Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 4

ABDUL ROSYID FITANIA SETYA


PURWANTO(01) WINANDA (12)

KARINA PUSPA KURNIA SANTI


KUSUMA (18) DEWI (19)

MUHAMMAD
SIGIT
WAHYUDI (26)
1.alin, pada situasi apa jual beli bisa dikatakan sunah
Adit, apa yang dimaksud bertolak dari arafat
2.Ana, sebutkan contoh jual beli yang sah namun terlarang
ega, bolehkah kita mengingatkan kpd orang yg berutang dan baga
imana cara mengingatkannya
3.nazil,bagaimana sikap kita ketika ada seseorang yang melakukan
riba dan apa hukuman bagi orang yang melakukan riba
Ferry, sebutkan hadis tentang utang piutang
5.indah, kembalian pembelian yang tidak dikembalikan kepada pe
mbeli
Yulia,jika pembayaran tidak sesuai dengan kesepakatan waktunya
6.ari, jika membayar sesuatu dengan dp waktu pembayaran nung
gak, motor itu ditarik.
Afril, tradisi, hukumnya dalam islam
PRINSIP DAN
PRAKTIK EKONOMI
DALAM ISLAM
JUAL BELI
Pengertian
Jual beli ialah persetujuan saling mengikat antara penjual (yakni
pihak yang menawarkan/menjual barang) dan pembeli (sebagai pihak
yang membayar/ membeli barang yang dijual)

Hukum dan Dalil Jual Beli


Di dalam Islam terdapat dasar hukum dari Al – Qur’an dan
Hadis. Al-Qur’an yang menerangkan tentang jual beli :
Artinya : Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil
perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari
‘Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy’arilharam. Dan
berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang
ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu
benar-benar termasuk orang-orang yang sesat.
RUKUN DAN SYARAT JUAL BELI
a. Orang yang melaksanakan akad jual beli (penjual
dan pembeli)
b. Sigat atau ucapan ijab dan kabul.
c. Barang yang diperjual belikan.
d. Nilai tukar barang yang dijual
Macam- Macam Bentuk Jual Beli
 Suatu jual beli yang sah dan tidak terlarang
menurut syariat islam ialah suatu kegiatan jual beli
yg memenuhi rukun dan kaidah kaidah islam.
 Suatu jual beli yang tidak sah dan dilarang oleh
syariat islam suatu kegiatan jual beli (perdagangan)
yang sama sekali tidak memenuhi rukun maupun
kaidah kaidah islam.
Hikmah Adanya Jual Beli
A. INDIVIDU :
 Penjual
(a) Mendapat rahmat dan keberkataan daripada Allah
(b) Dapat berniaga dengan aman
 Pembeli
(a) Berpuas hati di atas urus niaga yang dijalankan
(b) Mendapat keredhaan dan rahmat dari Allah
(c) Terhindar daripada siksaan api neraka.
B. MASYARAKAT :
(a) Menyenangkan manusia bertukar-tukar faedah harta dalam kehidupan seharian
(b) Menghindarkan kejadian rampas merampas dan ceroboh mencerobohi dalam usaha
memiliki harta
(c) Menggalakkan orang ramai supaya hidup berperaturan, bertimbang rasa, jujur dan
ikhlas.
C. NEGARA :
(a) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara ke tahap yang lebih baik.
(b) Dapat menarik pelabur asing untuk melabur dalam ekonomi negara.
(c) Menggalakkan persaingan ekonomi yang sehat sesama negara islam
KHIAR
Pengertian
Hak memilih bagi si penjual dan si pembeli untuk meneruskan jual
belinya atau membatalkan karena adanya sesuatu hal, misalnya ada cacat
pada barang.

Macam- Macam dan bentuk Khiar (penjelasan dan contoh)


 Khiar Majlis
Artinya antara penjual dan pembeli boleh memilih akan melanjutakan
jual beli atau membatalkannya selama keduanya masih dalam satu tempat
atau majelis.
 Khiar syarat
Yaitu penjualan yang didalamnya disyaratkan sesuatu baik oleh penjual
dan pembeli, seperti seseorang berkata “saya jual rumah ini dengan harga
seratus juta rupiah dengan syarat khiar selama tiga hari.
 Khiar‘aib
Artinya dalam jual beli ini disyaratkan kesempurnaan benda-benda
yang dibeli.
RIBA
Pengertian
Aqad atas sebuah kompensasi tertentu yang tidak diketahui
kesesuaiannya dalam timbangan syariat, baik ketika aqad itu
berlangsung maupun ketika ada penundaan salah satu barang yang
ditukarkan

Di dalam Sunnah, Nabiyullah Muhammad saw :

a. “Satu dirham riba yang dimakan seseorang, dan dia mengetahui


(bahwa itu adalah riba), maka itu lebih berat daripada enam puluh
kali zina”. (HR Ahmad dari Abdullah bin Hanzhalah).
b.“Riba itu mempunyai 73 pintu, sedang yang paling ringan seperti
seorang laki-laki yang menzinai ibunya, dan sejahat-jahatnya riba
adalah mengganggu kehormatan seorang muslim”. (HR Ibnu Majah).
c.“Rasulullah saw melaknat orang memakan riba, yang memberi makan
riba, penulisnya, dan dua orang saksinya. Beliau bersabda; Mereka
semua sama”. (HR Muslim)
Macam- macam Riba
 Riba Nasii`ah.
Riba Nasii`ah adalah tambahan yang diambil karena penundaan
pembayaran utang untuk dibayarkan pada tempo yang baru, sama saja
apakah tambahan itu merupakan sanksi atas keterlambatan pembayaran
hutang, atau sebagai tambahan hutang baru.
 Riba Fadlal.
Riba fadlal adalah riba yang diambil dari kelebihan pertukaran barang
yang sejenis.
 Riba al-Yadd.
Riba al-Yadd adalah Riba yang disebabkan karena penundaan
pembayaran dalam pertukaran barang-barang. Dengan kata lain, kedua belah
pihak yang melakukan pertukaran uang atau barang telah berpisah dari
tempat aqad sebelum diadakan serah terima.
 Riba Qardl.
Riba qaradl adalah meminjam uang kepada seseorang dengan syarat
ada kelebihan atau keuntungan yang harus diberikan oleh peminjam kepada
pemberi pinjaman
Hikmah diharamkannya Riba
Riba diharamkan oleh semua agama samawi. Adapun sebab
diharamkannya karena memiliki bahaya yang sangat besar
antara lain sebagai berikut.
 Riba dapat menimbulkan permusuhan antar pribadi dan
mengikis habis semangat kerja sama atau saling menolong
sesama manusia
 Riba dapat menimbulkan tumbuh suburnya mental
pemboros yang tidak mau bekerja keras dan penimbun harta
di tangan satu pihak.
 Riba merupakan salah satu bentuk penjajahan atau
perbudakan dimana satu pihak mengeksploitasi pihak yang lain.
 Sifat riba sangat buruk sehingga Islam menyerukan agar
manusia suka mendermakan harta kepada saudaranya dengan
baik jika saudaranya membutuhkan harta.
UTANG PIUTANG
Pengertian
Utang piutang adalah menyerahkan harta
dan benda kepada seseorang dengan catatan
akan dikembalikan pada waktu kemudian.

Rukun utang piutang :


 Yang berpiutang dan yang berhutang
 Ada harta atau barang
 Lafaz kesepakatan
SEWA-MENYEWA
Pengertian
Sewa-menyewa dalam fiqh Islam disebut ijariah,
artinya imbalan yang harus diterima oleh seseorang
atas jasa yang diberikan. Jasa di sini berupa penyediaan
tenaga dan pikiran, tempat tinggal, atau hewan.

Syarat dan rukun sewa-menyewa


 Yang menyewakan dan yang menyewa telah balig dan
berakal sehat
 Sewa-menyewa dilangsungkan atas kemauan masing-
masing, bukan karena dipaksa
 Barang tersebut menjadi hak sepenuhnya orang yang
menyewakan atau walinya
 Ditentukan barangnya serta keadaan dan sifat-sifatnya
 Manfaat yang akan diambil dari barang tersebut harus
diketahui secara jelas oleh kedua belah pihak
 Beberapa lama memanfaatkan barang tersebut harus
disebutkan dengan jelas
 Harga sewa dan cara pembayarannya juga harus ditentukan
dengan jelas serta disepakati bersama

Dalam hal sewa-menyewa atau kontrak tebaga


kerja, haruslah diketahui secara jelas dan
disepakati bersama sebelumnya hal-hal berikut.

 Jenis pekerjaan dan jam kerjanya


 Berapa lama masa kerja
 Berapa gaji dan bagaimana pembayarannya : harian, mingguan,
bulanan ataukah borongan?
 Tunjangan-tunjangan seperti transpot, kesehatan, dan lain-lain,
kalau ada
KERJASAMA EKONOMI YANG
DISYARIATKAN ISLAM
Pengertian
Persekutuan antara dua orang atau lebih yang bersepakat
untuk bekerjasama dalam suatu usaha, yang keuntungan atau
hasilnya untuk mereka bersama.

Macam- macam dan contoh :


1. Syarikat harta (syarikat ‘inan)
 Akad kerja sama antara dua orang atau lebih dalam permodalan
untuk melakukan suatu bisnis atas dasar profit and loss sharing
(membagi untung dan rugi) sesuai dengan jumlah modalnya masing-
masing. Dalam kehidupan modern syarikat harta dikenal antara lain
dengan nama perseroan terbatas atau PT. PT didirikan dengan akte
notaries dan anggaran dasarnya harus disetujui oleh menteri
kehakiman.
2. Syarikat kerja
 Kerja sama antara beberapa orang untuk melakukan suatu usaha
atau pekerjaan yang hasilnya dibagi antara mereka menurut
perjanjian, misalnya usaha konveksi, bangunan dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai