2008
LAMPIRAN
Pada dasarnya, segala bentuk muamalat boleh dilakukan, kecuali ada dalil yang mengharamkannya.
Pada dasarnya, segala bentuk ibadah haram dilakukan, kecuali ada dalil yang membolehkannya.
Banyak produk dan ketentuan dalam perbankan syariah didasarkan pada maslahah
Memelihara (pendapat/tradisi) lama yang masih relevan/baik dan mengambil sesuatu yang baru yang lebih baik
Sesuatu yang tidak bisa dicapai semuanya, Jangan ditinggalkan semuanya Contoh : Pengembangan bank syariah bersifat gradual, Tidak harus 100 persen full syariah (perfecsionis), Melainkan secara bertahap
Keputusan hakim (pemerintah) menghilangkan perbedaan pendapat, Ketika waqaf uang, diundangkan maka segala masalah khilafiyah ulama menjadi hilang
Setiap hukum yang didasarkan pada adat kebisaan apabila adat itu berubah, maka hukum itu berubah, seperti uang. Penerimaan syariah terhadap jenis uang yang berlaku didasarkan pada urf masing2 negara/regional
Tafriq
anil
Memisahkan yang halal dari yang haram (pendirian UUS pada perbankan)
Dari Buku Ensiklopedi Qaedah Fiqhiyyah Keuangan Islam Karangan Ahmad An-Nadawi Siapa yang dalam hartanya bercampur yang halal dan haram, Dikeluarkan dari harta itu sejedar yang haram, Yang tersisa adalah halal (Memisahkan yang halal dari yang haram) (Sumber modal bank pada pendirian UUS pada perbankan)
Yang dilihat dalam akad-akad itu adalah maqashidnya dan makna (hakikat/substansi)nya, bukan pada bentuk formalnya. Bay wafa dan Rahn,
.
Maqashid-lah yang dilihat dalam akad-akad itu
Sesuatu yang haram karena sadd zariah, bisa dibolehkan karena maslahah yang kuat Contoh : Kartu Kredit
Menunda-nunda pembayaran hutang bagi orang yang mampu adalah kezaliman Maka boleh denda (gharamah) bagi orang yang Mampu, tapi menunda cicilan
Menunda-nunda (pembayaran) yang dilakukan Oleh orang yang mampu, menghalalkan Harga diri dan pemberian sanksi kepadanya
Setiap hutang piutang yang mendatangkan Manfaat (bagi yang berpiutang/muqridh), adalah riba
.
Setiap Qardh yang disyaratkan padanya suatu manfaat, maka manfaat itu riba
Boleh mengambil ujrah (fee) pada pelayanan (service) qaradh, asalkan ujrahnya dalam batasan biaya riil operasional. Jika ada kelebihan dari biaya operasional hukumnya haram, karena termasuk riba
Hak Kreditur hanyalah pokok harta saja, tidak menzalimi dan tidak dizalimi.
Segala (akad) yang mengandung ketidakjelasan yang dapat membawa kepada perselisihan maka ia merusak akad Misalnya akad bagi hasil tanpa menentukan Siapa pihak yang menanggung biaya operasional
Boleh menjual saham atau menjaminkannya dengan tetap memperhatikan peraturan yang berlaku pada perseroan
Orang yang menjamin itu dianggap berhutang Contoh : pembiayaan multijasa yang menggunakan akad kafalah, talangan haji yang menggunakan kafalah, juga kredit card syariah yang menggunakan akad kafalah
Orang yang menjamin itu, dipandang berhutang, bertanggung jawab membiayai. Misalnya, bank menjamin untuk membayarkan biaya kuliah seorang mahasiswa S2 untuk kuliah di sebuah Perg.Tinggi, Ketika bank menjamin mahasiswa maka bank berhutang kepada kampus tersebut, dan bank harus membayarnya sebesar biaya kuliah, umpamanya 1 semester Rp 15 juta.
Hasil yang diperoleh, harus sesuai dengan resiko (biaya) yang ditanggung Maka seseorang tidak boleh menerima hasil, sementara dia tidak menanggung resiko jika terjadi kerugian. Contohnya bunga deposito bank konvensional
Siapa yang menjamin (menanggung resiko) suatu harta, maka ia berhak mendapat keuntungan
Biaya yang ditangggung harus sepadan dengan keuntungan. Seseorang yang menanggung biaya atau resiko kerugian, berhak mendapatkan bagi hasil jika usaha beruntung.
