Anda di halaman 1dari 24

NAMA : FERNANDO TASLIM

NIM : 03011181320072

DOSEN PEMBIMBING
M. BAITULLAH AL AMIN, S.T., M.Eng.
TINJAUAN PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KONSTRUKSI PELAT
LANTAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN BEACUKAI
SUMBAGSEL
BAB BAB YANG AKAN DIBAHAS
PENDAHULUAN

GAMBARAN UMUM PROYEK

LANDASAN TEORI

TINJAUAN PELAKSANAAN

HASIL PERHITUNGAN

KESIMPULAN
LATAR BELAKANG
Pelat lantai adalah bagian dari elemen gedung yang
berfungsi sebagai tempat berpijak. Perencanaan elemen pelat
lantai tidak kalah pentingnya dengan perencanaan balok,
kolom, dan pondasi. Pelat lantai yang tidak direncanakan
dengan baik bisa menyebabkan lendutan dan getaran yang
berlebih saat ada beban yang bekerja pada pelat tersebut.
Melalui peninjauan pada pelaksanaan pelat lantai
diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai
pelaksanaan serta perhitungan konstruksi pelat, baik pada
proses pembebanan maupun penulangan. Maka pada Laporan
Kerja Praktek ini membahas mengenai pelat lantai untuk
mengetahui lebih jauh mengenai pelaksanaan dan perhitungan
konstruksi pelat lantai di lapangan pada Proyek Pembangunan
Rumah Susun Beacukai Sumbagsel
MAKSUD DAN TUJUAN
Mengenal kondisi sebenarnya pelaksanaan Proyek
Pembangunan Rumah Susun Beacukai Sumbagsel secara
langsung di lapangan sehingga dapat mengetahui bagaimana
mengaplikasikan ilmu yang didapat.
Untuk mengidentifikasi prosedur pelaksanaan pekerjaan
struktur Pelat lantai di lapangan.
Mengidentifikasi kendala-kendala yang terjadi dalam
pelaksanaan pekerjaan pelat lantai.
Mempelajari dan memahami perhitungan penulangan Pelat
lantai dan dibandingkan dengan kondisi di lapangan.
DATA UMUM PROYEK
Nama Pekerjaan : Proyek Pembangunan Mess Pegawai (Rumah
Susun dan Rumah Negara) Kanwil DJBC Sumsel
Lokasi Proyek : Jalan Rajawali, Palembang
Pemilik Proyek : Kementrian Keuangan RI Dirjen Beacukai
Sumbagsel
Konsultan Perencana : PT. Yodya Karya
Kontraktor Pelaksana : PT. Brantas Abipraya
Konsultan Pengawas : CV. Pelita Utama
Jenis Proyek : Gedung
Sumber Dana : APBN 2016
Nilai Kontrak : Rp. 32.300.000,-
Nomor Kontrak : S-75/WBC.05/PPK/2016
Waktu Pelaksanaan : 150 hari kerja
DATA TEKNIS PROYEK
Luas Lahan : 2465 m
Luas Bangunan : 4368 m
Jumlah Lantai : 7 lantai
Tinggi Lantai 1 : 4,5 m
Tinggi per lantai (2 hingga 7 ) : 3,5 m
Konstruksi : Beton bertulang
Pondasi : Tiang pancang
Jenis Tiang Pancang : Spun pile
Mutu Beton : K-300
Mutu Baja : BJTD-U-40 (fy=400 Mpa)
BJTD-U-24 (fy=240 Mpa)
DENAH LOKASI PROYEK
LANDASAN TEORI
Pelat adalah elemen horizontal struktur yang mendukung
beban mati maupun beban hidup dan menyalurkannya ke
rangka vertikal dari sistem. struktur Pelat merupakan
struktur bidang (permukaan) yang lurus, (datar atau
melengkung) yang tebalnya jauh lebih kecil dibanding
dengan dimensi struktur yang lain.
TINJAUAN PELAKSANAAN
PELAT LANTAI
Persiapan lahan Pekerjaan Bekisting
Pekerjaan Tulangan
fabrikasi Pelat

Storage Pembongkaran Pekerjaan


(Penyimpanan) Bekisting Pengecoran

Pemasangan di
Transportasi Pekerjaan Finishing
Lapangan
Pekerjaan Bekisiting Pelat
Pekerjaan Tulangan
Pekerjaan Pengecoran
Pembongkaran Bekisting
Storage (Penyimpanan)
Trasnportasi
Pemasangan di Lapangan
Rekap penulangan
Dari hasil perhitungan didapat jumlah tulangan dan
jarak tulangan yang bervariasi, yaitu menggunakan besi
diameter 7 dengan jarak 50 - 150 mm. Akan tetapi pada
kenyataannya, pengerjaan pembesian dilakukan dengan
besi yang dipakai yaitu besi diameter 7 jarak 150 mm untuk
pembesian di lapangan
Dari perhitungan yang telah dilakukan di atas diperoleh
selisih perbandingan AS sebesar 2,499%. Dengan total AS
perhitungan sebesar 30017,82 mm2, dan total AS pada
Proyek sebesar 30787 mm2. Perbedaan ini disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain Asumsi Perencanaan
pembebanan dan faktor angka keamanan.
Kesimpulan
Prosedur pelaksanaan konstruksi pelat lantai pada proyek
ini telah sesuai dengan prosedur pelaksanaan dalam
perencanaan awal dan sesuai dengan SNI-03-2487-2013.
Pelaksanaan konstruksi pelat lantai yang menggunakan
metode precast memiliki beberapa keuntungan, seperti
waktu pengerjaan yang lebih cepat dan menghemat biaya
material serta alat seperi kayu, besi tulangan dan perancah.
Lokasi area fabrikasi dan area proyek konstruksi yang
berbeda lokasi dengan jarak cukup jauh serta kondisi lalu
lintas yang padat terkadang memperlambat pengiriman
pelat lantai yang siap pasang.
Kesimpulan
Terdapat perbedaan pada hasil perhitungan
pembesian pelat lantai dengan pengerjaan di
lapangan. Pada perhitungan yang dilakukan didapat
pembesian dengan diameter 7 mm dengan jarak yang
bervariasi antara 50 150 mm, sedangkan pembesian
di lapangan dipakai tulangan wiremesh berdiameter 7
mm jarak 150 mm dengan tulangan rangkap.
SARAN
Karena penyimpanan tulangan dilakukan di tempat terbuka,
maka sebaiknya pengadaan besi tulangan disesuaikan dengan
jadwal pelaksanaan pekerjaan dan sebaiknya saat penyimpanan
perlu ditutupi dengan plastik terpal agar tidak terkena air hujan.
Sebaiknya dilakukan pemeriksaan pada saat sebelum dan setelah
penggunaan alat berat untuk memperlancar kinerja alat berat.
Sikap kerjasama yang baik antar berbagai pihak yang terlibat
dalam proyek konstruksi hendaknya terus dipertahankan untuk
menciptakan suasana kerja yang nyaman serta dengan
komunikasi yang baik dapat mengurangi kesalahan teknis yang
terjadi di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai