“Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia(rezeki hasil perniagaan) dari
Tuhanmu.”
“… kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di
antara kamu…”
2)Hadis dari al- Baihaqi, Ibn Majah dan Ibn Hibban, Rasullullah menyatakan:
Rukun jual beli menurut ulama Hanafiah hanya satu,yaitu ijab (ungkapan
membeli dari pembeli) dan qabul (ungkapan menjual dari penjual). Menurut
mereka rukun dalam jual beli itu hanyalah kerelaan kedua belah pihak untuk
melakukan transaksi jual beli.
Akan tetapi rukun jual beli menurut jumhur ulama menyatakan ada
empat[5] yaitu:
yang dimilikinya, karena itu objek pertukarannya (baik barang maupun jasa)
harus ditetapkan di awal akad dengan pasti, baik jumlahnya (quantity), mutunya
(quality), harganya (price) dan waktu penyerahannya (time of delivery). Jadi,
kontrak-kontrak ini secara sunnatullah (by their nature) menawarkan return
yang tetap dan pasti. Yang termasuk kedalam kategori ini adalah kontrak-
kontrak yang berbasis jual beli, upah-mengupah, dan sewa-menyewa, yaitu :
Di sini, keutungan dan kerugian ditanggung bersama. Karena itu, kontrak ini
tidak memberikan kepastian pendapatan (return), baik dari segi jumlah
(amount), maupun waktu (timing)-nya. Yang termasuk dalam kontrak ini adalah
kontrak-kontrak investasi. Kontrak investasi ini secara sunnatullah (by their
nature) tidak menawarkan return yang tetap dan pasti. Jadi sifatnya tidak fixed
and predetermined.
c. Musaqah
d. Mukhabarah
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan
suka sama suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu;
Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (An-Nisa>’: 29)
3. Dasar hukum jual beli dalam sunnah Rasulullah SAW diantaranya adalah
hadis dari Rifa’ah yang berbunyi:
(َم ْبر ُْو ٌر َبي ٍْع ُّلﻛ َو ِب َي ِد ِه الرَّ ج ُِل َع َم ُل)الحاآم صححه بزارﻟرواه
AKAD TIJARAH
Akad Tijarah adalah akad yang berorientasi pada keuntungan komersial
( for propfit oriented). Dalam akad ini masing-masing pihak yang melakukan
akad berhak untuk mencari keuntungan. Contoh akad tijarah adalah akad-akad
investasi, jual-beli, sewa-menyewa dan lain – lain. Pembagian akad tijarah dapat
dilihat dalam skema akad dibawah ini.
Pembagian berdasarkan tingkat kepastian dari hasil yang diperoleh akad
tijarah dibagi menjadi dua yaitu Natural Uncertainty Contract (NUC) dan Natural
Certainty Contrats (NCC).
a. Bai’ naqdan adalah jual beli biasa yang dilakukan secara tunai. Dalam jual
beli ini bahwa baik uang maupun barang diserahkan di muka pada saat yang
bersamaan, yakni di awal transaksi (tunai).
b. Bai’ muajjal adalah jual beli dengan cara cicilan. Pada jenis ini barang
diserahkan di awal periode, sedangkan uang dapat diserahkan pada periode
selanjutnya. Pembayaran ini dapat dilakukan secara cicilan selama periode
hutang, atau dapat juga dilakukan secara sekaligus di akhir periode.
c. Murabahah adalah jual beli dimana besarnya keuntungan secara terbuka
dapat diketahui oleh penjual dan pembeli.
d. Salam adalah akad jual beli barang dengan cara pemesanan dan pembayaran
harga lebih dahulu dengan syarat-syarat tertentu.
e. Istisna adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang
tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara
pemesan (Pembeli, Mustashni’) dan penjual (Pembuat, shani’).
a. Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas suatu barang atau jasa dalam
waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah tanpa diikuti dengan
pemindahan kepemilikan barang itu sendiri.
Macam–macam musyarakah :
a. Mufawadhah
Akad kerjasama dimana masing-masing pihak memberikan porsi dana
yang sama. Keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan dan kerugian
ditanggung bersama.
b. Inan
Akad kerjasama dimana pihak yang bekerjasama memberikan porsi dana
yang tidak sama jumlahnya. Keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan dan
kerugian ditanggung sebesar porsi modal.
c. Wujuh
Akad kerjasama dimana satu pihak memberikan porsi dana dan pihak
lainnya memberikan porsi berupa reputasi. Keuntungan dibagi sesuai dengan
kesepakatan dan kerugian ditanggung sesuai dengan porsi modal, pihak yang
memberikan dana akan mengalami kerugian kehilangan dana dan pihak yang
memberikan reputasi akan mengalami kerugian secara reputasi.
d. Abdan
Akad kerjasama dimana pihak-pihak yang bekerjama bersama-sama
menggabungkan keahlian yang dimilikinya. Keuntungan dibagi berdasarkan
kesepakatan dan kerugian ditanggung bersama. dengan akad ini maka pihak
yang bekerjasama akan mengalami kerugian waktu jika mengalami kerugian.
e. Mudharabah
Mudharabah merupakan akad kerjasama dimana satu pihak
menginvestasikan dana sebesar 100 persen dan pihak lainnya memberikan
porsi keahlian. Keuntungan dibagi sesuai kesepakatan dan kerugian sesuai
dengan porsi investasi.
Macam–Macam Mudharabah :
a) Mudharabah Mutlaqah
b) Mudharabah Muqayadah
2. Muzara’ah
Akad Syirkah dibidang pertanian yang digunakan untuk pertanian tanaman
setahun
3. Musaqah
Akad Syirkah di bidang pertanian dimana digunakan untuk pertanian tanaman
tahunan.
4. Mukharabah
Akad Muzara’ah dimana bibitnya berasal dari pemilik tanah
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan
suka sama suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu;
Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (
An-Nisa>’: 29)
“Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia(rezeki hasil perniagaan) dari
Tuhanmu.”