Orang yang diberi amanah, tidak menjamin (mengganti), selama ia tidak melampaui batas, menyimpang Penerima titipan amanah (wadiah amanah) tidakbertanggung jawab atas kerusakan barang titipan, kecuali ia melampaui batas. Mudharib/syarik tidak bertangggung jawab mengganti harta selama tidak menyimpang
Setiap harta yang rusak di tangan orang yang diberi amanah (rusaknya bukan karena lalai) Maka ia tidak wajib menggantinya.
Siapa yang menjamin (menanggung resiko) suatu harta, maka ia berhak mendapat keuntungan
.
Barang yang tidak dihormati secara syariah, maka jika merusakkannya, tidak mengganti seperti merusakkan miras
Hadiah (dari pejabat) harus ditolak, Pinjaman harus di dibayar (ditunaikan), Hutang harus dibayar.
Seorang pejabat (negara, perusahaan, pendidikan) tidak boleh menerima hadiah, karena posisinya sedang menjabat
Tidak boleh menjual sesuatu hingga Kamu memilikinya (H.R.Baihaqy dari Hakim Bin Hizam)
.
Suatu kewajiban yang tidak sempurna, kecuali dengannya, maka hukumnya wajib.
Segala sesuatu yang tidak bisa sampai kepada yang dituntut, kecuali dengannya maka sesuatu itu dituntut adanya
Mensyaratkan mudharib untuk menyimpan sejumlah dana setiap bulan di bank Islam, dimana ketika jumlah simpanan mencapai nilai modal, maka Semua aset usaha menjadi milik mudharib
Mensyaratkan mudharib untuk tidak meminjam di bank lain, kecuali izin bank (Shahibul Mal)
Contoh : Aku jual barang ini kpd anda sekarang, dengan Syarat 5 tahun depan anda jual kembali kepada saya, dengan harga yang sama. Ini bay wafa.
Segala sesuatu yang ada padanya riba berupa kelebihan, termasuk di dalamnya riba yang sedikit maupun banyak Artinya : Riba yang sedikit maupun banyak, tetap riba
Gharar yang besar (banyak) merusak akad sedangkan gharar yang sedikit tidak.
..." : ".
Tidak setiap gharar menyebabkan keharaman. Apabila gharar itu kecil dan sulit dihindarkan, maka gharar itu tidak menghalangi sahnya akad.
: " ..."
Setiap Gharar yang sulit dihindari dalam akad, maka syariah membolehkannya, seperti menjual biji-bijian dalam tanah
.
Agaknya, orang pertama yang merumuskan tema qaidah fiqh tentang gharar ini adalah Imam Asy-Syatibi, ketika dia membahas masalah mandi di tempat pemandian di mana kunatitas air tidak jelas jumlahnya.
Banyak bentuk jual beli yang mengandung gharar yang kecil, dimaafkan dalam syariah
Setiap ghahar yang sulit dijauhi dalam akad, maka hukum syara memberikan toleransi (kemudahan) terhadapnya
Riba tidak boleh sedikit atau banyak, Riba tidak seperti gharar, Gharar kecil dibolehkan, gharar besar dilarang
.
Segala asset yang boleh dijual, boleh digadaikan, Jika tidak, maka tidak
Segala sesuatu yang dapat dimuamalahkan secara i istishna (minta dibuatkan sesuatu/pemesanan pembuatan suatu barang ), maka boleh padanya istisna secara mutlak. Seperti minta buatkan pakaian, sepatu, rumah, bangunan, website, kenderaan, cincin, Maka pembelian buah di pohon atau padi di sawah tidak bisa secara istisna, tetapi harus dengan akad salam
Setiap akad yang memang harus ada masanya Maka ia tidak terwujud kecuali ditentukan waktunya Seperti ijarah dan musaqat.
.
Setiap hutang yang dapat dijamin (dikafalah), maka boleh padanya dihiwalahkan. Maka, pembiayaan multi jasa bisa menggunakan akad hawalah dan akad kartu kredit juga boleh dihiwalahkan
.
Hajat (kebutuhan) menduduki posisi dharurat (maha penting), baik bersifat umum atau khusus
.
