Anda di halaman 1dari 5

Prinsip Syariah 

Aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan nasabah untuk
penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang
dinyatakan sesuai dengan syariat Islam.

Akad Wadiah

Perjanjian penitipan dana atau barang dari pemilik kepada penyimpan dana atau
barang dengan kewajiban bagi pihak yang menyimpan untuk mengembalikan dana atau
barang titipan sewaktu-waktu.

> Wadiah Yad adh-Dhamanah

Adalah wadiah dimana si penerima titipan dapat memanfaatkan barang titipan


tersebut dengan seizin pemiliknya dan menjamin untuk mengembalikan titipan tersebut
secara utuh setiap saat, saat si pemilik menghendakinya. 

> Wadiah Yad al-Amanah

Adalah wadiah dimana si penerima titipan tidak bertanggungjawab atas kehilangan


dan kerusakan yang terjadi pada barang titipan selama hal ini bukan akibat dari kelalaian atau
kecerobohan penerima titipan dalam memelihara titipan tersebut. 

Akad Mudharabah

Perjanjian pembiayaan/ penanaman dana dari pemilik dana (shahibul maal) kepada
pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha tertentu yang sesuai syariah,
dengan pembagian hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah
disepakati sebelumnya. 

> Mudharabah al-Mutlaqah

Adalah kerjasama antara dua pihak dimana shahibul maal menyediakan modal dan


memberikan kewenangan penuh kepada mudharib dalam menentukan jenis dan tempat
investasi, sedangkan keuntungan dan kerugian dibagi menurut kesepakatan dimuka. 
> Mudharabah Muqqayadah

Adalah kerjasama antara dua pihak dimana shahibul maal menyediakan modal dan


memberikan kewenangan terbatas kepada mudharib dalam menentukan jenis dan tempat
investasi, dimana keuntungan dan kerugian dibagi menurut kesepakatan di muka.

Akad Musyarakah

Perjanjian pembiayaan/ penanaman dana dari dua atau lebih pemilik dana dan/atau
barang untuk menjalankan usaha tertentu sesuai syariah dengan pembagian hasil usaha antara
kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang disepakati, sedangkan pembagian kerugian
berdasarkan proporsi modal masing-masing.

Biasanya akad ini dilakukan dalam pelaksanaan proyek, dimana dua pemilik modal
atau lebih menyatukan modalnya pada usaha tertentu, sedangkan pelaksananya bisa ditunjuk
salah satu dari mereka. Akad ini juga diterapkan pada usaha/proyek yang sebagiannya
dibiayai oleh lembaga keuangan sedangkan selebihnya dibiayai oleh nasabah.

Akad Murabahah 

Disebut juga dengan akad margin, yaitu perjanjian pembiayaan berupa transaksi jual
beli suatu barang sebesar harga perolehan barang ditambah dengan margin dan waktu
pengembalian yang disepakati oleh para pihak, dimana penjual menginformasikan terlebih
dahulu harga perolehan ke pembeli.

Akad Salam

Perjanjian pembiayaan berupa transaksi jual beli barang dimana pembeli memberikan
uang terlebih dahulu secara penuh terhadap barang yang dibeli dengan spesifikasi yang sudah
disebutkan sebelumnya dan pengantaran barang dilakukan kemudian. 

Akad Istishna’

Perjanjian pembiayaan transaksi jual beli barang dalam bentuk pemesanan pembuatan
barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati oleh para pihak termasuk
juga dengan mekanisme pembayaran sesuai dengan kesepakatan. Bank akan memenuhi
pesanan nasabah dengan mensubkan pekerjaannya kepada pihak lain.
Akad Qardh

Perjanjian pembiayaan untuk transaksi pinjam meminjam dana tanpa imbalan dengan
kewajiban pihak peminjam hanya mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau
cicilan dalam jangka waktu tertentu. Biasanya ini untuk pembiayaan dana talangan dengan
jangka waktu yang relatif pendek.

Akad Ijarah

Perjanjian pembiayaan berupa transaksi sewa menyewa atas suatu barang dan/atau
jasa antara pemilik obyek sewa termasuk kepemilikan hak pakai atas obyek sewa dengan
penyewa untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang disewakan.

