Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 1

MU’AMALAH

AYU LELA SARI


PUTRI MUTIA ZAHARANY
NOVI SAFIRA DANI NASUTION
MELANI PUSPITA SARI SIREGAR
A. PENGERTIAN MUAMALAH
Di dalam Islam transaksi lebih dikenal dengan istilah
muamalah. Adapun pengertian dari muamalah itu sendiri adalah
suatu kegiatan tukar menukar barang yang memberikan manfaat
tertentu. Pada dasarnya ada banyak sekali kegiatan yang termasuk
ke dalam muamalah, sehingga bagi umat Islam bisa memilih
macam muamalah yang sesuai dan saling memberikan manfaat
satu sama lain.
Dengan demikian, muamalah dapat dikatakan sebagai salah
satu syariat Islam dalam bidang ekonomi. Adapun beberapa contoh
transaksi yang termasuk dalam muamalah, seperti upah mengupah,
sewa menyewa, jual beli, dan sebagainya. Transaksi muamalah
bisa juga dilakukan pada kegiatan permodalan dan usaha karena
kedua kegiatan transaksi tersebut masih masuk ke dalam kegiatan
transaksi muamalah.
B. CABANG-CABANG MUAMALAH
1. Jual Beli
Dalam Bahasa Arab, jual beli sering disebut dengan
nama ba’i yang secara Bahasa berarti tukar menukar. Sementara
itu, bagi Sebagian ulama mengartikan jual beli secara syar’i
sebagai suatu akad yang di mana di dalam akad tersebut
mengandung suatu sifat menukar dari harta yang satu dengan
harta lainnya.

2. Khiyar
Khiyar adalah suatu transaksi muamalah yang di mana
penjual dan pembeli dapat melanjutkan transaksi, atau tidak
melanjutkan transaksi. Dalam Islam, khiyar memberikan
kebebasan kepada penjual dan pembeli untuk berpikir terlebih
dahulu sebelum melakukan transaksi supaya tidak ada
penyesalan ketika selesai bertransaksi.
3.Mukhabarah
Mukhabarah adalah transaksi muamalah yang berkaitan
dengan pembagian ladang atau sawah yang di mana pembagian
tersebut disesuaikan dengan kesepakatan yang sudah disetujui,
bisa seperdua, sepertiga, bahkan bisa lebih. Sementara itu, bibit
atau benihnya berasal dari pemilik tanah.
Misalnya, ada seorang petani yang sudah mengelola
sawah milik orang lain, kemudian petani tersebut tetap
mengelola sawah tanpa mengeluarkan biaya untuk membeli
benih. Lalu, muncullah kesepakatan yang terjadi antara petani
dan pemilik sawah dan kesepakatan itu berupa petani akan
memperoleh hasil bertani sebanyak seperdua dari semua jumlah
hasil panen.
4. Muzara’ah
Muzara’ah adalah transaksi muamalah yang berupa
kerja sama yang terjadi pada bidang pertanian yang di mana
seorang petani yang mengelola sawah akan menyediakan
benihnya dan membagi hasilnya dengan pemilik sawah sesuai
dengan kesepakatan.

5. Musaqah
Musaqah adalah kerja sama dalam bidang perkebunan
yang di mana pemilik kebun akan memberikan tanah atau
kebunnya kepada petani untuk dikelola. Kemudian, hasil panen
akan dibagi sesuai dengan kesepakatan yang sudah terjadi.
6. Utang Piutang
Utang piutang adalah transaksi yang dilakukan oleh
peminjam hutang dengan penerima hutang dengan suatu
perjanjian yang di mana penerima hutang akan meberikan suatu
barang kepada pemberi hutang, kemudian barang tersebut akan
dikembalikan setelah penerima hutang melunasi hutangnya.

7. Perbankan Syariah
Dewasa ini, sudah banyak orang yang menyimpan
uangnya di bank, terlebih lagi sudah mulai banyak bank syariah
di berbagai daerah. Sama dengan bank pada umumnya, bank
syariah berfungsi untuk menyimpan uang nasabah dengan baik.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa bank syariah adalah
suatu Lembaga keuangan yang mengelola keuangan dan
menyimpan uang nasabah sesuai dengan sistem syariah Islam.
8. Syirkah
Syirkah adalah suatu transaksi muamalah dengan sebuah akad
antara kedua belah pihak atau lebih dengan tujuan yang sama, yaitu
membuat kesepakatan untuk mendirikan sebuah usaha dengan
harapan memperoleh keuntungan.

9. Ariyah (Pinjam Meminjam)


Ariyah atau pinjam meminjam ini bisa diartikan sebagai
meminjamkan suatu barang yang memiliki manfaat dan halal kepada
orang lain, kemudian si peminjam tidak merusak barang yang sudah
dipinjam dan segera mengembalikannya.

10. Ihyaul Mawat (Membuka Lahan Baru)


Ihyaul Mawat atau membuka lahan baru bukan berarti
langsung memiliki lahan itu. Namun, yang diartikan sebagai
membuka lahan baru adalah lahan atau tanah yang belum pernah
dikelola oleh siapa pun dan pemilik dari lahan atau tanah tersebut
belum diketahui.
C. Tujuan muamalah
Tujuan Muamalah adalah terciptanya hubungan yang
harmonis antara sesama manusia, sehingga tercipta masyarakat yang
rukun dan tentram. Adapun hubungan ini berupa jalinan pergaulan,
saling menolong dalam kebaikan dalam upaya menjalankan
ketaatannya kepada Allah SWT.
Tolong menolong yang dimaksud dalam muamalah terdapat
dalam Al-Qur’an surat Al Maidah ayat 2, berbunyi :“ Tolong-
menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-
menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya sangat berat siksanya Allah.”
D. Ruang Lingkup Muamalah
Secara umum apa itu muamalah mencakup dua aspek yang
menjadi ruang lingkupnya. Kedua aspek ini yakni aspek adabiyah dan
madaniyah.
a. Aspek Adabiyah
Aspek Adabiyah adalah segala aspek yang berkaitan dengan
masalah adab dan akhlak, seperti ijab kabul, saling meridhai, tidak
ada keterpaksaan, kejujuran, dan sebagainya.

b. Aspek Madiyah
Aspek Madiyah mencakup segala aspek yang terkait dengan
kebendaan. Ini meliputi halal haram, syubhat untuk diperjual belikan,
benda-benda yang menimbulkan kemadharatan, dan lainnya. Dalam
aspek madiyah ini contohnya adalah al-bai (jual beli)’, ar-rahn
(gadai), kafalah wad dhaman (jaminan dan tanggungan), hiwalah
(pengalihan hutang), as-syirkah (perkongsian), al-mudharabah
(perjanjian profit & loss sharing), alwakalah (perwakilan), al-ijarah
(persewaan/ pengupahan).
E. Prinsip-Prinsip Muamalah
Prinsip-prinsip itu, antara lain, adalah sebagai
Berikut :
• Pertama, setiap transaksi pada dasarnya mengikat pihak-
pihak yang melakukan transaksi itu sendiri, kecuali transaksi
itu ternyata melanggar syariat. Prinsip ini sesuai dengan
maksud ayat surat al-Maidah : 1 dan surat al-Isra : 34, yang
memerintahkan orang-orang mukmin supaya memenuhi akad
atau janjinya apabila mereka melakukan perjanjian dalam
suatu transaksi.

• Kedua, butir-butir pererjanjian dalam transaksi itu dirancang


dan dilaksanakan oleh kedua belah pihak secara bebas tatapi
penuh tanggung jawab, selama tidak bertentangan dengan
peraturan syariat dan adab sopan santun.
• Ketiga, setiap transaksi dilakukan secara suka
rela, tanpa ada paksaan atau intimidasi dari pihak
manapun.

• Keempat, pembuat hukum (syari) mewajibkan


agar setiap perencanaan transaksi dan pelaksanaannya
didasarkan atas niat baik, sehingga segala bentuk
penipuan, kecurangan, dan penyelewengan dapat
dihindari. Bagi yang tertipu atau dicurigai diberi hak khiar
(kebebasan memilih untuk melangsungkan atau
membatalkan transaksi tersebut).
• Kelima, penentuan hak yang muncul dari suatu transaksi diberikan
oleh syara pada „urf atau adat untuk menentukan kriteria dan
batasannya. Artinya, peranan urf atau adat kebiasaan dalam bidang
transaksi sangat menentukan selama syara tidak menentukan lain.
Oleh sebab itu, ada juga yang mendefinisi-kan muamalah sebagai
hukum syara, yang berkaitan dengan masalah keduniaan, seperti
jual beli, pinjam meminjam, sewa menyewa. Inti dari kelima
prinsip di atas adalah bahwa dalam suatu transaksi yang
melahirkan akad perjanjian bersifat mengikat pihak-pihak yang
melakukannya; dilakukan secara bebas bertanggung jawab dalam
menetukan bentuk perjanjian maupun yang berkenaan dengan hak
dan kewajiban masing-masing; atas kemauan kedua belah pihak
tanpa ada paksaan; didasari atas niat baik dan kejujuran; dan
memenuhi syarat-syarat yang sudah biasa dilakukan, seperti syarat-
syarat administrasi, saksi-saksi, agunan dalam pinjam meminjam,
dan sebagainya.
KESIMPULAN

Di dalam Islam transaksi lebih dikenal dengan istilah


muamalah. Adapun pengertian dari muamalah itu sendiri adalah suatu
kegiatan tukar menukar barang yang memberikan manfaat tertentu.
Pada dasarnya ada banyak sekali kegiatan yang termasuk ke dalam
muamalah, sehingga bagi umat Islam bisa memilih macam muamalah
yang sesuai dan saling memberikan manfaat satu sama lain. Adapun
macam - macam muamalah yaitu : Jual Beli , Khiyar, Mukhabarah,
Muzara'ah, Musaqah, Utang Piutang, Perbankan Syariah, Syirkah,
Ariyah, Ihyaul Mawat.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai