Anda di halaman 1dari 47

AKUNTANSI AKAD TABARRU’

(LANJUTAN 2)

RINA ISTIQOMAWATI, S.P.d, MM


Akad tabarru’

1. Lending Self (Meminjamkan Jasa berupa keahlian atau


ketrampilan termasuk)

A. Akad Wadiah
Wadiah merupakan simpanan atau dana kepada pihak lain yang
bukan pemiliknya untuk tujuan keamanan, wadiah merupakan
akad penitipan dari pihak ayang mempunyai uang dan/barang
kepada pihak yang menerima titipan dengan catatan kapanpun
titipan bisa diambil dan pihak penerima titipan wajib
menyerahkan kembali uang/barang tersebut . Dalam akad wadiah
hendaknya dijelaskan tujuan akad, cara penyimpanan, lama
waktu penitipan dan baiaya yang dibebankan kepada pemilik
barang dan hal-hal yg dianggap penting.
Akad wadiah

Merupakan simapanan (deposit) barang atau dana kepada pihak laik yang
bukan pemiliknya untuk tujuan keamanan. Wadiah adalah akad penitipan dari
pihak yang mempunyai uang/barang kepada pihak yang menerimatitipan
dengan catatan kapanpun titipan diambil pihak penerimatitipan wajib
menyerahkan kembali uang/barang titipan tersebut dan yang dititipi menjadi
penjamin pengembalian barang titipan. Jenis akad wadiah :
a. Wadiah amanah, yaitu wadiah dimana uang/barang yang dititipkan hanya
boleh disimpan tidak boleh didayagunakan. Si npenerima titipan tidak
bertanggung jawab atas kehilangan dan kerusakan yang terjadi pada barang
titipan yang bukan diakibatkan oleh kelalaian atau kecerobohan penerima
titipan.
b. Wadiah Yadh dhamamah, wadiah diamana si penerima titipan dapat
memanfaatkan barang tersebut dengan seizin pemiliknya dan menjamin untuk
mengembalikan titipan tersebut secara utuh setiap saat sipemilik
menghendakinya. Hasil dari pemanfaatan barang tersebut tidak wajib
dibagihasilkan dengan pemberi titipan. Namin boleh saja memberi bonus dan
tdk boleh dijanjikan sebelumnya. Misal Tabungan. Giro berjangka dengan akad
wadiah.
Skema akad wadiah

Pihak yang memitipkan Penerima Titipan


Muwaddi’ (mustawda’)
Sumber hukum

a. Al Qur’an : …”sesungguhnya Allah menyuruh kamu


memyampaikan amanat kepada yang berhak mnerimanya…”
(QS 4:58)
b. Ass-Sunah : “Tunaikanlah amanat itu kepada orang yang
memberi amanat kepadamu dan jangan mengkhianati orang
yang menkhianatimu (HR. Abu Dawud dan Al Tirmidzi)

RUKUN WADIAH
c. Pelaku terdiri atas pemilik barang/pihak yang menitip
(muwaddi) dan pihak yang menyimpan (mustawda’)
d. Objeck wadiah berupa barang yang dititipkan
e. Ijab Kabul/serah terima
Akad wakalah

Al Wakalah artinya penyerahan, pendelegasian, atau pemberian


mandat (Sabiq :2008). Akad wakalah adalah akad pelimpahan
kekuasaan oleh satu pihak kepada pihak lain dalam hal-hal
yang boleh diwakilkan. Seabnya adalah tdk semua hal dapat
diwakilkan contohnya shalat, puasa, bersuci,
Pemberi Kuasa qishas dan
Penerima Kuasatalaq.
(mutawakil) (wakil)

Pelaksanaan
(wakalah)
Sumber hukum

a. Alqur’an : ….” Maka suruhlah salah seorang diantara kamu


pergi ke kota dengan membawa uang perakmu itu,,,, (Qs;
18;19)
b. Assunah : Dari Busr bin ibn Assaidy al maliki berkata L”umar
memperkerjakan saya untuk mengambil sedekah (zakat).
Setelah selesai saya menyerahkan zakat kepadanya dan
memerintahkan agar saya diberi imbalan fee. Saya berkata
saya bekerja seperti kamu pada masa Rasul, lalu memberiku
imbalan, sayapun berkata seperti apa yang kau katakan .
Kemudian Rasul bersabda kepada saya “ Apabila kamu diberi
sesuatu tanpa kamu minta maka terimalah dan bersedekahlah”
(HR Bukhari Muslim)
Akad kafalah

