Anda di halaman 1dari 14

TUGAS DASAR DASAR REKAYASA TRANSPORTASI

BATANGHARI SEMBILAN (SEMBILAN SUNGAI)


DI SUMATERA SELATAN

Dosen Pengasuh

: Dr. Ir. Joni Arliansyah, MT.


Disusun Oleh :
Azmi Derizqi (03011181320027)

Yozzi Rizqullah (03011181320063)


M. Akbar Wirajaya (03011181320068)
Fernando Taslim (03011181320072)
Adrio Fariz K.P. (03011181320090)
Aji Santa Wijaya (03011181320097)
Felix Tambunan (03011181320099)
Arief Rahmat Budiman (03011181320103)
Ferdi Aprilian Putra (03111001069)
Sebastian Fernando T. (03081001108)
Samuel Kristianto (03091001113)

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.


Alhamdulillahhirabbilamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang
kita ingat.Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian atas segala berkat, rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas dasar dasar rekayasa transportasi ini dengan baik.
Makalah ini disusunguna memenuhi nilai ujian tengah semester pada mata kuliah dasar
dasar rekayasa transportasi. Dalam penyusunan makalah ini, penulis memperoleh banyak
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada Bapak Dr. Ir. Joni Arliansyah, MT sebagai Dosen Pembimbing yang telah
memberikan dukungan, kasih dan kepercayaan yang begitu besar. Tak lupa juga penulis
mengucapkan terima kasih kepada warga yang tinggal di pinggiran Sungai Musi karena
informasi yang begitu berharga untuk penulis.Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal,
semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih
baik lagi.
Penulis juga percaya bahwa makalah yang disusun ini masih terdapat kekurangan, baik
dari segi teknik penyusunan hingga isi makalah.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Indralaya, 14 Marer 2014

Penulis
.

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sungai Batanghari Sembilan adalah suatu sebutan untuk Sungai Musi yang berperan
sebagai induk sungai yang membelah Provinsi Sumatera Selatan dari timur ke barat
dengan delapan anak cabang sungai besar, yaitu Sungai Ogan, Komering, Lematang,
Lakitan, Semanggus, Rawas, Batanghari Leko, dan Klingi.Pengertian batang hari
Sembilan mencakup Sungai Musi itu sendiri beserta delapan sungai besar yang bermuara
di Sungai Musi.
Sungai Musi adalah sungai terpanjang yang ada di Sumatera dengan panjang kurang lebih
750 km.Sungai Musi telah digunakan sebagai jalur transportasi, baik transportasi orang
dan barang sejak Kerajaan Sriwijaya ada.Selain digunakan sebagai jalur transportasi,
Sungai Musi juga dimanfaatkan sebagai drainase perkotaan dan pengendalian banjir.Anak
anak sungai yang semula berfungsi sebagai daerah tangkapan air, kini sudah banyak
ditimbun untuk kepentingan sosial sehingga berubah fungsinya menjadi daerah
pemukiman dan pusat kegiatan ekonomi lainnya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:
Mendeskripsikan 2 contoh sungai dari Sungai Batanghari Sembilan.
Mengenali permasalahan yang ada pada 2 sungai yang telah dipilih.
Membandingkan sungai yang ada di Sumatera Selatan dengan sungai di wilayah
lain.
Memberikan solusi atas permasalahan yang terdapat pada lingkup sungai tersebut.
C. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini disusun guna memberikan pengetahuan kepada kalangan
pembaca mengenai potensi yang dimiliki Sungai Batanghari Sembilan, khususnya Sungai
Musi dan beberapa anak cabang sungai besar yang terdapat di Wilayah Sumatera
Selatan.Juga diharapkan kepada pembaca agar dapat memaksimalkan potensi dari sungai
tersebut dan memotivasi warga sekitar sungai untuk menjaga kelestarian lingkungan
sungai.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sungai Musi Dan Sungai Ogan

DESKRIPSI SUNGAI MUSI

Gambar 1.Sungai Musi


Data Sungai Musi

Lokasi = Sumatera Selatan


Jenis = Sungai Permanen
Pola aliran= Dendritik
Kedalaman rata rata = 15-20 meter
Jembatan terpanjang yang melintasi = Ampera (1117 m ) palembang
Kota utama yang dilalui = Tebing tinggi , Sekayu , Palembang
Bagian Hulu = Ujan Mas , Kabupaten Kepahyang , Bengkulu
Muara = Selat Bangka
Ambang terluar = Teluk Buyut , Desa Sungsang
Lebar rata rata di ilir sebelum memasuki batas palembag = 250-300m
Lebar rata - rata setelah melewati palembang = 500m-1,4 km
Anak sungai utama = Sungai Ogan, Komering, Lematang, Lakitan,
Semanggus, Rawas, Batanghari Leko, dan Kelingi.
Pulau- pulau di tengahnya = Pulau kerto (sebelah barat kota
palembang , luas 0,5 km2) , Pulau Semuntu (di sebelah barat pulau
kerto , luas = 2 km2), Pulau Kemaro ( di sebelah timur pabrik PT
PUSRI, luas kurang dari 1 km2 ) , Pulau Burung ( Sebelah Timur
Palembang , Luas 0,7 km2) , Pulau Payung (Terletak di ilir sungai
musi , luas = 200 km2 ) , Pulau Telang ( Pulau terbesar di sungai musi
luas = 300 m2)
Fauna Khas = Ikan Belida , Ikan Pari air tawar , Ikan Pesut (punah di
sungai musi)
Sungai Musi adalah sebuah sungai yang terletak di Provinsi Sumatera Selatan,
Indonesia.Dengan panjang kurang lebih 750 km, sungai ini merupakan sungai
yang terpanjang di Pulau Sumatera dan membelah Sumatera Selatan dari timur ke
barat.

Gambar 2.Peta aliran Sungai Musi


Sejak adanya Kerajaan Sriwijaya, Sungai Musi telah dimanfaatkan sebagai sarana
transportasi, baik transportasi barang maupun transportasi manusia.Hal ini tetap
berlanjut pada masa pemerintahan kesultanan Palembang Darussalam. Hingga
kini pun Sungai Musi masih menjdi alternative jalur transportasi ke daerah
tertentu dan untuk kepentingan tertentu.Setiap hari banyak kapal angkutan barang
maupun kapal angkutan manusia yang berlalu lintas sepanjang Sungai Musi.

Gambar 3.PT PUSRI


Letak Sungai Musi yang strategis membuat beberapa perusahaan / industri
menempatkan pabriknya di tepian sungai. PT Pusri, PT Pertamina, PT Semen
Baturaja, PT Remco adalah contoh dari beberapa industri yang terletak di
sepanjang aliran Sungai Musi yang juga memanfaatkan keberadaan Sungai Musi
ini.
Banyak masyarakat sekitar yang juga memanfaatkan air sungai musi untuk
keperluan sehari-hari.Misalnya memasak, mencuci, mandi bahkan buang air besar
dan kecil pun di sungai ini.Dan Perusahaan Daerah Air Minum juga
memanfaatkan air dari sungai ini. Pemanfaatan lain dari Sungai Musi adalah

sebagai tempat wisata. Di sepanjang Sungai Musi dapat dinikmati kemegahan


Palembang tempo dulu.Banyak bangunan bersejarah yang berada di sini, yaitu
Benteng Kuto Besak, Jembatan Ampera yang berdiri kokoh, Pulau Kemaro, dan
lainnya.
DESKRIPSI SUNGAI OGAN
Anak sungai terdekat dari Sungai Musi adalah
Sungai Ogan. Sungai Ogan berasal dari
beberapa aliran kecil mata air dari Bukit
Nanti yang bersatu menjadi satu aliran besar
Sungai Ogan yang pada akhirnya bermuara di
Sungai Musi, Palembang.

Gambar 5.Sungai Ogan

Gambar 6. Foto Satelit Sungai Ogan


Sungai Ogan ini berawal dari Sungai Musimembelah tengah tengah pusat Kota
Baturaja, ibukota Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.

PERMASALAHAN YANG ADA DI SUNGAI MUSI DAN OGAN


Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Dadang yang berprofesi sebagai
tukang perahu ketek yang berada di Sungai musi, beliau menuturkan bahwa
angkutan sungai yang ada di sepanjang Sungai Musi tidak diperhatikan oleh
pemerintah daerah, khususnya angkutan perahu ketek. Tidak adanya campur
tangan pemerintah dalam ketersediaan dermaga khusus perahu ketek, membuat
setiap tukang perahu ketek mencari penumpang dengan cara mereka sendiri dan
tersebar tidak merata di sepanjang sungai. Yah, tergantung rejeki dek untuk dapet
penumpang Kan sekarang banyak tukang ketek di sungai musi, jadi dak tetep
dapet duit berapo... Selain itu tidak adanya bantuan dana dari pemerintah daerah
untukmemperbarui perahu ketek, memaksa para tukang ketek tetap menggunakan
perahu ketek yang sudah tua (perahu ketek yang diragukan faktor keamanannya).
Berdasarkan hasil Tanya jawab dengan Bapak Khusnul sebagai warga yang
tinggal di pinggiran Sungai Ogan dan berdasarkan pantauan yang kami lakukan,
memang benar bahwa adanya pencemaran di Sungai Musi dan Sungai Ogan
akibat aktivitas industri dan limbah rumah tangga. Unsur pencemar tertinggi,
seperti fenol, besi, dan fosfat, sudah melebihi nilai ambang batas sehingga
berpotensi mengancam organisme sungai.Sebagian besar limbah rumah tangga
tersebut masuk Sungai Musi melalui aliran anak sungainya terutama Sungai Ogan
sebagai anak Sungai terdekatyang bermuara ke Sungai Musi.
Setelah itu hubungan angkutan jalan terhadap sungai, dermaga sebagai akses dari
sungai musi dan ogan kejalan. Disini dermaga dermaga disekitaran sungai musi
dan ogan itu masih banyak perlu perhatian dari pemerintah kalau ditinjau dari
kenyamanan dan kualitas dari dermaga itu sendiri.
SOLUSI TERHADAP MASALAH
Dalam hal masalah perahu ketek, pemerintah daerah harus membuat dermaga
khusus perahu ketek dan juga membuat suatu ketetapan dalam hal harga (ongkos)
perorangnya, sehingga para wisatawan yang ingin melintasi Sungai Musi dengan
menaiki perahu ketek mengetahui lokasi pasti untuk akses keberangkatan dan juga
harga pengangkutan perorangnya yang sudah ditetapkan. Dan juga yang paling
penting pemerintah harus membuat suatu ketetapan dalam hal kualitas
kenyamanan dan keselamatan dari pengguna kapal ketek tersebut, juga
memberikan pinjaman dana kepada warga(Tukang ketek) agar bisa menjamin
kualitas bagi para pengguna.
Dalam hal pencermaran, kesadaran warga masyarakat untuk menjaga lingkungan
tetap bersih masih rendah. Di mana, beberapa anak Sungai Musi tersebut masih
dipenuhi sampah yang berasal dari lingkungan tempat tinggal warga

