diatas. Menyediakan dloruriyat adalah wajib.
- Al-hajiyat : segala hal yang melahirkan kelapangan dan
keleluasan, serta bisa membuang kesulitan. ( lihat: QS, An Nisa :
18). Contoh adanya rukhsoh (keringanan dalam ibadah)
Konsep kepemilikan
• Kepemilikan individu; bekerja, warisan, keperluan harta untuk
mempertahankan hidup, pemberian negara, harta individu diperoleh
tanpa berusaha – hibah, hadiah, dan wasiat.
• Kepemilikan umum; bersama masyarakat memanfaatkan suatu kekayaan
– air, dan listrik, barang yang menguasai hajat hidup orang banyak –
emas, perak dll.
• Kepemilikan negara; ghanimah, fai, kharaj, rikaz dll

• Pemanfaatan kepemilikan; pengembangan harta & penggunaan harta


• Distribusi kekayaan diantara manusia.
Prinsip-prinsip dalam penataan ekonomi
islam
1. Harta yang baik merupakan tulang punggung keidupan, wajib dicari, dikelola dan
diinvestasikan dengan baik

2. Setiap orang yang mampu dan mempunyai potensi untuk bekerja, mesti bekerja dan
mencari penghasilan

3. sumber-sumber alami perlu dicari dan segala materi dan energi yang ada wajib
dimanfaatkan

4. sumber-sumber pemasukan tidak boleh dari usaha yang tidak baik

5. Kegiatan ekonomi harus mendekatkan jarak antar lapisan masyarakat yang berbeda,
baik pada golongan kaya-raya maupun fakir-miskin
Prinsip-prinsip dalam penataan ekonomi
islam
6. Perlu jaminan social bagi warga dan perlindungan atas kehidupan dan ada usaha
untuk memberikan kesenangan dan ketenangan bagi mereka

7. Mendorong pengeluaran dan infaq dalam kebajikan, membangun solidaritas antar


warga dan mewajibkan kerjasama atas dasar kebajikan dan taqwa

8. Harta ditetapkan sebagai barang terhormat, pemilik pribadi dihormati selama


penggunaan nya tidak melanggar kepentingan umum

9. Sistem transaksi material disusun berdasarkan aturan yang adil, yaitu mengontrol
pihak yang kuat dan melindungi pihak yang lemah
Transaksi utang piutang

● Mengutangkan (memberi
pinjaman) kepada orang lain
adalah merupakan suatu ● Orang yang menghutang
kebajikan dianjurkan untuk
● Transaksi utang piutang memberikan kelebihan
hendaklah dicatat dan pembayaran utang secara
dipersaksikan dengan dua orang sukarela
saksi yang adil ● Memberikan jaminan atas
● Tidak boleh mencari keuntungan uang yang dengan
dari utang menggunakan barang atau
surat-surat berharga.
Usaha – usaha yang dilarang
dalam islam
1. Riba
2. Pencurian, perampokan, korupsi, mengambil hak orang lain,
mengambil yang bukan hak nya.
3. Perdagangan – perdagangan barang yang merusak kesehatan
dan kewarasan fikiran dan barang-barang yang diharamkan agama
4. Bisnis judi, hiburan maksiat, pelacuran, dan segala yang
meruntuhkan moral dan budi
5. Penyuapan dan pemberian komisi-komisi yang dapat
menghancurkan nilai hak dan kesanggupan
Jenis-jenis Riba
1. Riba Qardh
Suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang di syaratkan
terhadap yang berhutang ( muqtaridh )
2. Riba Jahiliyyah
Hutang dibayar lebih dari pokoknya, karena si peminjam tidak
mampu membayar hutangnya pada waktu yang ditetapkan
3. Riba Fadhl
Pertukaran antarbarang sejenis dengan kadar atau takaran yang
berbeda, sedangkan barang yang dipertukarkan itu termasuk dalam
jenis barang ribawi.
Transaksi jual beli
• Ketentuan dalam transaksi
o Bila transaksi sudah dilakukan dengan seseorang, maka orang
lain tidak boleh mengintervensi dan melakukan transaksi kedua
o Mempertimbangkan pilihan (khiyar) diperbolehkan dalam
transaksi jual beli, dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
o Transaksi dagang hanya boleh dilakukan untuk barang yang
sudah ada dan dapat dikenali segala identitasnya
o Bersumpah dalam transaksi dagang tidak boleh
o Dalam transaksi dianjurkan ada saksi (rumah atau tanah)

Anda mungkin juga menyukai