Kafalah disebut juga dhaman (jaminan) , tanggungan . Akad


kafalah adalah perjanjian pemberian jaminan yang diberikan
oleh penangung (kafi’il) kepada pihka ketiga (makful lahu)
untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau pihak yang
ditanggung (makful anhu/ashil)

Kaafil/penangung Makful (pihak ke 3

Makful ‘alaih
(pihak yang ditanggung)
Akad tabarru’

2. Lending Asset (meminjamkan uang )


a. Qardhul Hasan adalah pinjaman tanpa dikenakan biaya (hanya wajib membayar sebesar pokok
utangnya) pemilik modal tdk boleh meminta pengembalian yang lebih besar dari pinjaman yang
diberikan, namun si peminjam boleh memberikan kelebihan sekehendaknya atas pokok
pinjamanmya). Pinjaman qard bertujuan untuk diberikan kepada orang yang membutuhkan atau
tidak memiliki kemampuan financial, untuk tujuan sosial atau untuk kemanusiaan. Cara
pelunasan dan waktu ditetapkan bersama antara pemberi dan peneriama pinjaman.

Biaya administrasi dalam jumlah terbatas diperkenankan untuk dibebankan kepada si peminjam.
Jika mengalami kerugian bukan karena kelalaian peminjam maka dapat mengurangi jumlah
pinjaman.

Sumber dana qardhul hasan dapat berasal dari berasal dari ekternal atau internal misalnya dari
sumbangan, infak, shadaqoh, denda dan lainya.
Skema qardhul hasan

2
Pemberi 1 Peminjam
Pinjaman
4
2

Bisnis

Hasil Usaha
3
Akad hiwalah (pengalihan)

Definisi Akad Hiwalah :


Hawalah secara harfiah artinya pengalihan,
pemindahan, perubahan warna kulit atau memikul
sesuatu di atas pundak. Objek yang dialihkan dapat
berupa utang atau piutang . Jenis akad ini pada
dasarnya bertujuan untuk saling tolong menolong untuk
menggapai ridho Allah SWT.
Walaupun Pihak yang menerima pengalihan utang atau
piutang (muhal”alaih) dapat memperoleh imbalan
/fee/ujrah atas jasanya dan besar ujrah harus jelas dan
di tetapkan pada saat akad.
Jenis akad hiwalah

A. Ditinjau dari segi obyek akad :


1. Hiwalah al haqq (pemindahan hak/anjak piutang) :
Apabila yang dipindahkan itu merupakan hak menagih
piutang.
2. Hiwalah ad-dain (pemindahan hak/anjak piutang).
B. Ditinjau dari sisi persyaratan, hiwalah dibagi :
1. Hiwalah al-muqayyadah (pemindahan bersyarat) adalah
hawalah dimana muhil adalah pihak yang berutang
sekaligus beruatang kepada muhal”alaih
2. Hiwalah al-muthlaqah (pemindahan mutlak) adalah
hiwalah dimana muhil adalah pihak yang berutang, tetapi
tdk berpiutang kepada muhal’alaih
Skema hiwalah (anjak piutang)

Penyuplai Pembeli
1

3 5
4 6

Pengambil alih
Akad al-rahn

Pengertian Akad Rahn ;


Secara istilah rahn adalah apa yang disebut dengan barang
jaminan, agunan, cagar atau tanggungan. Rahn yaitu menahan
barang sebagai jaminan atas utang. Akad Rahn juga diarikan
sebagai sebuah perjanjaian pinjaman dengan jaminan atau dengan
melakukan penahana harta milik si peminjam sebagai jaminan atas
pinjaman yang diterimanya. Barang gadai baru diserahkan kembali
pada pihak yang berutan apabila utangnya sudah lunas.
Tujuan akad rahn agar pemberi pinjaman lebih mempercayai pihak
yang berutang. Di dalam akad ini ada biaya yang muncul yaitu
biaya pemiliharaan dan biaya penyimpanan.
Di dalam akad Rahn, barang gadaian tidak otomatis menjadi milik
pihak yang menerima gadai (pihak pemberi pinjaman) sebagai
pengganti piutangnya, barang hanya sebagai jaminan saja.
Skema rahn

Pemberi utang
.