sekitar.Sampah-sampah itu terbawa arus dari seluruh aliran Sungai Musi.Untuk


itu, perlu dilakukan pembinaan kepada masyarakat tentang hal ini.Salah satu
upaya pencegahan dengan melakukan pengawasan industri yang berada di
bantaran Sungai Musi dengan memperketat baku mutu limbah sebelum dibuang
ke sungai. Seluruh masyarakat dan termasuk industri, agar tidak membuang
limbah bahan berbahaya, zat kimia, dan kotoran ke sungai.Pemerintah kota segera
menerbitkan peraturan daerah yang melarang orang membuang sampah dan
kotoran berbahaya di Sungai Musi, baik langsung maupun melalui anak
sungainya.Partisipasi masyarakat terutama yang berdomisili di sekitar anak-anak
Sungai Musi merupakan kunci utama yang diperlukan untuk mempercepat
pembangunan dan mengatasi pencemaran anak Sungai Musi.Partisipasi
masyarakat tersebut dapat dimulai dengan mendukung kebersihan dan
menggalakkan gotong royong tiap rumah masing-masing.Mulai dari halaman
rumah dan saluran pembuangan air.
Dalam hal Dermaga, dermaga disekitar Sungai Musi membutuhkan perawatan
dan pemeliharaan dari pihak terkait.Kerusakan pada dermaga seperti lantainya
yang bolong dan berkarat, membutuhkan perhatian serius dari pihak terkait.
PERBANDINGAN DENGAN SUNGAI DI WILAYAH LAIN.
DESKRIPSI SUNGAI CHAAO-PHRAYA
Sungai Chao Phraya adalah sungai utama dan terpenting di Thailand.
Sungai ini memiliki endapan aluvial yang rendah dan menyebar ke
seluruh daratan negri ini. Aliran sungai ini berjalan melalui Bangkok
dan kemudian bermuara di Teluk Thailand. Menurut beberapa
sumber, sungai ini dulunya dikenal sebagai Mae Nam Chao Phraya.
Dalam bahasa Thai, Mae berarti ibu dan Nam berarti air,
sedangkan nama Chao Phraya diambil dari julukan sungai ini di masa
lampau yakni Chao Pia, sebuah nama yang menandakan bahwa
sungai ini adalah sungai utama di masa Kerajaan Siam. Sedangkan
dalam media bahasa Inggris di Thailand, nama Sungai Chao Phraya
sering diterjemahkan sebagai The River of Kings.
Panjang aliran sungai ini mencapai 231 mil atau sekitar 372 kilometer
dan melewati hampir semua kota di Thailand, yakni dari kota paling
utara hingga ke selatan. Kota-kota yang dilalui oleh sungai ini antara
lain Nakhon Sawan , Uthai Thani , Chainat , Singburi , Ang Thong ,
Ayutthaya , Pathum Thani , Nonthaburi , Bangkok dan Samut Prakan.
Di Bangkok, Sungai Chao Phraya adalah urat nadi transportasi yang
memiliki jaringan yang sangat luas, sehingga terciptalah beberapa
jenis angkutan yang menarik seperti bus sungai (river buses), cross-

river feri, dan taxi air. Lebih dari 15 armada transportasi umum
sungai beroperasi di sungai dan di kanal-kanal sekitar kota, termasuk
di jalur komuter sekalipun.
Ada banyak dermaga yang berdiri di sepanjang sungai ini, wisatawan
tinggal memilihnya sesuai kebutuhan. Untuk menyusuri sungai dan
mendapatkan pemandu, wisatawan bisa memilih kapal khusus untuk
para wisatawan (berbendera biru), harga tiketnya sekitar 30 Baht.
Kapal ini biasanya sudah menyiapkan seorang pemandu yang ahli
berbahasa Inggris. Kapal-kapal ini beroperasi mulai pukul 06.00
hingga pukul 19.00 waktu setempat.
Untuk dijadikan suatu perbandingan nyata, dalam hal ini penulis mengambil
contoh Sungai Chao-Phraya yang berada di Thailand. Sungai Chao-Phraya yang
ada di Thailand dengan Sungai Musi yang ada di Palembang tentu memiliki suatu
kesamaan yang tampak jelas. Salah satunya adalah keberadaan rawa dan kedua
sungai tersebut sama-sama membelah suatu kota yang besar. Sungai Chao-Phraya
membelah kota Bangkok dan Sungai Musi membelah Kota Palembang. Kesamaan
lain adalah di daerah sekitar Sungai Musi terdapat Kanal-kanal yang mirip dengan
Kanal-kanal yang ada di Sungai Chao-Phraya. Di lain hal, kedua sungai tersebut
sama-sama menjadi objek wisata andalan untuk masing-masing daerah. Namun
yang membedakan secara pasti antara kedua sungai tersebut adalah
pengoptimalan fungsi sungai dan rawa.
Pemerintah Kota Bangkok berhasil mengoptimalkan fungsi Sungai Chao-Phraya,
tidak hanya menjadi daerah resapan dan saluran air yang baik, namun juga
berhasil menjadi objek wisata andalan. Penataan drainase dan kawasan pinggiran
sungai yang baik membuat Sungai Chao-Phraya menjadi sungai yang rapi dan
bersih. Penataan kawasan pinggiran sungai menjadikan tepian sungai ChaoPhraya rapi dan dipagari sejumlah bangunan megah serta gedung pencakar langit,
tidak ada bangunan kumuh yang ada di pinggiran sungai.
Warga tepian Chao Phraya sudah lama dibiasakan tak membuang sampah rumah
tangga ke sungai. Sampah diletakkan di depan rumah dan diambil oleh petugas
yang khusus ditugaskan untuk itu. Selain itu, ada kapal yang setiap hari khusus
disiagakan untuk membersihkan sunga. Satu catatan lagi, tidak ada wc yang
terletak di pinggir sungai seperti di Palembang. Sebab di Chao Phraya, rumah
warga umumnya menghadap ke sungai. Tidak seperti di Palembang yang
menjadikan sungai halaman belakang rumah mereka. Sungguh hal yang patut
ditiru. Karena bersihnya Sungai Chao Phraya, ikan-ikan dari berbagai jenis
tampak jelas bebas berenang. Wargapun tidak tampak menangkapi ikan itu,
bahkan menjadikannya salah satu objek wisata. Wisatawan dapat memberi makan
ikan dengan roti yang dijual di perahu.

