1. Syahrani (1701035152)
2. Fairuz dhian thifalia. (1701035007)
3. Nur Thariqoh Saputri (1701035068)
1. Musyarakah Pemilikan
Keadaan ini berlaku jika ada dua pihak atau lebih
berbagi warisan yang sama, wasiat, atau yang
lainnya, yang menyebabkan terjadinya kepemilikan
bersama sebuah aset oleh pihak-pihak tersebut.
Dalam hal ini, keuntungan dibagi berdasarkan yang
dihasilkan oleh aset tersebut.
2. Musyarakah Akad
Musyarakah akad terjadi berdasarkan
kesepakatan yang dibuat oleh pihak-pihak pemilik
terkait dalam suatu usaha. Adapun akad ini terbagi
dalam beberapa jenis:
- Al-In’an
- Mufawadah
- A’mal/Abdan
- Wujuh
SUMBER HUKUM AKAD MUSYARAKAH
1. Al-Qur’an
- “maka mereka berserikat pada sepertiga.” (Qs. 4:12)
- “dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang
yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim
kepada sebagian yang lain kecuali orang yang
beriman dan mengerjakan amal saleh” (Qs. 38:24)
2. As-sunah
- Hadits Qudsi “Aku (Allah) adalah pihak ketiga dari
dua orang yang berserikat, sepanjang salah seorang
dari keduanya tidak berkhianat terhadap lainnya.
Apabila seseorang berkhianat terhadap lainnya maka
Aku keluar dari keduanya.” (HR Abu Dawud dan Al-
Hakim dari Abu Hurairah)
- “pertolongan Allah tercurah atas dua pihak yang
berserikat, sepanjang keduanya tidak saling
berkhianat.” (HR Muslim)
Rukun Musyarakah
• Pelaku akad yakni para mitra usaha
• Objek akad, yakni modal atau mal, kerja atau
dharabah dan keuntungan atau ribh
• ijab dan qabul atau disebut Shighah
Syarat-syarat Musyarakah
Untuk melakukan akad musyarakah, selain harus dipenuhi hukumnya.
Syarat atas akad tersebut juga harus dipenuhi. Secara umum syarat
untuk melakukan akad musyarakah adalah sebagai berikut:
a)Perserikatan merupakan transaksi yang bisa diwakilkan, menurut Iman
Hanafi, semua jenis syirkah mengandung arti perwakilan. Berarti salah
satu pihak diperbolehkan untuk menerima atau mengirimkan wakilnya
untuk bertindak hukum terhadap objek perserikatan sesuai dengan izin
pihak – pihak lainnya.
b)Presentase pembagian keuntungan untuk masing-masing pihak yang
berserikat hendaknya diketahui ketika berlangsungnya akad.
c)Keuntungan untuk masing – masing pihak ditentukan secara global
berdasarkan presentase tertentu sesuai kesepakatan, tidak boleh
ditentukan dalam jumlah tertentu/pasti
SKEMA MUSYARAKAH
MUDHARABAH
Mudharabah adalah akad kerjasama bisnis anatara 2
pihak, yaitu pihak yang mengelola usaha/pemilik
bisnis yang disebut
sebagai mudharib dan pihak yang memiliki modal ya
ng disebut sebagai shahibul maal. Dalam akad
tersebut poin pentingnya adalah terletak di awal
yaitu kesepakatan atas nisbah bagi hasil.
Landasan Al-Qur’an dan Hadist
Firman Allah Ta’ala,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang
batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku
dengan suka sama suka diantara kamu.” (Qs. an-
Nisa’: 29).
Syarat Ijarah
• Kedua pihak yang melakukan transaksi Ijarah sudah
dewasa (baligh) dan berakal (tidak mabuk).
• Kedua pihak yang melakukan transaksi memiliki kerelaan
dan tidak didasarkan suatu paksaan dari pihak mana pun.
• Barang yang menjadi objek transaksi harus jelas adanya.
• Barang yang menjadi objek transaksi harus halal sesuai
syariat Islam.
• Barang yang menjadi objek transaksi menjadi hak Mu’jar
atas seizin pemiliknya.
• Manfaat yang didapatkan harus diinformasikan secara
terang dan jelas.
Jenis Ijarah Menurut Objeknya