3
Pemberi
Penerima Barang barang/peminjam
(murtahin) 2
/rahin

3
Rahn tajlisi

Selain Akad rahn, tahun 2008 MUI juga mengeluarkan


fatwa tentang Rahn Tajlisi (FIDUSIA). Fatwa ini
dikeluarkan dalam rangka mengurangi kendala yang
timbul sehubungan masalah ajminan khususnya dalam
pemeliharaan dan pemanfaatan jaminan.
Fidusia :
adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas
dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang
hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam
penguasaan pemilik benda.
Syarat rahn tajlisi :

1. Biaya pemiliharaan harus ditanggung oleh pihak yang


menggadaikan, namun jumlah biaya pemeliharaan tidak
boleh dihubungkan dengan besarnya pembiayaan.
2. Pihak penerima gadai dapat menyimpan bukti
kepemilikan sedangkan barang yang digadaikan dapat
digunakan pihak yang menggadaikan dengan izin dari
penerima gadai.
3. Jika terjadi eksekusi jaminan, maka dapat dijual oleh
pihak penerima gadai tetapi harus izin dg pihak yang
menggadaikan sebagai pemilik
Akad ju”alah (hadiah)

Pengertian Ju’alah :
Jua’alah memiliki banyak arti : jumlah imbalan, membuat,
mensabkan. Menurut fiqih diartikan sebagai suatu
tanggung jawab dalam bentuk janji memberikan hadiah
tertentu secara sukarela terhadap orang yang berhasil
melakukan perbuatan atau memberikan jasa yang belum
pasti dapat dilaksanakan atau dihasilkan sesuai dengan
yang diharapkan. Akad jualah bisa dianalogikan
sayembara, imbalan atau upah atau perlombaan.
Akad jaualah memnurut beberapa ulama hukumnya boleh
(jaiz) tapi menurut madzab Hanafi dan Zhahiri ada juga
yang melarang penggunaan akad ini dalam muamalah
karena bersifat gharar.
Perbedaan antara akad ju”alah dengan upah
bekerja (ijarah dalam tenaga kerja)

1. Jualah diberikan jika pekerjaan telah selesai,


sedangkan upah sesuai dengan ukuran tertentu.
2. Ju’alah tidak dibatasi oleh waktu, sedangkan upah
ditentukan batas waktunya . Walaupun mazhab hambali
dan syafii membolehkan menentukan batas waktu
3. Jualah tidak bisa dibayar di muka, sedangkan upah bisa
dibayar dimuka.
4. Ju’alah dapat dibatalkan meskipun upaya telah
dilakukan asalkan belum selesai, sedangkan upah dapat
dibatalkan karena mengikat.
5. Upah lebih luas ruang lingkupnya dari jua’alah.
Charge card & syariah card

Charge card & Syariah Card merupakan salah satu produk


dari perbankan syariah.

Charge Card : Adl fasilitas kartu talangan yang dipergunakan


oleh pemegang kartu (hamil al bitlaqah) sebagai alat bayar
atau pengambilan uang tunai pada tempat-tempat tertentu
yang harus dibayar lunas kepada pihak yang memberi
talangan (mushdir al bitlaqah) pada waktu yang telah
ditetapkan . (Fatwa DSN MUI No. 42/DSN MUI/V/2004).
Syariah Card : Adl kartu yang berfungsi sebagai kartu kredit
yang hubungan hukum berdsarkan sistem yang sudah ada
antara para pihak berdsarkan prinsip syariah.
keterangan

Charge Card dan Syariah Card merupakan pola pembiayaan


seperti halnya kartu kredit dan kartu debit di bank
konvensional, hanya saja tdk mengenakan bunga tapi
mengenakan fee atas keanggotaan dan transaksi yang
dilakukan.
Akad yang digunakan dalam layanan produk charge dan
syariah card kepada masyarakat melalui tiga akad yaitu
akad kafalah, ijarah dan qard.
Atas transaksi: digunakan akad kafalah, dimana penerbit
kartu bertindak sebagai penjamin (kafil) bagi pemegang
kartu terhadap merchant atas semua keajiban bayar yang
timbul dari pemegang kartu. Atas pemberiah kafalah
penerbit kartu dapat menerima fee (ujrah kafalah).
keterangan

Aqad Qard dimana penerbit kartu bertindak sebagai


pemberi pinjaman (muqridh) kepada pemegang kartu
(muqtarid) melalui penarikan tunai dari bank kepada
ATM penerbit Kartu.