Keunggulan lain Chao Phraya adalah menjadi sarana transportasi alternatif warga
Bangkok. Bangkok selain dikenal dengan sky train dan subway-nya, juga sukses
menjadikan bus air sebagai sarana transportasi alternatif. Di sepanjang Chao
Phraya dibangun sejumlah dermaga bus air. Sehingga warga Bangkok yang
hendak berpergian, lebih memilih naik bus air. Murah dan dijamin tak terjebak
kemacetan.
Selain menikmati bersihnya Sungai Chao Phraya, di sepanjang sungai itu
wisatawan juga dimanja dengan berbagai bangunan unik dan bersejarah.
Dilihat dari sisi transportasi, penyediaan angkutan transportasi di sungai ChaoPhraya sangat beragam jenisnya dan beragam pula harganya seperti bus sungai
(river buses), cross-river feri, dan taxi air. Akses untuk menuju suatu lokasi wisata
atau tujuan tertentu sangat mudah untuk dijangkau dengan ketersediaan dermagadermaga yang tak jauh dari pusat kota dan dekat pula dengan masing-masing
lokasi wisata. Pemerintah dan masyarakat Bangkok ikut berperan aktif dalam
penjagaan maupun pemeliharaan Sungai Chao-Phraya. Maka tidak heran bahwa
Sungai Musi masih tertinggal dengan Sungai Chao-phraya, baik dari kebersihan
sungai hingga akses transportasi sungai.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
Sungai Musi sebagai salah satu sungai terpanjang di Indonesia yang melintasi
Sumatera selatan dari timur ke barat tentu memiliki peranan penting bagi
kehidupan warga sekitar. Namun sayangnya, kurangnya perhatian dari
pemerintah dan masyarakat sekitar dalam hal pemeliharaan fungsi sungai
membuat transportasi sungai mulai dilupakan, mengingat pembangunan jalan
darat semakin gencar untuk dilakukan.
Seperti yang kita ketahui bersama, Sungai Musi sebenarnya memiliki potensi
yang baik dalam hal sarana transportasi dan objek wisata, asalkan pemerintah
dan warga sekitar turut berpasrtisipasi aktif dalam hal pengoptimalan dan
pemeliharaan fungsi sungai Musi.
SARAN
Sebagai model perbandingan yang baik, pembangunan dan pengoptimalan
Sungai Musi sebaiknya menjadikan Sungai Chao-Phraya sebagai panduan.
Dengan beberapa kesamaan dari Sungai Chao-Phraya, tidak menutup
kemungkinan bahwa Sungai Musi bisa lebih berkembang dibandingkan
dengan Sungai Chao-Phraya. Tinggal bagaimana peran dari pemerintah daerah
dan masyarakat sendiri untuk mengembangkan dan memaksimalkan potensi
dari Sungai Musi.

BAB IV

LAMPIRAN GAMBAR

Gambar Daerah Aliran Sungai Di Sumatera Selatan

Anda mungkin juga menyukai