PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
1. Rahin dan
2. Murtahin
3. Sighat
4. Marhun bih (utang)
Aplikasi rahn pada lembaga keuangan, yaitu:
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam bahasan fiqh muamalah dibedakan antara akad dan
wa’ad meskipun keduanya merupakan bentuk sebuah perjanjian. Akad
merupakan suatu kesepakatan bersama antara kedua belah pihak atau
lebih baik secara lisan, isyarat, maupun tulisan yang memiliki
implikasi hukum yang mengikat untuk melaksanakannya. Sedangkan
Wa’ad adalah janji antara satu pihak kepada pihak lainnya,pihak yang
diberi janji tidak memikul kewajiban apa-apa terhadap pihak lainnya.
Ditinjau dari dari segi ada atau tidaknya Kompensasi akad dapat
dibedakan atas akad tabaurru’ dan tijarah. Akad tabarru’ merupakan
segala macam perjanjian yang menyangkut transaksi nirlaba yang
tidak mencari keuntungan (not for profit). Sedangkan akad tijarah
Tijarah adalah akad yang berorientasi pada keuntungan komersial (for
profit oriented).
Berdasar tingkat kepastian dari hasil yang diperoleh akad tijarah
dibagi menjadi dua yaitu Natural Uncertainty contracts adalah
kontrak/akad dalam bisnis yang tidak memberikan kepastian
pendapatan, baik dari segi jumlah maupun waktunya. Sedangkan
Natural Certainty Contracts adalah kontrak/akad dalam bisnis yang
memberikan kepastian pembayaran, baik dari segi jumlah maupun
waktunya.
DAFTAR PUSTAKA