Akad Ijarah dimana penerbit kartu bertindak sebagai


penyedia jasa sistem pembayaran dan pelayanan
terhadap pemeegang kartu. Atas ijarah ini ,
pemegang kartu dikenakan membership fee.
zakat

Zakat adalah rukun Islam yang hukumnya wajib bagi setiap


muslim yang merdeka dan memiliki harta kekayaan sampai
jumlah tertentu yang telah mencapai nisab. Allah SWT adalah
pemilik alam semesta dan isinya, sehingga harta kekayaan
yang dimiliki manusia hanyalah titipan yang bersifat
sementara dimana manusia diberi kekuasaan untuk
mengelolanya . Sebagai pihak yanng dineri kekuasan tentu
harus mengikuti ketentuan Allah baik dalam perolehan,
pendayagunaan dan penyalurannya.
Zakat adaalah transfer kepemilikan dari si kaya kepada si
miskin. Dengan demikian zakat tdk hanya berfungsi sebagai
perwujudan ketaatan kepada Allah SWT, tetapi juga
merupakan perwujudan kepedulian kepada sesama umat
manusia.
lanjutan

Fungsi Zakat secara umum meliputi bidang moral,


sosial dan ekonomi’. Dalam bidang moral zakat
mengikis ketamakan dan keserakahan hati si kaya,
sedangkan dalam bidang sosial zakat berfungsi
menghapuskan kemiskinan di masyarakat, dlam
bidang ekonomi zakat mencegah penumpukan harta
kekayaan disebagian kecil manusia dan merupakan
sumbangan wajib kaum muslimin untuk
perbendaharaan negara.
Pengertian zakat

Pengertian dari segi bahasa : Kata dasar zakat adalah


Zaka berarti berkah tumbuh dan suci , bersih dan baik.
Secara terminologi berarti memberikan harta tertentu
yang diwajibkan Allah SWT dalam jumlah dan
perhitungan teretentu yang diserahkan kepada orang –
orang yang berhak.

Zakat tidak sama dengan donasi/sumbangan/shodaqoh


yang bersifat sukarela. Zakat merupakan suatu
kewajiban muslim yang harus ditunaikan dan bukan
merupakan hak. Zakat memiliki aturan yang jelas
mengenai harta apa yang harus dizakatkan, batasan
harta yang terkena zakat dan penerima zakat.
Hubungan antara zakat, infak, shodaqah

Pengertian Infak :
Menurut Bahasa infak adalah membelanjakan, sedangkan menurut
terminologi adalah taat dan patuh kepada Allah SWT. Infak dapat
dilakukan oleh seorang muslim sebagai rasa syukur ketika menerima
rezeki dari Allah SWT dengan jumlah sesuai dengan keridhaan dan
kehendak muslim tersebut. (QS 2:45)
Jenis Infak :
1. Infak Wajib : terdiri dari Zakat dan Nadzar. Nadzar merupakan sumpah
atau janji untuk melakukan sesuatu di masa yang akan datang . Menurut
beberapa ulama nadzar bersifat makruh, namun apabila telah diucapkan
wajib dilaksanakan sepanjang untuk mendekatkan diri kepada Allah
SWT. Jika nadzar tdk dilaksanakan maka dia terkena denda/kafarat.
2. Infak Sunah ; infak yang dilakukan seorang muslim untuk mencari ridha
Allah SWT, misal menberikan uang, memebri makanan bagi orang yang
terkena bencana.
Shadaqah :

Shadaqoh adalah segala pemberian/kegiatan untuk


mengharap pahala dari Allah SWT, shadaqah memiliki
dimensi yang lebih luas dari infak karena memiliki tiga
pengertian utama :
1. Shadaqah merupakan pemberian kepada fakir miskin
yang membutuhkan tanpa mengharap imbalan.
Shadaqoh bersifat sunah.
2. Shadaqah dapat berupa Zakat (QS 9;60)
3. Shadaqah adalah ssesuatu yang makruf (benar dalam
pandangan Islam)
Manfaat infak dan shadaqah :

1. Mencegah datangnya bala (kesulitan)


2. Memelihara harta dari hal-hal yang tdk diinginkan
3. Mengharap keberkahan harta yang dimiliki

Para Fuqaha menyebutkan zakat sebagai infak wajib


dan infak sebagai shadaqah sunah.
Perbedaan zakat dan pajak

1. Zakat merupakan manifestasi ketaatan ummat terhadap perintah Allah


SWT dan Rasullullah. Sedangkan pajak merupakan ketaatan seorang
warga nergara kepada ulil amrinya (pemimpin).
2. Zakat telah ditentukan kadarnya di dalam Al-Qur’an, sedangkan pajak
dibentuk oleh hukum negara.
3. Zakat hanya dikelurakan oleh kaum muslimin sedangkan pajak
dikeluarkan oleh setiap warga negara tanpa memandang agama dan
keyakinannya.
4. Zakat berlaku bagi setiap bagi setiap muslim yang telah mencapai nisab
tanpa memandang dinegara mana dia tinggal, sedangkan pajak hanya
berlaku di negara batsa teritorial.
5. Zakat adalah suatu ibadah yang didahului niat, sedangkan pajak tidak.
6. Zakat harus digunakan untuk kepentingan mustahik yang jumlahnya
delapan asnaf, pajak dapat dipergunakan dalam seluruh sektor
kehidupan
Syarat wajib zakat

Syarat Harta Kekayaan yang wajib dizakatkan atau objek


zakat :
1. Halal
2. Milik Penuh
3. Berkembang
4. Cukup Nisab
5. Cukup Haul
6. Bebas dari Hutang
7. Lebih dari kebutuhan pokok
Jenis zakat

1. Zakat jiwa/Zakat Fitrah


2. Zakat Harta
Syarat dan wajib zakat

Syarat wajib Zakat :


1. Islam, mereka yang beragama Islam, baik anak-
anak atau dewasa
2. Merdeka, berarti bukan budak atau memiliki
kebebasan untuk melaksanakan dan menjalankan
seluruh syariat islam.
3. Memiliki salah satu nisab (harta yang wajib
dikenakan zakat dan cukup haul)
Golongan yang berhak menerima zakat

1. Fakir (orang yang tidak memiliki harta)


2. Miskin (orang yang penghasilannya tidak
mencuckupi)
3. Riqab (Hamba sahaya atau budak)
4. Gharim (orang yang memiliki hutang banyak)
5. Mu’alaf
6. Fisabililah (pejuang di jalan Allah)
7. Ibnu sabil (Musyafir dan pelajar perantauan)
8. Amil Zakat (Panitia penerima dan pengelola dana
zakat)
Obyek zakat harta

1. Zakat Binatang ternak


a. Zakat Unta
Nisab Unta Banyaknya Zakat
1) 5- 8 1 ekor kambing
2) 10-14 2 ekor kambing
3) 15-19 3 ekor kambing
4) 20- 24 4 ekor kambing
5) 25-35 1 bintu makhad (unta 1 tahun)
6) 36-45 1 bintu labun (unta 2 tahun)
7) 46-60 1 hiqqah ( unta 3 tahun)
8) 61-75 1 jadzah (unta 4 tahun)
9) 76-90 2 bintu labun
10) 91-120 2 hiqqah
b. Zakat sapi/kerbau

Nisab Banyaknya Zakat


1) 30-39 1 tabi’I atau tabi’ah ( sapi jantan dan betina 1 thn)
2) 40-59 1 musinnah (sapi betina 2 tahun)
3) 69-69 2 tabi’I atau tabi’ah
4) 70-79 1 tabi’I dan 1 musinnah
5) 80-89 2 musinnah
6) 90-99 3 tabi’I
7) 100 2 tabi’I dan 1 musinnah

Keterangan :
Setiap 30 sapi zakatnya 1 tabi’i, dan setiap 40 sapi zakatnya 1 musinah
c. Zakat kambing/domba

