Anda di halaman 1dari 4

JURNAL

AKAD TIJARAH

Dosen Pengampuh:

Disusun Oleh:
Kelompok V

Murni : 21064014007
Anggun Ramadahni : 21064014003

EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS AGAMA ISAM

UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR


2023

AKAD TIJARAH

Akad tijarah adalah akad atau perjanjian yang dilakukan saat hendak melaksanakan transaksi
ekonomi yang bersifat profit oriented. Kegiatan transaksi dapat dilakukan antar individu ataupun
individu dengan kelompok, juga kelompok dengan kelompok tentunya.

Secara bahasa, Tijarah berasal dari bahasa Arab yang artinya perdagangan, perniagaan, dan
bisnis. Tijarah adalah akad perdagangan yaitu mempertukarkan harta dengan harta menurut cara
yang telah ditentukan dan bermanfaat serta dibolehkan oleh syariah. Semua bentuk akad yang
ditujukan untuk tujuan komersial, yaitu akad yang ditujukan untuk memperoleh keuntungan.Atau
Akad tijarah adalah semua bentuk akad yang dilakukan untuk tujuan komersial, yaitu akad yang
ditujukan untuk memperoleh keuntungan.

Dalam pelaksanaannya, akad tijarah terbagi menjadi 2 kategori, yang masing-masing memiliki
beberapa contoh transaksi di dalamnya.

Jenis Akad Tijarah

Akad tijarah terdiri dari 2 bagian. Pertama adalah natural certainty contract (NCC). Kedua
yaitu natural uncertainty contract (NUC).

1. Natural Certainty Contract (NCC)


Serupa dengan namanya, akad tijarah jenis natural certainty contract (NCC) bersifat pasti.
Aspek kepastiannya ada di imbal hasil yang didapatkan. Namun, menurut sumber lain, akad
tijarah NCC juga bisa diartikan sebagai akad transaksi yang waktu, pihak, dan bentuk aset
semisal aset nyata ataupun aset keuangan yang ditransaksikan bersifat pasti
Jenis transaksi dalam akad ini ada 7, sebagai berikut:

 Ba’i

Ba’I adalah jenis akad tijarah yang berbentuk pertukaran antara barang dengan uang.
Transaksi ba’I atau jual beli ini tidak mengharuskan pedagang untuk memberitahukan
keuntungan yang diperoleh dari jual beli tersebut, sesuai dengan QS. Al Baqoroh: 275
yang menyatakan bahwa Allah menghalalkan jual beli.

 Murobahah

Transaksi yang termasuk murobahah yakni apabila pembeli dan penjual sama-sama
menegetahui nominal keuntungan, barang, dan cara pembayaran dari transaksi tersebut.

 Salam
Kegiatan jual beli di mana pemesanan dan pembayaran dilakukan di muka, termasuk ke
dalam akad tijarah jenis salam. Akad tijarah salam banyak ditemui saat bertransaksi di
marketplace.

 Istisna

Akad tijarah istisna terjadi apabila pembeli melakukan pemesanan terlebih dulu untuk
dapat menerima barang yang dibelinya. Tentu disertai dengan syarat dan kriteria tertentu
yang harus disepakati oleh penjual dan pembeli.

 Ijarah

Transaksi ijarah terjadi saat seseorang memanfaatkan kegunaan suatu barang atau jasa
dalam waktu yang terbatas. Pengguna jasa hanya membayar manfaatnya barang tersebut,
sehingga kepemilikan barang tidak berpindah. Seperti contoh saat transaksi rental
kendaraan atau playstation.

 Ijarah Munthaiya bit Tamlik

Jenis transaksi ini adalah pengembangan dari transaksi ijarah. Jika dalam ijarah barang
tidak dimiliki, tetapi di transaksi ijarah munthaiya bit tamlik, seseorang dapat memiliki
barang yang telah disewanya.
Tentu syarat dan ketentuan yang lebih lanjut tetap ada. Semisal ada perjanjian mengikat
antara penyewa dan pemilik barang dan pemindahan hak milik barang tersebut.

 Sharf

Sharf adalah transaksi akad tijarah yang terjadi apabila kegiatan jual beli tersebut
menggunakan mata uang yang berbeda. Hal ini sama saja dengan transaksi valas (valuta
asing). Akan tetapi, transaksi sharf hanya boleh dilakukan secara tunai.

2. Natural Uncertainty Contract (NUC)

Akad tijarah jenis NUC terjadi bila transaksi jual beli barang atau jasa yang dilakukan tidak
pasti. Baik dalam aspek pihak yang bertransaksi, objek transaksi, maupun keuntungan yang
didapatkan.
Pihak yang terlibat sama-sama menanggung risiko dan sama-sama mendapatkan keuntungan.
Jenis transaksi akad tijarah NUC ada 4, yakni:

 Mudorobah

Pada transaksi mudorobah, hanya ada 1 pihak yang menanamkan modalnya secara 100%.
Pihak lain yang bekerja sama, mengkontribusikan keahliannya. Jika terjadi kerugian,
pemilik modallah yang akan menanggung.

 Musyarokah
Berbeda dengan mudorobah, pada akad tijaroh musyarokah modal tidak mutlak dimiliki
oleh 1 orang. Karena seluruh pihak yang bekerja sama memberikan modal masing-
masing, keuntungan dan kerugian hasil kerja sama juga ditanggung bersama.

 Musaqoh

Akad tijaroh musaqoh khusus terjadi di industri pertanian. Pemilik lahan meminta pihak
lain untuk mengurus tanaman yang ada di lahannya.

 Muzaroah

Sedikit berbeda dengan musaqoh, muzaroah ialah akad tijaroh di mana pemilik lahan
bekerja sama dengan pihak lain untuk menggarap lahan miliknya. Setelah menanam dan
merawat tanaman yang benihnya diberikan oleh pemilik lahan, pihak lain yang
menggarap akan menerima bagian tertentu saat tiba masa tanaman tersebut panen.

Anda mungkin juga menyukai