Anda di halaman 1dari 2

1.

Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak, dimana pihak pertama
(shahibul maal) menyediakan seluruh/100 persen modal, sedangkan pihak lainnya
menjadi pengelola.
Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak di mana pihak pertama
(pemilik dana) menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak kedua (pengelola dana)
bertindak selaku pengelola, dan keuntungan dibagi di antara mereka sesuai kesepakatan
sedangkan kerugian finansial hanya ditanggung oleh pemilik dana

2. Musyarakah yaitu pembiayaan berdasarkan akad kerjasama antara dua pihak atau lebih
untuk suatu usaha tertentu, di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana
dengan ketentuan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan
kesepakatan.
Mendefinisikan musyarakah sebagai akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk
suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan
ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan, sedangkan kerugian
berdasarkan porsi kontribusi dana.

3. Pendapat lain menyatakan bahwa murabahah adalah jual beli dengan dasar adanya
informasi dari pihak penjual terkait dengan harga pokok pembelian dan tingkat
keuntungan yang diinginkan. Murabahah merupakan salah satu bentuk jual beli amanah
(atas dasar kepercayaan) sehingga harga pokok pembelian dan tingkat kentungan harus
diketahui secara jelas.

4. Akad salam adalah akad jual beli barang pesanan dengan pengiriman di kemudian hari
oleh penjual dan pelunasannya dilakukan pembeli ketika akad disepakati sesuai dengan
syarat-syarat tertentu. Akad salam sering dijadikan skema dalam kehidupan ekonomi
masyarakat umum.

5. Istishna adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu
dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan
(pembeli/mustashni') dan penjual (pembuat/shani').

6. Akad Ijarah juga dapat diartikan sebagai suatu perjanjian yang bertujuan untuk
memindahkan manfaat (hak guna) suatu barang selama periode masa berlaku akad Ijarah,
yaitu setelah pembayaran upah sewa, tanpa diikuti oleh pergantian kepemilikan atas
barang tersebut.

7. Adapun menurut ulama fiqh Sharf adalah sebagai memperjualbelikan uang dengan uang
yang sejenis maupun tidak sejenis.

8. Wadiah adalah akad penitipan dari pihak yang mempunyai uang/barang kepada pihak
yang menerima titipan dengan catatan kapan pun titipan diambil pihak penerima titipan
wajib menyerahkan kembali uang/ barang titipan tersebut sehingga pihak yang dititipi
menjadi penjamin pengembalian barang titipan.

9. Akad wakalah adalah akad pelimpahan kekuasaan oleh satu pihak kepada pihak lain
dalam hal-hal yang boleh diwakilkan. Sebabnya adalah tidak semua hal dapat diwakilkan
contohnya salat, puasa, bersuci, qishash, talak, dan lain sebagainya.

10. akad kafalah merupakan perjanjian antara seseorang yang memberikan penjaminan
(penjamin) kepada seorang kreditur yang memberikan utang kepada seorang debitur,
dimana utang debitur akan dilunasi oleh penjamin apabila debitur tidak membayar
utangnya.

11. Hiwalah adalah pemindahan hak atau kewajiban yang dilakukan seseorang (pihak
pertama) kepada pihak kedua untuk menuntut pembayaran hutang dari atau membayar
hutang kepada pihak ketiga, karena pihak ketiga berhutang kepada pihak pertama dan
pihak pertama berhutang kepada pihak kedua.

12. Rahn yang dimaksud adalah menahan harta milik si peminjam sebagai jaminan atas
pinjaman yang diterimanya, pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk mengambil
kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Dengan akad ini Pegadaian menahan barang
bergerak sebagai jaminan atas utang nasabah.

13. Ju’alah diartikan sebagai suatu tanggung jawab dalam bentuk janji memberikan hadiah
tertentu secara sukarela terhadap orang yang berhasil melakukan perbuatan atau,
memberikan jasa yang belum pasti dapat dilaksanakan atau dihasilkan sesuai dengan
yang diharapkan.

14. Kata “Waqaf” atau “waqf” berasal dari bahasa araf “waqafa”. Asal kata “waqafa” berarti
“menahan” atau “berhenti” atau “diam di tempat’ atau “tetap berdiri”. Kata al-waqf dalam
bahasa arab mengandung beberapa pengertian, yaitu; menahan, menahan harta atau di
waqafkan. Secara syariah waqaf berarti menahan harta dan memberikan manfaatnya
dijalan allah(sabid 2008).

15. Dari segi Bahasa zakat memiliki kata dasar “zaka” yang berarti
berkah,tumbuh,suci,bersih dan baik. Sedangkan secara terminology berarti aktivitas
memberikan harta tertentu yang diwajibkan Allah SWT dalam jumlah dan perhitungan
tertentu untuk diserahkan kepada orang orang yang berhak.
Zakat merupakan suatu kewajiban muslim yang harus ditunaikan dan bukan merupakan
shak,sehingga kita tidak dapat memilih untuk membayar atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai