digunakan :
2
Akad-akad Syariah, Istilah-istilah, dan Jaminan yang sering
digunakan :
3. Mudharabah : Dalam bahasa Arab, mudharabah berasal dari kata “dharaba” yang
berarti memukul atau berjalan. Pengertian untuk memukul atau berjalan ini lebih
tepatnya proses seseorang memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha. bentuk
perjanjian kerja sama antara pemilik harta dengan pengelola harta. Pemilik harta
(shahibul amal) menyerahkan hartanya kepada pihak lain (mudharib)
untuk dibisniskan. Jika untung, keuntungannya dibagi kepada pemilik harta dan
pihak pengelola harta, sesuai dengan kesepakatan di awal. Sementara itu, jika
rugi, kerugian hanya dibebankan kepada pemilik harta.
Contoh : fasilitas Pembiayaan untuk seluruh Modal Kerja
Jaminan : Fidusia Piutang
Lanjut..
3
Akad-akad Syariah,Istilah-istilah, dan Jaminan yang sering
digunakan :
4. Musyarakah Mutanaqisah : (bentuk kerjasama 2 pihak untuk kepemilikan asset
(barang) dimana kerjasama ini akan mengurangi hak kepemilikan salah satu pihak yang
disebabkan oleh pembelian atau pengalihan komersial secara bertahap, sementara pihak
yang lain bertambah hak kepemilikannya.)
Contoh : Pembiayaan ulang Rumah/ Refinancing
Jaminan : APHT Tanah Bangunan
5. Al-Bai’ : Jual beli
Contoh : Jual Beli barang dalam akad
6. Ijarah Muntahiya Bittamilik : akad sewa menyewa yang diakhiri dengan pemindahan
kepemilikan objek akad dari pemberi sewa (mu'ajir) kepada penyewa (musta'jir) melalui
akad jual beli atau hibah setelah berakhirnya masa sewa.
Contoh : Pembiayaan pembelian mobil, motor, rumah.
Lanjut..
Jaminan : Fidusia, APHT Tanah dan Bangunan.
4
Akad-akad Syariah, Istilah-istilah, dan Jaminan yang sering
digunakan :
7. Ujroh (Upah/Imbalan)
Contoh : Fee pada Pembiayaan
8. Waad (janji satu Pihak kepada pihak lainnya)
Contoh : Ikrar secara tertulis atau lisan nasabah kepada bank, atau
dituangkan dalam dokumen Memorandum of
Understanding.
9. Wakalah (Bank memberikan kuasa kepada nasabah untuk melakukan
pekerjaan transaksi tertentu)
Contoh : Jual Beli Rumah.
5
Akad-akad Syariah, Istilah-istilah, dan Jaminan yang sering
digunakan :
10. Al-Qardh adalah suatu akad pinjaman kepada nasabah dengan ketentuan bahwa
nasabah wajib mengembalikan dana yang diterimanya kepada Lembaga
Keuangan Syariah pada waktu yang telah disepakati antara nasabah dan LKS
Contoh : media take over kepada bank lain.Jaminan : umumnya tidak ada
jaminan.
11. Line Facility (Fasilitas plafon pembiayaan bergulir dalam jangka
waktu tertentu yang dijalankan berdasarkan prinsip syari’ah)
Contoh : Plafond pada al-murabahah
6
MURABAHAH
7
DEFINISI
8
RUKUN DAN SYARAT
MURABAHAH
Dalam praktik ekonomi Islam, beberapa rukun murabahah adalah:
Pihak yang berakad (Al-’aqidain)
Penjual (bank)
Pembeli (nasabah)
Pemasok (supplier)
Obyek yang diakadkan (Mahallul ‘Aqad) \
Adanya wujud barang yang diperjualbelikan
Harga barang
Margin Keuntungan
Tujuan akad (Maudhu’ul Aqad)
Akad (Sighat al-’Aqad)
Serah (ijab)
Terima (qabul) Syarat Murabahah
9
SYARAT MURABAHAH
Pihak Yang berakad : Barang/Obyek :
Ridha/ Kerelaan kedua Barang ada
belah Pihak Barang itu milik sah dan dikuasai
Punya kewenangan penjual
untuk melakukan jual Barang harus berwujud
beli Tidak kategori haram
Nasabah harus cakap Barang sesuai spesifikasi yang
hukum disepakati
Nasabah/pembeli Jika barang bergerak langsung
mempunyai
kemampuan membayar berpindah atau dikuasai pembeli dan
harga penjual menjadi hak penjual,
jika barang tidak bergerak kepemilikan
dapat beralih setelah dokumentasi jual
beli dan perjanjian akad diselesaikan.
Lanjut
10
SYARAT MURABAHAH
Harga :
Harga Beli adalah harga beli yang
ditambah biaya-biaya oleh bank.
Harga jual bank harga ditambah margin
Margin keuntungan disepakati penjual
pembeli
Harga Jual tidak boleh berubah selama
perjanjian
Sistem pembayaran dan jangka waktu
disepakati bersama.