Jadi murabahah emas dibolehkan
Apabila barang ribawi diperjual-belikan, maka kuantitasnya wajib sama dan wajib taqabuth (spot). Jika berbeda jenis barang ribawinya, maka yang wajib taqabuth saja. (Sedangkan keharusan sama kuantitasnya tidak diharuskan,red) Jika berbeda illatnya, maka kuantitasnya tidak wajib sama dan tidak wajib taqabuth
Illat emas sebagai mata uang dinar adalah muthlaquts tsamaniyah, yaitu mutlak sebagai alat pengukur harga. Emas perhiasan dan emas batangan boleh dibeli dengan cara berhutang, artinya tidak taqabutuh. Tidak pernah ada larangan berhutang membeli emas perhiasan, emas perhiasaan adalah komoditas bukan alat tukar (mata uang)
Asbabul wurud hadits riba fadhal (pada 6 barang ribawi), adalah praktek para sahabat yang menukar dinar dengan perhiasan setelah mendapat ghaninah dalam suatu peperangan. Nabi mengingatkan agar pertukaran dinar dengan perhiasan harus sama, misalnya 1 dinar dengan 4,25 gram perhiasan. Keharusan taqabuth, karena ada dinar emas yang menjadi alat tukar. Jadi taqabutuh itu menjadi keharusan dalam pertukaran itu.
Ketika dinar emas tidak ada, maka tidak taqabuth dibolehkan, seperti menukar komoditi perhiasan emas dengan uang kertas. Emas sebagai perhiasan adalah komoditas, maka boleh berhutang membeli emas tersebut.
.
Intervensi harga (menurunkan harga) tergantung kepada maslahah. Jika ada maslahahnya boleh, jika tidak ada, maka tidak boleh.
Setiap upaya penahanan barang yang menimbulkan kemudratan bagi masyarakat umum, maka ia disebut ihtikar, Sekalipun yang ia tahan/simpan itu Emas, perak atau pakaian
Hybrid Contract
Tidak ada larangan dalam syariah tentang penggabungan dua akad dalam satu transaksi, baik akad pertukaran (bisnis) maupun akad tabarru. Hal ini berdasarkan keumuman dalil-dalil yang memerintahkan untuk memenuhi (wafa) syarat-syarat dan akad-akad (Fiqh Muamalah Al-Maliyah al-Muqaran : Aliudin Zatary)
.
Akaf Qardh tidak boleh Taalluq (dan hybrid) dengan akad mua\wadhat.
.
Tidak halal Hybrid Contract (menggabungkan) akad qardh dan jual beli).
Kaedah Syirkah
.
Para mitra dalam syirkah mendapatkan keuntungan berdasarkan nisbah masingmasing
.
Keuntungan dalam syirkah didasarkan pada syarat-syarat yang disepakati (dalam kesepakatan nisbah), sedangkan kerugian berdasarkan persentase kontribusi modal.
Transaksi yang dilakukan mitra dalam syirkah harus didasarkan pada maslahah syirkah.
.
Misalnya : waralaba Multi Nisbah, kesepakatan nisbah, Nisbah Spesial ????? dll.
.
Segala bentuk syirkah, dasarnya adalah wakalah dan amanah. Dalam syirkah terdapat unsur wakalah untuk mengelola usaha. Usaha kerjasama syirkah adalah amanah (kepercayaan).
. Mitra dalam Syirkah adalah amanah, dia tidak dituntut bertanggung jawab (mengganti kerugian), kecuali ia melampaui batas.
Segala sesuatu yang dapat diwakilkan, maka boleh syirkah padanya. Jika tidak bisa diwakilkan, maka tidak boleh syirkah padanya.
. Setiap
Segala sesuatu yang boleh ditransaksikan oleh seseorang, maka orang itu boleh dapat diwakilkan, maka boleh diwakilkan kpd orang lain. Contoh : Kalau seseorang boleh menjual barang, maka dia boleh mewakilkan kpd orang lain
Mitra dalam syirkah secara mutlak boleh melakukan transaksi, karena statusnya telah mendapat izin dari mitra lainnya, berdasarkan urf dan maslahah syirkah
.
Pengusaha (mudharib) adalah orang yang memegang amanah,yang tidak dituntut mengganti kerugian, kecuali ia melampaui batas atau melaukan penyimpangan.
.
Transaksi yang dilakukan mudharib (pengusaha) dalam qiradh haruslah dimaksudkan untuk mengembangkan (menginvestasikan) modal agar produktif.
.
Tidak boleh bagi mudharib atau mitra syirkah, kecuali melaukan tasharruf (transaksi dan membuat keputusan2 bisnis) secara hati-hati (pruden)
Keuntungan mudaharah untuk memelihara pokok (modal)
.
Menentukan keizinan tergantung pada adat (urf)
.
Izin secara urf seperti izin hakiki
.
Siapa yang mendapatkan keuntungan dari jalan yang haram, maka ia wajib mensedeqahanya ke jalan sosial (jalan raya, jembatan, WC umum, lampu jalan utk penerangan).
Sekian