Anda di halaman 1dari 13

“Bunga VS Riba Dan

Permasalahannya”

Rika Putri Ayu (206202008)


Pengertian Riba

Riba menurut bahasa adalah az-ziyadah yang berarti kelebihan atau


tambahan. Riba juga berarti an-nama' yang berarti tumbuh atau
berkembang.
Pengertian riba menurut istilah adalah “Kelebihan harta dengan tidak ada
kompensasi pada tukar menukar harta dengan harta”.
Jadi “Riba ialah suatu kegiatan pengambilan nilai tambah dari nilai pokok
yang dilaksanakan oleh pemilik dana kepada peminjam dana yang
memberatkan dari akad perekonomian, seperti jual beli atau utang
piutang, baik diketahui bahkan tidak diketahui”.
Dasar Hukum Riba

Para ulama sepakat bahwa riba itu diharamkan. Allah mengharamkan riba karena banyak
dampak negative yang di timbulkan dari pratik riba tersebut. Larangan dari praktik ini adalah
bertujuan menolak kemudaratan dan mewujudkan kemaslahatan manusia.
Sebagaimana telah di jelaskan dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 275 yang artinya, “Orang-orang
yang memakan riba tidak dapat berdiri, melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan
setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan
riba. Padahal, Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba”.
Kemudian juga dijelaskan dalam hadist Nabi yang artinya, “Satu dirham riba yang dimakan
seseorang, dan dia mengetahui (bahwa itu ialah riba), maka itu lebih berat dari pada enam
puluh kali zina”. (HR Ahmad dari Abdullah bin Hanzhalah).
Jenis-Jenis Riba Dan Barang Ribawi
 Jenis-Jenis Riba hutang-piutang yang tidak memenuhi
1. Riba Fadl
kriteria untung muncul bersama risiko
Riba Fadl disebut juga riba buyu’ yaitu
(al ghunmu bil ghurmi) dan hasil
yang timbul akibat pertukaran barang
usaha muncul bersama biaya (al
sejenis yang tidak memenuhi kriteria
kharaj bi dhaman).
sama kualitasnya (mistlan bi mistlin),
sama kuantitasnya (sawaan bi sawa-in)
3. Riba Jahiliyah
dan sama waktu penyerahannya (yadan
Riba Jahiliyah adalah hutang yang
bi yadin).
dibayar melebihi dari pokok pinjaman,
2. Riba Nasi’ah
karena si peminjam tidak mampu
Riba Nasi’ah disebut juga riba duyun
mengembalikan dana pinjaman pada
yaitu riba yang timbul akibat
waktu yang telah ditetapkan.
Jenis-Jenis Barang Ribawi

1. Emas dan Perak, baik itu dalam bentuk uang maupun dalam
bentuk lainnya.
2. Bahan makanan pokok, seperti beras, gandum, dan jagung,
serta bahan makanan tambahan, seperti sayur-sayuran dan
buah-buahan.
Perbedaan Antara Investasi dan Membungakan Uang

Investasi adalah kegiatan usaha yang Membungakan uang adalah kegiatan


mengandung risiko karena ber hadapan usaha yang kurang mengandung
dengan unsur ketidakpastian. Dengan risiko karena perolehan kembaliannya
demikian, perolehan kembaliannya berupa bunga yang relatif pasti dan
(return) tidak pasti dan tidak tetap. tetap.
Perbedaan Antara Bunga dan Bagi Hasil
 Bunga
1. Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan asumsi harus selalu
untung.
2. Besarnya persentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang
dipinjamkan.
3. Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan apakah
proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi.
4. Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah ke untungan
berlipat atau keadaan ekonomi sedang "booming".
5. Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak dikecam) oleh semua agama,
termasuk Islam.
Bagi Hasil
1. Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasil
dibuat pada waktu akad dengan berpedoman
pada kemungkinan untung rugi.
2. Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada
jumlah keuntungan yang diperoleh
3. Bagi hasil bergantung pada keuntungan proyek
yang dijalankan. Bila usaha merugi, kerugian
akan ditanggung bersama oleh kedua belah
pihak.
4. Jumlah pembagian laba meningkat sesuai
dengan peningkatan jumlah pendapatan.
5. Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi
hasil.
Fatwa Tentang Riba

Landasan hukum Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia


nomor 1 tahun 2004 tanta Bunga (Interest/fa’idah).
Firman Allah dalam Q.S Ali ‘Imran ayat 130, yang artinya, “Wahai orang-orang
yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan
bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung”.
Hadist Nabi yang artinya, “Dari Abdullah r.a, ia berkata: “Rasulullah Saw
melaknat orang yang memakan (mengambil) dan memberikan riba.” Rawi
berkata : saya bertanya: “(apakah Rasulullah melaknat juga) orang yang
menuliskan dan dua oarang yang menjadi saksinya?” Ia (Abdullah)
menjawab: “kami hanya menceritakan apa yang kami dengar”. (HR. Muslim).
Dampak Praktek Riba
Dampak Negatif Bagi Individu
1. Riba memberikan dampak negatif bagi akhlak dan jiwa pelakunya.
2. Riba merupakan akhlaq dan perbuatan musuh Allah, Yahudi.
3. Riba merupakan akhlak kaum jahiliyah.
4. Pelaku riba akan dibangkitkan pada hari kiamat kelak dalam keadaan seperti orang gila.
5. Pemakan riba menyebabkan pelakunya mendapat laknat dan dijauhkan dari rahmat
Allah.
6. Setelah meninggal, pemakan riba akan di adzab dengan berenang di sungai darah
sembari mulutnya dilempari dengan bebatuan sehingga dirinya tidak mampu untuk keluar
dari sungai tersebut.
7. Memakan riba merupakan salah satu perbuatan yang dapat menghantarkan kepada
kebinasaan.
8. Riba merupakan perbuatan maksiat kepada Allah dan rasul-Nya.
9. Do’a seorang pemakan riba tidak akan terkabul.
Dampak Negatif Bagi Masyarakat dan Perekonomian
1. Riba menimbulkan permusuhan dan kebencian antar individu dan masyarakat
serta menumbuh kembangkan fitnah dan terputusnya jalinan persaudaraan.
2. Masyarakat yang berinteraksi dengan riba adalah masyarakat yang miskin,
tidak memiliki rasa simpatik.
3. Perbuatan riba mengarahkan ekonomi ke arah yang menyimpang dan hal
tersebut mengakibatkan ishraf (pemborosan).
4. Riba mengakibatkan harta kaum muslimin berada dalam genggaman musuh
dan hal ini salah satu musibah terbesar yang menimpa kaum muslimin.
5. Tersebarnya riba merupakan “pernyataan tidak langsung” dari suatu kaum
bahwa mereka berhak dan layak untuk mendapatkan adzab dari Allah ta’ala.
6. Riba merupakan perantara untuk menjajah negeri Islam, oleh karenanya
terdapat pepatah, “Penjajahan itu senantiasa berjalan mengikuti para
pedagang dan tukang fitnah.”
7. Maraknya praktek riba sekaligus menunjukkan rendahnya rasa simpatik antara
sesama muslim.
8. Maraknya praktek riba juga menunjukkan semakin tingginya gaya hidup
konsumtif dan kapitalis di kalangan kaum muslimin.
Hikmah Di Haramkannya Riba

1. Menjaga agar seorang muslim tidak memakan harta orang lain dengan cara-cara yang batil.
2. Mengarahkan seorang muslim supaya menginvestasikan hartanya pada usaha yang bersih.
3. Menyumbat seluruh jalan yang membawa seorang muslim kepada tindakan memusuhi dan
menyusahkan saudaranya sesama muslim.
4. Menjauhkan seorang muslim dari perbuatan yang dapat membawanya kepada kebinasaan.
5. Membukakan pintu-pintu kebaikan di hadapan seorang muslim untuk mempersiapkan bekal di akhirat
kelak dengan meminjami saudaranya sesama muslim tanpa mengambil manfaat (keuntungan).
Syukron

Anda mungkin juga menyukai