Nisab kambing/domba Banyaknya Zakat


1) 1-39 0
2) 40-120 1 ekor kambing
3) 121-200 2 ekor kambing
4) 201- 300 3 ekor kambing
5) Setiap 100 ekor akan ditambah 1 ekor
kambing
d. Zakat emas dan perak

Menurut Yusuf Qardhawi :


20 misqal adalah sama dengan 85 gram emas murni,
200 dirham perak sama dengan 595 gram perak
( cukup haul 1 tahun qomariah tarif zakatnya adalah 2,5%
e. Zakat pertanian (zakat zira’ah)

Menurut Dewan Fatwa Saudi Arabia : Zakat pertanian


dikenakan atas semua hasil pertanian yang di tanam. Zakat ini
dikenakan pada saat panen. Nisab pertanian adalah 5 wasaq atau
sebanyak 653 kg= 1 wasaq = 60 sha’= 2,175 kg x 60.
Pengenaan atau tarif zakat tergantung penggunaan irigasi ;
1) Jika menggunakan air hujan/tadah hujan sebesar 10%
2) Jika menggunakan air irigasi zakatnya 5 %
3) Jika menggunakan air hujan dan air irigasi zakatnya adalah
7,5%
4) Jika tanaman dibudidayakan jika menggunakan pupuk zakatnya
5%
f. Zakat barang temuan (rikaz) & barang Tambang
(alma’adin)

1. Rikaz : harta peninggalan yang terpendam dalam bumi


(harta karun) kewajibanya adalah tdk ada haul dan
nisabnya adalah 85 gram emas murni’ Menurut Abu
Hurairah zakat rikaz adalah 1/5.
2. Ma’adin : Adalah seluruh brg tambang yang ada dalam
perut bumi. Nisabnya adl 85 gram emas murni dan
berlaku kelipatanya, maka zakatnya adalah 2,5%.
3. Mutiara, ikan dan hasil laut harus dizakati sebagai zakat
perdagangan,
g. Zakat perdagangan (tijarah)

Imam Abu ubaid telah meriwayatkan pendapat Maimun bin


Mahram, sebagai berikut : Bila telah tiba waktu pembayaran zakat ,
maka hitunglah kekayaan uang dan barang perniagaan yang kamu
miliki kemudian taksir seluruhnya dalam bentuk uang setelah ditambah
dengan piutang yang ada dikurangi dengan utang yang harus dilunasi
kemudian zakatilah sisanya,
Syarat zakat perdagangan sama dengan emas yaitu mencapai nisab
85 gram emas dan mencapai haul;
 Jika menggunakan tahun masehi, zakatnya 2,5 %
 Jiak menggunakan tahun Hijriah, zakatnya 2,575 %
Menurut Zaid bin jabir : Hitung harganya datang zakat, kemudian
keluarkanlah zakatnya,
Menurut Ibnu Abbas : Sebaiknya menunggu sampai menjual barang untuk
memperkuat taksiran itu sempurna atas dasar nilai hakiki barang.
h. Zakat produksi hewani

Para ulama fikih berpendapat bahwa hasil ternak yang


belum dikeluarkan zakatnya , wajib dikeluarkan zakat
produksinya, seperti hasil tananaman dari tanah, susu
dari binatang ternak, madu dari lebah, telur dari ayam,
sutera dari ulat bulu dan lainya.

Maka si pemilik harus menghitung nilai dari produknya


pada akhir tahun. Zakatnya 2,5% dengan nisab seperti
barang perdagangan.

Khusus madu zakatnya 10% dengan syarat nisab 653 Kg


dan tidak harus mencapai haul.
i. Zakat investasi

Investasi adalah semua kekayaan yang ditanamkan pada berbagai


bentuk aset jangka panjang baik untuk tujuan mendapatkan
pendapatan atau ditujukan untuk diperdagangkan.
Investasi dapat berbentuk :
1. Surat Berharga : Saham, obligasi, sukuk dan reksa dana
2. Aset Tetap seperti, properti dan tanah

Investasi dalam Saham :


Menurut syekh Yusuf Qardhawi : Jika saham tersebut
diperdagangkan dan bergerak dalam bidang industri atau
perdagangan , maka dikenakan zakat 2,5% atas harga pasar saham
dan keuntunganya atau disebut komoditi perdagangan (urudh
tijarah).
Lanjutan zakat investasi

1. Investasi dalam obligasi dan sukuk (obligasi syariah)


Obligasi adalah perjanjian tertulis dari bank, perusahaan atau
pemerintah kepada pembawanya untuk melunasi sejumlah
pinjaman dalam masa tertentu dengan bunga tertentu, maka
obligasi konvensional tdk dihalalkan maka tdk ada zakatnya.
Sedangkan untuk obligasi syariah zakatnya 2,5% sesuai dengan
zakat perdagangan dan memenuhi nisab.
2. Investasi pada Aset
Menurut yusuf Qardhawi, untuk nvestasi atas zakat maka
dianalogikan dengan zakat pertanian. Barang berupa tanah,
gedung, mesin produksi, alat transportasi tdk dikenakan
zakat, namun zakatnya dikenakan pada keuntungan yang
diperoleh atas aset sebesar 10%, jika dari penghasilan kotor
sebesar 5%.
j. Zakat profesi & penghasilan

Pekerjaan yang menghasilkan uang ada dua macam : Pertama adalah


pekerjaan yang dikerjakan sendiri tanpa tergantung kepada orang
lain, Kedua penghasilan yang diperoleh dengan cara bekerja pada
orang lain/perusahaan/institusi.
Zakat jenis ini tdk dikenal pada zama Rasul, karena pada masa itu
pekerjaan masih langka. Namun madzab Hambali mewajibkan
berdasarka hadist ibnu Mas’ud, Mu’awiyah dan Umar bin Adbul Aziz
yang menjelaskan bahwa beliau mengambil zakat dari “athoyat (gaji
rutin), jawais (hadiah) dan almadholim (barang ghosob/curian yang
dikembalikan)
1. Zakat profesi di qiyaskan dengan zakat pertanian yaitu 652,5kg
beras, kadar yang harus dikeluarkan adalah 5% setiap kali menerima.
2. Zakat profesi di qiyaskan dengan emas yaitu 85 gram emas dalam
satu tahun qomariah, zakatnya adalah 2,5%.
k. Zakat atas uang

Zakat atas uang dikenakan untuk uang yang dimiliki baik


dalam bentuk simpanan (bentuk deposito atau
tabungan) atau hadiah. Jika bentuk tambhannya adalah
bunga maka tdk dpt dikeluarkan zakat atas bunga
tersebut. Terjai perbedaan atas tabungan dan
depsosito, jika sesorang telah mengeluarakat zakat
profesi maka tdk wajib atas zakat uang. Jika belum
dikeluarkan maka zkatnya 2,5%.
l. Zakat perusahaan/institusi

Zakat ini berdsarkan Ijtihad para ulama dan jarang


ditemukan pada kitab fiqih klasik. Zakat perusahaan
hanya ditujukan kepada perusahaan yang mayoritas
muslim. Para ulam kontemporer menganalogikan pada
zakat perdagangan. Keputusan seminar zakat di kuwat
3/4/1984 tentang zakat perusahaan sebagai berikut :
1. Kepemilikan dikuasai oleh muslim
2. Bidang usaha harus halal
3. Aset Perusahaan dpt dinilai
4. Aset perusahaan dapat berkembang
5. Minimal aset setara dengan 85 gram emas
Lanjutan zakat perusahaan

Perhitungan zakat perusahaan menurut syafei antonio (2008) :


1. Pendapat Yusuf Qardhawi : Zakat dikenakan pada harta lancar
bersih perusahaan. Scr sederhana (kas/setara kas+ investasi jangka
pendek + persediaan + piutang dagang bersih)-(kewajiban jangka
pendek). Yang paling sederhana adl 85 gram emas cukup haul 1 th
Qomariah sebesar2,5% dan 2,575 jika menggunakan tahun masehi
(syamsiyah)
2. Pendapat El Bdawi : scr sederhana (aset lancar bersih+utang
jangka pendek yang digunakan untuk keperluan jangka panjang-
utang jangka panjang yang digunakan untuk pembiayaan harta
lancar)
3. Pendapat Lembaga fatwa Arab Saudi; secara sederhana (modal
disetor+saldo laba+ laba tahun berjalan-aset tetap bersih+investasi
perusahaan entitas lainnya-kerugian tahun berjalan)

Anda mungkin juga menyukai