Anda di halaman 1dari 29

DASAR-DASAR PERBANKAN SYARIAH&TEORI AKAD*

Oleh: Drs.H.M.Abduh Khalid.M.MSi**

*Materi Disampaikan Dalam Pelatihan SDM


BPRS Kombis Jati Plus Malang 15 Februari 2020
di Hotel Aria Gajayana Malang.
** Direktur Bisnis BPRS Amanah Ummah Bogor

1
MENGAPA KITA HARUS PATUH SYARIAH ?

Kata-kata SYARIAH yang melekat pada Bank Syariah mengandung tujuan


yang mulia, yaitu keyakinan, kesadaran, dan keinginan kuat untuk selalu
1
berusaha menerapkan prinsip syariah pada setiap aktifitas (bisnis) yang
dilakukan dan prilaku SDM-nya.

Aktifitas bisnis yang dilakukan dengan landasan kepatuhan pada prinsip


2 syariah Insya Allah akan mendapatkan keuntungan (profit) , kesuksesan, dan
keselamatan dunia dan akhirat (Al-Falah).

2
BS

BANK SYARIAH
Adalah Bank yang menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan
menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum
Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
(Pasal 1 Ayat 7 UU No.21 Tahun 2008 Tentang
Perbankan Syariah).
3
KARAKTERISTIK BANK SYARIAH

4
FUNGSI UANG
1 Uang sebagai sarana penukar dan penyimpan nilai, tetapi uang bukan
alat komoditi.

2 Uang menjadi berguna hanya jika ditukar dengan benda yang nyata
atau jika digunakan untuk membeli jasa.
Uang adalah benda yang dijadikan sebagai ukuran dan penyimpan
3 nilai semua barang. Dengan adanya uang maka dapat dilakukan proses
jual beli produksi.

4 Uang memberikan kegunaan tidak langsung (indirect utility function).

Uang itu seperti cermin, tidak berwarna, tetapi dapat merefleksikan


5 warna. Uang tidak mempunyai harga, tetapi dapat merefleksikan semua
harga (Imam Al Ghazali)

Memperdagangkan uang ibarat memenjarakan fungsi uang. Jika banyak


6 uang diperdagangkan, niscaya tinggal sedikit uang yang dapat berfungsi
sebagai uang (Imam Al-Gazali).
5
KARAKTERISTIK BANK SYARIAH

SEMUA TRANSAKSINYA
HARUS BEBAS DARI RIBA

6
LARANGAN RIBA DALAM AL-QURAN
ِ‫س فَالَ يَ ْربُوا ِعن َد هللا‬ ِ ‫ال النَّا‬ ِ ‫َو َمآ َءاتَ ْيتُم ِّمن ِّربًا ِليَ ْربُوا فِي َأ ْم َو‬
َ ُ‫ض ِعف‬
‫ون‬ ْ ‫ُون َو ْجهَ هللاِ فَُأ ْوالَِئكَ ُه ُم ا ْل ُم‬
َ ‫َو َمآ َءاتَ ْيتُم ِّمن َز َكا ٍة تُ ِريد‬
Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia
bertambah, Maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu
berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah,
maka (yang berbuat demikian) itulah orang -orang yang melipatgandakan
(pahalanya).“(Q.S. Ar Rum: 39).

َ ِ‫ين َءا َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َو َذ ُروا َمابَقِ َي ِم َن ال ِّربَا ِإن ُكنتُم ُّمْؤ ِمن‬
‫ين‬ َ ‫يَآَأ ُّي َها الَّ ِذ‬
{278} W‫ ْبتُ ْم‬WW‫ وَِإن ُت‬W‫سولِ ِه‬ُ ‫ َو َر‬WWِ‫ َح ْر ٍب ِّم َنهللا‬WW‫ْأ َذنُوا ِب‬WWW‫ ْف َعلُوا َف‬WW‫ َت‬W‫ ْم‬Wَّ‫ِإنل‬WWW‫َف‬
279{ ‫ون‬ َ ‫ون َوالَ تُ ْظلَ ُم‬ َ ‫وس َأ ْم َوالِ ُك ْم الَ تَ ْظلِ ُم‬
ُ ‫فَلَ ُك ْم ُر ُء‬
"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan
sisa-sisa (dari berbagai jenis) riba jika kamu orang-orang yang beriman.
Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka
ketahuilah, bahwa Allah dan rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu
bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu
tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya." (Al Baqarah: 278-279)

7
LARANGAN RIBA DALAM AS-SUNNAH
‫اجتنبوا السبع الموبقات السرك باهلل والسحر وقتل النفس التى حرم اهلل اال باالحق واكل الربا واكل‬
‫المال اليتيم والتو لى يوم الزحف وقذف المحصنات الغافالت المؤمنات‬
Tinggalkanlah 7 hal yang dapat membinasakan : Syirik kepada
Allah, sihir , membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali
dengan hak, memakan riba, memakan harta anak yatim,
melarikan diri waktu datang serangan musuh dan menuduh
wanita mu’min yang suci tetapi lalai (HR Bukhari Muslim)

)‫ لعن رسول اهلل صعلم اكل الربا ومؤكله وكاتبه وشاهديه وقال هم سواء (رواه مسلم‬:‫عن جابر قال‬

Rasulullah SAW mengutuk orang yang menerima riba, orang yang


membayarnya dan orang yang mencatatnya dan 2 orang
saksinya, kemudian Rasulullah bersabda: Mereka itu semuanya
sama (HR Muslim).

8
PENGERTIAN RIBA-Bahasa

‫والربا في اللغة هوالزيادة‬


“Pengertian riba secara bahasa adalah tambahan”
(Ibnu Al Arabi Al Maliki, Ahkam Al Qur’an)

‫هوالزيادة على رأس المال‬


Riba adalah penambahan atas harta pokok
(Ragib Al Asfahani, Al-Mufrodat Fi Gharibil
Qur’an).
9
PENGERTIAN RIBA-Istilah
‫والربا في اللغة هوالزيادة والمراد به في اآلية كل زيا دة لم يقا بلها عوض‬

Pengertian Riba secara bahasa adalah tambahan, namun yang


dimaksud riba dalam ayat Qur’an yaitu setiap penambahan yang
diambil tanpa adanya IWADH ( satu transaksi pengganti atau
penyeimbang yang dibenarkan syariah) (Ibnu Al Arabi Al Maliki,
Ahkam Al Qur’an)

‫االصل فيه (الربا) الزيادة وهوفى الشرع الزيادة عال اصل مال من غير عقد تبا يع‬

Prinsip utama dalam riba adalah penambahan. Menurut


syariah, riba berarti penambahan harta pokok tanpa
adanya transaksi bisnis riel (Badruddin Al Ayni ,Umdatul
Qari)
10
Gambaran Terjadinya Riba
Dan Jenis Transaksi

Jual Beli Pinjaman


Beli Jual Kelebihan Ket. Pinjam Kembali Kelebihan Ket.

100.000 120.000 20.000 Laba 100.000 120.000 20.000 Riba

‫كل قرض اشترط فيه النفع مقد ما فهو ربا‬


Setiap pinjaman yang disyaratkan sebelumnya tambahan adalah Riba
(Yusuf Qardhawi, Fawaid al Bunuk Hiya ar Riba al-Haram).

Apabila kelebihan pinjaman tersebut inisiatif diberikan oleh orang yang


diberi pinjaman asal tidak disyaratkan dalam akad pinjaman maka
hukumnya adalah boleh sebagaimana sabda Rasul :

Orang yang terbaik di antara kamu ialah orang


yang terbaik dalam pembayaran hutangnya
َ َ‫َإ َّن َخ ْي َر ُك ْم اَ ْح َسنُ ُك ْم ق‬
‫ضاءً (رواه‬
(HR Bukhari) ‫(البخاري‬11
BANK SYARIAH BANK KONVENSIONAL

PEMBIAYAAN/ IWAD KREDIT

‫بيع‬
Ada Ziyadah/
Uang Barang = Keuntungan/Marjin
‫مضاربة‬
Proyek/ = Ada Ziyadah/
Uang
‘amal Keuntungan/Bg Hsl
‫شركة‬
‫اجارة‬ Ada Ziyadah/
Uang Service
/Jasa
=
Upah/Ujroh

KESIMPULAN: Bank Syariah DILARANG mendapatkan Margin/ Ujroh/


Bagi Hasil atas dasar meminjamkan uang…..RIBA 12
HIKMATUT TASYRI
(Hikmah Diharamkannya Riba)
Harta tidak boleh melahirkan harta yang sama, “uang” tidak boleh
1 melahirkan uang. Harta seharusnya tumbuh dan berkembang dengan
kerja.

