MUAMALAT
1. jual beli
2. riba
3. syirkah
4. bank
5. asuransi
ISLAM
1
IBADAH MUAMALAH
POLITIK
HUKUM PIDANA/ EKONOMI &
PERDATA FINANSIAL
• ً ُم َعا َملَة- عَا َم َل – يُ َعا ِم ُلArtinya : Saling bertindak, saling berbuat, saling mengamalkan
Pengertian luas
Pengertian sempit
Pengertian Luas
“Hukum syari’ah yang berkaitan dengan transaksi manusia mengenai jual beli, gadai,
perdagangan, pertanian, sewa,menyewa, perkongsian, perkawinan, penyusuan thalak,
iddah, hibah & hadiah, washiat, warisan, perang dan damai”.
Pengertian Sempit
• Menurut Khudhari Beyk : Semua akad yang membolehkan manusia saling menukar
manfaatnya.
• Menurut Rasyid Ridha : Tukar menukar barang atau sesuatu yang bermanfaat dengan
cara yang ditentukan.
Memahami hukum muamalah maliyah wajib bagi setiap muslim, namun untuk menjadi expert
(ahli) dalam bidang ini hukumnya fardhu kifayah.
Jual Beli
Dalil : َع َم ُل اَل َّر ُج ِل بِيَ ِد ِه َو ُك ُّل بَ ْي ٍع َم ْب ُرو ٍر: ب أَ ْطيَ ُب ؟ قَا َل ُّ َأ
ْ ي اَ ْل َك
ِ س
Pekerjaan apakah yang paling baik?. Beliau bersabda: “Pekerjaan seseorang dengan
tangannya dan setiap jual-beli yang bersih”.
(HR Al-Bazzar)
Istilah : tukar barang dengan uang, melepaskan hak kepemilikan, saling rela
Perilaku/Sikap Penjual-Pembeli
Menepati amanah
Jujur
Macam-Macam Khiyar
• Khiyar majlis (hak pilihan ketika di tempat jual beli); hak menentukan pilihan bagi kedua
belah pihak, antara penjual dan pembeli untuk melangsungkan jual beli atau
membatalkannya selama masih di tempat (majlis) jual beli. Apabila keduanya telah
berpisah dari majlis akad tersebut, maka hilanglah hak khiyar ini sehingga perubahan
tidak dapat dilakukan lagi.
• Khiyar syarat kedua orang yang sedang melakukan transaksi jual beli mengadakan
kesepakatan menentukan syarat, atau salah satu di antara keduanya menentukan hak
khiyar sampai waktu tertentu, maka ini dibolehkan meskipun rentang waktu berlakunya
hak khiyar tersebut cukup lama.
• Khiyar 'aib hak untuk membatalkan atau melangsungkan jual beli bagi kedua belah
pihak yang berakad, apabila terdapat suatu cacat pada obyek yang diperjualbelikan, dan
cacat itu tidak diketahui pemiliknya ketika akad berlangsung.
Yaitu transaksi jual beli dimana penjual memberikan barang pada pembeli pada masa
yang akan datang dengan pembayaran penuh terlebih dahulu.
Akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan
persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan/ pembeli dan penjual/ pembuat.
Rahn (gadai).
Murabahah
Menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli
membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba.
Ijarah (kontrak)
Yaitu suatu kontrak sewa yang kemudian menjadi transaksi jual beli ketika penyewa
menggenapkan pembayaran pada akhir kontrak.
• Semua aktifitas investasi dan perdagangan atas barang dan jasa yang diharamkan Allah
(jubel manusia, arak, narkoba, dsb)
• Riba
• Penipuan / kecurangan.
• Perjudian
• Monopoli
• Suap (Risywah)
RIBA
• Definisi : Secara Bahasa: tambahan (Al-Ziyadah), berkembang (An-Nuwuw),
meningkat (Al-Irtifa’), & membesar (Al-’uluw).
• Riba: Tambahan yang disyaratkan dalam transaksi bisnis atau utang piutang
tanpa adanya padanan (’iwad) yang dibenarkan syari’ah atas penambahan
tersebut.
Satu dirham uang riba yang dimakan oleh seseorang dalam keadaan sadar
jauh lebih dahsyat dari pada 36 wanita pezina. (HR. Ahmad)
Contoh: Ahmad meminjam uang kepada Sufyan sebesar 500.000 dan dalam
waktu dua bulan Ahmad akan bayar, tiba waktunya ternyata Ahmad belum
bisa bayar. Lalu Sufyan memberikan denda sebesar 50.000.
• BUNGA BANK = Biaya dihitung atas pokok, Ditetapkan dimuka secara fixed,
Bersifat memaksa, Dikenai pinalty bila defaut, Objeknya uang, Hukumnya
diqiyaskan dengan RIBA
Serupa timbangan dan banyaknya, Tunai, dan Timbang terima dalam akad (ijab
qabul) sebelum meninggalkan majelis akad
Tunai, dan, Timbang terima dalam akad (ijab qabul) sebelum meninggalkan
majelis akad
3. SYIRKAH/kerjasama
Defenisi : Bahasa: Perseroan / persekutuan / kerjasama
Istilah Islam: Kerjasama antara dua orang atau lebih dalam bidang ekonomi untuk memperoleh
keuntungan bersama
a. Al-Qur’an
“Maka mereka berserikat pada sepertiga.” (QS An-Nisaa (4):12)
“Dan, sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka
berbuat zalim kepada sebagian yang lain kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh.” (QS Shaad: 24)
b. Al-Hadits
Dari Abu Hurairah, ”Rasulullah Saw bersabda, ”Sesungguhnya Allah azza wa jalla
berfirman, ”Aku pihak ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah satunya tidak
mengkhianati lainnya. (HR. Abu Dawud)
Syirkah – Musyarakah
Dilandasi keinginan para pihak bekerjasama untuk meningkatkan nilai asset yang dimiliki
secara bersama-sama
Termasuk dalam golongan ini adalah semua bentuk usaha yang memadukan seluruh
bentuk sumber daya serta melibatkan minimal dua pihak
Kontribusi para pihak dapat berupa dana, aset penjualan, enterpreneurship, skill,
properti, dsb, yang dapat dinilai dengan uang
Dengan menyatukan semua modal maka pemilik modal berhak turut serta menentukan
kebijakan usaha yang dijalankan pelaksana proyek
Macam-macam Syirkah
Syirkah Inan (Harta) = syirkah yang dilakukan oleh dua badan (bukan lembaga) yakni dua orang
berikut harta mereka berdua yang bersepakat untuk secara langsung menjalankan aktivitas yang
melibatkan harta tersebut untuk mencari keuntungan.
Syirkah abdan (fisik) = syirkah yang dilakukan oleh dua orang atau lebih hanya dengan badannya
(tenaganya) dan sama sekali tidak melibatkan hartanya masing-masing.
Syirkah Mudharabah = syirkah yang dilakukan oleh fisik (orang) dan harta yakni pihak yang memiliki
harta disebut sebagai pemodal/ investor sedangkan pihak yang hanya menyertakan fisiknya disebut
pengelola.
Syirkah wujuh = syirkah yang dilakukan oleh dua orang dengan menggunakan harta orang lain di luar
keduanya.
Syirkah Muwafadhah = bersyirkahnya dua pihak dalam semua macam syirkah yang ada dalam Islam,
misalnya berkumpulnya antara syirkah inan, syirkah abdan, syirkah mudlarabah dan syirkah wujuh.
• Musaqah = Adalah bentuk kerja sama dimana orang yang mempunyai kebun memberikan
kebunnya kepada orang lain (petani) agar dipelihara dan penghasilan yang didapat dari kebun
itu dibagi berdua menurut perjanjian sewaktu akad.
• Muzara’ah = Adalah kerja sama dalam pertanian berupa paroan sawah atau ladang seperdua
atau sepertiga atau lebih atau kurang, sedangkan benih (bibit tanaman) dari pekerja (petani)
• Mukhabarah = Adalah kerja sama dalam pertanian berupa paroan sawah (ladang) seperdua,
atau sepertiga atau lebih atau kurang, sedangkan benihnya dari pemilik sawah (ladang)
4. HUKUM PERBANKAN
PERBANKAN ISLAM
• Bank Syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam atau bank
yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan al-Quran dan Hadits.
(Antonio dan Perwata atmadja, 1999: 1).
• Syariah adalah jalan Allah seperti yang ditunjukkan oleh al-Quran dan as-Sunnah / Hadits.
BANK SYARIAH
• Prinsip utama perbankan islami adalah menghindarkan diri dan menjauhkan diri dari unsur-
unsur riba dengan menggantinya dengan sistem bagi hasil dan pembiayaan perdagangan.
• Perbankan Syariah yaitu agar lembaga perbankan dapat menghasilkan keuntungan dengan cara
meminjamkan modal, menyimpan dana, membiayai kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang
sesuai.
• Prinsip hukum Islam melarang unsur-unsur di bawah ini dalam transaksi-transaksi perbankan
tersebut: Perniagaan atas barang-barang yang haram,Bunga (riba), Perjudian dan spekulasi yang
disengaja (maisir), serta Ketidakjelasan dan manipulatif (gharar).
Konsep Pembiayaan Islami
3. Syirkah (kerjasama)
5. ASURANSI SYARIAH
PENGERTIAN RESIKO
Suatu ketidakpastian akan terjadinya peristiwa (bahaya) di masa yang akan datang, dan jika peristiwa
tersebut terjadi, dapat menimbulkan kerugian..
JENIS RESIKO
1. Resiko Murni = Kalau TIDAK TERJADI, tidak apa-apa. Kalau TERJADI, rugi.
Contoh: Kerusakan harta karena kebakaran, gempa bumi, Meninggal, sakit atau cedera karena
kecelakaan,
Resiko Spekulatif = Kalau dilakukan bisa untung, rugi, atau break event
Contoh: Investasi Saham., Jual beli valuta asing., Berdagang atau berusaha.
Risiko meninggal dalam usia muda, Risiko kesehatan buruk, Risiko mengalami cacat,
Risiko kehilangan pekerjaan
2. Risiko pada harta benda, misalnya: kerusakan & kehilangan.
Kebutuhan dana yang besar untuk menutupi kerugian akibat terjadi musibah, Ketakutan dan
kekhawatiran, Tidak tersedianya / mahalnya barang atau jasa tertentu akibat tingginya risiko untuk
penyediaannya.
1. Menghindari resiko
2. Mengendalikan/mengurangi resiko
PENGERTIAN ASURANSI
Perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada
tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung,
karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang
tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.
MANFAAT ASURANSI
• Mengurangi beban keuangan akibat timbulnya kerugian menyediakan dana apabila terjadi
musibah.
• Memperoleh masukan berupa informasi dan saran mengenai cara untuk mengurangi/
meminimalisasi resiko
Asuransi Jiwa
Tabungan
4. Besar uang yang ditabung tiap kali menabung tidak selalu tetap
JENIS ASURANSI
Sifat kepesertaannya:
2. Asuransi Sukarela
Contoh: asuransi kematian (dengan tabungan atau tanpa tabungan), asuransi kecelakaan diri, & asuransi
kesehatan.
Contoh: asuransi kebakaran, asuransi kendaraan bermotor, asuransi pengangkutan barang, asuransi
tanggung jawab hukum
ASURANSI SYARIAH
Dalam Bahasa Arab, asuransi dikenal dengan istilah AT-TA’MIN, yang diambil dari “amana” dan berarti
memberi perlindungan, ketenangan, rasa aman, bebas dari rasa takut.
Jadi, at-ta’min ialah seseorang membayar / menyerahkan uang cicilan agar ia atau ahli warisnya
mendapat sejumlah uang sebagaimana disepakati, atau untuk mendapat ganti terhadap hartanya yang
hilang.
Asuransi Islam di Indonesia
• Usaha saling melindungi dan saling menolong diantara sejumlah orang atau pihak untuk
menghadapi risiko tertentu melalui akad ataupun perikatan yang sesuai dengan syariah Islam.
• Di Indonesia, asuransi Islam sering dikenal dengan istilah takaful. Kata takaful berasal dari kata
takafalaya-takafalu yang artinya ialah “menjamin atau saling menanggung”.
ASURANSI ISLAM
• Fatwa Dewan Syariah Nasional no 21/DSN-MUI/X/2001, Asuransi Syariah adalah usaha saling
melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam
bentuk aset atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko
tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai syariah.
A. Hukum Islam
1. Al-Qur’an
…“ وتعاونواعل البروالتقوى وال تعاونوا على االثم والعدوانdan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan
kebajikan dan takwa,dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran…”
QS Al-Hasyr : 18 = “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok, dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Pergunakanlah Lima Hal sebelum datangnya Lima Perkara : Muda sebelum Tua, Sehat sebelum Sakit,
Kaya sebelum Miskin, Lapang sebelum Sempit, Hidup sebelum Mati (Hadist Riwayat Muslim)
“Sesungguhnya seseorang yang beriman itu ialah barang siapa yang memberi keselamatan dan
perlindungan terhadap harta dan jiwa raga manusia” (H.R. Ibnu Majah)
B. Hukum Operasional
4. Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor Kep. 4499/LK/2000 tentang Jenis,
Penilaian dan Pembatasan Investasi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi dengan Sistem
Asuransi dan Reasuransi dengan prinsip Syari’ah.
Dikemukakan oleh Sayyid Sabiq, Abdullah al-Qalqii (Mufti Yordania), Yusuf Qardhawi dan
Muhammad Bakhil al-Muth’i (Mufti Mesir). Alasannya :
Pendapat kedua ini dikemukakan oleh Abd. Wahab Khalaf, Mustafa Akhmad Zarqa (Guru Besar
Hukum Islam Fakultas Syari’ah Universitas Syria), Muhammad Yusuf Musa (Guru Besar Hukum Islam
Universitas Cairo Mesir), dan Abd. Rakhman Isa (Pengarang Kitab Al Muamalah al-Haditsah wa
Ahkamuha). Alasannya :
Pendapat ini dianut oleh Muhammad Abdu Zahrah (Guru Besar Hukum Islam Univ. Cairo).
Alasan kelompok ini sama dengan kelompok pertama dalam asuransi yang bersifat komersial
(haram), dan sama pula dengan alasan kelompok dua dalam asuransi yang bersifat sosial (boleh).
• Investasi ASURANSI SYARIAH ditempatkan pada instrumen yang tidak bertentangan dengan
prinsip syariah Islam.
Akad Ta’awun
Akad Tabarru’
Akad hibah dalam bentuk pemberian dana (kontribusi) untuk tujuan tolong-menolong sesuai dengan
syarat-syarat yang disepakati.
Akad untuk memberikan kuasa kepada perusahaan asuransi sebagai wakil dari peserta dalam mengelola
dana tabarru’ dan/atau dana investasi peserta dengan imbalan fee (ujrah).
Akad mudharabah
Akad untuk memberikan kuasa kepada perusahaan sebagai mudharib dalam mengelola investasi dana
tabarru’ dan/atau dana investasi peserta dengan imbalan bagi hasil yang disepakati.
Akad untuk memberikan kuasa kepada perusahaan asuransi sebagai mudharib dalam mengelola
investasi dana tabarru’ dan/atau dana investasi peserta, dengan imbalan bagi hasil yang besarnya
ditetapkan berdasarkan komposisi kekayaan yang digabungkan.
Tips Memilih Perusahaan dan Produk Asuransi
6. Harus waspada saat mendapat penawaran produk yang menjanjikan tingkat bunga atau return
yang tinggi.
SISTEM SYARI’AH ADALAH SISTEM TERBAIK CIPTAAN ALLAH YANG HARUS DIIKUTI
ثم جعلناك على شريعة من األمر فاتبعها وآل تتبع أهواء الذين ال يعلمون
Kemudian kami menjadikan bagi kamu suatu syari’ah, Maka ikutilah syari’ah itu, Jangan ikuti
hawa nafsu orang-orang yang memahami syari’ah (QS. Al-Jatsiyah : 18)
PERAWATAN JENAZAH
َ ص َحكَ فَا ْن
,ُص ْح لَه ْ َوإِ َذا ا,ُ َوإِذاَ َدعَاكَ فَأ َ ِج ْبه,سلِّ ْم َعلَ ْي ِه
َ ستَ ْن َ َ إِ َذا لَقِ ْيتَهُ ف,س ْو َل هللا ِ؟
ُ َما هُنَّ يَا َر: قِ ْي َل: ٌّست ْ ق ا ْل ُم
ْ سلِ ِم َعلَى ْال ُم
ِ سلِ ِم ُّ َح
1. Wajib berobat
3. Menghibur
7. Menghadapkan ke kiblat
Wasiat
2. Menyelimutinya
1. Tdk blh hadir kecuali yng berkepentingan (tdk blh mengabarkan aib org yg mngl)
5. Dgn jumlah bilangan ganjil sambil menggosok dan mengurut perutnya pelan-2
6. Diwudhukan
Jika tidak ada air, Maka hendaklah mayit ditayamumkan, berdasar pada ayat:: QS. Al-Nisa’ 4:43)
َ فَلَ ْم تَ ِجد ُْوا َما ًء فَتَيَ َّم ُم ْوا...
َ ًص ِع ْيدا
...ً طيِبا
(“…Jika kamu tidak memperoleh air, Maka hendaklah bertayamum …”)
Peralatan memandikan jenazah
1. Air secukupnya
2. Gayung
3. Kain basahan
5. Sarung tangan
MENGAFANI JENAZAH
1. Dgn kain yg bagus, bersih dan dapat menutupi seluruh tubuh jenazah
2. Dianjurkan berwarna putih dan boleh diambil dari pakaian (harta) jenazah sendiri
3. Kain kafan untuk jenazah lk-2 berjumlah tiga lapis tanpa kemeja dan sorban.
“Rasulullah saw. dikafani dengan tiga helai kain putih mulus yang baru tanpa kemeja dan sorban”
4. Sedangkan kain kafan bagi jenazah wanita seluruhnya lima lapis yang terdiri dari kain basahan, baju
kurung dan kerudung serta kain
(Aku turut memandikan Ummi Kaltsum binti Rasulullah saw.. waktu wafatnya, maka mula-mula barang
yang diberikan kepadaku oleh Rasulullah adalah kain, lalu baju kurung, lalu kerudung, lalu selubung,
kemudian sesudah itu dimasukkan ke dalam pakaian lain. Selama itu Rasulullah saw. di tengah pintu
membawa kafannya dan menerimakannya kepada kami satu -satu.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Kapas rol/lembaran
Kapur barus
Minyak wangi
4. Membuat baju/jubah
6. Membuat cawat
Membuat baju/jubah
Ta’ziyah
Ta’ziyah dilakukan terhadap seluruh kerabat si mayat baik laki-laki maupun perempuan, kecil
atau dewasa, baik jenazah tersebut sebelum dikuburkan atau sesudah dikuburkan dengan
ungkapan-ungkapan atau kalimat-kalimat yang dapat menghibur keluarga si mayat agar mereka
tidak larut dalam kesedihan, dan menyadari bahwa kita semua milik Allah dan pasti akan
kembali kepada-Nay hukumnya sunnah
Hendaknya para penta’ziyah baik itu dari golongan kerabat ataupun tetangga membuatkan
makanan dan mencukupi kebutuhan keluarga orang yang berduka cita pada hari itu
Buatlah makanan untuk keluarga Ja’far, karena sesungguhnya perkara yang menyusahkan telah
menimpa mereka
Mensholatkan jenazah
Shalat jenazah
4. ص ِّل عَلى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ا ِل ُم َح َّم ٍد َك َماصلَّيْتَ عَلى إِ ْب َرا ِه ْي َم َوبَا ِركْ عَلى ُم َح َّم ٍد َوعَلى ا ِل ُم َح َّم ٍد َك َما بَار ْكتَ عَلى إِ ْب َرا ِه ْي َم َوعَلى
َ اَلل ُه َّم
ْ َ
أ ِل إَ ْب َرا ِه ْي َم فِ ْي ال َعالَ ِميْنَ إِنَّ َك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد
Upacara pemberangkatan
“Dari Abdullah bin Ja’far r.a berkata: Tatkala datang berita kematian Ja’far karena terbunuh,
Rasulullah saw. bersabda: “Hendaklah kalian membuat makanan buat keluarga Ja’far, karena
mereka telah ditimpa sesuatu yang menyusahkan mereka. (Dikeluarkan oleh Imam yang lima
kecuali Nasa’i).
Mengantar jenazah
“ Abi Said al Khudry r.a berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Jika jenazah telah diangkat ke
atas bahu mereka, maka jika si jenazah itu orang shalih, maka ia berkata: “segerakanlah saya”.
Dan jika si mayat itu tidak shalih, maka ia berkata pada keluarganya: “Alangkah celakanya
saya, kemanakah aku akan kau bawa?” suara itu dapat didengar oleh segala sesuatu kecuali
manusia dan andai kata didengar oleh manusia ia pasti pingsan” (HR Bukhari).
) (متفق عليه.ض ًع ْ ِا َرأَ ْيتُ ُم ا ْل َجنَا َزةَ فَقُ ْو ُم ْوا فَ َمنْ تَبِ َع َها فَالَ يَ ْجل
َ س َحتَّ ت ُْو
Dari Abi Said bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: “Apabila kamu melihat jenazah,
hendaklah kamu berdiri, tetapi bagi siapa yang mengirinya hendaknya janganlah duduk hingga
si mayat diletakkan.” (Muttafaq alaihi)
MENGUBURKAN JENAZAH
Memasukkannya dari arah kaki (kepala masuk dahulu) Sambil berdo’a, dan menghadapkan
jenazah ke kiblat
“Dari Ibnu Umar dari Nabi saw. bersabda: “Apabila kamu meletakkan mayit-mayit kamu di
kubur, sebutlah bismillah ‘ala millati rasulillah”. (Dikeluarkan oleh Ahmad, Abu Dawud, dan an
Nas’i dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban).
)ُك ْنتُ نَ َه ْيتُ ُك ْم عَنْ ِزيَا َر ِة ا ْلقُبُ ْو ِر فُز ُْو ُرهَا فَإِنَّ َها تُ َز ِّه ُد ال ُّد ْنيَا َوتُ َذ ِّك ُر ْاالَ ِخ َرةَ (رواه ابن ماجه
Dahulu saya sudah melarang kalian berziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah kalian,
karena ziarah kubur itu bisa (menyebabkan) berzuhud terhadap dunia serta bisa mengingatkan
(kehidupan) di alam akhirat (kematian).” (HR. Ibnu Majah)
سأ َ ُل هللاَ لَنَا َولَ ُك ُم ا ْل َعافِيَةَ (رواه مسلم ْ سالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم يَا أَ ْه َل ال ِّد يَا ِر ِمنَ ا ْل ُمؤْ ُمنُيْنَ َو ا ْل ُم
ْ َسلِ ِميْنَ َواِنَّآ اِنْ شَآ َء هللاُ بِ ُك ْم الَ ِحقُ ْو نَ ن َّ اَل
)واحمد واين ماجه
“Semoga kesejahteraan senantiasa tetap atas kalian wahai para ahli kubur dari orang-
orang mukmin dan muslim, Insya Allah kami akan bertemu dengan kalian. Kami mohon
pengampunan kepada Allah swt. untuk kami dan untuk kalian.” (HR. Muslim, Ahmad, dan Ibnu
Majah).
ُ اَللّ ُه َّم ا ْغفِ ْر لَه,س ْلطَانِ َك ُ ب ا ْل َعالَ ِميْنَ َح ْمدًا يُ َوافِ ْي نِ َع َمهُ ُويُكَافِي َم ِز ْي َدهُ يَا َربَّنَا لَ َك ا ْل َح ْم ُد َك َما يَ ْنبَ ِغي لِ َجالَ ِل َو ْج ِهكَ َو َع ِظ ْي ِم ِّ اَ ْل َح ْم ُد هّلِل ِ َر
ب َ َّ َ َ َ ْ
ُ ج َوالبَ َر ِد َو نق ِه ِمنَ الخطايَا َك َما يُنقى الث ْو ِّ َ ْ ْ َّ ْ
ِ سلهُ بِال َمآ ِء َوالثل ْ ْ َ َ
ِ س ْع َمدْخلهُ َواغ َ ُ ْ
ِّ ار َح ْمهُ َوعَافِ ِه َوعْفُ َعنهُ َواَ ْك ِر ْم نز ُ ولهُ َو َو ْ َو
ُ هللا ى َّ ل ص
َ َ ِ و ر اَّ ن ال اب
َ َ
ذ عَ و
َ ِ ر ب
ْ َ ق ْ
ل ا َ ةَ ن ْ
ت ف ه ق و َ ة
ِ ِِ َ َ ُ ِ َّ ن ج ْ
ل ا ه ْ
ل خ د
ْ َ أ و ه
َ ِِ ل ه
ْ َ أ ْنم ا
ِ ً ر ي
ْ َ
خ ً الهْ َ أ و ه ر
َ ِ ِ َاد ْنمِ ًا ر ي
ْ َ
خ ا رَا
د ه ْ
ل
ً ُ ِ َ ِ دبْ ا و سَ ن د
َّ ال َنمِ ُ َْاألَ ْبي
ض
َب ا ْل َعالَ ِميْن ِّ سلَّ َم َوا ْل َح ْم ُد ِهّلُل ِ َر
َ ص ْحبِ ِه َوبَا ِركْ َو َ عَل َى ُم َح َّم ٍد َو.
Ziarah Kubur
)ُك ْنتُ نَ َه ْيتُ ُك ْم عَنْ ِزيَا َر ِة ا ْلقُبُ ْو ِر فُز ُْو ُرهَا فَإِنَّ َها تُ َز ِّه ُد ال ُّد ْنيَا َوتُ َذ ِّك ُر ْاالَ ِخ َرةَ (رواه ابن ماجه
Dahulu saya sudah melarang kalian berziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah kalian,
karena ziarah kubur itu bisa (menyebabkan) berzuhud terhadap dunia serta bisa mengingatkan
(kehidupan) di alam akhirat (kematian).” (HR. Ibnu Majah)
A. membaca hamdalah
B. membaca shalawat atas Nabi
C. memberi nasehat tentang ketakwaan
D. membaca ayat Al-Quran disalah satu khutbah
E. mendoakan kaum muslimin dan muslimat.
3.Sunah khutbah jumat
QS:An-Nahl:125
B.Tabligh
Tabligh berati menyampaikan ajaran –ajaran islam kepada orang lain sesuai
dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh mubaligh
Materi tabligh berorientasi pada iman dan amal shaleh serta bebas dari
kepentingan politik
C.Dakwah
Dakwah secara etimologi berarti mengajak,menyeru, atau memanggil