Dengan akad ini maka bank syariah memberikan hak kepada penyewa untuk
memanfaatkan barang yang akan disewa dengan imbalan uang sewa sesuai dengan
persetujuan dan setelah masa sewa berakhir maka barang dikembalikan kepada
pemilik. Penyewa dapat memiliki barang yang disewa dengan pilihan pemindahan
kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).

Akad Ar-Rahnu

Ar-Rahn berarti pledge atau pawn (gadai), yaitu kontrak atau akad penjaminan dan


mengikat saat hak penguasaan atas barang jaminan berpindah tangan. Jadi Ar-Rahnu adalah
menjadikan barang yang mempunyai nilai ekonomis sebagai jaminan hutang. Dalam akad Ar-
Rahnu tidak terjadi pemindahan kepemilikan atas barang jaminan. Pemindahan kepemilikan
atas barang hanya terjadi dalam kondisi tertentu sebagai efek atau akibat dari kontrak. 

Akad Hawalah

Adalah akad pemindahan nasabah kepada bank untuk membantu nasabah


mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan produksinya dan bank mendapat imbalan
atas jasa pemindahan piutang tersebut.   

Akad Kafalah

Adalah akad pemberian garansi/jaminan oleh pihak bank kepada nasabah untuk
menjamin pelaksanaan proyek dan pemenuhan kewajiban tertentu oleh pihak yang dijamin. 
Nisbah

Adalah pembagian keuntungan usaha atau porsi bagi hasil bagi masing-masing pihak
yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan.

Margin 

Besarnya keuntungan yang disepakati antara bank dan nasabah atas transaksi
pembiayaan dengan akad jual beli (murabahah). Margin pembiayaan bersifat tetap (fixed)
tidak berubah sepanjang jangka waktu pembiayaan.

Akad Wakalah

Adalah akad perwakilan antara kedua belah pihak (bank dan nasabah) dimana
nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan pekerjaan atau
jasa tertentu.

Bai'al Muthlaq 

Jual beli biasa, yaitu pertukaran barang dengan uang. Jual beli seperti ini menjiwai
semua produk yang didasarkan pada transaksi jual beli.

Muqayyad 

Jual beli di mana pertukaran terjadi antara barang dengan barang (barter). Jual beli
semacam ini bisa untuk ekspor yang tidak bisa menghasilkan mata uang asing (valas).

Sharf 

Jual beli mata uang asing yang saling berbeda, seperti Rupiah dengan Dolar, Dolar
dengan Yen; Sharf dilakukan dalam bentuk Bank Notes dan transfer, dengan menggunakan
nilai kurs yang berlaku pada saat transaksi.
 Wadlah: yaitu akad penitipan barang atau uang antara pihak yang mempunyai barang
atau uang dan pihak yang diberi kepercayaan untuk menjaga keselamatan, keamanan,
dan keutuhan barang atau uang tersebut.
 Mudharabah: yaitu akad kerja sama usaha antara pihak pertama (malik, shahibul
mal, atau bank syariah) yang menyediakan seluruh modal dan pihak kedua ('amil,
mudharib, atau nasabah) selaku pengelola dana dengan kesepakatan yang disetujui
dalam akad. Dalam hal ini, kerugian ditanggung sepenuhnya oleh bank syariah
kecuali jika pihak kedua melakukan kesalahan yang disengaja, lalai, atau menyalahi
kesepakatan.
 Musyarakah: yaitu akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk usaha tertentu,
di mana setiap pihak memberikan porsi dana masing-masing.
 Murabahah: yaitu akad pembiayaan suatu barang dengan menegaskan harga beli
kepada pembeli, kemudian pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sesuai
dengan keuntungan yang disepakati.
 Salam: yaitu akad pembiayaan suatu barang dengan cara pemesanan, kemudian
pembayaran harga dilakukan terlebih dahulu dengan syarat tertentu yang disepakati.
 Istisna’: yaitu akad pembiayaan barang dalam bentuk pemesanan pembuatan yang
disepakati antara pemesan dan penjual atau pembuat barang.
 Ijarah: yaitu akad penyediaan dana untuk memindahkan hak guna atau manfaat dari
suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan
kepemilikan barang.
 Ijarah muntahiyah bit tamilk: yaitu akad penyediaan dana untuk memindahkan hak
guna atau manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa dengan
pemindahan kepemilikan barang.
 Qardh: yaitu akad pinjaman dana kepada nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah
wajib mengembalikan dana yang diterima pada waktu yang telah disepakati.

Anda mungkin juga menyukai