NIM : F3618035
Prodi : D3-Keuangan dan Perbankan/B
Mata Kuliah : Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah
Jawaban UTS
1. Hutang piutang dalam Islam adalah transaksi antara kedua belah pihak dengan pengertian
pihak pertama menyerahkan uang kepada pihak kedua secara sukarela untuk
dikembalikan lagi pada waktu yang sudah ditentukan dan dengan jumlah yang sama.
2. Hukum hutang piutang adalah hukumnya boleh (sunah) ,namun dapat menjadi haram
apabila salah menggunakannya seperti digunakan untuk judi,membeli narkoba dan untuk
berperang. Hutang bisa menjadi wajib apabila digunakan untuk kebaikan (dalam bentuk
barang). Dalam pemberian hutang piutang ini dituangkan dalam perjanjian tertulis serta
disaksikan secara langsung oleh saksi-saksi yang ada.
4. Hutang piutang dalam islam itu diperbolehkan. Namun aktivitas hutang piutang yang tak
terkendali akan mengarahkan orang tersebut pada perbuatan munkar. Hal inilah yang
diwanti wanti oleh Rasullulah SAW. Hutang hanya sebatas digunakan untuk emergency
exit saat kita sudah tidak memiliki pundi-pundi rupiah. Uang hasil hutang bukanlah uang
yang seharunya untuk hidup berfoya foya dan hedonisme. Tapi lebih untuk kebutuhan
yang benar-benar penting.
7. Fiqh Muamalah adalah ilmu tentang hukum berbagai macam kegiatan atau transaksi yang
dilakukan manusia sesuai dengan aturan yang telah diatur dalam Islam. Dasar hukumnya
seperti Al-quran,Hadist Nabi dan Ijma. Islam memberi warna dalam setiap dimensi
kehidupan manusia,termasuk dalam dunia ekonomi. Kegiatan ekonomi yang dilakukan
tidak hanya berbasis materi akan tetapi terdapat sandaran transcendental di dalamnya
,sehingga dinilai ibadah.
•meninggalkan intervensi yang dilarang - seseorang tidak boleh melakukan jual beli
atas jual beli yang sedang dilakukan oleh saudaranya (HR. Bukhari dan Muslim)
•menghindari eksploitasi - sesama orang muslim adalah saudara, tidak mendzalimi
satu sama lainnya…, barang siapa memenuhi kebutuhan saudaranya,maka akan
mencukupi kebutuhannya, dan barangsiapa membantu mengurangi beban sesama
saudaranya, maka Allah akan menghilangkan bebannya di hari kiamat nanti ( HR. Abu
Dawud dan Turmudzi)
•memberikan kelenturan dan toleransi- Allah akan memberikan rahmat nagi orang
yang mempermudah dalam transaksi jual beli dan Allah menganjurkan memberikan
kelenturan dalam pembayaran hutang bagi debitur yang mengalami kesulitan pembayaran
(dengan tidak menyengaja)
•jujur dan amanah- seorang pedagang yang amanah dan jujur akan disertakan
bersama para Nabi,shiddiqin dan syuhada (HR. Turmudzi)
• Tidak sah akadnya seperti rukunnya tidak terpenuhi,bila terjadi salah satu atau lebih
dari factor berikut :
- Rukun dan syarat tidak terpenuhi Rukun jual beli meliputi pelaku,obyek;Ijab-
qabul. Syarat jual beli, tidak menghalalkan yang haram,mengharamkan yang halal;
Menggugurkan rukun; ,bertentangan dengan rukun dan mencegah berlakunya rukun
- Terjadi Ta’alluq Terjadi bila kita dihadapkan pada dua akad yang saling dikaitkan.
Dengan maksud, berlakunya akad 1 tergantung pada akad ke 2. Dalam terminologi
fiqh disebut bai’ al-’inah.
- Terjadi two in one Satu transaksi mewadahi dua akad sekaligus, sehingga terjadi
ketidakpastian. Dalam terminologi fiqh disebut: shafqatain fi al-shafqah. Two in one
terjadi karena obyek sama,pelaku sama dan jangka waktu sama. Bila salah satu dari
faktor tersebut tidak ada maka tidak terjadi two in one.
.
10. Latar belakang berdirinya Bank Syariah di Indonesia adalah karena umat islam yang
ingin menjalankan aktifitasnya sesuai dengan tuntuan gama . (QS. Ali Imron : 85)
Bank syariah didirikan untuk mempromosilan dan mengembangkan aplikasi dari prinsip-
prinsip Islam,syariah dan tradisinya ke dalam transaksi keuangan dan perbankan serta
bisnis lain terkait,dengan prinsip utama berupa :
- Penghindaran riba
- Bebas dari kegiatan spekulatif yang non produktif,sepert perjudian
- Bebas dari hal-hal yang tidak jelas dan meragukan
- Bebas dari hal-hal yang rusak dan tidak sah
- Hanya membiayai kegiatan usaha yang halal.
• Pembiayaan dengan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh
pihak kita (ijarah wa iqtina). Merupakan perjnjain hak guna atas objek atau jasa dengan
adanya pembayran upah sewa beli, yang diikuti dengan pemindahan kepemilikan pada
waktu yang telah disepakati di awal perjanjian.
13. Menurut saya riba adalah meminta tambahan uang dari pinjaman awal baik dalam
transaksi jual-beli maupun pinjam meminjam yang bertentangan dengan prinsip syariah
Islam. Dalam konteks syariah Islam memakan riba termasuk salah satu dosa yang besar,
namun pada praktiknya masih banyak masyarakat yang bingung dengan praktik riba
tersebut dalam kehidupan sehari-hari khusunya di perbankan.
14. Menurut saya bunga bank tetap termasuk riba dan juga diharamkan dalam agama Islam .
Riba bisa saja terjadi pada pinjaman yang bersifat konsumtif maupun pinjaman yang
bersifat produktif. Dan pada akhirnya riba pada bunga bank akan menyusahakan para
peminjam.
15. Bekerja di bank konvesional menurut saya adalah haram karena menurut Islam sendiri
riba merupakan salah satu dosa besar. Bahkan bank konvesional jug menganut sistem
riba , sudah terjadi kesepakatan seperti para ulama yaitu Fatwa Mufti Mesir pada tahun
1989 jika riba itu tidak diperkenankan karena akan menimbulkan hal negative bagi orang
yang tidak bisa membayar. Namun jika orang yang bekerja di bank Konvesional tidak
beragama Islam mungkin tidak akan keberatan karena pada nyatanya bank konvesional
dengan sistem bunga saat ini masih dianggap legal dan juga sistem perekonomian di
Indonesia masih menganut riba.