MANAJEMEN
Ketua Kelompok
Dwi Kuswanto
Octaviali Efirenza
Jordy Rizky Hervito
Fajar Maulana
Arief Rahmat Budiman
Aspek Manajemen
PENDAHULUAN
Proyek pembangunan Gedung Golden Sriwijaya dilaksanakan oleh
PT. Alkon Sriwijaya yang dimulai pada tanggal 25 Januari 2016,
berlokasi di Jalan Gubernur H. Bastari RT.026, Kelurahan Silaberanti,
Kecamatan Seberang Ulu 1 , Provinsi Sumatera Selatan. Proyek ini
direncanakan untuk diselesaikan dalam kurun waktu 15 bulan. Proyek
pembangunan Gedung Golden Sriwijaya direncanakan untuk
Universitas Bina Husada dan gedung serba guna.
Sesuai dengan agenda kegiatan pelatihan K3 yang kami ikuti, kami
melakukan kunjungan dan observasi lapangan ke Proyek
pembangunan Gedung Golden Sriwijaya dengan tujuan sebagai
bahan tinjauan mengenai penerapan dari Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Di mana dalam Pembangunan Proyek tersebut,
apakah pelaksanaannya telah memenuhi standar dari peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Aspek Manajemen
Permasalahan di lapangan
Dalam aspek komitmen, perusahaan telah menunjukkan
penerapan k3 di
lapangan namun tindakan nyata dalam penerapan k3 di
lapangan masih
sangat minim.
Komitmen K3 berupa keterangan tertulis dari perusahaan
kontraktor tidak
tersedia di kantor dalam lingkungan proyek.
Tidak adanya Safety Man (Ahli k3) dalam struktur
organisasi proyek.
Aspek Manajemen
Analis
a
Adapun analisa identifikasi masalah yang terdapat pada pelaksanaan proyek pembangunan
yaitu:
Terdapat tower saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET)
Sesuai dengan peraturan menteri pertambangan dan energi no. 01.P/MPE/1992 menyatakan
dimana jarak aman minimal bangunan dan SUTET adalah sebesar 12,5m dengan jarak aman
minimal ketinggian bangunan dengan SUTET sebesar 13,5m. Pada proyek ini tinggi bangunan
tidak cukup aman karena bangunan ini direncanakan memiliki 4 lantai keatas dan jarak
bangunan dengan SUTET 11m .
Yang artinya bangunan pada proyek ini belum memenuhi
standard dan bertentangan dengan UU No. 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung,
mengatur tentang Keandalan keselamatan kesehatan dan kenyamanan gedung.
Tidak terdapat pick up drop-off point.
Pick up drop off point merupakan tempat dimana material bangunan dikumpulkan dengan
tersusun rapih bertujuan untuk mempermudah alur pekerjaan dalam mengambil dan
mengumpulkan material yang baru datang dari pihak suplier. Akan tetapi material yang
terdapat pada proyek tidak beraturan hal ini bertentangan dengan peraturan menteri tenaga
kerja; PER.05/MEN/1996 tentang SMK3 .
Aspek Manajemen
SARAN :
Komitmen K3 oleh perusahan harus lebih dipertegas dengan memberikan bukti
otentik perjanjian untuk komitmen melaksanakan K3 dan ditanda tangani secara
resmi.
Pengawasan K3 dalam pelaksanaan proyek harus lebih diperketat agar tidak terjadi
kecelakaan kerja.
Rambu-rambu K3 di tempat kerja perlu diperlengkap agar para pekerja sadar akan
bahaya yang mengancam.
Sistem Manajemen K3 (SMK3) perlu disusun dalam suatu dokumen agar para
pekerja merasa aman saat bekerja dengan mengetahui adanya komitmen,
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan peninjauan K3 dalam proyek tersebut
Perlu ditingkatkan pemahaman mengenai K3 melalui pelatihan dan pengarahan
agar dapat menumbuhkan kesadaran dari setiap pekerja akan pentingnya K3.
Aspek Manajemen
Penutup
Proyek Pembangunan Gedung Golden Sriwijaya ini sebenarnya
telah mengusahakan setiap pekerjaan di dalamnya telah
memenuhi prosedur dan instruksi K3 yang ada dan sesuai
dengan apa yang diatur oleh Undang-Undang Ketenagakerjaan.
Namun, beberapa kendala Manajemen K3 yang kurang
maksimal penerapan di dalam proyeknya, seperti kurangnya
perilaku mawas diri dan waspada dalam setiap kemungkinan
kecelakaan kerja yang terjadi di dalam proyek tersebut.
Manajemen K3 seharusnya diterapkan secara baik dan benar
sesuai prosedur dan instruksi K3 agar timbul rasa aman dan
nyaman pada para pekerja yang efeknya memberikan
peningkatan produktivitas kerja dan minim resiko.
Aspek Manajemen