Anda di halaman 1dari 19

Assalamualaikum warahmatullahi

wabarakatuh

Anggota kelompok:
Fadhel Alpha Rezky
Lisa Putri
Naifa Rafila
Raja Arsyi
MUAMALAH
Pengertian
• Pengertian mu'amalah menurut bahasa berasal dari kata 'aamala,
yu-'amilu, mu'amalatan yang berarti hubungan kepentingan antara
seseorang dengan orang lain perlakuan atau tindakan terhadap orang
lain, hubungan kepentingan. Kata mu'amalah adalah kata yang aktif
atau  kata kerja aktif yang harus mempunyai  pelaku dua orang atau
lebih yang harus aktif yang berhubngan dengan urusan dunia.

• Pengertian muamalah menurut istilah syariat Islam ialah suatu


kegiatan yang mengatur hala-hal yang berhubungan dengan tata cara
hidup sesama umat manusia untuk memenuhi keperluan hidup sehari-
hari. Sedangkan yang termasuk dalam kegiatan muamalah diantaranya
adalah jual beli, sewa menyewa utang piutang, pinjam meminjam dan
lain sebagainya.
Macam-macam Muamalah
1. Jual Beli
Jual beli menurut syariat agama adalah kesepakatan tukar-
menukar barang dengan tujuan untuk dimiliki selamanya.
Melakukan jual-beli di benarkan sesuai dengan firman Allah
SWT : “Dan Allah telah menghalalkan jual-beli
dan mengharamkan riba” ( Q.S Al-Baqarah 2 :
275 )
Syarat-syarat jual beli
• Penjual dan pembelinya haruslah :
-Baligh
-Berakal sehat
-Atas kehendak sendiri
 
• Uang dan barang nya haruslah :
- Halal dan suci
- Bermanfaat
- Keadaan barang dapat di serah terimakan
- Keadaan barang di ketahui oleh penjual dan pembeli
- Milik sendiri.
 
• Ijab qabul
Seperti pernyataan penjual ”saya jual barang ini dengan harga sekian” pembeli
menjawab “baiklah saya beli”. Dengan demikian, berarti jual-beli itu berlangsung
dengan suka sama suka. Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya jual beli itu
hanya sah jika suka sama suka” (HR Ibnu Hibban)
A. Khiyar

Khiyar adalah bebas memutuskan antara meneruskan jual-beli atau


membatalkan nya. Penjual berhak mempertahankan harga. Pembeli berhak
menawar atas dasar kualitas barang yang di yakini nya.
Macam-macam Khiyar
• Khiyar Majelis
Khiyar majelis adalah selama penjual dan pembeli masih berada di tempat
berlangsungnya tawar-menawar. Keduanya berhak meneruskan atau
membatalkan transaksi.
 
• Khiyar syarat
Khiyar syarat adalah khiyar yang di gunakan syarat dalam jual-beli.
Misalnya “Saya jual barang ini seharga sekian dengan syarat khusus 3 hari”
maksudnya penjual memberi waktu pembeli selama 3 hari itu. Penjual di
larang menawarkan barang tersebut ke pembeli lain. Namun setelah 3 hari
tersebut, si pembeli tidak jadi beli. Maka penjual boleh menawarkan
barangnya.
 

• Khiyar aibi (cacat)


Khiyar aibi adalah pembeli boleh mengembalikan barang yang di belinya
jika terdapat cacat yang dapat mengurangi kualitas atau nilai barang
tersebut, namun hendaknya dilakukan sesegera mungkin .
B. Riba
Riba adalah bunga uang atau nilai lebih atas penukaran barang. Hal ini
sering terjadi dalam pertukaran bahan makanan, perak, emas, dan pinjam-
meminjam. Riba apapun bentuknya, dalam syariat islam hukumnya haram.
Sanksi hukumnya juga sangat berat. Di jelaskan dalam hadis yang di
riwayatkan bahwa : “Rasulullah mengutuk orang yang
mengambil riba, orang yang mewakilkan, orang yang
mencatat dan orang yang menyaksikan nya” (HR
Muslim).
 
Macam-macam Riba
• Riba Fadli
Riba fadli adalah pertukaran barang sejenis tidak sama timbangannya.
• Riba Qordi
Riba qordi adalah pinjam-meminjam dengan syarat harus memberi kelebihan
saat mengembalikannya.
• Riba Yadi
Riba yadi adalah akad jual-beli barang sejenis dan sama timbangan nya,
namun penjual dan pembeli berpisah sebelum melakukan serah terima.
• Riba Nasi’ah
Riba nasi'ah adalah akad jual-beli dengan penyerahan barang beberapa waktu
kemudian.
2. UTANG PIUTANG

Utang-piutang adalah menyerahkan harta dan benda kepada


seseorang dengan catatan akan di kembalikan pada waktu
kemudian.
 Rukun Utang-Piutang :
1. Yang berutang dan yang berpiutang
2. Ada harta atau barang
3. Lafadz kesepakatan

 
3. Sewa-menyewa
Sewa menyewa dalam fiqih islam di sebut ijarah, artinya imbalan
yang harus di terima oleh seseorang atau jasa yang di berikannya.
Jasa di sini berupa penyediaan tenaga dan pikiran, tempat tinggal,
atau hewan.
 
Syarat dan Rukun Sewa-menyewa
1. Yang menyewakan dan yang menyewa haruslah telah baligh dan berakal
sehat.
2. Sewa-menyewa di langsungkan atas kemauan masing-masing, bukan
karena di paksa.
3. Barang tersebut menjadi hak sepenuhnya orang yang menyewakan, atau
wali nya.
4. Manfaat yang akan di ambil dari barang tersebut harus di ketahui secara
jelas oleh kedua belah pihak.
5. Ditentukan barangnya serta keadaan dan sifat-sifatnya.
6. Berapa lama memanfaatkan barang tersebut harus di sebutkan dengan
jelas.
7. Harga sewa dan cara pembayaran nya juga harus di tentukan dengan jelas
serta di sepakati bersama.
S YIR KA H
PENGERTIAN
Pengertian syirkah secara bahasa, kata syirkah, (perseroan) berarti
mencampurkan 2 bagian atau lebih sehingga tidak dapat lagi di
bedakan antara bagian yang satu dengan yang lain nya.
 
Menurut istilah, syirkah adalah suatu akad yang di lakukan oleh 2
pihak atau lebih yang bersepakat untuk melakukan suatu usaha
dengan tujuan memperoleh keuntungan.
 
Rukun dan Syarat Syirkah
1. Dua belah pihak yang berakad (aqidani).Syarat orang yang
melakukan akad adalah harus memiliki kecakapan (ahliyah)
melakukan tasarruf (pengelolaan harta).
2. Objek akad yang di sebut juga ma’qud ‘alaihi mencakup
pekerjaan atau modal.Adapun syarat pekerjaan atau benda
yang di kelola dalam syirkah harus halal dan di perbolehkan
dalam agama dan pengelolaannya dapat di wakil kan.
3. Akad atau yang disebut juga dengan istilah sigat. Adapun
syarat sah akad harus berupa tasarruf, yaitu adanya aktivitas
pengelolaan.
Macam-macam Syirkah
Syirkah ‘Inan
Adalah Syirkah antara 2 pihak atau lebih yang masing-masing memberi
kontribusi kerja (amal) dan modal (mal). Syirkah ini hukumnya boleh
berdasarkan dalil sunah dan ijma’ sahabat.
 
Syirkah ‘Abdan
Adalah Syirkah antara 2 pihak atau lebih yang masing-masing hanya
memberikan kontribusi kerja (amal), tanpa kontribusi modal (mal). Kontribusi
kerja itu dapat berupa kerja pikiran (seperti penulis naskah) ataupun kerja fisik
(seperti tukang batu). Syirkah ini juga di sebut syirkah ‘amal.
 
Syirkah Wujuh
Adalah kerja sama karena di dasarkan pada kedudukan, ketokohan, atau keahlian
(wujuh) seseorang di tengah masyarakat. Syirkah wujuh adalah syirkah antara 2
pihak yang sama-sama memberikan kontribusi kerja (amal) dengan pihak ke 3
yang memberikan kontribusi modal (mal).
 

Syirkah Mufawadah
Adalah syirkah antara 2 pihak atau lebih yang menggabungkan semua jenis
syirkah di atas. Syirkah mufawadah dalam pengertian ini boleh di praktikkan.
Sebab setiap jenis syirkah yang sah berarti boleh di gabungkan menjadi satu.
Keuntungan yang di peroleh dibagi sesuai dengan kesepakatan, sedangkan
kerugian di tanggung sesuai dengan jenis syirkah nya, yaitu di tanggung oleh
para pemodal sesuai porsi modal jika berupa syirkah ‘inan atau di tanggung
pemodal saja jika berupa mufawadah, atau ditanggung mitra-mitra usaha
berdasarkan persentase barang dagangan yang di miliki jika berupa syirkah
wujuh.
 

Mudarabah
Adalah akad kerja sama usaha antara 2 pihak, di mana pihak pertama
menyediakan semua modal (sahibul mal), pihak lain nya menjadi pengelola
atau pengusaha (mudarrib).
 
 
 Musaqah, Muzara’ah, dan Mukhabarah
a) Musaqah adalah kerja sama antara pemilik kebun dan petani dimana sang
pemilik kebun menyerahkan kepada petani agar di pelihara dan hasil
panen nya nanti akan dibagi 2 menurut persentase yang di tentukan pada
waktu akad.
b) Muzara’ah adalah kerja sama dalam bidang pertanian antara pemilik
lahan petani dan penggarap di mana benih tanaman nya berasal dari
petani.
c) Mukhabarah adalah kerja sama dalam bidang pertanian antara pemilik
lahan dan petani.

Anda mungkin juga menyukai