Permasalahannya”
Para ulama sepakat bahwa riba itu diharamkan. Allah mengharamkan riba karena banyak
dampak negative yang di timbulkan dari pratik riba tersebut. Larangan dari praktik ini adalah
bertujuan menolak kemudaratan dan mewujudkan kemaslahatan manusia.
Sebagaimana telah di jelaskan dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 275 yang artinya, “Orang-orang
yang memakan riba tidak dapat berdiri, melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan
setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan
riba. Padahal, Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba”.
Kemudian juga dijelaskan dalam hadist Nabi yang artinya, “Satu dirham riba yang dimakan
seseorang, dan dia mengetahui (bahwa itu ialah riba), maka itu lebih berat dari pada enam
puluh kali zina”. (HR Ahmad dari Abdullah bin Hanzhalah).
Jenis-Jenis Riba Dan Barang Ribawi
Jenis-Jenis Riba hutang-piutang yang tidak memenuhi
1. Riba Fadl
kriteria untung muncul bersama risiko
Riba Fadl disebut juga riba buyu’ yaitu
(al ghunmu bil ghurmi) dan hasil
yang timbul akibat pertukaran barang
usaha muncul bersama biaya (al
sejenis yang tidak memenuhi kriteria
kharaj bi dhaman).
sama kualitasnya (mistlan bi mistlin),
sama kuantitasnya (sawaan bi sawa-in)
3. Riba Jahiliyah
dan sama waktu penyerahannya (yadan
Riba Jahiliyah adalah hutang yang
bi yadin).
dibayar melebihi dari pokok pinjaman,
2. Riba Nasi’ah
karena si peminjam tidak mampu
Riba Nasi’ah disebut juga riba duyun
mengembalikan dana pinjaman pada
yaitu riba yang timbul akibat
waktu yang telah ditetapkan.
Jenis-Jenis Barang Ribawi
1. Emas dan Perak, baik itu dalam bentuk uang maupun dalam
bentuk lainnya.
2. Bahan makanan pokok, seperti beras, gandum, dan jagung,
serta bahan makanan tambahan, seperti sayur-sayuran dan
buah-buahan.
Perbedaan Antara Investasi dan Membungakan Uang
1. Menjaga agar seorang muslim tidak memakan harta orang lain dengan cara-cara yang batil.
2. Mengarahkan seorang muslim supaya menginvestasikan hartanya pada usaha yang bersih.
3. Menyumbat seluruh jalan yang membawa seorang muslim kepada tindakan memusuhi dan
menyusahkan saudaranya sesama muslim.
4. Menjauhkan seorang muslim dari perbuatan yang dapat membawanya kepada kebinasaan.
5. Membukakan pintu-pintu kebaikan di hadapan seorang muslim untuk mempersiapkan bekal di akhirat
kelak dengan meminjami saudaranya sesama muslim tanpa mengambil manfaat (keuntungan).
Syukron