11
Contoh Order Akad Murabahah
12
MUSYARAKAH
DEFINISI
14
RUKUN DAN SYARAT-SYARAT DARI
MUSYARAKAH YANG HARUS DIPENUHI ADALAH :
RUKUN :
Shahibul Maal (Pemilik Modal)
Pelaksana Proyek yang ditunjuk
Modal
Proyek/Usaha
jab Qabul
Syarat Musyarakah
15
Syarat Musyarakah berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional No.
08/DSN-MUI/IV/2000 tanggal 13 April 2000:
a. Para Pihak yang berkontrak harus cakap hukum
b. Modal harus uang tunasi, emas, perak, aset yang nilainya sama.
b. Setiap para mitra berpartisipiasi dalam pekerjaan. Kedudukan masing-masing harus
dijelaskan dalam kontrak.
c. Para Pihak tidak boleh meminjam, meminjamkan, menyumbangkan atau menghadiahkan
modal kepada pihak lain, kecuali atas dasar kesepakatan.
d. Kerja/Usaha
Partisipasi para mitra dalam pekerjaan
Setiap mitra melaksanakan kerja, kedudukan masing-masing dalam organisasi kerja
harus dijelaskan dalam kontrak.
e. Keuntungan Kerugian harus dikuantifikasi dengan jelas, pembagian keuntungan harus
tertuang dalam akad.
f. Ijab qabul harus menunjukan kehendak mereka dalam akad.
16
Contoh Order Musyarakah
17
MUDHARABA
H
DEFINISI
FIQIH TEKNIS PERBANKAN
19
RUKUN DAN SYARAT –SYARAT MUDHARABAH
RUKUN
Orang yang berakad (Shahibul Maal/Rabbul Maal (Pemilik
modal)), Mudharib (pelaksana/Usahawan)
Modal (Maal)
Kerja atau usaha
Nisbah bagi hasil
Ijab Qabul
Syarat
20
SYARAT –SYARAT MUDHARABAH Berdasarkan Fatwa DSN No.
07/DSN-MUI/IV/2000, tanggal 4 April 2000.
21
SYARAT –SYARAT MUDHARABAH Berdasarkan Fatwa DSN No.
07/DSN-MUI/IV/2000, tanggal 4 April 2000.
d. Keuntungan mudharabah adalah jumlah yang didapat sebeagai kelebihan modal, Syarat
keuntungan :
Harus diperuntukan bagi kedua pihak dan tidak boleh disyaratkanhanya untuk satu
pihak.
Bagian keuntungan proporsional, disepakati dalam bentuk persentase.
Penyedia dana menanggung semua kerugian akibat dari mudharabah.
e. Pernyataan Ijab Qabul harus dinyatakan para pihak untuk menunjuk kehendak mereka.
Dengan memperhatikan :
Penawaran dan penerimaan harus secara ekplisit menunjukkan tujuan kontrak
Penerimaan dari penawaran dilakukan saat kontrak
Akad dituangkan secara tertulis, melalui korespondesi.
22
Contoh Order Mudharabah
23
MUSYARAKAH
MUTANAQISA
H (MMQ)
DEFINISI
FIQIH TEKNIS PERBANKAN
25
SYARAT DAN RUKUN MUSYARAKAH MUTANAQISAH
Dalam syariah rukun dan syarat sama-sama menentukan sah atau tidaknya
suatu transaksi. Karena musyarakah mutanaqisah merupakan suatu akad
maka rukun dan syaratnya harus sesuai dengan rukun dan syarat suatu
perikatan. Ada empat komponen yang harus dipenuhi untuk terbentuknya
suatu akad yaitu :
Al-‘aqidain (Para Pihak yang berakad)
Mahall al- ‘aqh (Objek Akad), syarat objek akad harus ada saat akad
dilaksanakan, objek akad yang belum ada seperti membeli hewan yang
masih dalam kandungan induknya maka akad batal.
Lanjut...
26
Lanjutan Rukun dan Syarat Musyarakah Mutanaqisah
27
Contoh Order Musyarakah Mutanaqisah (MMQ)
28
PROBLEMATIKA JAMINAN DALAM AKAD
SYARIAH
1. Akad Murabahah
Nilai Hak Tanggungan kadang-kadang nilainya sangat tinggi, dimana
Margin melebihi pokok hutang (kasus Jusuf Hamka)
2. Akad musyarakah
Filosofinya akad kerjasama, apakah eksekusi jaminan merupakan
prioritas utama ?
3. Akad Mudharabah
Tidak mewajibkan jaminan harta tidak bergerak.
4. Akad MMQ
Filosofinya akad kerjasama & kepemilikan bersama, bisa menjadi
problematika hukum saat eksekusi jaminan
29
BOY BUDIMAN ISKANDAR, SH, M. HUM
NOTARIS DAN PPAT KOTA BANDUNG
30