Harta yang baik adalah harta yang diperoleh dari sumber yang halal dan
2 dikembangkan secara halal, artinya dengan usaha yang halal dan
bermanfaat, baik secara mandiri maupun kerjasama.

Islam mensyariatkan kerjasama antara modal dengan usaha untuk


kepentingan kedua belah pihak dan sekaligus untuk masyarakat.
3 Konsekwensi dari kerjasama ini, maka kedua belah pihak seharusnya
sama-sama memikul resiko, baik untung maupun rugi, jika untung
keduanya menikmati keuntungan, jika rugi dihadapi bersama, pemilik
dana rugi dalam dananya, pekerja rugi dalam tenaganya.

Mewujudkan persamaan yang adil diantara dana dengan tenaga. Islam


4 tidak memihak tenaga dan merendahkan dana dan sebaliknya.
Keduanya berada dalam posisi yang seimbang.
13
TEORI AKAD

14
PENGERTIAN AKAD

Transaksi atau
perjanjian syar’i
Definisi yang
menimbulkan hak
dan kewajiban

AKAD
Sanksi : Pidana/
Perdata/Moral/
Konsekuensi Jika Tidak Sosial.
Hukum dilaksanakan Contoh: Akad
Jual Beli, Sewa
Menyewa dsb
PENGERTIAN WAAD
Janji atau
kesepakatan
dari satu pihak
Definisi kepada pihak
lain untuk
WAAD melaksanakan
(JANJI) suatu transaksi

Sanksi :
Tidak ada Moral/Sosial
Jika Tidak
Konsekuensi dilaksanakan Contoh : Wakaf,
Hukum hibah, infak,
dsb.
Mencerminkan kerelaan dan
kesungguhan (QS An-Nisa:29)

Mengakibatkan peralihan
kepemilikan secara sah, dengan
segala konsekuensinya (Contoh
: Akad Murabahah)

Merubah status hukum,


misalnya yang haram menjadi
halal. Contoh: Akad Nikah

17
Suatu transaksi termasuk
kategori bunga/riba atau
tidaknya tergantung akad-
nya.
URGENSI
AKAD-2

Ciri penting yang


membedakan Bank Syariah
dengan Bank Konvensional.

18
JENIS AKAD
Transaksi nirlaba (not for profit transaction).
Transaksi ini bertujuan bukan untuk mencari
Keuntungan komersial, tetapi semata-mata
bertujuan kebaikan,
Akad Tabarru’
menolong sesama mencari ridha Allah.
Tabarru’ berasal dari kata Al Birr
(kebaikan, perhatikan  QS. 2 : 177)

Jenis
Akad
Transaksi yang bertujuan untuk
mencari keuntungan (for profit transaction).
Akad Tijarah Akad ini kadangkala disebut juga
dengan akad mu’awadah
(tukar menukar, compensational contract)

19
KONVERSI AKAD

Tijarah

bo
leh
Tid Tabarru’
ak
bo
l eh

20
JENIS AKAD

AKAD TABARRU AKAD TIJARAH

• ZISWAF Natural
Natural Certainty
• Hibah Contract
Uncertainty
Contract

Akad
Akad Percampuran
• Wakalah Pertukaran (Uqud (Uqud Istyrak)
Berpotens Mu’awadhah)
• Hiwalah i menjadi
• Kafalah Tijarah 1. Murabahah
dengan
• Wadi’ah (Ujroh)
2. Salam;
• Qardh 3. Istishna; 1. Musyarakah
4. Ijarah;IMBT 2. Mudharabah
5. Ijarah Multi
Jasa 21
AKAD TIJARAH
NATURAL CERTAINTY CONTRACT (NCC)
-Akad Pertukaran (Uqud Mu’awadhah) )

NCC adalah kontrak/akad dalam bisnis yang memberikan kepastian


pembayaran baik dari segi jumlah (amount) maupun waktunya (timing)-
nya. Cash flow-nya bias diprediksi dengan relative pasti, karena sudah
disepakati oleh kedua belah pihak yang bertransaksi di awal akad.
Kontrak tersebut secara sunatullah (by their nature) menawarkan return
yang tetap dan pasti. Sifatnya fix and predetermined.

Akad/kontrak tersebut secara sunatullah (by their nature) menawarkan


return yang tetap dan pasti. Sifatnya fix and predetermined.
Obyek pertukarannya (baik barang maupun jasa) harus ditetapkan di
awal akad dengan pasti, baik jumlahnya (quantity), mutu (quality),
harganya (price) dan waktu penyerahannya (time of delivery).
22
AKAD TIJARAH
NATURAL CERTAINTY CONTRACT (NCC)
-Akad Pertukaran (Uqud Mu’awadhah) )-

Dalam kontrak/akad jenis ini, pihak-pihak yang bertransaksi saling


mempertukarkan asetnya (baik real assets maupun financial assets). Jadi
masing-masing pihak tetap berdiri sendiri (tidak saling bercampur
membentuk usaha baru, sehingga tidak ada pertanggungan risiko Bersama)

Contoh :
1.Akad Jual Beli  MURABAHAH, SALAM & ISTISHNA
2. Akad Sewa-Menyewa  IJARAH, IMBT & MULTI JASA

Syarat-syarat yang berlaku bagi harga jual


berlaku juga bagi harga sewa (Ad-Dardir,
Syarh ash-Shagir 4:59, Ibn Qudamah, al-
Mughni, 5:327)

23
GHARAR

terjadi dalam

WAKTU
KUANTITAS KUALITAS HARGA PENYERAHAN

Uncertainty Certainty
(tidak pasti) (pasti)
GHARAR

Bila salah satu (atau lebih) dari faktor-faktor di atas diubah dari certain
menjadi uncertain, maka terjadilah gharar.
‫وعن ابي هريرة رضي هللا عنه قال نهى رسول‬
‫هللا صلله عليه وسلم عن بيع الغرر رواه مسلم‬
 Dari Abi Hurairah RA dia berkata:
Rasulullah SAW melarang jual beli yang
mengandung gharar (yang belum pasti:
harga, barang, waktu dan tempatnya). HR
Muslim.(Bulughul Maram, Ibnu Hajar Al
Asqalani , hadist no 816).

25
AKAD TIJARAH
NATURAL UNCERTAINTY CONTRACT (NUC)
-Akad Percampuran (Uqud Istyrak)--

NUC adalah kontrak/akad dalam bisnis yang tidak memberikan kepastian pendapatan
(return) baik dari segi jumlah (amount) maupun waktunya (timing)-nya. Tingkat return-
nya bias positif (+), negative (-) maupun nol (0). Kontrak investasi tersebut secara
sunatullah (by their nature) tidak menawarkan return yang tetap dan pasti. Sifatnya tidak
fix and predetermined. Dalam akad jenis ini, pihak-pihak yang bertransaksi saling
mencampurkan asetnya (baik real assets maupun financial assets) menjadi satu kesatuan,
dan kemudian menanggung risiko Bersama-sama untuk mendapatkan keuntungan. Di sini
keuntungan dan kerugian ditanggung bersama.

Tidak ada pembagian laba sampai


semua kerugian telah ditutup dan Contoh : Akad Investasi
modal shahibul maal telah dibayar  MUSYARAKAH
kembali (Tidak ada pembagian  MUDHARABAH
keuntungan dimuka). 26
KAIDAH USHUL
TENTANG LABA-RISIKO-BIAYA

‫الغنم باالغرم‬

‫الخراج = الغنم‬
Laba
‫الخراج بالضمان‬ ‫الضمان= الغرم‬
Risiko/Biaya

Kesimpulan: Bank Syariah yang tidak bersedia menanggung


RISIKO & BIAYA, DILARANG mendapatkan LABA.
27
AKAD PEMBIAYAAN

TIJARI TABARRU’

28
AKAD DAN KEBUTUHAN NASABAH PEMBIAYAAN
Fatwa Dewan
No Kebutuhan Nasabah Akad Di Bank Syariah
Syariah Nasional

1 Beli Barang (sudah ada) Murabahah No.04/DSN-MUI/IV/20


00
No.05/DSN-MUI/IV/
2 Pesan Komoditas Pertanian Salam
2000
No.06/DSN-MUI/IV/
3 Pesan Rumah/Toko (Kontruksi) Istishna
2000
No.09/DSN-MUI/IV/
4 Sewa Toko/Rumah/Mobil dll Ijarah
2000
No.44/DSN-MUI/VIII/
5 Pendidikan/Kesehatan./Umroh Multi Jasa
2004
No.07 &
6 Modal Kerja/Proyek Mudharabah/Musyarakah
8/DSN-MUI/IV/2000
No.19/IV/2001 &
7 Talangan & Pengurusan Haji Qardh Haji No.29/DSN-MUI/VI/20
02
29
No.19
8 Talangan Qardh

Anda mungkin juga menyukai