Dhea Ananda
11723063
Dosen Pengampu (Eka Junila Saragih, M.S.I)
Bank syariah pada hokum syariat Islam sedang kan Konvensional pada hukun
Internasional, dan pada dasarnya bank syariah merupakan bank yang menjalankan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau prinsip hukum islam yang diatur dalam
fatwa Majelis Ulama Indonesia seperti prinsip keadilan dan keseimbangan ('adl wa
gharar, maysir, riba, zalim dan obyek yang haram. Sedangkan bank konvensional yaitu
bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang mana dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran berdasarkan prosedur dan
Asas Ibahah (Mabda’ alIbahah) Asas ibahah adalah asas umum hukum Islam
dalam bidang muammalat secara umum. Asas ini dirumuskan dalam adagium
“Pada asasnya segala sesuatu itu boleh dilakukan sampai ada dalil yang
melarangnya.”
Asas Kebebasan Berakad (Mabda’ Hurriyah at- Ta’aqud) Hukum Islam mengakui
kebebasan berakad, yaitu suatu prinsip hukum yang menyatakan bahwa setiap
orang dapat membuat akad jenis apapun tanpa terikat kepada nama-nama yang
telah ditentukan dalam undang-undang Syariah dan memasukkan klausal apa saja
ke dalam akad yang dibuatnya itu sesuai dengan kepentinganya sejauh tidak
bahwa untuk terciptanya suatu perjanjian cukup dengan tercapainya kata sepakat
faktual jarang terjadi keseimbangan antara para pihak dalam bertransaksi, namun
bahwa akad yang dibuat oleh para pihak bertujuan mewujudkan kemaslahatan
(masyaqqah).
beritikad baik dalam bertransaksi dengan pihak lainnya dan tidak dibenarkan
Asas Keadilan Keadilan adalah tujuan yang hendak diwujudkan oleh semua
yang menegaskan, “Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa’
(QS. 5: 8).
merupakan objek yang dilarang (haram) dalam hukum agama Islam. Seperti
Tadlis, yaitu sebuah situasi di mana salah satu dari pihak yang bertransaksi berusaha
untuk menyembunyikan informasi dari pihak yang lain (unknown to one party) dengan
maksud untuk menipu pihak tersebut atas ketidaktahuan akan informasi objek yang
harga (price), ataupun waktu penyerahan (time of delivery) atas objek yang
ditransaksikan. Sebagai contoh : apabila kita menjual hp second dengan kondisi baterai
yang sudah sangat lemah, ketika kita menjual hp tersebut tanpa memberitahukan
(menutupi) kepada pihak pembeli, maka transaksi yang kita lakukan menjadi haram
hukumnya.
di atas keuntungan normal dengan cara mengurangi supply (penawaran) agar harga
produk yang dijualnya naik. Ikhtikar ini biasanya dilakukan dengan membuat entry
kenaikan harga yang cukup tajam di pasar. Ketika harga telah naik, produsen tersebut
akan menjual barang tersebut dengan mengambil keuntungan yang berlimpah. Sebagai
contoh: ketika akan dirumorkan oleh pemerintah bahwa tarif bbm akan dinaikan, maka
marak terjadinya penimbunan bbm oleh para penjual nakal. Hal ini mereka lakukan agar
dapat menjual bbm dengan tarif yang sudah dinaikkan, sehingga mereka mendapatkan
(permintaan) palsu, seolah-olah ada banyak permintaan terhadap suatu produk sehingga
harga jual produk itu akan naik. Cara yang bisa ditempuh bermacam-macam, seperti
menyebarkan isu, melakukan order pembelian, dan sebagainya. Ketika harga telah naik
maka yang bersangkutan akan melakukan aksi ambil untung dengan melepas kembali
barang yang sudah dibeli, sehingga akan mendapatkan keuntungan yang besar. Sebagai
contoh : ini sangat rentan terjadi ketika pelelangan suatu barang. Biasanya yang
dilelang, dengan kata lain untuk menaikkan harga barang yang dilelang tersebut.
Taghrir (Gharar), yaitu menurut mahzab Imam Safi`e seperti dalam kitab Qalyubi wa
akibatnya tersembunyi dalam pandangan kita dan akibat yang paling mungkin muncul
Riba Fadhl Pertukaran atau jual beli barang ribawi dengan kuantitas, kualitas,
atau kadar takaran yang berbeda. Barang ribawi itu sendiri disebutkan dalam
hadits sebagai emas, perak, gandum, gandum merah, garam, dan kurma. Dalam
hadits lain disebutkan sebagai emas, perak, dan bahan makanan. Sehingga dalam
Islam, untuk barang barang tersebut pertukaran yang dilakukan harus lah
memenuhi jumlah dan kualitas yang sama. Contoh praktik riba fadhl misalnya
seseorang menukar 10 gram emas (20 karat) dengan 11 gram emas (19 karat).
Contoh lainnya 2 kilo gandum berkualitas baik ditukar dengan 3 kilo gandum
berkualitas buruk.
yang berhutang tanpa tahu untuk apa kelebihan tersebut digunakan. Contohnya
untuk apa. Tambahan 1 juta pada kasus inilah yang disebut sebagai riba qardh dan
Riba Jahiliyah Adanya tambahan nilai hutang karena adanya tambahan tempo
waktunya. Praktik riba seperti ini banyak diterapkan pada masa jahiliyah.
Contohnya pemberi hutang berkata kepada pihak penerima hutang saat jatuh
tempo, “kamu lunasi hutang sekarang sesuai jumlah kamu berhutang atau
Penyaluran dana Dalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar
produk pembiayaan syariah terbagi ked lam empat kategori yang dibedakan
syariah menerima imbalan atas jasa perbankan diluar fungsi utamanya sebagai lembaga
intermediasi keuangan.
1) Wakalah
mandat. Yakni bank diberikan mandat oleh nasabah untuk melaksanakan suatu
pemberi mandat) kepada pihak lain (sebagai wakil, dalam hal ini bank) untuk
waktu tertentu. Segala hak dan kewajiban yang diemban wakil harus
Kafalah
Kafalah merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak ketiga
untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. Dalam pengertian
berpegang pada tanggungjawab orang lain sebagai penjamin (QS. Yusuf 12:72).
fasilitas ini sebagai jaminan. Atas dana tersebut bank dapat memperlakukannya
denagn prinsip wadiah. Dalam hal ini bank mendapatkan imbalan atas jasa yang
diberikan.
Sharf
Layanan jasa perbankan jual beli valuta asing sejalan dengan prinsip sharf. Jual
beli mata uang yang tidak sejenis ini penyerahannya harus dilakukan pada waktu
yang sama berdasarkna kurs jual atau kurs beli yang berlaku pada saat itu juga
dilakukan pada masa yang akan datang dan mengandung unsur spekulasi.
Qardh
Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta
kembali. Menurut teknis perbankan, qardh adalah pemberian pinjaman dari bank
talangan dengan kriteria tertentu dan bukan untuk pinjaman yang bersifat
meminta jaminan atas pinjaman ini kepada peminjam (QS al-Hadid 57:11).
Rahn
Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas
pinjaman yang diterimanya. Tujuan akad rahn adalah untuk memberikan jaminan
sederhana rahn adalah jaminan hutang atau gadai. Biasanya akad yang digunakan
adalah akad qardh wal ijarah, yaitu akad pemberian pinjaman dari bank untuk
nasabah yang disertai dengan penyerahan tugas agar bank menjaga barang
yaitu milik nasabah sendiri; memiliki nilai ekonomis sehingga bank memperoleh
jaminan untuk dapat mengambil seluruh atau sebagian piutangnya; harus jelas
ukuran, sifat, dan nilainya ditentukan berdasarkan nilai riil pasar; dapat dikuasai
Hiwalah
tunai agar dapat melanjutkan produksinya. Bank mendapat ganti biaya atas jasa
pemindahan utang. Untuk mengantisipasi risiko kerugian yang akan timbul, bank
perlu melakukan penelitian atas kemampuan pihak yang berhutang dan kebenaran
maka ia meminta bank untuk mengambil alih piutangnya. Bank akan menerima
Ijarah
Akad ijarah selain menjadi landasan syariah untuk produk pembiayaan, yaitu
sewa cicil, juga menjadi prinsip dasar pada jasa perbankan lainnya, antara lain
layanan penyewaan kotak simpanan atau SDB (safe deposit box). Bank mendapat
Akad al-wadiah selain menjadi landasan syariah produk tabungan, termasuk giro,
juga menjadi prinsip dasar layanan jasa tata laksana administrasi dokumen