Anda di halaman 1dari 41

TRANSAKSI YANG

DILARANG DALAM
ISLAM
HARAM

HARAM ZATNYA HARAM SELAIN ZATNYA TIDAK SAHNYA AKAD

1. Maysir
1. Babi 2. Taghrir (Gharar)
1. Terjadi Ta’alluq
2. Khamr 3. Riba
2. Syarat dan Rukun
3. Bangkai 4. Manipulasi Pasar
Tidak Terpenuhi
4. Darah 1. Ikhtikar
2. Bay’Najasy 3. Dll
5. Dll
5. Dll

OBJEK PROSES/SISTEM
RIBA

UTAMA GHARAR

MAYSIR

TRANSAKSI YANG
TADLIS
DILARANG DALAM ISLAM

IKHTIKAR

LAINNYA BAI NAJASY

RISYWAH

TALAQI
RUKHBAN
RIBA
SABDA NABI MUHAMMAD SAW, “JAUHILAH
OLEH KAMU
7 DOSA BESAR YANG MEMBINASAKAN !!!” :
1. Syirik kepada Allah
2. Sihir
3. Membunuh orang yang diharamkan Allah
4. MAKAN RIBA
5. Makan harta anak yatim
6. Lari dari medan perang
7. Menuduh orang beriman yang telah kawin
melakukan zina

(Muttafaq ‘Alaih)
Salah Satu Penyebab Tidak Masuk Syurga

“Empat golongan yang tidak


dimasukkan Allah ke dalam
syurga” :
1. Peminum Khamar
2. PEMAKAN RIBA,
3. Pemakan Harta Anak Yatim,
4. Orang yang Durhaka pada
Ibu-Bapak
(Hadits Al-Hakim)
‫ الربا ثالثة وسبعون بابا‬: ‫عن ابن مسعود ان النبي صلعم قال‬
‫الرجل أمه (رواه ايسرها مثل ان ينكح‬
) ‫الحاكم‬

Dari Ibnu Mas’ud, Bahwa Nabi Saw Bersabda, “Riba itu ada 73
tingkatan. Yang paling ringan daripadanya adalah seumpama
seseorang menzinai ibunya sendiri” (Al-Hakim)

‫الدرهم يصيبه الرجل من الربا اعظم عند هللا من ثالثة وثالثين‬


) ‫زينة يزنيها في اإل سالم (رواه الطبرانى‬

Satu Dirham dari riba yang diambil seseorang, lebih besar


dosanya di sisi Allah dari 33 kali berzina dalam agama Islam
(H.R.Thabrany)
AKIBAT RIBA
• Pelaku Riba kekal di Neraka (QS.2:275)
• Mudah dipengaruhi Syetan (QS. 7:96)
• Riba diperangi Allah dan Rasulnya (QS. 2:279)
• Sistem Riba Sumber Petaka (QS.2:275)
• Rezekinya tidak berkah (QS.2:276)
• Doanya tidak Maqbul (QS.2:186)
• dosanya lebih berat dari menzinai ibu kandung sendiri (H.R. Hakim)
• Dilaknat Rasulullah SAW (H.R.Ahmad & At-Tarmizi)
• Termasuk 7 dosa besar yang dimurkai Allah (H.R.Muttafaq Alaih)
• Tidak akan masuk syurga (Hadits Riwayat Al-Hakim)
APA ITU RIBA ?
10

TAHAPAN LARANGAN RIBA


 Arruum: 39
✓ “Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar ia bertambah pada
harta manusia, maka pada sisi Allah itu tidak bertambah. Dan apa yang kamu
berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah,
maka (yang berbuat demikian) itulah orang yang melipatgandakan
(pahalanya).”

 Annisaa: 160-161
✓ Maka disebabkan kezhaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan diatas
mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi
mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah,
dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah
dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan
yang bathil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir diantara
mereka itu siksa yang pedih.
11

 Ali Imran: 130


✓ “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya
kamu mendapat keberuntungan.”

 Albaqarah: 278-279
✓ “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan
tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang
yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan
sisa riba) maka ketahuilah, bahwa Allah dan RasulNya akan
memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba),
maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak
pula dianiaya.”
Rasulullah Saw melaknat Pemakan
Riba, Orang yang
Membayarnya, Juru Tulisnya,
& Saksi-Saksinya. Dia
bersabda,”Mereka semua sama” (H.R. Muslim)
IJMA’ ULAMA
TENTANG
KEHARAMAN BUNGA !!!
DEWAN STUDI ISLAM AL-AZHAR, CAIRO
Bunga dalam segala bentuk pinjaman adalah riba yang
diharamkan.(Konferensi DSI AlAzhar, Muharram 1385 H/ Mei 1965 M)

RABITHAH ALAM ISLAMY


Bunga bank yang berlaku dalam perbankan konvensional adalah riba yang
diharamkan. (Keputusan No. 6 Sidang ke 9, Mekkah 12-19 Rajab 1406 H)

MAJMA’ FIQIH ISLAMY, ORGANISASI KONFERENSI ISLAM


Seluruh tambahan dan bunga atas pinjaman yang jatuh tempo dan
nasabah tidak mampu membayarnya, demikian pula tambahan (atau
bunga) atas pinjaman dari permulaan perjanjian adalah dua gambaran dari
riba yang diharamkan secara syariah (Keputusan No. 10 Majelis Majma’
Fiqih Islamy, Koneferensi OKI ke II, 22-28 Desembeer 1985)
MUHAMMADIYAH
Bunga yang diberikan oleh bank-bank milik nagara kepada nasabahnya
atau sebaliknya yang selama ini berlaku, termasuk perkara
“mustasyabihat.”
Menyarankan kepada PP Muhammadiyah untuk mengusahakan
terwujudnya konsepsi sistem perekonomian khususnya lembaga
perbankan yang sesuai dengan qaidah Islam (Lajnah Tarjih Sidoarjo,
1968)

NAHDHATUL ULAMA
Sebagian ulama mengatakan bunga sama dengan riba, sebagian lain
mengatakan tidak sama dan sebagian lain mengatakan syubhat.
Rekomendasi: Agar PB NU mendirikan bank Islam NU dengan sistem
tanpa bunga (Bahtsul Masail, Munas Bandar Lampung, 1992)
Ragam Riba
riba
al-qard

RIBA riba
al-jahiliyah
AL-DAYN
RIBA
riba
al-fadl
RIBA
AL-BUYU’ riba
nasi’ah
RIBA adalah riba
yang terjadi pada
AL-DAYN transaki utang-piutang

RIBA adalah riba yang terjadi


AL-BUYU’ pada transaki jual-beli
Suatu manfaat atau
tingkat kelebihan tertentu
AL-QARD yang disyaratkan
terhadap kreditur
(muqtaridh).
AL-DAYN
Utang dibayar lebih dari
pokoknya, karena kreditur
AL-JAHILIYAH tidak mampu membayar
utangnya pada waktu
jatuh tempo.
maka Jika
menjadi diperjanjikan
(dipersyaratkan
riba dalam akad itu

RIBA
AL DAYN

maka Jika tidak


menjadi dipersyaratkan
hibah. (diberikan secara
sukarela)
Riba qardh terjadi dalam setiap produk lembaga keuangan
Contoh yang menggunakan transaksi pinjaman / kredit berbunga

Setiap Pembayaran
pembayaran bunga deposito
bunga kredit

Dana premi yang dikelola di


asuransi konvensional
Kredit Pembayaran
pembiayaan bunga
kendaraan tabungan
bermotor (KPB)
Pertukaran antarbarang
sejenis dengan kadar atau
takaran yang berbeda,
AL-FADHL sedangkan barang yang
dipertukarkan itu termasuk
dalam jenis barang ribawi.

AL-BUYU’ Penangguhan penyerahan atau


penerimaan jenis barang ribawi
yang dipertukarkan dengan jenis
barang ribawi lainnya. Riba
AL-NASI’AH dalam nasi’ah muncul karena
adanya perbedaan, perubahan,
atau tambahan antara yang
diserahkan saat ini dengan yang
diserahkan kemudian
(MAQASHID
PELARANGAN RIBA)

Diantara
maqashid
• maka uang tidak boleh karena tidak
pelarangan riba
menjadi komoditi yang memenuhi kriteria
qardh adalah
diperjualbelikan dan
uang menjadi
melahirkan uang, tetapi uang untung muncul
alat tukar dalam
didapatkan dengan kerja dan bersama resiko (al-
sirkulasi barang
dan jasa,
produktifitas. ghunmu bil
ghurmi), dan
mengandung
pertukaran
• karena praktik riba berarti kewajiban
Mencegah para menanggung
pemberi pinjaman
rentenir
berbuat dzalim
mengeksploitasi penerima beban, hanya
pinjaman dengan meminta karena berjalannya
kepada
Bunga atas pinjaman yang
penerima
diberikan.
waktu.
pinjaman,
GHARAR
SUBSTANSI, KETENTUAN HUKUM DAN MAQASHID
LARANGAN GHARAR

Substansi Gharar

Penjual Pembeli

tidak memiliki kepastian terhadap barang yang menjadi obyek


transaksi baik terkait kualitas, kuantitas, harga dan waktu
penyerahan barang sehingga pihak kedua dirugikan.
GHARAR DAPAT TERJADI PADA

Gharar
dalam
Kuantitas

Gharar Gharar
dalam GHARAR dalam
Harga Kualitas

Gharar
menyangkut
waktu
penyerahan
SUBSTANSI, KETENTUAN HUKUM DAN MAQASHID
LARANGAN GHARAR..(2)

Gharar hukumnya dilarang


dalam syari’at Islam, oleh
Ketentuan karena itu melakukan
transaksi atau memberikan
hukum syarat dalam akad yang ada
unsur ghararnya itu
gharar hukumnya tidak boleh,

sebagaimana hadits Rasulullah Saw :

‫الغرر بيع عن وسلم عليه هللا صلي هللا ََرسول نَ َهي‬

Yang artinya : ‘Rasulullah Saw melarang jual


beli yang mengandung gharar’.
GHARAR DALAM KUANTITAS
• Misalnya seorang petani tembakau sudah membuat
kesepakatan jual beli dengan pabrik rokok atas tembakau
yang bahkan belum panen. Pada kasus ini, pada kedua
belah pihak baik petani tembakau maupun pabrik rokok
mengalami ketidakpastian mengenai berapa pastinya
jumlah tembakau yang akan panen. Sehingga terdapat
gharar atas barang yang ditransaksikan

GHARAR DALAM KUALITAS


• Misalnya seorang pembeli sudah membuat kesepakatan
untuk membeli anak kambing yang masih berada di
dalam kandungan. Pada kasus ini, baik penjual maupun
pembeli tidak mengetahui dengan pasti apakah nantinya
anak kambing ini akan lahir dengan sehat, cacat, atau
bahkan mati. Sehingga terdapat ketidakpastian akan
barang yang diperjualbelikan
GHARAR DALAM HARGA
Misalnya Tn. A menjual motornya kepada Tn. B dengan
harga Rp 8.000.000 jika dibayar lunas dan Rp 10.000.000
jika dicicil selama 10 bulan. Pada kasus ini, tidak ada
kejelasan mengenai harga mana yang dipakai. Bagaimana
jika Tn. B dapat melunasi motornya dalam waktu kurang
dari 10 bulan? Harga mana yang akan dipakai? Hal inilah
yang menjadi suatu ketidakpastian dalam transaksi.

GHARAR MENYANGKUT WAKTU PENYERAHAN


Misalnya Basti sudah lama menginginkan handphone milik Miro.
Handphone tersebut bernilai Rp 4.000.000 di pasaran. Suatu saat,
handphone tersebut hilang. Miro menawarkan Basti untuk membeli
handphone tersebut seharga Rp 1.500.000 dan barang akan segera
diserahkan begitu ditemukan. Dalam kasus ini, tidak ada kepastian
mengenai kapan handphone tersebut akan ditemukan, dan bahkan
mungkin tidak akan ditemukan. Hal ini menimbulkan gharar dalam
waktu penyerahan barang transaksi
MAYSIR
MAYSIR
PERJUDIAN, memperoleh keuntungan tanpa
harus bekerja keras

Perjudian tidak sesuai dengan prinsip


keadilan dan keseimbangan sehingga
diharamkan dalam sistem keuangan Islam
Penjual Pembeli

Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi.


Katakanlah, ‘Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan
beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya
lebih besar dari manfaatnya’…” (QS. Al Baqarah : 219)
YANG TERMASUK SUBSTANSI MAISIR

1. Ada 4 kriteria maisir itu termasuk judi atau tidak :


– Taruhan (muqotoroh/murohana)
– Pelaku itu mencari uang dengan spekulasi (mengadu nasib dengan berjudi)
– Pemenang mengambil hak orang lain yang kalah.
– Harta yang dipertaruhkan diambil dari peserta
2. Pelaku itu berniat kalau ia mencari uang dengan spekulasi atau judi.
3. Taruhan
– Sebuah pertandingan jika ada yang kalah maka ia akan traktir temannya
yang menang.
– Sedangkan misalnya seorang guru yang menanyai muridnya jika ada yang
bisa menjawab pertanyaan maka ia akan diberi hadiah. Hal ini tidak
termasuk maisir karena tidak ada perjudian didalamnya.
4. Money game/piramida
– Contoh: Membeli barang yang ada kuponnya, lalu diundi dan ia menjadi
pemenang untuk mendapatkan motor maka itu termasuk money game.
Akan tetapi jika motor itu dibeli dari pihak sponsor bukan dari insert
peserta, maka ini tidak termasuk judi.
RISIKO DALAM SPEKULASI (RISIKO/QOTOROH)
Imam Ibnu Taimiyah, ada 2 pokok spekulasi:

1. Risiko bisnis biasa


Seseorang membeli dengan maksud menjual untuk
mendapat untung akan tetapi ia juga berisiko
mendapatkan kerugian. Seluruh bisnis harus ada
risiko ini. (Risiko yang halal)

2. Spekulasi dalam bisnis-bisnis tertentu


Judi dengan 4 kriteria yang termasuk dalam substansi
maisir yaitu memakan harta orang lain secara bathil.
ITADLIS
yaitu sebuah situasi di mana salah satu dari pihak yang
bertransaksi berusaha untuk menyembunyikan informasi dari
pihak yang lain (unknown to one party) dengan maksud
untuk menipu pihak tersebut atas ketidaktahuan akan
informasi objek yang diperjualbelikan.

Hal ini bisa penipuan berbentuk kuantitas (quantity),


kualitas (quality), harga (price), ataupun waktu penyerahan
(time of delivery) atas objek yang ditransaksikan.

Sebagai contoh: apabila kita menjual hp second dengan


kondisi baterai yang sudah sangat lemah, ketika kita menjual
hp tersebut tanpa memberitahukan (menutupi) kepada pihak
pembeli, maka transaksi yang kita lakukan menjadi haram
hukumnya.
IKHTIKAR
adalah sebuah situasi di mana produsen/penjual mengambil
keuntungan di atas keuntungan normal dengan cara mengurangi
supply (penawaran) agar harga produk yang dijualnya naik.

Ikhtikar ini biasanya dilakukan dengan membuat entry barrier


(hambatan masuk pasar), yakni menghambat produsen/penjual lain
masuk ke pasar agar ia menjadi pemain tunggal di pasar
(monopoli), kemudian mengupayakan adanya kelangkaan barang
dengan cara menimbun stock (persediaan), sehingga terjadi
kenaikan harga yang cukup tajam di pasar. Ketika harga telah naik,
produsen tersebut akan menjual barang tersebut dengan mengambil
keuntungan yang berlimpah.

Sebagai contoh: ketika akan dirumorkan oleh pemerintah bahwa


tarif bbm akan dinaikan, maka marak terjadinya penimbunan bbm
oleh para penjual nakal. Hal ini mereka lakukan agar dapat menjual
bbm dengan tarif yang sudah dinaikkan, sehingga mereka
mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
BAI’ NAJASY
adalah sebuah situasi di mana konsumen/pembeli menciptakan
demand (permintaan) palsu, seolah-olah ada banyak
permintaan terhadap suatu produk sehingga harga jual produk itu
akan naik.

Cara yang bisa ditempuh bermacam-macam, seperti menyebarkan


isu, melakukan order pembelian, dan sebagainya. Ketika harga
telah naik maka yang bersangkutan akan melakukan aksi ambil
untung dengan melepas kembali barang yang sudah dibeli,
sehingga akan mendapatkan keuntungan yang besar.

Sebagai contoh : ini sangat rentan terjadi ketika pelelangan suatu


barang. Biasanya yang mengadakan pelelangan bekerja sama
dengan beberapa peserta pelelangan dimana mereka bertugas
untuk berpura-pura melakukan penawaran terhadap barang yang
dilelang, dengan kata lain untuk menaikkan harga barang yang
dilelang tersebut
TALAQQI RUKBAN

talaqqi rukban adalah sebagian pedagang menyongsong


kedatangan barang dari tempat lain dari orang yang ingin
berjualan di negerinya, lalu ia menawarkan harga yang lebih
rendah atau jauh dari harga di pasar sehingga barang para
pedagang luar itu dibeli sebelum masuk ke pasar dan sebelum
mereka mengetahui harga sebenarnya.

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, ia berkata,


‫ى – صلى هللا عليه وسلم – أَ ْن نَ ِبي َعهُ َحتَّى يُ ْبلَ َغ ِب ِه‬ ُّ ‫ فَنَ َهانَا النَّ ِب‬، ‫ام‬ َّ ‫الر ْك َبانَ فَنَ ْشتَ ِرى ِم ْن ُه ُم‬
َ ‫الط َع‬ ُّ ‫ُكنَّا نَتَلَقَّى‬
َّ ‫وق‬
‫الط َع ِام‬ ُ ‫س‬ ُ
“Dulu kami pernah menyambut para pedagang dari luar, lalu
kami membeli makanan milik mereka. Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam lantas melarang kami untuk melakukan jual beli
semacam itu dan membiarkan mereka sampai di pasar
makanan dan berjualan di sana” (HR. Bukhari no. 2166).
RISYWAH (SUAP)
Risywah menurut bahasa berarti: “pemberian yang diberikan
kepada seseorang agar mendapatkan kepentingan tertentu”
(lisanul Arab, dan mu’jam wasith).

Sedangkan menurut istilah risywah berarti: “pemberian yang


bertujuan membatalkan yang benar atau untuk menguatkan
dan memenangkan yang salah.” (At-Ta’rifat/aljurjani 148).
Dari definisi di atas ada dua sisi yang saling terkait dalam
masalah risywah; Ar-Rasyi (penyuap) dan Al-Murtasyi
(penerima suap), yang dua-duanya sama-sama diharamkan
dalam Islam menurut kesepakatan para ulama.

Rasulullah SAW bersabda:


َ ‫ي َو ْال ُم ْرتَ ِش‬
‫ي‬ َّ ‫سلَّ َم‬
َ ‫الرا ِش‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ ُ ‫لَ َعنَ َر‬
ِ َّ ‫سو ُل‬
َ ‫َّللا‬
“Rasulullah melaknat penyuap dan yang menerima suap” (HR
Khamsah kecuali an-Nasa’i dan dishahihkan oleh at-Tirmidzi).

Anda mungkin juga menyukai